tag:blogger.com,1999:blog-74504912012574566772024-03-06T16:07:08.739+08:00Carita Dewasa 18+Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-26641185546899385662016-05-30T01:09:00.000+08:002016-05-30T01:09:09.496+08:00Abg Sma Ngentot Dengan Ayah Tiri.3gp<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHTRY-EmbwoNPXg0AwcfMqIYJkThRfO0YNYLzhW3-wbdEFQU6RCiqENgEWCSfmzKketv4yhkdZ_ChUdHfIhCc1b0DqN5pOU5gcQpjd9uBV6aOGJ-nse6npopeA43l6sltRhZ43OYlGXHgL/s1600/137_abg-sma-ngentot-dengan-ayah-tiri.3gp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHTRY-EmbwoNPXg0AwcfMqIYJkThRfO0YNYLzhW3-wbdEFQU6RCiqENgEWCSfmzKketv4yhkdZ_ChUdHfIhCc1b0DqN5pOU5gcQpjd9uBV6aOGJ-nse6npopeA43l6sltRhZ43OYlGXHgL/s400/137_abg-sma-ngentot-dengan-ayah-tiri.3gp" width="400" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com2Jakarta, Special Capital Region of Jakarta, Indonesia-6.2087634 106.84559899999999-6.4613213999999992 106.5228755 -5.9562054 107.16832249999999tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-68245602621561967362016-05-30T00:57:00.001+08:002016-05-30T00:57:03.942+08:00Maria Ozawa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dwpYeFMd71jWZhvp3GihIF5Ui3SW40gjbIgtNTQieu2CGT3IpR5e18lBYwYMAmzScS4aYxO5Cp00xkhpTIbqA' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0Japan36.204824 138.2529249.5420275000000032 96.944330000000008 62.8676205 179.561518tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-64444633979397675982013-07-06T03:26:00.002+08:002013-07-06T03:26:25.296+08:00" Al Entotin Mamanya " Maya Etiyanti " <span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;">Namanya Ahmad Al Ghazali panggilan nya Al umurnya 15 tahun. pasti kalian semmua mengenalnya, maklum Al anak artis terkenal di Indonesia, Al anak ahmad danny dan Maia Estianty yg sekarang telah bercerai. Al tinggal </span><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;">di rumah Danni , dan jarang diberi kesempatan untuk bertemu mamanya. Al mau menceritakan pengalaman seksnya di rumahnya sendiri. Kejadian ini baru terjadi dua bulan yang lalu. Al mempunyai seorang pacar, namanya Citra Aulia Marwan Dewicitra orangnya cantik. Dia mempunyai tinggi badan 171 cm, nyalit putih bersih, dadanya kira-kira 36 dan pantatnya sangat montok. Al sangat terangsang jika melihatnya. Suatu hari, tepatnya malam minggu.Waktu itu mamanya sedang pergi karena ada urusan kebetulan Al sedang diijinkan nginep di rumah Maia Estianty oleh Danny Ahmad,<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Al mengajak citra untuk ke rumah Maia Estianty di pejaten, suasana sepi hanya kami berdua, cit kita nonton film aja yu di kamarku!, ayo kata citra, mereka berdua lansung masuk ke kamarnya, Al langsung menyalakan dvd player dan memasukan film , kemudian mereka berdua tiduran di tempat tidur, citra terkejut ketika tau yang Al setel adalah film bokep, “ ga apa pa kan cit, kita kan udah lulus smp musti tau dong yg kaya gini, citra menganggup malu,<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Di layar terlihat seorang bule yg sedang meng oral kontol laki laki negro, terlihat nafas citra mulai terengah engah.“Kamu mau juga ya..", katAl manja. Dia lalu menariknya. Dibukanya bajunya, lalu dibukanya juga baju citra . </span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br /></span></span>
<span style="background-color: white;"><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;">Langsung dilumatnya kontolnya. Rasanya enak sekali. Diisapnya kontol Alsampai menyemprotkan sperma di mulutnya. Al puas atas perlakuannya. Lalu Citra menyuruhnya menjilati memeknya .oohh.. ahh.. erangnya. Lalu Al pindah meremas dan menjilati payudaranya. mmhh.. terus.. nggh.. Al menjilati payudaranya, perutnya sampai memeknya. oh.. ah.. ena.. k.. erangnya. Nafsunya naik lagi. Kontolnya mulai berdiri lagi. Masu.. kin aja.. pintanya. Lalu Al memasukan kontolnya dan memompanya. Rasanya enak sekali, kontolnya dijepit oleh otot memeknya. ahh.. terus.. sayang.. jeritnya. Lalu dibaliknya tubuhnya. Dengan posisi diatas, dia menggoyangkan pantatnya turun naik. Tangan Al meremas pantatnya yang montok. Payudaranya bergoyang-goyang. Aku mau keluar.. erangnya. Tahann.. sayang.. ujar AL. Lalu ahh.. agh.. oh.. citra mengerang panjang pertanda orgasme. Dia terus bergoyang dan crot.. crot.. crot.. menyemburlah sperm Al didalam memek Citra. Lalu Citra mencium bibirnya. Mereka pun tergeletak bersampingan. "Makasih cit.. betul-betul nikmat", ujarnya sambil meremas payudara Citra . "Iya.. kamu hebat juga", katanya "Maukan beginian lagi..?", tanyAl "Kapan aja kamu pengen", ujar Citra sambil tersenyum.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Al senang sekali. Al terus minta jatah sama citra. Kapan ada kesempatan mereka pasti melakukannya dengan berbagai macam gaya. Al juga sudah merasakan pantatnya yang montok. Waktu itu citra lagi haid, jadi AL sodomi aja pantatnya. Rasanya sama-sama enak kok. Sampai pada suatu hari, Waktu itu mereka pulang sekolah, Al mengajaknya ke rumah maia estianty, dan langsung ke kamarnya dengan bernafsu mereka saling berpagut dan mulai melepaskan baju masing masing, Al terus merangsangnya. Al menjilati payudaranya. Citra mendesah. Lalu dia bangkit, menimpanya sambil berbalik. mereka melakukan gaya 69, Dikocoknya dan diisapnya kontolnya. Al pun menjilati memeknya sambil meremas pantatnya. Lagi asyik menjilat, tiba-tiba pintu kamar dibuka. Mereka sangat terkejut. Ternyata mamAl ( Maia Estianty )sedang memergoki mereka berbuat mesum.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Mama Al ( Maia Estianty )masuk dan menutup pintu. Muka maia estiantynya tampak marah melihat perbuatan mereka . Al dan citra hanya bisa terdiam. Matanya menatap kami tajam. "Maafin kami ma!, ini salah Al. Al yang ngajak Citra. Soalnya Al lagi terangsang! Ujarnya "Lagi pula citra juga mau kok", ujar Citra membela Al. "Terserah mama mau marah, kami kan udah gede dan punya hasrat seks yang harus disalurkan", ujarnya. maia estiantynya terdiam sejenak "Ya.., udah terserah kalian. Tapi perbuatan kalian jangan sampai ketahuan papa!", ujarnya. "Satu hal lagi Al, jangan sampai Citra hamil", katanya sambil menatapnya. "Ya..udah sebagai hukumannya mama mau lihat bagaimana kalian melepaskan hasrat seks kalian itu", ujarnya lagi.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Al dan Citra saling pandang. Lalu mereka lanjutkan permainan mereka . Al mulai merangsang Citra lagi. Dijilatinya payudara citra . Lalu menjilati memeknya. Ah..sst.. mmh.. desahnya. Tanpa lama2 Al memasukkan kontolnya ke liang memek Citra dan mengocoknya. Akkh..ohh..ngghh..ah.. ah..desahnya. Al makin mempercepat kocokannya. Dan akhh..ahh ..akhhkhh.., jeritnya panjang. Dia merasakan Citra sudah mencapai orgasme. Semakin cepat goyangannya. ck .ckk.. ck..suara kocokan kontolnya di memeknya yang sudah basah bercampur cairan orgasmenya. "Mau keluar nih..", jeritnya "dimulutku aja!", ujar Citra sambil menahan sodokan kontol Al, Al mencabut kontolnya. Citra langsung menggenggam kontolnya dan mengocoknya dalam mulutnya. Crott.. crot..crot..crot menyemburlah sperma Al ke mulutnya sebanyak 8 kali. Mulutnya penuh dengan sperma Al. Sampai menetes keluar dari sela mulutnya. Dan ditelannya semua. Al terbaring puas, dan Citra menjilati kontolnya untuk membersihkan sisa sperma. Al melihat mamanya menggelengkan kepalanya.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Lalu Maia Estianty pergi keluar dari kamar. Al dan Citra hanya tersenyum. Mereka akan lebih bebas melakukannya dirumah, walaupun mama Al mengetahuinya. Mere ka saling berpelukan dan berciuman , Al membiarkan citra tertidur karena kelelahan, Al masih memikirkan kejadian tadi. "Mama Al tidak melarang Al ngeseks dengan pacarnya. Berarti Al juga bisa ngeseks dengan mamnya", pikirnya. Lagian body mama masih sip abis. Soalnya mamanyat rajin fitness. Walaupun usianya udah 36 tahun tapi masih oke (bukan membanggakan). Lagi pula mamanya pasti lebih berpengalaman. Al berpikir lama mengenai ide gilAl ini. Nyaputuskan, Al harus bisa merasakan ngeseks dengan mamAl maia estiantynya sendiri.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Lalu Al keluar dan masuk kekamar maia estiantynya. Al melihat mamanya berbaring membelakanginya. terlihat pantatnya yang montok dan pahanya yang mulus. Al membuka pakaiannya sendiri sampai bugil. Dan sambil menelan ludah Al naik ke tempat tidur dalam keadaan bugil. Dipeluknya Maia Estianty dari belakang dan digesek kontolnya yang sudah tegang. Tiba2 mama Al (Maia Estianty ) terbangun "Ngapain kamu, Al?", tanyanya. "Pengen ngeseks sama bunda ", jawabnya manja. Al langsung memeluk dan menciumnya. Mama Al maia estiantynya diam saja. Al membuka kimono mamanya . Wow bunda tidak pakai BH dan CD. Payudaranya besar (lebih besar daripada punya Citra) dan masih kencang. Memeknya merah merekah. Al heran kenapa papanya ninggalin mama nya . Al langsung meremas payudara Maia Estianty , menjilatinya dan menggigitnya. Maia Estianty hanya mendesah kecil. "Jilatin memek bunda Al ya.. kayak Citra tadi..", pintanya sambil meraba memeknya. Al lalu menjilati memek Maia Estianty sambil memainkan klitorisnya dengan gigi dan lidahnya. Ahh..terus.. sayang.. okh.. e. na. k..desah maia estianty. Kepala Al dijepitnya dengan kedua pahanya dan rambutnya dijambaknya. Agar Al terus menjilati memeknya. 10 menit lidahnya menari di memek bundanya dan akhirnya Maia Estianty orgasme juga.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Al mearasakan cairan hangat di lidahnya. Lalu Maia Estianty bangkit dan menyuruhnya telentang. Maia Estianty lalu mengambil baby oil dan mengoleskan kekontolnya. Lalu dikulumnya kontol Al anaknya dengan nikmat. ohh..rasanya benar2 nikmat sampe ubun2. Bundanya jauh lebih enak daripada Citra. Al merasakan kenikmatan yang dahsyat. Maia Estianty mengulum semua kontolnya beserta buah zakarnya. Yang paling sensasional nyarasakan saat bundanya mengocok kontolnya sambil menjilati lubang duburnya. Wow benar2 asyik dan nikmat. Al sampai merinding kenikmatan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Sekitar 10 menitan menyemprotlah sperma Al di depan wajah bundanya maia estiantynya. Maia Estianty sibuk menjilati sperma Al yang muncrat kemana mana. "Wah.. benar-benar nikmat ma..", ujarnya. "bunda jago oral", pujinya "Kamu juga jago jilatannya, bunda sampe merinding", ujarnya "Gimana, mau dilanjutkan?", tanya Maia Estianty "Iya dong..Al kan mau ngerasain memek bunda!", ujarnya sambil melihat memek bundanya. "bunda juga mau ngerasain sodokan kontolmu!", jawabnya manja. Lalu Maia Estianty mengajaknya ke kamar mandi, untuk membersihkan memeknya dan kontolnya. Al menghidupkan air di bathtub setinggi mata kaki. Mereka berdua masuk dan Al mencumbu Maia Estianty bundanya , Al mencium bibirnya dan nyaremas-remas payudaranya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Mereka berdua sangat bernafsu, terutama Al. Padahal Al sudah main sebelumnya dengan Citra. Al sudah nggak tahan untuk memasukkan kontolnya ke memek maia estianty. Ia menusukan kontolnya dan bless.. amblas semuanya terbenam. Al merasakan jepitan liang surga bundanya ( Maia Estianty )masih kuat. Al memompa kontolnya menghujam memek maia estianty. Kaki Maia Estianty menjepit sisi bathtub. Ohh..yeahh.. ahh.. </span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-UxauBlI-1TcIQBgAKnM0egYdWhA76NeXjQXSpWzDl-3f5dVd88uqsnVBYtKYUWGEtFY8t9XIvhEy0iqH8Lh7qsXOcjKJOyMdDCsLXSvtkVLxojcYCBXJ6Z2DVA9qhbmzIwjgHUoiiAF3/s1600/janda1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-UxauBlI-1TcIQBgAKnM0egYdWhA76NeXjQXSpWzDl-3f5dVd88uqsnVBYtKYUWGEtFY8t9XIvhEy0iqH8Lh7qsXOcjKJOyMdDCsLXSvtkVLxojcYCBXJ6Z2DVA9qhbmzIwjgHUoiiAF3/s320/janda1.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: white;"><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br /></span></span>
<span style="background-color: white;"><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;">jerit maia estianty. Sekitar 3 menit Maia Estianty minta ganti posisi menyamping dengan posisi kaki belipat ke arah samping dan Al menggoyang dari atas menyodok memek bundanya . Maia Estianty tampak sangat menikmatinyamaia estianty)minta doggy style. Mereka bangkit dan Maia Estianty menungging bertumpu pada sisi bathtub. Al menyodok memek Maia Estianty dari belakang. Maia Estianty mendesah campur menjerit kecil. Pantatnya yang montok beradu dengan pangkal paha Al. Al memeluk bundanya Maia Estianty dari belakang sambil terus bergoyang perlahan, meremas payudaranya. "Ma..masukin ke lubang anus ya..", bisiknya "Pelan2 Al , bunda belum pernah ..", jawabnya. Al mencabut kontolnya dan meSmasukkan pelan pelan ke lubang anus bundanya maia estianty. Mama Al maia estianty merintih kecil menahan sakit. Lubang anus Maia Estianty memang belum pernah dijamah. Masih terasa ketat. Al menggoyang perlahan-lahan sambil tangannya mengusap-usap bibir memekn bundanya dari belakang. Oh.. ahhk.. oh.. nikmat.. Maia Estianty mendesah.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Sekitar 4 menit Al mencabut kontolnya Al membalikan tubuh bundanya Maia Estianty dan satu kakinya nya diangkat dan diletakkan di washtafel. Al memasukkan kontolnya lagi dan mengocok bundanya lagi. sekitar 1 menit, Al mengangkat bundanya dan ditidurkan di lantai kamar mandi. Kakinya mengangkang dan Al mulai menggenjotnya lagi. Shh.. ohh.. akhh.. Maia Estianty terus menjerit merasakan nikmatnya. Dan ohh.. ahh.. Maia Estianty melenguh sambil memejamkan matanya menikmati orgasmenya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Al terus bergoyang. Lalu Al mengakhiri permainannya dengan semprotan spermAl di dalam rahim bundanya Maia Estianty tempat Al dikandung dulu. Al benar-benar puas. Al mencium bundanya maia estianty. "Makasih ma.. permainan mama sangat hebat", pujinya "mama mau kan..ngentot sama Al lagi..?", Tanya Al. Maia estiantyn hanya tersenyum dan mengangguk "Asal.. jangan ketahuan Papa ya..!", katanya. Al cuma tersenyum. Lalu mereka mandi bersama dalam bathtub. Malamnya Al terlelap tidur.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Esok paginya, Al bangun 7 pagi dan bersiap mandi. Al melihat bundanya sedang di dapur. Al mendatangi bundanya Maia Estianty dan nyaremas pantatnya. "Aduh.. kamu nakal ya..", ujarnya. Al membuka celananya dan mengeluarkan kontolnya yang tegang. Al menggesekkan kontolnya ke pantat maia estiantynya. "Ma..ayo.. dong..", bujuknya "Please..", rayunya "Isap aja ya..", tawar bundanya "Ya.., deh..!", sahutnya lalu Maia Estianty jongkok dan mengisap kontolnya. Mata Al meram melek menahan nikmatnya. Sampai Al menyemburkan lahar hangat kemulut bundanya maia estianty.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Lalu Al mandi dan berangkat sekolah . Di sekolah Al rasanya pengen cepat pulang. Pukul 2 siang Al tiba dirumah mamnya bersama citra pacarnya. Al memanggil bundanya Maia Estianty kekamarnya. "Gimana.. kalo kita main bertiga", usulnya "Hah..!!", jawab Maia Estianty dan Citra serentak. "Aduh.. nih..anak.. nafsu amat ya..", ujar maia estianty "Kayaknya asyik juga tuh.", sahut Citra.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Citra langsung membuka bajunya. Dan menimpa Al. Bibirnya dilumatnya sambil tangannya melucuti pakaiannya. Maia Estianty akhirnya membuka bajunya dan ikut bergabung. Maia Estianty langsung mengisap kontolnya sambil menjilatinya. Sedangkan Al menjilati memek Citra. Lalu Al menyuruh Maia Estianty tidur telentang sambil mengangkang. dijilatinya memek Maia Estianty dan Citra menjilati dan meremas remas payudara maia estianty. Ssst.. enaak.. ahh.. erang maia estianty. Lalu gantian, Al menjilati memek Citra dan Maia Estianty menjilati payudara Citra. Al mulai memasukkan kontolnya ke memek Citra dan memompanya. Sedangkan Maia Estianty menjilati payudara Citra sambil menggosok2 memeknya sendiri. Aaahh..ohh.. oh.. Citra menjerit kecil berbarengan dengan deru napasnya yang tidak teratur. Al mempercepat goyangannya. Al harus membuat Citra orgasme terlebih dahulu.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Beberapa saat kemudian Citra mengerang puas ah. a. h.. ah. ah. ah. ahh.. ha.. sambil nafasnya agak tersengal. Kontolnya terasa dijepit otot memek Citra yang yang berkontraksi. Al mencabut kontolnya dan menarik maia estianty. Lalu nyamasukkan kontolnya ke liang surganya dan menggenjotnya. maia estianty hanya mendesah kecil. Al menikmati goyangannya. Al lalu membalikkan tubuh bundanya Maia Estianty keatas, Maia Estianty bergoyang bagai menaiki kuda.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Tangannya meremas-remas pantat Maia Estianty dan membantunya turun naik. Ooo.. ahh.. yehh.. erang Maia Estianty sambil memejamkan matanya. Payudaranya bergantung dan bergoyang. Ohh..ahh.. terdengar erangan maia estianty sambil memejamkan mata dan menahan ludah. Al merasakan bundanya Maia Estianty sudah orgasme. Al memeluk Maia Estianty dan membalikkan badannya. Citra langsung mendekat dan menjilati payudara Maia estianty. Al langsung menggenjot bundanya maia estianty lagi dengan posisi telentang. Sekitar dua menitan, Al merasakan mau mencapai puncak. Langsung dicabut kontolnya dan disemburkan ke mulut Citra dan bundanya maia estianty. Mereka berebutan. Sperma Al muncrat kewajah mereka berdua.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Al lalu terduduk lemas.Al melihat bundanya Maia Estianty dan Citra saling menjilati spermanya yang muncrat kewajah mereka. Setelah 10 menit Citra keluar dari kamarnya. Dan Al memainkan satu ronde lagi dengan bundanya Maia estiantynya. Dan diakhiri dengan semburan sperma di dalam lubang anusnya. Setelah itu Maia Estianty keluar dan mandi.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Sekarang Al benar-benar betah berada di rumah, kapan saja ada saja yang melayaninya bundanya( Maia Estianty )dan Citra). Hampir tiap pagi Al mendapat jatah oral dari maia estianty. Tapi semua sudah diatur. Kalo siang Al mainnya sama maia estianty, dan kalo malam malam lagi pengen, Al mainnya sama Citra. Tapi kadang nggak tentu juga, yang mana aja. Kalo ada kesempatan, mereka main bertiga. Bahkan Al pernah bolos sekolah karena kecapekan melayani bundanya Maia Estianty dan Citra. Kejadian ini membuatnya betah di rumah<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Begitulah yang diceritakan Al kepadaku, Al berjanji akan menceritakan pengalamannya mengentot istri muda papanya yaitu Mulan Jameela, tunggu saja ceritanya……</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"> </span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-58540730296219655712013-07-06T03:22:00.001+08:002013-07-06T03:22:35.550+08:00" Menyetubuhi Suadara Tiriku " <br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Sebelum aku cerita pengalaman sex ku yang satu ini aku ingin kenalkan dulu namaku Ben. Ceritaku ini dimulai, waktu aku SMA kelas 3, waktu itu aku baru sebulan tinggal sama ayah tiriku. Ibu menikah dengan orang ini karena karena tidak tahan hidup menjanda lama-lama. Yang aku tidak sangka-sangka ternyata ayah tiriku punya 2 anak cewek yang keren dan seksi habis, yang satu sekolahnya sama denganku, namanya Lusi dan yang satunya lagi sudah kuliah, namanya Riri. Si Lusi cocok sekali kalau dijadikan bintang iklan obat pembentuk tubuh, nah kalau si Riri paling cocok untuk iklan BH sama suplemen payudara. Sejak pertama aku tinggal, aku selalu berangan-angan bahwa dapat memiliki mereka, tapi angan-angan itu selalu buyar oleh berbagai hal. Dan siang ini kebetulan tidak ada orang di rumah selain aku dengan Lusi, ini juga aku sedang kecapaian karena baru pulang sekolah. “Lus! entar kalau ada perlu sama aku, aku ada di kamar,” teriakku dari kamar. Aku mulai menyalakan komputerku dan karena aku sedang suntuk, aku mulai dech surfing ke situs-situs porno kesayanganku, tapi enggak lama kemudian Lusi masuk ke kamar sambil bawa buku, kelihatannya dia mau tanya pelajaran. “Ben, kemaren kamu udah nyatet Biologi belom, aku pinjem dong!” katanya dengan suara manja. Tanpa memperdulikan komputerku yang sedang memutar film BF via internet, aku mengambilkan dia buku di rak bukuku yang jaraknya lumayan jauh dengan komputerku.</span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Lus..! nich bukunya, kemarenan aku udah nyatet,” kataku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Lusi tidak memperhatikanku tapi malah memperhatikan film BF yang sedang di komputerku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Lus.. kamu bengong aja!” kataku pura-pura tidak tahu.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Eh.. iya, Ben kamu nyetel apa tuh! aku bilangin bonyok loh!” kata Lusi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Eeh.. kamu barusan kan juga liat, aku tau kamu suka juga kan,” balas aku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Mending kita nonton sama-sama, tenang aja aku tutup mulut kok,” ajakku berusaha mencari peluang.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Bener nich, kamu kagak bilang?” katanya ragu.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Suwer dech!” kataku sambil mengambilkan dia kursi.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Lusi mulai serius menonton tiap adegan, sedangkan aku serius untuk terus menatap tubuhnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Lus, sebelum ini kamu pernah nonton bokep kagak?” tanyaku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Pernah, noh aku punya VCD-nya,” jawabnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Wah gila juga nich cewek, diam-diam nakal juga.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Kalau ML?” tanyaku lagi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Belom,” katanya, “Tapi.. kalo sendiri sich sering.”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Wah makin berani saja aku, yang ada dalam pikiranku sekarang cuma ML sama dia.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Bagaimana caranya si “Beni Junior” bisa puas, tidak peduli saudara tiri, yang penting nafsuku hilang.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Melihat dadanya yang naik-turun karena terangsang, aku jadi semakin terangsang, dan batang kemaluanku pun makin tambah tegang.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Lus, kamu terangsang yach, ampe napsu gitu nontonnya,” tanyaku memancing.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Iya nic Ben, bentar yach aku ke kamar mandi dulu,” katanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Eh.. ngapain ke kamar mandi, nih liat!” kataku menunjuk ke arah celanaku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Kasihanilah si Beni kecil,” kataku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Pikiran kamu jangan yang tidak-tidak dech,” katanya sambil meninggalkan kamarku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Tenang aja, rumah kan lagi sepi, aku tutup mulut dech,” kataku memancing.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Dan ternyata tidak ia gubris, bahkan terus berjalan ke kamar mandi sambil tangan kanannya meremas-remas buah dadanya dan tangan kirinya menggosok-gosok kemaluannya, dan hal inilah yang membuatku tidak menyerah. Kukejar terus dia, dan sesaat sebelum masuk kamar mandi, kutarik tangannya, kupegang kepalanya lalu kemudian langsung kucium bibirnya. Sesaat ia menolak tapi kemudian ia pasrah, bahkan menikmati setiap permainan lidahku. “Kau akan aku berikan pengalaman yang paling memuaskan,” kataku, kemudian kembali melanjutkan menciumnya. Tangannya membuka baju sekolah yang masih kami kenakan dan juga ia membuka BH-nya dan meletakkan tanganku di atas dadanya, kekenyalan dadanya sangat berbeda dengan gadis lain yang pernah kusentuh.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Perlahan ia membuka roknya, celanaku dan celana dalamnya. “Kita ke dalam kamar yuk!” ajaknya setelah kami berdua sama-sama bugil, “Terserah kaulah,” kataku,</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Yang penting kau akan kupuaskan.” Tak kusangka ia berani menarik penisku sambil berciuman, dan perlahan-lahan kami berjalan menuju kamarnya. “Ben, kamu tiduran dech, kita pake ’69′ mau tidak?” katanya sambil mendorongku ke kasurnya. Ia mulai menindihku, didekatkan vaginanya ke mukaku sementara penisku diemutnya, aku mulai mencium-cium vaginanya yang sudah basah itu, dan aroma kewanitaannya membuatku semakin bersemangat untuk langsung memainkan klitorisnya.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Tak lama setelah kumasukkan lidahku, kutemukan klitorisnya lalu aku menghisap, menjilat dan kadang kumainkan dengan lidahku, sementara tanganku bermain di dadanya. Tak lama kemudian ia melepaskan emutannya. “Jangan hentikan Ben.. Ach.. percepat Ben, aku mau keluar nich! ach.. ach.. aachh.. Ben.. aku ke.. luar,” katanya berbarengan dengan menyemprotnya cairan kental dari vaginanya. Dankemudian dia lemas dan tiduran di sebelahku.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Lus, sekali lagi yah, aku belum keluar nich,” pintaku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Bentar dulu yach, aku lagi capek nich,” jelasnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Aku tidak peduli kata-katanya, kemudian aku mulai mendekati vaginanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Lus, aku masukkin sekarang yach,” kataku sambil memasukkan penisku perlahan-lahan.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Kelihatannya Lusi sedang tidak sadarkan diri, dia hanya terpejam coba untuk beristirahat. vag|na Lusi masih sempit sekali, penisku dibuat cuma diam mematung di pintunya. Perlahan kubuka dengan tangan dan terus kucoba untuk memasukkannya, dan akhirnya berhasil penisku masuk setengahnya, kira-kira 7 cm.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Jangan Ben.. entar aku hamil!” katanya tanpa berontak.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Kamu udah mens belom?” tanyaku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Udah, baru kemaren, emang kenapa?” katanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Sambil aku masukkan penisku yang setengah, aku jawab pertanyaannya,</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Kalau gitu kamu kagak bakal hamil.”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ach.. ach.. ahh..! sakit Ben, a.. ach.. ahh, pelan-pelan, aa.. aach.. aachh..!” katanya berteriak nikmat.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Tenang aja cuma sebentar kok, Lus mending doggy style dech!” kataku tanpa melepaskan pen|s dan berusaha memutar tubuhnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Ia menuruti kata-kataku, lalu mulai kukeluar-masukkan penisku dalam vaginanya dan kurasa ia pun mulai terangsang kembali, karena sekarang ia merespon gerakan keluar-masukku dengan menaik-turunkan pinggulnya.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ach.. a.. aa ach..” teriaknya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Sakit lagi Ben.. a.. aa.. ach..”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Tahan aja, cuma sebentar kok,” kataku sambil terus bergoyang dan meremas-remas buah dadanya.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
———-</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ben,. ach pengen.. ach.. a.. keluar lagi Ben..” katanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Tunggu sebentar yach, aku juga pengen nich,” balasku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Cepetan Ben, enggak tahan nich,” katanya semakin menegang.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“A.. ach.. aachh..! yach kan keluar.”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Aku juga Say..” kataku semakin kencang menggenjot dan akhirnya setidaknya enam tembakan spermaku di dalam vaginanya.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Kucabut penisku dan aku melihat seprei, apakah ada darahnya atau tidak? tapi tenyata tidak.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Lus kamu enggak peraw*n yach,” tanyaku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Iya Ben, dulu waktu lagi masturbasi nyodoknya kedaleman jadinya pecah dech,” jelasnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ben ingat loh, jangan bilang siapa-siapa, ini rahasia kita aja.”"Oh tenang aja aku bisa dipercaya kok, asal lain kali kamu mau lagi.”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Siapa sih yang bisa nolak ‘Beni Junior’,” katanya mesra.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Setelah saat itu setidaknya seminggu sekali aku selalu melakukan ML dengan Lusi, terkadang aku yang memang sedang ingin atau terkadang juga Lusi yang sering ketagihan, yang asyik sampai saat ini kami selalu bermain di rumah tanpa ada seorang pun yang tahu, kadang tengah malam aku ke kamar Lusi atau sebaliknya, kadang juga saat siang pulang sekolah kalau tidak ada orang di rumah.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Kali ini kelihatannya Lusi lagi ingin, sejak di sekolah ia terus menggodaku, bahkan ia sempat membisikkan kemauannya untuk ML siang ini di rumah, tapi malangnya siang ini ayah dan ibu sedang ada di rumah sehingga kami tak jadi melakukan ini. Aku menjanjikan nanti malam akan main ke kamarnya, dan ia mengiyakan saja, katanya asal bisa ML denganku hari ini ia menurut saja kemauanku.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Ternyata sampai malan ayahku belum tidur juga, kelihatannya sedang asyik menonton pertandingan bola di TV, dan aku pun tidur-tiduran sambil menunggu ayahku tertidur, tapi malang malah aku yang tertidur duluan. Dalam mimpiku, aku sedang dikelitiki sesuatu dan berusaha aku tahan, tapi kemudian sesuatu menindihku hingga aku sesak napas dan kemudian terbangun.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Lusi! apa Ayah sudah tidur?” tanyaku melihat ternyata Lusi yang menindihiku dengan keadaan telanjang.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“kamu mulai nakal Ben, dari tadi aku tunggu kamu, kamu tidak datang-datang juga. kamu tau, sekarang sudah jam dua, dan ayah telah tidur sejak jam satu tadi,” katanya mesra sambil memegang penisku karena ternyata celana pendekku dan CD-ku telah dibukanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Yang nakal tuh kamu, Bukannya permisi atau bangunin aku kek,” kataku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“kamu tidak sadar yach, kamu kan udah bangun, tuh liat udah siap kok,” katanya sambil memperlihatkan penisku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Aku emut yach.”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Emutanya kali ini terasa berbeda, terasa begitu menghisap dan kelaparan.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Lus jangan cepet-cepet dong, kasian ‘Beni Junior’ dong!”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Aku udah kepengen berat Ben!” katanya lagi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Mending seperti biasa, kita pake posisi ’69′ dan kita sama-sama enak,” kataku sembil berputar tanpa melepaskan emutannya kemudian sambil terus diemut.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Aku mulai menjilat-jilat vaginanya yang telah basah sambil tanganku memencet-mencet payudaranya yang semakin keras, terus kuhisap vaginanya dan mulai kumasukkan lidahku untuk mencari-cari klitorisnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Aach.. achh..” desahnya ketika kutemukan klitorisnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ben! kamu pinter banget nemuin itilku, a.. achh.. ahh..”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“kamu juga makin pinter ngulum ‘Beni’ kecil,” kataku lagi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ben, kali ini kita tidak usah banyak-banyak yach, aa.. achh..” katanya sambil mendesah.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Cukup sekali aja nembaknya, taapi.. sa.. ma.. ss.. sa.. ma.. maa ac.. ach..” katanya sambil menikmati jilatanku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Tapi Ben aku.. ma.. u.. keluar nich! Ach.. a.. aahh..” katanya sambil menegang kemudian mengeluarkan cairan dari vaginanya.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Kayaknya kamu harus dua kali dech!” kataku sambil merubah posisi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ya udah dech, tapi sekarang kamu masukin yach,” katanya lagi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Bersiaplah akan aku masukkan ini sekarang,” kataku sambil mengarahkan penisku ke vaginanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Siap-siap yach!”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ayo dech,” katanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ach.. a.. ahh..” desahnya ketika kumasukkan penisku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Pelan-pelan dong!”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Inikan udah pelan Lus,” kataku sambil mulai bergoyang.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Lus, kamu udah terangsang lagi belon?” tanyaku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Bentar lagi Ben,” katanya mulai menggoyangkan pantatnya untuk mengimbangiku, dan kemudian dia menarik kepalaku dan memitaku untuk sambil menciumnya.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Sambil bercumbu dong Ben!”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Tanpa disuruh dua kali aku langsung mncumbunya, dan aku betul-betul menikmati permainan lidahnya yang semakin mahir.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Lus kamu udah punya pacar belom?” tanyaku.”Aku udah tapi baru abis putus,” katanya sambil mendesah.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ben pacar aku itu enggak tau loh soal benginian, cuma kamu loh yang beginian sama aku.”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ach yang bener?” tanyaku lagi sambil mempercepat goyangan.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ach.. be.. ner.. kok Ben, a.. aa.. ach.. achh,” katanya terputus-putus.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Tahan aja, atau kamu mau udahan?” kataku menggoda.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Jangan udahan dong, aku baru kamu bikin terangsang lagi, kan kagak enak kalau udahan, achh.. aa.. ahh.. aku percepat yach Ben,” katanya.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Kemudian mempercepat gerakan pinggulnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Kamu udah ngerti gimana enaknya, bentar lagi kayaknya aku bakal keluar dech,” kataku menyadari bahwa sepermaku sudah mengumpul di ujung.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Achh.. ach.. bentar lagi nih.”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Tahan Ben!” katanya sambil mengeluarkan penisku dari vaginanya dan kemudian menggulumnya sambil tanganya mamainkan klitorisnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Aku juga Ben, bantu aku cari klitorisku dong!” katanya menarik tanganku ke vaginanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Sambil penisku terus dihisapnya kumainkan klitorisnya dengan tanganku dan..</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Achh.. a.. achh.. achh.. ahh..” desahku sambil menembakkan spermaku dalam mulutnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Aku juga Ben..” katanya sambil menjepit tanganku dalam vaginanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ach.. ah.. aa.. ach..” desahnya.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Aku tidur di sini yach, nanti bangunin aku jam lima sebelum ayah bagun,” katanya sambil menutup mata dan kemudian tertidur, di sampingku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Tepat jam lima pagi aku bangun dan membangunkanya, kemudian ia bergegas ke kamar madi dan mempersiapkan diri untuk sekolah, begitu juga dengan aku. Yang aneh siang ini tidak seperti biasanya Lusi tidak pulang bersamaku karena ia ada les privat, sedangkan di rumah cuma ada Mbak Riri, dan anehnya siang-siang begini Mbak Riri di rumah memakai kaos ketat dan rok mini seperti sedang menunggu sesuatu.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
———-</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Siang Ben! baru pulang? Lusi mana?” tanyanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Lusi lagi les, katanya bakal pulang sore,” kataku, “Loh Mbak sendiri kapan pulang? katanya dari Solo yach?”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Aku pulang tadi malem jam tigaan,” katanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ben, tadi malam kamu teriak sendirian di kamar ada apa?”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Wah gawat sepertinya Mbak Riri dengar desahannya Lusi tadi malam.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ach tidak kok, cuma ngigo,” kataku sambil berlalu ke kamar.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ben!” panggilnya, “Temenin Mbak nonton VCD dong, Mbak males nich nonton sendirian,” katanya dari kamarnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Bentar!” kataku sambil berjalan menuju kamarnya, “Ada film apa Mbak?” tanyaku sesampai di kamarnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Liat aja, nanti juga tau,” katanya lagi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Mbak lagi nungguin seseorang yach?” tanyaku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Mbak, lagi nungguin kamu kok,” katanya datar, “Tuh liat filmnya udah mulai.”</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Loh inikan..?” kataku melihat film BF yang diputarnya dan tanpa meneruskan kata-kataku karena melihat ia mendekatiku. Kemudian ia mulai mencium bibirku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Mbak tau kok yang semalam,” katanya, “Kamu mau enggak ngelayanin aku, aku lebih pengalaman dech dari Lusi.”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Wah pucuk di cinta ulam tiba, yang satu pergi datang yang lain.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Mbak, aku kan adik yang berbakti, masak nolak sich,” godaku sambil tangan kananku mulai masuk ke dalam rok mininya menggosok-gosok vaginanya, sedangkan tangan kiriku masuk ke kausnya dan memencet-mencet payudaranya yang super besar.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Kamu pinter dech, tapi sayang kamu nakal, pinter cari kesempatan,” katanya menghentikan ciumannya dan melepaskan tanganku dari dada dan vaginanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Mbak mau ngapain, kan lagi asyik?” tanyaku.”Kamu kagak sabaran yach, Mbak buka baju dulu terus kau juga, biar asikkan?” katanya sambil membuka bajunya.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Aku juga tak mau ketinggalan, aku mulai membuka bajuku sampai pada akhirnya kami berdua telanjang bulat.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Tubuh Mbak bagus banget,” kataku memperhatikan tubuhnya dari atas sampai ujung kaki, benar-benar tidak ada cacat, putih mulus dan sekal.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Ia langsung mencumbuku dan tangan kanannya memegang penisku, dan mengarahkan ke vaginanya sambil berdiri.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Aku udah enggak tahan Ben,” katanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Kuhalangi penisku dengan tangan kananku lalu kumainkan vaginanya dengan tangan kiriku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Nanti dulu ach, beginikan lebih asik.”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ach.. kamu nakal Ben! pantes si Lusi mau,” katanya mesra.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ben..! Mbak..! lagi dimana kalian?” terdengar suara Lusi memanggil dari luar.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Hari ini guru lesnya tidak masuk jadi aku dipulangin, kalian lagi dimana sich?” tanyanya sekali lagi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Masuk aja Lus, kita lagi pesta nich,” kata Mbak Riri.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Mbak! Entar kalau Lusi tau gimana?” tanyaku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ben jangan panggil Mbak, panggil aja Riri,” katanya dan ketika itu aku melihat Lusi di pintu kamar sedang membuka baju.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Rir, aku ikut yach!” pinta Lusi sambil memainkan vaginanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ben kamu kuat nggak?” tanya Riri.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Tenang aja aku kuat kok, lagian kasian tuch Lusi udah terangsang,” kataku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Lus cepet sinih emut ‘Beni Junior’,” ajakku.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Tanpa menolak Lusi langsung datang mengemut penisku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Mending kita tiduran, biar aku dapet vaginamu,” kataku pada Riri.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ayo dech!” katanya kemudian mengambil posisi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Riri meletakkan vaginanya di atas kepalaku, dan kepalanya menghadap vag|na Lusi yang sedang mengemut penisku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Lus, aku maenin vaginamu,” katanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Tanpa menunggu jawaban dari Lusi ia langsung bermain di vaginanya.Permainan ini berlangsung lama sampai akhirnya Riri menegangkan pahanya, dan.. “Ach.. a.. aach.. aku keluar..” katanya sambil menyemprotkan cairan di vaginanya.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Sekarang ganti Lusi yach,” kataku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Kemudian aku bangun dan mengarahkan penisku ke vaginanya dan masuk perlahan-lahan.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ach.. aach..” desah Lusi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Kamu curang, Lusi kamu masukin, kok aku tidak?” katanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwXMcmIAWnFuY_NwFp01lNGfE7LcuVM1-kOL8QGkE1thnUI12EU33GWGiiLwWrNWz5uOHLAy6vMv0CGt9X1RAcgd1glc3S7mgZcfa7gh3Hvpi7i-vP5ft4JMM_NFizIRUCY-JwBu09yH9t/s1600/484217_612302862133056_1923636845_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwXMcmIAWnFuY_NwFp01lNGfE7LcuVM1-kOL8QGkE1thnUI12EU33GWGiiLwWrNWz5uOHLAy6vMv0CGt9X1RAcgd1glc3S7mgZcfa7gh3Hvpi7i-vP5ft4JMM_NFizIRUCY-JwBu09yH9t/s320/484217_612302862133056_1923636845_n.jpg" width="247" /></a>“Abis kamu keluar duluan, tapi tenang aja, nanti abis Lusi keluar kamu aku masukin, yang penting kamu merangsang dirimu sendiri,” kataku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Yang cepet dong goyangnya!” keluh Lusi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Kupercepat goyanganku, dan dia mengimbanginya juga.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Kak, ach.. entar lagi gant.. a.. ach.. gantian yach, aku.. mau keluar ach.. aa.. a.. ach..!” desahnya, kemudian lemas dan tertidur tak berdaya.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ayo Ben tunggu apa lagi!” kata Riri sambil mengangkang mampersilakan penisku untuk mencoblosnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Aku udah terangsang lagi.”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Tanpa menunggu lama aku langsung mencoblosnya dan mencumbunya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Gimana enak penisku ini?” tanyaku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“pen|s kamu kepanjangan,” katanya, “tapi enak!”.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Kayaknya kau nggak lama lagi dech,” kataku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Sama, aku juga enggak lama lagi,” katanya, “Kita keluarin sama-sama yach!” terangnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Di luar apa di dalem?” tanyaku lagi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ach.. a.. aach.. di.. dalem.. aja..” katanya tidak jelas karena sambil mendesah.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Maksudku, ah.. ach.. di dalem aja.. aah.. ach.. bentar lagi..”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Aku.. keluar.. ach.. achh.. ahh..” desahku sambil menembakkan spermaku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ach.. aach.. aku.. ach.. juga..” katanya sambil menegang dan aku merasakan cairan membasahi penisku dalam vaginanya.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
Akhirnya kami bertiga tertidur di lantai dan kami bangun pada saat bersamaan.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ben aku mandi dulu yach, udah sore nich.”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Aku juga ach,” kataku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Ben, Lus, lain kali lagi yach,” pinta Riri.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Itu bisa diatur, asal lagi kosong kayak gini, ya nggak Ben!” kata Lusi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Kapan aja kalian mau aku siap,” kataku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
“Kalau gitu kalian jangan mandi dulu, kita main lagi yuk!” kata Riri mulai memegang penisku.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;">Akhirnya kami main lagi sampai malam dan kebetulan ayah dan ibu telepon dan mengatakan bahwa mereka pulangnya besok pagi, jadi kami lebih bebas bermain, lagi dan lagi. Kemudian hari selanjutya kami sering bermain saat situasi seperti ini, kadang tengah malam hanya dengan Riri atau hanya Lusi. Oh bapak tiri, ternyata selain harta banyak, kamu juga punya dua anak yang siap menemaniku kapan saja, ohh nikmatnya hidup ini.</span><span style="font-size: 12px;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12px;"><br /></span></div>
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-4184130549085488042013-07-06T03:21:00.000+08:002013-07-06T03:21:15.952+08:00" Ngentot Istri Teman Kuliahku " <br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Sebut saja namanya “Sidar†(nama samaran). Dia adalah seorang wanita bersuku campuran. Bapaknya berasal dari kota Menado dan Ibunya dari kota Maka ssar. Bapaknya adalah seorang polisi berpangkat Serma, sedang ibunya adalah pengusaha kayu.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: center;">
Singkat cerita, ketika hari pertama aku ketemu dengan teman kuliahku itu, rasanya kami langsung akrab karena memang sewaktu kami sama-sama duduk di bangku kuliah, kami sangat kompak dan sering tidur bersama di rumah kostku di kota Bone. Bahkan seringkali dia mentraktirku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: center;">
“Nis, aku senang sekali bertemu denganmu dan memang sudah lama kucari-cari, maukah kamu mengingap barang sehari atau dua hari di rumahku?†katanya padaku sambil merangkulku dengan erat sekali. Nama teman kuliahku itu adalah “Nasirâ€.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="text-align: center;">
“Kita lihat saja nanti. Yang jelas aku sangat bersukur kita bisa ketemu di tempat ini. Mungkin inilah namanya nasib baik, karena aku sama sekali tidak menduga kalau kamu tinggal di kota Makassar ini†jawabku sambil membalas rangkulannya. Kami berangkulan cukup lama di sekitar pasar sentral Makassar, tepatnya di tempat jualan cakar.“Ayo kita ke rumah dulu Nis, nanti kita ngobrol panjang lebar di sana, sekaligus kuperkenalkan istriku†ajaknya sambil menuntunku naik ke mobil Feroza miliknya. Setelah kami tiba di halaman rumahnya, Nasir terlebih dahulu turun dan segera membuka pintu mobilnya di sebelah kiri lalu mempersilakan aku turun. Aku sangat kagum melihat rumah tempat tinggalnya yang berlantai dua. Lantai bawah digunakan sebagai gudang dan kantor perusahaannya, sementara lantai atas digunakan sebagai tempat tinggal bersama istri. Aku hanya ikut di belakangnya.“Inilah hasil usaha kami Nis selama beberapa tahun di Makassar†katanya sambil menunjukkan tumpukan beras dan ruangan kantornya.“Wah cukup hebat kamu Sir. Usahamu cukup lemayan. Kamu sangat berhasil dibanding aku yang belum jelas sumber kehidupanku†kataku padanya.“Dar, Dar, inilah teman kuliahku dulu yang pernah kuceritakan tempo hari. Kenalkan istri cantik saya†teriak Nas ir memanggil istrinya dan langsung kami dikenalkan.“Sidarâ€, kata istrinya menyebut namanya ketika kusalami tangannya sambil ia tersenyum ramah dan manis seolah menunjukkan rasa kegembiraan.“Anisâ€, kataku pula sambil membalas senyumannya.Nampaknya Sidar ini adalah seorang istri yang baik hati, ramah dan selalu memelihara kecantikannya. Usianya kutaksir baru sekitar 25 tahun dengan tubuh sedikit langsing dan tinggi badan sekitar 145 cm serta berambut agak panjang. Tangannya terasa hangat dan halus sekali. Setelah selesai menyambutku, Sidar lalu mempersilakanku duduk dan ia buru-buru masuk ke dalam seolah ada urusan penting di dalam. Belum lama kami bincang-bincang seputar perjalanan usaha Nasir dan pertemuannya dengan Sidar di Kota Makassar ini, dua cangkir kopi susu beserta kue-kue bagus dihidangkan oleh Sidar di atas meja yang ada di depan kami.“Silakah Kak, dinikmati hidangan ala kadarnya†ajakan Sidar me nyentuh langsung ke lubuk hatiku. Selain karena senyuman manisnya, kelembutan suaranya, juga karena penampilan, kecantikan dan sengatan bau farfumnya yang harum itu. Dalam hati kecilku mengatakan, alangkah senang dan bahagianya Nasir bisa mendapatkan istri seperti Sidar ini. Seandainya aku juga mempunyai istri seperti dia, pasti aku tidak bisa ke mana-mana“Eh, kok malah melamun. Ada masalah apa Nis sampai termenung begitu? Apa yang mengganggu pikiranmu?†kata Nasir sambil memegang pundakku, sehingga aku sangat kaget dan tersentak.“Ti.. Tidak ada masalah apa-apa kok. Hanya aku merenungkan sejenak tentang pertemuan kita hari ini. Kenapa bisa terjadi yah,†alasanku.Sidar hanya terdiam mendengar kami bincang-bincang dengan suaminya, tapi sesekali ia memandangiku dan menampakkan wajah cerianya.“Sekarang giliranmu Nis cerita tentang perjalanan hidupmu bersama istri setelah sejak tadi hanya aku yang bicara. Silahka n saja cerita panjang lebar mumpun hari ini aku tidak ada kesibukan di luar. Lagi pula anggaplah hari ini adalah hari keistimewaan kita yang perlu dirayakan bersama. Bukankah begitu Dar..?†kata Nasir seolah cari dukungan dari istrinya dan waktunya siap digunakan khusus untukku.“Ok, kalau gitu aku akan utarakan sedikit tentang kehidupan rumah tanggaku, yang sangat bertolak belakang dengan kehidupan rumah tangga kalian†ucapanku sambil memperbaiki dudukku di atas kursi empuk itu.“Maaf jika terpaksa kuungkapkan secara terus terang. Sebenarnya kedatanganku di kota Makassar ini justru karena dipicu oleh problem rumah tanggaku. Aku selalu cekcok dan bertengkar dengan istriku gara-gara aku kesulitan mendapatkan lapangan kerja yang layak dan mempu menghidupi keluargaku. Akhirnya kuputuskan untuk meninggalkan rumah guna mencari pekerjaan di kota ini. Eh.. Belum aku temukan pekerjaan, tiba-tiba kita ketemu tadi setelah dua hari aku ke sana ke mari. Mungkin pertemuan kita ini ada hikmahnya. Semoga saja pertemuan kita ini merupakan jalan keluar untuk mengatasi kesulitan rumahtanggaku†Kisahku secara jujur pada Nasir dan istrinya.Mendengar kisah sedihku itu, Nasir dan istrinya tak mampu berkomentar dan nampak ikut sedih, bahkan kami semua terdiam sejenak. Lalu secara serentak mulut Nasir dan istrinya terbuka dan seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba mereka saling menatap dan menutup kembali mulutnya seolah mereka saling mengharap untuk memulai, namun malah mereka ketawa terbahak, yang membuatku heran dan memaksa juga ketawa.“Begini Nis, mungkin pertemuan kita ini benar ada hikmahnya, sebab kebetulan sekali kami butuh teman seperti kamu di rumah ini. Kami khan belum dikaruniai seorang anak, sehingga kami selalu kesepian. Apalagi jika aku ke luar kota misalnya ke Bone, maka istriku terpaksa sendirian di rumah meskipun sekali-kali ia memanggil kemanakannya untuk mene mani selama aku tidak ada, tapi aku tetap menghawatirkannya. Untuk itu, jika tidak memberatkan, aku inginkan kamu tinggal bersamaku. Anggaplah kamu sudah dapatkan lapangan kerja baru sebagai sumber mata pencaharianmu. Segala keperluan sehari-harimu, aku coba menanggung sesuai kemampuanku†kata Nasir bersungguh-sungguh yang sesekali diiyakan oleh istrinya.“Maaf kawan, aku tidak mau merepotkan dan membebanimu. Biarlah aku cari kerja di tempat lain saja dan..†Belum aku selesai bicara, tiba-tiba Nasir memotong dan berkata..“Kalau kamu tolak tawaranku ini berarti kamu tidak menganggapku lagi sebagai sahabat. Kami ikhlas dan bermaksud baik padamu Nis†katanya.“Tetapi,†Belum kuutarakan maksudku, tiba-tiba Sidar juga ikut bicara..“Benar Kak, kami sangat membutuhkan teman di rumah ini. Sudah lama hal ini kami pikirkan tapi mungkin baru kali ini dipertemukan dengan orang yang tepat dan sesuai hati nurani. Apal agi Kak Anis ini memang sahabat lama Kak Nasir, sehingga kami tidak perlu ragukan lagi. Bahkan kami sangat senan jika Kak sekalian menjemput istrinya untuk tinggal bersama kita di rumah ini†ucapan Sidar memberi dorongan kuat padaku.“Kalau begitu, apa boleh buat. Terpaksa kuterima dengan senang hati, sekaligus kuucapkan terima kasih yang tak terhingga atas budi baiknya. Tapi sayangnya, aku tak memiliki keterampilan apa-apa untuk membantu kalian†kataku dengan pasrah.Tiba-tiba Nasir dan Sidar bersamaan berdiri dan langsung saling berpelukan, bahkan saling mengecup bibir sebagai tanda kegembiraannya. Lalu Nasir melanjutkan rangkulannya padaku dan juga mengecup pipiku, sehingga aku sedikit malu dibuatnya.“Terima kasih Nis atas kesediaanmu menerima tawaranku semoga kamu berbahagia dan tidak kesulitan apapun di rumah ini. Kami tak membutuhkan keterampilanmu, melainkan kehadiranmu menemani kami di rumah ini. Kami hanya butuh teman bermain dan tukar pikiran, sebab tenaga kerjaku sudah cukup untuk membantu mengelola usahaku di luar. Kami sewaktu-waktu membutuhkan nasehatmu dan istriku pasti merasa terhibur dengan kehadiranmu menemani jika aku keluar rumah†katanya dengan sangat bergembira dan senang mendengar persetujuanku.Kurang lebih satu bulan lamanya kami seolah hanya diperlakukan sebagai raja di rumah itu. Makanku diurus oleh Sidar, tempat tidurku terkadang juga dibersihkan olehnya, bahkan ia meminta untuk mencuci pakaianku yang kotor tapi aku keberatan. Selama waktu itu pula, aku sudah dilengkapi dengan pakaian, bahkan kamar tidurku dibelikan TV 20 inch lengkap dengan VCD-nya. Aku sangat malu dan merasa berutang budi pada mereka, sebab selain pakaian, akupun diberi uang tunai yang jumlahnya cukup besar bagiku, bahkan belakangan kuketahui jika ia juga seringkali kirim pakaian dan uang ke istri dan anak-anakku di Bone lewat mobil.Kami bertiga sudah cukup a krab dan hidup dalam satu rumah seperti saudara kandung bersenda gurau, bercengkerama dan bergaul tanpa batas seolah tidak ada perbedaan status seperti majikan dan karyawannya. Kebebasan pergaulanku dengan Sidar memuncak ketika Nasir berangkat ke Sulawesi Tenggara selama beberapa hari untuk membawa beras untuk di jual di sana karena ada permintaan dari langgarannya.Pada malam pertama keberangkatan Nasir, Sidar nampak gembira seali seolah tidak ada kekhawatiran apa-apa. Bahkan sempat mengatakan kepada suaminya itu kalau ia tidak takut lagi ditinggalkan meskipun berbulan-bulan lamanya karena sudah ada yang menjaganya, namun ucapannya itu dianggapnya sebagai bentuk humor terhadap suaminya. Nasir pun nampak tidak ada kekhawatiran meninggalkan istrinya dengan alasan yang sama.Malam itu kami (aku dan Sidar) menonton bersama di ruang tamu h ingga larut malam, karena kami sambil tukar pengalaman, termasuk soal sebelum nikah dan latar belakang perkawinan kami masing-masing. Sikap dan tingkah laku Sidar sedikit berbeda dengan malam-malm sebelumnya. Malam itu, Sidar membuat kopi susu dan menyodorkanku bersama pisang susu, lalu kami nikmati bersama-sama sambil nonton. Ia makan sambil berbaring di sampingku seolah dianggap biasa saja. Sesekali ia membalikkan tubuhnya kepadaku sambil bercerita, namun aku pura-pura bersikap biasa, meskipun ada ganjalan aneh di benakku.“Nis, kamu tidak keberatan khan menemaniku nonton malam ini? Besok khan tidak ada yang mengganggu kita sehingga kita bisa tidur siang sepuasnya?†tanya Sidar tiba-tiba seolah ia tak mengantuk sedikitpun.“Tidak kok Dar. Aku justru senang dan bahagia bisa nonton bersama majikanku†kataku sedikit menyanjungnya. Sid ar lalu mencubitku dan..“Wii de.. De, kok aku dibilangin majikan. Sebel aku mendengarnya. Ah, jangan ulang kata itu lagi deh, aku tak sudi dipanggil majikan†katanya.“Hi.. Hi.. Hi, tidak salah khan. Maaf jika tidak senang, aku hanya main-main. Lalu aku harus panggil apa? Adik, Non, Nyonya atau apa?â€â€œTerserah dech, yang penting bukan majikan. Tapi aku lebih seneng jika kamu memanggil aku adik†katanya santai.“Oke kalau begitu maunya. Aku akan panggil adik saja†kataku lagi.Malam semakin larut. Tak satupun terdengar suara kecuali suara kami berdua dengan suara TV. Sidar tiba-tiba bangkit dari pembaringannya.“Nis, apa kamu sering nonton kaset VCD bersama istrimu?†tanya Sidar dengan sedikit rendah suaranya seolah tak mau didengar orang lain.“Eng.. Pernah, tapi sama-sama dengan orang lain juga karena kami nonton di rumahnya†jawabku menyembunyikan sikap keherananku atas pertanyaannya yang tiba-ti ba dan sedikit aneh itu.“Kamu ingat judulnya? Atau jalan ceritanya?†tanyanya lagi.“Aku lupa judulnya, tapi pemainnya adalah Rhoma Irama dan ceritanya adalah masalah percintaan†jawabku dengan pura-pura bersikap biasa.“Masih mau ngga kamu temani aku nonton film dari VCD? Kebetulan aku punya kaset VCD yang banyak. Judulnya macam-macam. Terserah yang mana Anis suka†tawarannya, tapi aku sempat berfikir kalau Sidar akan memutar film yang aneh-aneh, film orang dewasa dan biasanya khusus ditonton oleh suami istri untuk membangkitkan gairahnya.Setelah kupikir segala resiko, kepercayaan dan dosa, aku lalu bikin alasan.“Sebenarnya aku senang sekali, tapi aku takut.. Eh.. Maaf aku sangat ngantuk. Jika tidak keberatan, lain kali saja, pasti kutemani†kataku sedikit bimbang dan takut alasanku salah. Tapi akhirnya ia terima meskipun nampaknya sedikit kecewa di wajahnya dan kurang semangat.“Baiklah jika meman g kamu sudah ngantuk. Aku tidak mau sama sekali memaksamu, lagi pula aku sudah cukup senang dan bahagia kamu bersedia menemaniku nonton sampai selarut ini. Ayo kita masuk tidur†katanya sambil mematikan TV-nya, namun sebelum aku menutup pintu kamarku, aku melihat sejenak ia sempat memperhatikanku, tapi aku pura-pura tidak menghiraukannya.Di atas tempat tidurku, aku gelisah dan bingung mengambil keputusan tentang alasanku jika besok atau lusa ia kembali mengajakku nonton film tersebut. Antara mau, malu dan rasa takut selalu menghantukiku. Mungkin dia juga mengalami hal yang sama, karena dari dalam kamarku selalu terdengar ada pintu kamar terbuka dan tertutup serta air di kamar mandi selalu kedengaran tertumpah.Setelah kami makan malam bersama keesokan harinya, kami kembali nonton TV sama-sama di ruang tamu, tapi penampilan Sidar kali ini agak lain dari biasanya. Ia berpakaian serba tipis dan tercium bau farfumnya yang harum menyengat hid up sepanjang ruang tamu itu. Jantungku sempat berdebar dan hatiku gelisah mencari alasan untuk menolak ajakannya itu, meskipun gejolak hati kecilku untuk mengikuti kemauannya lebih besar dari penolakanku. Belum aku sempat menemukan alasan tepat, maka“Nis, masih ingat janjimu tadi malam? Atau kamu sudah ngantuk lagi?†pertanyaan Sidar tiba-tiba mengagetkanku.“O, oohh yah, aku ingat. Nonton VCD khan? Tapi jangan yang seram-seram donk filmnya, aku tak suka. Nanti aku mimpi buruk dan membuatku sakit, khan repot jadinya†jawabku mengingatkan untuk tidak memutar film porn.“Kita liat aja permainannya. Kamu pasti senang menyaksikannya, karena aku yakin kamu belum pernah menontonnya, lagi pula ini film baru†kata Sidar sambil meraih kotak yang berisi setumpuk kaset VCD lalu menarik sekeping kaset yang paling di atas seolah ia telah mempersiapkannya, lalu memasukkan ke CD, lalu mundur dua langkah dan duduk di sampingku menunggu apa geranga n yang akan muncul di layar TV tersebut.Dag, dig, dug, getaran jantungku sangat keras menunggu gambar yang akan tampil di layar TV. Mula-mula aku yakin kalau filmnya adalah film yang dapat dipertontonkan secara umum karena gambar pertama yang muncul adalah dua orang gadis yang sedang berloma naik speed board atau sampan dan saling membalap di atas air sungat. Namun dua menit kemudian, muncul pula dua orang pria memburuhnya dengan naik kendaraan yang sama, akhirnya keempatnya bertemu di tepi sungai dan bergandengan tangan lalu masuk ke salah satu villa untuk bersantai bersama.Tak lama kemudian mereka berpasang-pasangan dan saling membuka pakaiannya, lalu saling merangkul, mencium dan seterusnya sebagaimana layaknya suami istri. Niat penolakanku tadi tiba-tiba terlupakan dan terganti dengan niat kemauanku. Kami tidak mampu mengeluarkan kata-kata, terutama ketika kami menyaksikan dua pasang muda mudi bertelanjang bulat dan saling menjilati ke maluannya, bahkan saling mengadu alat yang paling vitalnya. Kami hanya bisa saling memandang dan tersenyum.“Gimana Nis,? Asyik khan? Atau ganti yang lain saja yang lucu-lucu?†pancing Sidar, tapi aku tak menjawabnya, malah aku melenguh panjang.“Apa kamu sering dan senang nonton film beginian bersama suamimu?†giliran aku bertanya, tapi Sidar hanya menatapku tajam lalu mengangguk.“Hmmhh†kudengar suara nafas panjang Sidar keluar dari mulutnya.“Apa kamu pernah praktekkan seperti di film itu Nis?†tanya Sidar ketika salah seorang wanitanya sedang menungging lalu laki-lakinya menusukkan kontolnya dari belakang lalu mengocoknya dengan kuat.“Tidak, belum pernah†jawabku singkat sambil kembali bernafas panjang.“Maukah kamu mencobanya nanti?†tanya Sidr dengan suara rendah.“Dengan siapa, kami khan pisah dengan istri untuk sementara†kataku.“Jika kamu bertemu istrimu nanti atau wanita lain misalnya†kata Sidar.“Yachh.. Kita liat saja nanti. Boleh juga kami coba nanti hahaha†kataku.“Nis, apa malam ini kamu tidak ingin mencobanya?†Tanya Sidar sambil sedikit merapatkan tubuhnya padaku. Saking rapatnya sehingga tubuhnya terasa hangatnya dan bau harumnya.“Dengan siapa? Apa dengan wanita di TV itu?†tanyaku memancing.“Gimana jika dengan aku? Mumpung hanya kita berdua dan nggak bakal ada orang lain yang tahu. Mau khan?†Tanya Sidar lebih jelas lagi mengarah sambil menyentuh tanganku, bahkan menyandarkan badannya ke badanku.Sungguh aku kaget dan jantungku seolah copot mendengar rincian pertanyaannya itu, apalagi ia menyentuhku. Aku tidak mampu lagi berpikir apa-apa, melainkan menerima apa adanya malam itu. Aku tidak akan mungkin mampu menolak dan mengecewakannya, apalagi aku sangat menginginkannya, karen a telah beberapa bulan aku tidak melakukan sex dengan istriku. Aku mencoba merapatkan badanku pula, lalu mengelus tangannya dan merangkul punggungnya, sehingga terasa hangat sekali.“Apa kamu serius? Apa ini mimpi atau kenyataan?†Tanyaku amat gembira.“Akan kubuktikan keseriusanku sekarang. Rasakan ini sayang†tiba-tiba Sidar melompat lalu mengangkangi kedua pahaku dan duduk di atasnya sambil memelukku, serta mencium pipi dan bibirku bertubi-tubi.Tentu aku tidak mampu menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku segera menyambutnya dan membalasnya dengan sikap dan tindakan yang sama. Nampaknya Sidar sudah ingin segera membuktikan dengan melepas sarung yang dipakainya, tapi aku belum mau membuka celana panjang yang kepakai malam itu.Pergumulan kami dalam posisi duduk cukup lama, meskipun berkali-kali Sidar memintaku untuk segera melepaskan celanaku, bahkan ia sendiri beberapa kali berusaha membuka kancingnya, tapi selalu saja k uminta agar ia bersabar dan pelan-pelan sebab waktunya sangat panjang.“Ayo Kak Nis, cepat sayang. Aku sudah tak tahan ingin membuktikannya†rayu Sidar sambil melepas rangkulannya lalu ia tidur telentang di atas karpet abu-abu sambil menarik tanganku untuk menindihnya. Aku tidak tega membiarkan ia penasaran terus, sehingga aku segera menindihnya.“Buka celana sayang. Cepat.. Aku sudah capek nih, ayo dong,†pintanya.Akupun segera menuruti permintaannya dan melepas celana panjangku. Setelah itu, Sidar menjepitkan ujung jari kakinya ke bagian atas celana dalamku dan berusaha mendorongnya ke bawah, tapi ia tak berhasil karena aku sengaja mengangkat punggungku tinggi-tinggi untuk menghindarinya.Ketika aku mencoba menyingkap baju daster yang dipakaianya ke atas lalu ia sendiri melepaskannya, aku kaget sebab tak kusangka kalau ia sama sekali tidak pakai celana. Dalam hatiku bahwa mungkin ia memang sengaja siap-siap akan bers etubuh denganku malam itu. Di bawah sinar lampu 10 W yang dibarengi dengan cahaya TV yang semakin seru bermain bugil, aku sangat jelas menyaksikan sebuah lubang yang dikelilingi daging montok nan putih mulus yang tidak ditumbuhi bulu selembar pun.Tampak menonjol sebuah benda mungil seperti biji kacang di tengah-tengahnya. Rasanya cukup menantang dan mempertinggi birahiku, tapi aku tetap berusaha mengendalikannya agar aku bisa lebih lama bermain-main dengannya. Ia sekarang sudah bugil 100%, sehingga terlihat bentuk tubuhnya yang langsing, putih mulus dan indah sekali dipandang.“Ayo donk, tunggu apa lagi sayang. Jangan biarkan aku tersiksa seperti ini†pinta Sidar tak pernah berhenti untuk segera menikmati puncaknya.“Tenang sayang. Aku pasti akan memuaskanmu malam ini, tapi saya masih mau bermain-main lebih lama biar kita lebih banyak menikmatinyaâ€katakuSecara perlahan tapi pasti, ujung lidahku mulai menyentuh tepi lub ang kenikmatannya sehingga membuat pinggulnya bergerak-gerak dan berdesis.“Nikmat khan kalau begini?†tanyaku berbisik sambil menggerak-gerakkan lidahku ke kiri dan ke kanan lalu menekannya lebih dalam lagi sehingga Sidar setengah berteriak dan mengangkat tinggi-tinggi pantatnya seolah ia menyambut dan ingin memperdalam masuknya ujung lidahku.Ia hanya mengangguk dan memperdengarkan suara desis dari mulutnya.“Auhh.. Aakkhh.. Iihh.. Uhh.. Oohh.. Sstt†suara itu tak mampu dikurangi ketika aku gocok-gocokkan secara lebih dalam dan keras serta cepat keluar masuk ke lubang kemaluannya.“Teruuss sayang, nikkmat ssekalii.. Aakhh.. Uuhh. Aku belum pernah merasakan seperti ini sebelumnya†katanya dengan suara yang agak keras sambil menarik-narik kepalaku agar lebih rapat lagi.“Bagaimana? Sudah siap menyambut lidahku yang panjang lagi keras?†tanyaku sambil melepaskan seluruh pakaianku yang masih tersisa dan kamip un sama-sama bugil.Persentuhan tubuhku tak sehelai benangpun yang melapisinya. Terasa hangatnya hawa yang keluar dari tubuh kami.“Iiyah,. Dari tadi aku menunggu. Ayo,. Cepat†kata Sidar tergea-gesa sambil membuka lebar-lebar kedua pahanya, bahkan membuka lebar-lebar lubang vaginanya dengan menarik kiri kanan kedua bibirnya untuk memudahkan jalannya kemaluanku masuk lebih dalam lagi.Aku pun tidak mau menunda-nunda lagi karena memang aku sudah puas bermain lidah di mulut atas dan mulut bawahnya, apalagi keduanya sangat basah. Aku lalu mengangkat kedua kakinya hingga bersandar ke bahuku lalu berusaha menusukkan ujung kemaluanku ke lubang vagina yang sejak tadi menunggu itu. Ternyata tidak mampu kutembus sekaligus sesuai keinginanku. Ujung kulit penisku tertahan, padahal Sidar sudah bukan perawan lagi.“Ssaakii t ssediikit.., ppeelan-pelan sedikit†kata Sidar ketika ujung penisku sedikit kutekan agak keras. Aku gerakkan ke kiri dan ke kanan tapi juga belum berhasil amblas.Aku turunkan kedua kakinya lalu meraih sebuah bantal kursi yang di belakanku lalu kuganjalkan di bawah pinggulnya dan membuka lebar kedua pahanya lalu kudorong penisku agak keras sehingga sudah mulai masuk setengahnya. Sidarpun merintih keras tapi tidak berkata apa-apa, sehingga aku tak peduli, malah semakin kutekan dan kudorong masuk hingga amblas seluruhnya. Setelah seluruh batang penisku terbenam semua, aku sejenak berhenti bergerak karena capek dan melemaskan tubuhku di atas tubuh Sidar yang juga diam sambil bernafas panjang seolah baru kali ini menikmati betul persetubuhan.Sidar kembali menggerak-gerakkan pinggulnya dan akupun menyambutnya. Bahkan aku tarik maju mundur sedikit demi sedikit hingga jalannya agak cepat lalu cepat sekali. Pinggul kami bergerak, bergoyang dan berputar seirama sehingga menimbulkan bunyi-bunyian yangberirama pula.“Tahan sebentar†kataku sambil mengangkat kepala Sidar tanpa mencabut penisku dari lubang vagina Sidar sehingga kami dalam posisi duduk.Kami saling merangkul dan menggerakkan pinggul, tapi tidak lama karena terasa sulit. Lalu aku berbaring dan telentang sambil menarik kepada Sidar mengikutiku, sehingga Sidar berada di atasku. Kusarankan agar ia menggoyang, mengocok dan memompa dengan keras lagi cepat. I pun cukup mengerti keinginanku sehingga kedua tangannya bertumpu di atas dadaku lalu menghentakkan agak keras bolak balik pantatnya ke penisku, sehingga terlihat kepalanya lemas dan seolah mau jatuh sebab baru kali itu ia melakukannya dengan posisi seperti itu. Karena itu, kumaklumi jika ia cepat capek dan segera menjatuhkan tubuhnya menempel ke atas tubuhku, me skipun pinggulnya masih tetap bergerak naik turun.“Kamu mungkin sangat capek. Gimana kalau ganti posisi?†kataku sambil mengangkat tubuh Sidar dan melapas rangkulannya.“Posisi bagaimana lagi? Aku sudah beberapa kali merasa nikmat sekali†tanyanya heran seolah tidak tahu apa yang akan kulakukan, namun tetap ia ikuti permintaanku karena ia pun merasa sangat nikmat dan belum pernah mengalami permainan seperti itu sebelumnya.“Terima saja permainanku. Aku akan tunjukkan beberapa pengalamankuâ€â€œYah.. Yah.. Cepat lakukan apa saja†katanya singkat.Aku berdiri lalu mengangkat tubuhnya dari belakang dan kutuntunnya hingga ia dalam posisi nungging. Setelah kubuka sedikit kedua pahanya dari belakan, aku lalu menusukkan kembali ujung penisku ke lubangnya lalu mengocok dengan keras dan cepat sehingga menimbulkan bunyi dengan irama yang indah seiring dengan gerakanku. Sidar pun terengah-engah dan napasnya terputus-putus mener ima kenikmatan itu. Posisi kami ini tak lama sebab Sidar tak mampu menahan rasa capeknya berlutut sambil kupompa dari belakan. Karenanya, aku kembalikan ke posisi semula yaitu tidur telentang dengan paha terbuka lebar lalu kutindih dan kukocok dari depan, lalu kuangkat kedua kakinya bersandar ke bahuku.Posisi inilah yang membuat permainan kami memuncak karena tak lama setelah itu, Sidar berteriak-teriak sambil merangkul keras pinggangku dan mencakar-cakar punggungku. Bahkan sesekali menarik keras wajahku menempel ke wajahnya dan menggigitnya dengan gigitan kecil. Bersamaan dengan itu pula, aku merasakan ada cairan hangat mulai menjalar di batang penisku, terutama ketika terasa sekujur tubuh Sidar gemetar.Aku tetap berusaha untuk menghindari pertemuan antara spermaku dengan sel telur Sidar, tapi terlambat, karena baru aku mencoba mengangkat punggungku dan berniat menumpahkan di luar rahimnya, tapi Sidar malah mengikatkan tangannya lebih era t seolah melarangku menumpahkan di luar yang akhirnya cairan kental dan hangat itu terpaksa tumpah seluruhnya di dalam rahim Sidar. Sidar nampaknya tidak menyesal, malah sedikit ceria menerimanya, tapi aku diliputi rasa takut kalau-kalau jadi janin nantinya, yang akan membuatku malu dan hubungan persahabatanku berantakan.Setelah kami sama-sama mencapai puncak, puas dan menikmati persetubuhan yang sesungguhnya, kami lalu tergeletak di atas karpet tanpa bantal. Layar TV sudah berwarna biru karena pergumulan filmnya sejak tadi selesai. Aku lihat jam dinding menunjukkan pukul 12.00 malam tanpa terasa kami bermain kurang lebih 3 jam. Kami sama-sama terdiam dan tak mampu berkata-kata apapun hingga tertidur lelap. Setelah terbangun jam 7.00 pagi di tempat itu, rasanya masih terasa capek bercampur segar.“Nis, kamu sangat hebat. Aku belum pernah mendapatkan kenikmatan dari suamiku selama ini seperti yang kamu berikan tadi malam†kata Sidar ket ika ia juga terbangun pagi itu sambil merangkulku.“Benar nih, jangan-jangan hanya gombal untuk menyenangkanku†tanyaku.“Sumpah.. Terus terang suamiku lebih banyak memikirkan kesenangannya dan posisi mainnya hanya satu saja. Ia di atas dan aku di bawah. Kadang ia loyo sebelum memuaskanku</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirqFhez-Z6yCjHNdK17qYwrDq7peNjUuogvrF9dPaY9gKDphq-DDMrGJsXTqje2gNWZO1xDZpS9OydeBSTxLlwKsZ67uiDSG3QF5mNqYvw1nZA0NhLeXOetDjyKWK8lsd04BU-qrSEYAVU/s1600/557973_611846982178644_626099881_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirqFhez-Z6yCjHNdK17qYwrDq7peNjUuogvrF9dPaY9gKDphq-DDMrGJsXTqje2gNWZO1xDZpS9OydeBSTxLlwKsZ67uiDSG3QF5mNqYvw1nZA0NhLeXOetDjyKWK8lsd04BU-qrSEYAVU/s1600/557973_611846982178644_626099881_n.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-16580894951916974722013-07-06T03:19:00.002+08:002013-07-06T03:19:25.952+08:00" Kamu Orang Kedua Setelh Suamiku "<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;">Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu. Sudah lebih dari 5 tahun usia perkimpoianku dengan Hendra, tapi belum juga menghasilkan momongan, setelah mencari informasi ke teman teman akhirnya aku mendapat rekomendasi dokter kandungan bagus yang berpraktek di kawasan elit Jakarta.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Setelah membuat appointment, aku dan suamiku sudah berada di ruang tunggu dokter Andri, pasien yang menunggu sudah banyak, dan ternyata kami mendapat nomer terakhir tepat sebelum ditutup pendaftarannya</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Pukul 21:00 dipanggillah namaku oleh suster, aku masuk ke ruangan dokter Andri sendirian, sementara suamiku harus menunggu di ruang tunggu, konsultasi dilakukan di ruang praktek sendiri.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Betapa terkejut dan shock aku dibuatnya karena tanpa diduga ternyata dokter Andri adalah mantan pacarku dulu sewaktu SMA di sebuah kota kecil di Jawa Timur, kami memang bersahabat karena tiap kali pulang selalu bersamaan karena jalan ke rumahnya melewati rumahku, hingga akhirnya kami berpacaran saat dia kelas 3 menjelang ujian akhir, dia adalah kakak kelasku satu tahun di atas, sebagai jagoan basket tentu banyak teman wanitaku yang mencoba menarik perhatiannya, tapi ternyata pilihan jatuh kepadaku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Hubungan kami tidak berlangsung lama karena setelah seleai SMA dia harus kuliah di Jakarta sementara aku ternyata sudah dijodohkan orang tuaku dengan seorang Insinyur yang mengerjakan proyek di dekat tempat tinggalku, dan setahun kemudian kimpoilah aku dengan Hendra saat usiaku masih ingin menikmati masa muda dan remajaku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Lily !!!” teriak dokter Andri</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Andri !!!” teriakku bersamaan tak kalah terkejutnya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Ternyata penampilan kami tidak banyak berubah meskipun sudah berpisah lebih dari sepuluh tahun, Andri yang aku kenal masih seperti yang dulu, tapi terlihat lebih dewasa, sehingga tidak ada rasa asing diantara kami.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Ly, gimana kabarmu selama ini, kemana aja kamu” Tanya Andri</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Aku malu karena akulah yang meninggalkan dia untuk kimpoi dengan Hendra, meskipun itu bukan kemauanku dan aku tetap mencintainya sebagai cinta pertamaku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Aku diam saja dan menunduk malu karena merasa bersalah dan sepertinya dia tahu perasaanku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Sudahlah Ly, semuanya sudah berlalu dan kini kita masing masing punya kehidupan sendiri sendiri” kata Andri, terdengar nada kepedihan di perkataannya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Oke sekarang apa masalahmu ?” Tanya Andri sudah berganti menjadi dokter Andri.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Kemudian aku menjelaskan permasalahanku yang tak juga kunjung punya anak, malu juga sebenarnya menceritakan ini kepada bekas pacar yang kutinggalkan.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Lalu dia melakukan sedikit Tanya jawab mengenai seputar kehidupan dan sesekali menyerampet ke masalah sex yang cukup sensitive, tapi itu kuanggap sebagai bagian dari tugas dia.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“oke, silahkan berbaring, biar aku periksa” kata dokter Andri</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Aku menuruti saja perkataanya, kemudian dokter Andri mulai memeriksa tubuhku, bisa kurasakan tangannya gemetar ketika memeriksa kondisi tubuhku, sepertinya ada rasa nervous pada dokter Andri begitu juga aku, mungkin dia tahu degup jantungku yang berdetak tak normal ketika stetoskop di tempelkan di dadaku. Sepertinya kami berdua merasa canggung.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Dokter Andri memintaku melepas celana dalamku karena dia mau USG, dengan gemetar aku memenuhi permintaanya dan posisi kakiku mekangkang di tempat yang sudah disediakan. Posisi dokter Andri tepat diselangkanganku yang sudah tidak tertutup, aku yakin sekali dia bisa melihat alat kewanitaanku dengan jelas, entah apa yang ada dipikiran dia aku nggak tahu, kemudian dia memasukkan alatnya USG ke vaginaku, dan tampaklah di layar monitor alat itu gambaran rahimku. Setelah melakukan diagnosa, selesailah USG dan dia memintaku kembali duduk tempat duduk semula, lalu menjelaskan diagnosanya terhadap rahimku dan beberapa tindakan yang harus dilakukan.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Selesailah acara konsultasi dengan dokter Andri, aku beranjak dari kursi dan menjabat tangan dokter Andri, aku tak punya kekuatan ketika dokter Andri mencium pipi kananku bahkan ketika ciumannya berpindah kekiripun aku tetap tiada kekuatan untuk menolaknya, bahkan seperti diluar kendaliku, tanganku segera meraih kepala Andri dan kucium bibirnya dan dia memberi respond dengan mengulum bibirku, cukup lama kami berciuman melepas rindu yang sudah lama terpendam dan tak sempat berkembang. Setelah kami tersadar, Andri melepas ciumannya, aku sebenarnya ingin lebih lama lagi bersama dia, napasku sudah memburu tak karuan, tapi dia sudah memanggil suster yang di luar.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“aku ingin kenalan dengan suamimu, kalau kamu nggak keberatan kupanggil dia masuk sekarang” katanya</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Sus, tolong panggil suami Nyonya ini masuk” perinyahnya pada suster.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Aku diam saja mengatur napas ketika susternya masuk. Kemudian Hendra masuk ke ruang konsultasi dan duduk di sebelahku, kuremas tangannya untuk menenangkan diriku sendiri, karena aku tak tahu apa yang dimaui Andri.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Pak Hendra, sepertinya istri anda perlu pemeriksaan lebih lanjut, kalau anda tidak keberatan aku akan melakukan beberapa test, perlu waktu mungkin sekitar 30 – 45 menit mungkin lebih, atau Senin minggu depan supaya waktunya lebih lama”</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Suamiku diam saja lalu melihat ke arahku, aku Cuma menganggukkan kepala karena masih bingung dengan apa maunya dokter Andri.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“baiklah dok, daripada minggu depan antri lagi, sekarang saja dok udah tanggung” jawab suamiku pasrah.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“oke silahkan tunggu diluar ” kata Andri sambil mempersilahkan suamiku keluar.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Begitu pintu ruang konsultasi di tutup, Andri menghampiriku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“not bad, pantesan kamu mau meninggalkan aku demi dia” katanya sambil tangannya menarikku ke pelukannya, dan kami kembali berdiri berciuman.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Tangannya berpindah ke pantatku dan menyingkap rokku, meremas pantatku yang telanjang karena aku memang belum mengenakan kembali celana dalamku, karena nervous.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Ciuman kami begitu bernafsu, maklum kangen berat, bibir Andri sudah turun ke leherku, tak mau kalah kupeluk dia erat erat saat Andre mengelus dan meraba raba pentatku, nafasku berpacu dengan nafsu.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Antara kesadaran sebagai seorang istri dan rasa kangen serta ingin menebus kesalahan masa lalu saling muncul silih berganti, tapi akhirnya menghilang saat dokter Andri mulai membuka resluiting bajuku dan dipelorotkan ke bawah. Aku kembali memeluknya ketika tinggal bra ungu yang menutupi bagian intim tubuhku. kubuka celananya hingga melorot kebawah dan tanganku langsung menuju ke penisnya yang masih tertutup celana dalam, kurasakan ketegangan dan keras seperti batu, agak malu juga aku telanjang di depan dia tanpa sehelai benangpun menempel di tubuhku, baru kali ini aku dalam posisi seperti ini selain dengan suamiku. Andri langsung menyerbu kedua bukit di dadaku yang masih tertutup bra sutera, diciuminya kedua bukit itu dengan gemas, sesaat kemudian bra-ku tak bertahan lagi di tubuhku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“kamu ternyata makin montok saja, dan buah dadamu makin indah dan terawat dibanding dulu, makin matang dan lebih sexy” katanya sambil memandangi tubuhku yang sudah telanjang dan langsung membenamkan kepalanya di antara kedua belah bukit di dadaku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Meskipun pacaran kami tak lama, tapi karena kami sudah berteman sejak lama, maka pada masa pacaran kami sudah pernah saling meraba dan melihat, hanya sebatas itu, paling banter peting.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Andri sudah mendaratkan lidahnya ke puncak bukitku, dia mempermainkan lidahnya di putingku, secara bergantian dari kiri ke kanan dan seterusnya sambil tangannya meremas remas dengan penuh gairah seakan tak ingin kehilangan diriku lagi.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Kurasakan kenikmatan yang tak terkira, gairah sexualku mulai naik, aku hanya bisa menggelinjang, kugigit bibirku karena tidak bisa mendesah dan menjerit dalam kenikmatan, takut ketahuan.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Andri mendudukkanku di meja prakteknya, dengan hati hati disingkirkannya peralatan kerjanya ke kursi samping supaya tak menumbilkan curiga pada suster maupun suamiku yang menunggu di luar. Kakiku dipentangkan lebar seperti saat konsultasi tadi, tapi kali ini kepala Andri langsung menuju ke selangkanganku, dibenamkannya kepalanya diantara kedua pahaku, ternyata Andri mempermainkan vaginaku dengan lidahnya. Kuremas rambutnya sebagai pelambiasan karena aku tidak bisa melampiaskan dengan menjerit atau mendesah seperti biasa kulakukan. Napasku sudah berpacu dengan birahiku, dengan indahnya Andri mempermainkan irama jilatannya di daerah yang benar benar peka, sepertinya dia sangat menguasai peta anatomi daerah erotica vaginaku, dan aku dibuatnya melayang layang menuju puncak kenikmatan, jilatannya sungguh teratur, halus tidak kasar tetapi memberikan kenikmatan yang tiada tara, permainan di daerah klitoris maupun kombinasi permainan lidah dan kocokan jari tangannya terlalu berlebihan kenikmatannya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Hampir saja aku menjerit kalau saja Andri tidak segera menghentikan permainan lidahnya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“please Ndri, jangan goda aku, sekarang please” desahku pelan takut terdengar suamiku yang menunggu di luar, entah dia dengar atau tidak.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Mengerti akan permintaanku, Andri mengakhiri permainan lidahnya, dia berdiri didepanku, mengamati aku yang lagi terbakar birahi.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“kamu makin cantik dan mempesona apalagi kalau lagi bernafsu seperti ini” katanya sambil melepas baju dan celananya, tangannya mengatur penisnya ke vaginaku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Kami kembali berciuman, tanganku memegang penisnya dan mengocoknya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“sepertinya lebih besar daripada dulu” bisikku sambil meremas remas penisnya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Dia hanya tersenyum ketika kubimbing penis itu ke vaginaku yang sudah basah, kusapukan sejenak ke bibir vaginaku, ternyata Andri tidak mau menunggu terlalu lama, dia langsung mendorong masuk penisnya ke vaginaku yang sudah basah, gerakannya perlahan tapi makin lama makin masuk ke dalam, hingga semua batang penis Andri terbenam ke vaginaku didiamkannya sejenak.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Ini adalah penis kedua yang menikmati hangatnya vaginaku selain suamiku, karena aku memang tidak pernah berselingkuh dengan laki laki lain. Sebenarnya ukuran penis Andri boleh dibilang sama dengan punya Hendra, tapi karena bentuknya berbeda, maka aku merasakan sensasi yang berbeda antara Andri dan suamiku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“pelan pelan, ndri” bisikku</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“lebih dari sepuluh tahun aku mendambakan saat saat seperti ini” jawabnya sambil memandangku penuh kemesraan.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Andri menarik keluar secara perlahan dan kembali memasukkan secara perlahan pula dan makin lama makin cepat, tapi halus dan tidak liar. Sungguh indah permainan Andri, dengan penuh perasaan dan penuh kenikmatan, dia mengocok vaginaku dengan penisnya tangannya meraba dan meremas buah dadaku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Aku telentang di meja, diangkatnya kakiku ke pundaknya, tangannya meremas kedua buah dadaku, gerakannya tetap teratur seakan dia menikmati setiap gesekan dan gerakan dari tubuhku, pandangan matanya tak pernah lepas dari mataku sungguh menghanyutkan pandangannya. Dirabanya seluruh tubuhku seolah tak mau terlewatkan sejengkalpun dari jamahannya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“terlalu lama aku merindukan seperti ini, selama hampir tiga tahun pertama sejak perkimpoianmu aku membayangkan saat seperti ini” katanya tanpa menghentikan gerakannya</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Ndri, please jangan ungkit itu lagi” kataku pelan disela sela kenikmatan</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Andri lalu membalikkan tubuhku, kini aku tengkurap di meja kerjanya, dengan perlahan Andri kembali memasukkan vaginaku, kali ini dari belakang. Kembali aku merasakan kenikmatan yang datang silih berganti antara sodokan, elusan dan ciuman di punggung serta remasan di dadaku, aku merasakan bercinta dengan seorang good lover yang romantis, yang tahu kapan saatnya untuk berbuat apa, dia sepertinya tahu persis yang bisa membuatku melambung ke awan kenikmatan birahi, kurasakan kocokan yang penuh kemesraan dan perasaan. Lalu Andri menarik tanganku, kini aku setengah berdiri dengan tanganku dipegangi dari belakang sama Andri, dikocoknya dengan tiada henti, ingin rasanya teriak atau mendesah merasakan kenikmatan ini, tapi suamiku masih menunggu diluar sementara Andri mengaocokku dari belakang makin lama makin keras, iramanya kini berubah liar dan tidak beraturan, meskipun agak kaget dengan perubahan iramanya tapi aku menikmati juga variasi ini.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Kini aku dihadapkan ke di tembok, tanganku tertumpu pada tembok menahan tubuhku, kaki kanankudiangkat Andri dan dia mengocokku dengan keras dan cepat, mungkin suamiku menunggu di balik tembok ini aku tak tahu, tapi aku tahu pasti kalau suamiku masih di luar sana dan aku yakin sekali dia akan segera tahu kalau aku teriak atau mendesah dalam kenikmatan.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Kutengok ke belakang, wajah Andri tersenyum penuh kemenangan, kemenangan karena dia bisa mempermainkan aku sementara aku hanya bisa menahan desah kenikmatan.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“kamu gila Ndri” ucapku pelan dan hanya dibalas senyum dan hentakan di vaginaku. Aku merasakan kenikmatan yang tak bisa kugambarkan, suatu kenikmatan yang bercampur ketegangan suatu petualangan yang nyerempet bahaya tapi benar benar kunikmati.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Tiba tiba pintu kamar di ketok.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“sebentar sus” teriak Andri sedikit panik</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“kita masuk tempat periksa, bawa bajumu” perintahnya, dan kami berdua masuk tempat periksa dan menutup gordennya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Bukannya berhenti, Andri malah kembali mendorongku hingga aku berdiri membungkuk dan bersandarkan kursi, tanpa mempedulikan protesku dia kembali melesakkan penisnya ke vaginaku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“gila kamu” protesku</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“masuk sus” katanya sebagai jawaban sambil terus menyodokku dengan keras, aku hanya menggigit bibirku menahan kenikmatan ini.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“dok, sudah jam sepuluh lebih, kalau dokter tidak memerlukan saya lagi, saya permisi pulang dulu ya” kata suster dari luar gordin</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“oke sus, sampai besok, tolong panggilkan Pak Hendra kesini” jawab Andri tanpa menghentikan kocokannya</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“apa apaan ini” protesku kembali dengan pelan setelah kudengar pintu ditutup suster</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“tenang saja, percayalah aku takkan terjadi apa apa” katanya dan kocokannya makin keras disertai remasan yang kuat pada buah dadaku yang menggantung sesekali diselingi tarikan pada rambutku, kugigit bibirku kuat kuat ketika kudengar pintu kembali dibuka.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“ya dok, sudah selesai ?” kudengar suara suamiku dibalik gordin</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Pak Hendra, mohon tunggu sebentar lagi ya, mungkin 15 menit lagi, sudah hampir selesai koq” jawab Andri tenang, tak setenang kocokannya di vaginaku, aku menggigit jariku menahan desah napasku, tegang dan nikmat bercampur menjadi suatu petualangan yang tak pernah kubayangkan sebelumnya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Aku bercinta dengan mantan pacarku sementara suamiku hanya terpisah selembar kain gordin diluar sana, aku merasakan ketegangan yang hebat, tapi diluar dugaanku justru menambah erotis dan sensasi dari dalam diriku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“iya pa, nggak tahu dokter Andri, maunya macam macam nih” jawabku terbawa emosi erotis sambil meremas sandaran kursi menahan desah karena kocokan Andri.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“nggak apa Pak Hendra, ini sudah biasa koq, dari pada nggak kelar” kembali Andri menimpali sambil meremas kedua buah dadaku dengan makin keras, aku hampir menjerit kalau tak ingat suamiku diluar sana, kupelototi dia sebagai protes tapi dia tersenyum saja.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“oke dok, nggak usah terburu buru, diselesaikan saja dok, yang penting hasilnya, ma papa tunggu diluar ya, jangan pikirin aku diluar, ikuti saja kata dokter Andri” jawab suamiku dari balik gordin, lalu kudengar pintu tertutup.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“tuh kan suamimu sendiri bilang nggak usah terburu buru, jangan pikirin dia suruh ikutin kataku ” kata Andri menggoda, kocokannya makin cepat seakan menumpahkan segala rindu dan dendam yang terpendam bertahun tahun.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Kini aku ditelantangkan di tempat tidur pasien, tubuhnya lalu naik di atasku, kini kami telanjang dan kembali berpelukan dan berciuman di ruang prakteknya, untuk kesekian kalinya dia memasukkan penisnya ke vaginaku terus mengocoknya, karena tempat tidur berbunyi ketika digoyang, Andri pindah ke kursi, ditariknya tubuhku kepangkuannya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Aku segera mengatur posisiku dipangkuannya, sesuai “petunjuk” suamiku untuk mengikuti kata Andri. Kini ganti aku yang mengocok Andri, posisi ini adalah favouritku. Tanpa menunggu lebih lama lagi, segera kugoyang dan kuputar pantatku hingga terasa vaginaku diaduk aduk Andri. Tak mau kalah, Andri meremas buah dadaku dan mengulum kedua putingku dengan sedotan yang kuat, aku tak bisa bertahan lebih lama lagi, maka sampailah ke puncak kenikmatan tertinggi, orgasme pertama yang kualami selain dengan suamiku. Kugigit keras jariku untuk menahan jeritan orgasmeku supaya tak terdengar dari tempat suamiku menunggu.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“udah Ndri, keluarin please” pintaku setelah mengalami orgasme</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“kan suamimu bilang nggak usah buru buru” goda Andri</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Tak tahan dipermainkan lebih lama, dengan sisa tenaga yang ada, aku goyang makin liar dan cepat, Andri membenamkan kepalanya di antara buah dadaku, sepertinya dia sudah tak tahan lagi, makin keras sedotan di putingku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“aku mau keluar, di dalam ya Ly” pintanya</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“gila kalau hamil gimana” protesku</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“berarti terapinya sukses” jawabnya sambil kembali meremas dan menyedot putingku, aku ingin berdiri melepaskan pelukan Andri tapi terlambat ketika kurasakan denyutan dan semprotan yang keras dari penis Andre mengenai sisi dalam vaginaku, terasa begitu keras denyutan itu hingga aku terhanyut dan mengalami orgasme untuk kedua kalinya dengan Andri.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Aku terkulai lemas, kusandarkan kepalaku dipundak Andri, dia membelaiku dengan penuh kasih sayang, terhanyut aku dalam belaiannya dan pangkuannya, tubuh kami menyatu dan kurasakan degup jantung Andri, keringat kami saling menempel menyatu dalam kenikmatan, sesaat aku melupakan kalau suamiku menunggu dengan setia di luar ruangan.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Beberapa saat kemudian kami tersadar dan segera berbenah, kukenakan kembali pakaianku dan merapikan make up di wajahku, setelah dirasa semua sudah aman, Andre memanggil suamiku untuk masuk.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Pak Hendra, istri anda memang hebat, dia bisa tahan lama dengan kondisi seperti ini” kata dokter Andri sambil melirik ke arahku</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Aku hanya senyum senyum saja mendengar perkataannya, tapi tidak dengan suamiku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“maksud dokter ?”</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“ada sedikit kelainan pada rahim istri anda, dengan kondisi seperti ini kalau capek atau kondisi tertekan dia akan sangat kesakitan” jelasnya, kemudian dia menjelaskan dengan bahasa kedokteran yang bagi kami berdua tidak mengerti sama sekali, tapi aku iyakan saja.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“saya akan melakukan therapy dua kali seminggu kalau bisa senin disini dan kamis di tempat praktek saya di rumah supaya bisa lebih lama” jelas Andri sambil melirikku kembali</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“saya sudah melakukan terapi awal, sementara ini harap jangan berhubungan dulu selama satu minggu, setelah satu minggu datang lagi ke sini akan saya beri terapi dan obat untuk bisa berhubungan besoknya” lanjut Andri kembali melirikku pertanda dia merencanakan sesuatu.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“saya ikut apa kata dokter saja, mana yang terbaik bagi istriku terbaik pula bagi kami” jawab suamiku</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“oke Pak Hendra, bu Hendra, kita sudah sepakat, sampai senin di tempat praktek saya di rumah, harap reservasi dulu senin pagi supaya tidak terlalu lama menunggu” kata Andri sambil menyerahkan kartu namanya ke suamiku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Selama percakapan ini, kurasakan sperma Andri menetes keluar dari vaginaku, entah berapa banyak yang tertampung di celana dalamku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Akhirnya kami pergi ketika lonceng pukul 11 malam berbunyi, berarti aku sudah bersama Andri paling tidak selama dua jam, dan lebih dari satu jam melakukan sex dengan dia, Andri mengantar kami hingga pintu, sebelum meningalkan kami, dia masih sempat meremas pantatku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“jangan lupa senin untuk reservasi dulu” katanya terus menghilang dibalik pintu. Ketika suamiku mengurus pembayaran, aku ke toilet untuk membersihkan sisa sperma Andri yang menetes di pahaku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Dokter Andri orangnya masih muda, ganteng lagi, pantesan banyak pasangan muda yang menjadi pasiennya” kata suamiku ketika dalam perjalanan pulang</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“cara dia menangani pasien begitu tenang, cool gitu, sehingga kita seperti berhadapan dengan seorang teman bukan seorang dokter” jawabku</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Senin aku antar lagi deh, lebih sore biar tidak terlalu malam dan terapi-nya tidak terburu buru” tambah suamiku tanpa prasangka</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Hari Senin setelah reservasi pagi hari, aku ternyata mendapat nomer terakhir lagi, diminta datang pukul 7 malam di tempat praktek Andri.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Tempatnya di lingkungan perumahan yang elit dan asri, suasananya begitu nyaman untuk tempat tinggal, ternyata Andre membuka praktek di paviliun samping rumahnya yang gandeng dengan rumah utama.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Pukul 6:30 malam aku dan suami sudah sampai di tempat praktek, ada 2 pasien yang menunggu di situ, rata rata masih muda, seusia kami.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Setelah menunggu lebih dari satu jam dan tidak ada pasien lainnya lagi, akhirnya suster cantik itu memanggil kami masuk.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Di depan kami berdua Andri begitu berwibawa seperti layaknya seorang dokter.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“bagaimana Pak Hendra, apa anda mengikuti petunjuk saya untuk tidak berhubungan paling tidak hingga Kamis depan ?” Tanya dokter Andri</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“ya bagaimana lagi dok, kalau ingin berhasil kita ikutin anjuran dokter saja” jawab suamiku seperti pasrah, sebenarnya nggak tega juga aku melihat expresi wajahnya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“kali ini mungkin tidak selama yang pertama, paling lama satu jam, Pak Hendra boleh tunggu di sini atau di luar” kata Andri</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“saya tunggu di luar, tempatnya sejuk dan asri, boleh saya Tanya dok ?” kata suamiku</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“silahkan”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“kenapa suami tidak boleh menemani istri untuk konsultasi”</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“banyak alasan, pertama, biar tidak terlalu banyak pasien kalau suaminya tidak setuju, sebagai upaya pembatasan pasien secara halus, kalau nggak gitu bisa tiap hari saya selesai praktek jam 12 malam. Kedua, saya tentu akan merasa canggung bila memeriksa si istri sementara sang suami melototi kerja saya. Ketiga belum saatnya, setelah periksa istri dan ternyata tidak ada masalah maka mungkin masalahnya ada di suami, baru saya akan periksa suaminya, itulah metode pengobatan saya” jawab Andri</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“oke dok, aku tunggu di luar saja” kata suamiku langsung keluar meninggalkan aku berdua dengan Andri.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Sepeninggal suamiku, Andri langsung menarikku di pangkuannya, kami berciuman mesra, tangannya langsung meraba ke dadaku diremasnya dengan penuh gairah. Aku mulai mendesis pelan ketika ciumannya sampai di leherku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“jangan mendesah disini sayang, ntar suamimu dengar” bisiknya, dia sudah berani bilang sayang seperti dulu kala.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“bagaimana dengan suster diluar” tanyaku</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“kenapa ” dia tak berani masuk kalau tidak aku panggil”</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Tangan Andri dengan terampil membuka resliting di belakang hingga rok-ku langsung melorot ke pingggang, aku sengaja pakai pakaian rok terusan yang simple supaya mudah “dilucuti”, aku membalasnya dengan membuka bajunya dan melemparnya ke meja.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Aku kemudian berdiri, dengan sendirinya rok-ku melorot ke lantai, kini aku hanya mengenakan bra hitam berenda setelan dengan celana dalamku, aku memang berusaha tampil sexy dan menggoda di depan Andri, dan ternyata berhasil, dia memandang dengan seksama ke arahku, menikmati setiap lekuk kemolekan dan keindahan tubuhku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“kamu sungguh cantik dan sexy” komentarnya, sambil berdiri melepas celananya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Aku memutar tubuhku seperti layaknya seorang model pakaian dalam, kemudian memulai gerakan erotic seperti penari streaptease, Andri duduk kembali di kursi menikmati tarian erotic-ku sambil meremas remas penisnya yang mulai menonjol dari balik celana dalam biru-nya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Sesekali kugoda dia dengan menempelkan buah dadaku di wajahnya lalu menariknya kembali. Perlahan kulorotkan kedua tali bra-ku lalu diikuti melepas bra dari tubuhku dan kulemparkan ke wajah Andri, tampaklah buah dada kebanggaanku menggantung indah menantang terpampang di depannya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Andri menelan ludah, dia berusaha menarikku ke pelukannya tapi aku menghindar menggoda, semakin dia terbakar birahi semakin baik bagiku, aku ingin menggodanya. Sensasi dan rasa erotis di diriku makin naik mengingat bahwa kini aku sedang menari streaptease di depan Andri yang hampir telanjang sementara suamiku menunggu di luar dan istri Andri ada di ruangan sebelah bersama anaknya, sungguh permainan ketegangan yang menggairahkan.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Andri sepertinya makin terbakar birahinya, kini dia sudah melepas celana dalamnya dan meremas remas penis-nya sambil menikmati tarian erotisku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Celana dalam satu satunya penutup tubuhku masih menempel indah, tapi Andri sepertinya sudah tidak tahan lagi dengan dorongan birahinya, dia lalu berjongkok di depanku, kakiku kananku dinaikkan ke kursi, dari celah celana dalam dia mulai mencium dan menjilati vaginaku yang sudah basah karena begitu terangsang menikmati sensasi ini.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Permainan lidah Andri tak terlalu lama, dia lalu menarik turun celana dalamku hingga kami sama sama telanjang. Andri meneruskan pekerjaannya, jilatan lidahnya menyusuri pangkal paha hingga bibir vaginaku. Klitoris adalah bagian yang paling mendapatkan perhatian khusus dari Andri, cukup lama dia memainkan lidahnya di klitorisku dengan berbagai macam gerakan lidah, entah jurus apa yang dia pakai hingga aku hanya bisa menggigit bibir bawahku menahan desah. Kuremas rambutnya dan kudorong lebih dalam ke vaginaku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Aku duduk di kursi dokter, kepala Andri kembali menempel di selangkanganku, dia sungguh menikmati permainan ini begitu juga aku, permainan lidahnya sungguh jauh lebih lebih nikmat dibanding dengan suamiku, mungkin dia melakukan dengan menggunakan teori.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Desah tertahan sungguh merupakan siksaan tersendiri bagiku, tapi tidak bagi Andri, dia menikmati siksaanku ini, dia menyukai expresi wajahku ketika menahan desah kenikmatan, apalagi saat orgasme.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Setelah puas menikmati vaginaku, Andri lalu berlutut di depanku dan mengatur posisinya sebelum memasukkan penisnya ke vaginaku. Aku nggak mau melakukan terlalu cepat, kuminta Andri berdiri berganti posisi, dia duduk di kursi, kini aku berlutut di depannya, kuciumi penisnya, dengan gerakan menggoda, kujilati kantung bolanya, kupermainkan lidahku di batang dan ujung kepala penisnya sebelum memasukkan penisnya kemulutku. Akhirnya hampir semua batang penisnya masuk dalam mulutku, dengan sliding aku mulai mempermainkan dia, kini dia mendesah tertahan karena takut ketahuan, baik oleh istrinya maupun suamiku di luar sana.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Sepertinya dia hampir tak tahan, lalu tubuhku dibopongnya menuju kamar sebelah yang sambung ke ruang praktek dia. Kamar itu tidak terlalu luas, dengan ranjang yang cukup besar dan bersih, dindingnya di hiasi cermin seukuran ranjang.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“kamar apaan ini ?” tanyaku masih dalam gendongannya</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“untuk pasien kalau perlu periksa sperma, ntar juga kamu akan tahu dan mengalami” jelasnya</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“kamu boleh teriak sepuasnya, karena terlalu jauh dan tak akan terdengar oleh suamimu dari ruang tunggu pasien, kamar ini dirancang kedap suara” lanjutnya</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“bagaimana dengan istri dan anakmu ?” tanyaku</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“ada di dalam mungkin sedang nonton TV sama anakku, dia baru berumur 2 tahun” Andri merebahkuan tubuhku di ranjang, dengan mesra dan penuh gairah dia menciumi kedua buah dadaku sambil menindih tubuhku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“ssssssshhhhh?”.. aagghhhh” aku sudah berani mendesis meski perlahan sebagai pelampiasan atas kenikmatan yang aku alami.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Ndri, fuck me please nooooowwwwww” pintaku sambil mengocok penis Andri</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Tanpa membuang waktu lebih lama, Andri segera memasukkan penisnya yang sudah sekeras batu ke vaginaku yang sudah basah, dengan tiada kesulitan yang berarti melesaklah penis itu ke vaginaku, masuk semua tanpa tersisa. Meskipun sudah pernah sekali melakukan dengan Andri, masih saja kurasakan perasaan asing di vaginaku, karena bentuknya yang berbeda dengan suamiku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Kupeluk erat tubuh Andri seolah tubuh kami menyatu dalam panasnya api birahi yang membara, sambil tetap berpelukan dan berciuman, Andri mengocokku dengan penuh perasaan, pantatnya turun naik di atas tubuhku, kunaikkan kakiku menjepit pinggulnya untuk memberikan jalan supaya bisa masuk lebih dalam.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“aaaaagghhhh”.. yaaa?” yesss”. trussss Ndri” desahku mulai agak keras, aku mulai menemukan irama permainanku mengimbangi goyangannya, kami bergulingan di atas ranjang sempit itu, terkadan aku di atas kadang dibawah.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Cukup lama kami dengan posisi ini, tak terasa kedua peluh sudah menetes campur menjadi satu, seperti menyatunya tubuh kami dalam lautan kenikmatan.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Memang asik bercinta dengan Andri, begitu penuh perasaan karena memang diantara kami bukan cuman nafsu yang berperan tapi api cinta masih belum padam sepenuhnya, dan sekaranglah saatnya menuntaskan cinta yang terpendam, bukan berarti aku tidak cinta sama suamiku tetapi rasa cinta dan nafsu kali ini sungguh berbeda.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Kami bercinta layaknya sepasang kekasih yang dilanda kangen berat, apalagi sudah tiga hari tidak berhubungan dengan suamiku. Dengan bebas dan tanpa beban aku bisa mengekspresikan kenikmatanku dalam desahan desahan dan jeritan ringan, apalagi ketika Andri mulai mengocok dengan cepat dan keras hingga ranjang ikut bergoyang keras.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Kuimbangi permainan irama Andri dengan menggerakkan tubuhku melawan gerakan Andri, kujepit tubuhnya dengan kedua kakiku yang mengapit di punggungnya sehingga pantatku ikut terangkat membuat Andri lebih dalam menanamkan penisnya di vaginaku. Kurengkuh sebanyak mungkin kenikmatan dari Andri sebanyak yang bisa dia berikan, Andri mengangkat tubuhnya hingga tertumpu pada lutut, kakiku dipentangkan membuat vaginaku terbuka lebat, kocokan Andri semakin cepat secepat degup jantung kami.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Dengan posisi seperti ini kami bisa saling memandang sambil bercinta, kuamati wajah dan tubuhnya yang bersimpuh peluh kenikmatan, wajah Andri menurutku jauh lebih tampan dibandingkan dulu, lebih matang.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Cukup lama kami bercinta dengan posisi ini, dia lalu telentang di sampingku, tanpa menunggu permintaannya, segera aku jongkok di atas penisnya, perlahan kuturunkan tubuhku sampai semua penis Andri masuk ke vaginaku semua.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Penis Andri terasa menyetuh dinding terdalam dari vaginaku, kunaikkan kembali tubuhku lalu kuturunkan begitu seterusnya hingga aku bisa mengocokkan penisnya ke vaginaku. Andri meraba dan meremas kedua buah dadaku sambil memainkan putingnya, membuat aku bertambah terbakar dalam birahi. Kurobah gerakanku menjadi berputar seperti orang ber hula-hop, vaginaku terasa seperti diaduk aduk penis Andri yang masih keras itu, sambil menggoyang pinggul kuraba dan kupermainkan kantong bolanya sehingga Andri kelojotan merem melek, matanya melotot ke arahku, pancaran kenikmatan kutangkap dari sorot matanya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Aku melakukan variasi gerakan dengan posisi di atas aku yang pegang peranan, kombinasi antara hula hop lalu maju mundur kemudian naik turun kembali lagi ber hula hop membuat Andri seakan terbang tinggi dalam kenikmatan birahi, begitu juga aku, penis Andri sepertinya menjelajah ke seluruh pelosok ruang vaginaku. Ternyata Andri tak mau kalah, dia ikutan menggoyang pinggulnya melawan gerakanku, semakin cepat aku menurunkan tubuhku semakin cepat pula dia menaikkan pinggulnya hingga vaginaku tersodok dengan kerasnya begitu seterusnya. Tak teringat lagi apa yang dilakukan suamiku di luar ruangan ini yang masih setia menunggu istrinya sedang bercinta dengan mantan pacarnya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Ndri, aku mau keluar sayang” kataku tak tahan menghadapi perlawanannya</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“jangan dulu sayang, tidak dalam posisi seperti ini” jawabnya sambil mengangkat tubuhnya hingga posisi duduk dan aku dalam pangkuannya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Goyanganku semakin cepat, Andri sudah membenamkan kepalanya di antara kedua buah dadaku, mulutnya mempermainkan putingku secara bergantian, aku merasakan kenikmatan yang hebat antara kocokan di vagina dan kuluman maupun sedotan di putingku. Gerakanku makin cepat dan tidak beraturan antara hingga tak tertahankan lagi aku mencapai puncak kenikmatan yang indah.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“aaaaaaaaggghhhh?”. yessss?” yessss?” yessssssss” desahku dalam orgasme sambil meremas rambut Andri yang masih larut dalam keindahan permainan kami, sedotan di putingku makin kencang ketika orgasme kudapatkan hingga menambah kenikmatan yang tiada terbayangkan sebelumnya, tak lama kemudian maka lemaslah aku dalam pangkuannya. Andri membelaiku dengan mesra, meski aku tahu dia belum mengalami orgasme, tapi dia tetap tenang, aku masih dalam pangkuannya, dielusnya punggungku sementara kepalaku sudah terkulai di pundaknya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Penis Andri di vaginaku masih menegang, aku merasa kasihan juga, tapi badanku lemes sehabis orgasme setelah tiga hari tanpa sex. Dia menyuruhku berbaring di sebelahnya, kemudian digulingkannya tubuhku hingga aku tengkurap, lalu Andri naik di atasku, dipeluknya aku dari atas lalu dia bergeser di antara kakiku yang dipentangkan. Ditariknya pantatku sedikit ke atas hingga aku agak nungging, kembali dia melesakkan penisnya ke vaginaku dan dengan cepatnya mulai mengocok.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Tangannya mengelus punggungku lalu tubuhnya tengkurap di atas tubuhku, dia mengocokku dari belakang dengan posisi seperti ini, belum pernah aku melakukan sebelumnya dengan suamiku, ini pengalaman pertamaku, gairahku mulai naik kembali merasakan sensasi kenikmatan yang baru, tapi dengan posisi seperti ini aku tidak bisa melakukan apa apa kecuali hanya pasrah menerima kenikmatan yang dia berikan. Menyadari kepasrahanku, Andri makin menjadi jadi mengocokku, dihentakkannya pinggangnya ke arah pantatku hingga penisnya menghantam dinding vaginaku dengan kerasnya sambil dia menciumi tengkuk, pungak dan telingaku, yang kadang kadang dikulumnya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“aaaaauuugghhhhh?”eeeehhhhhh?”..emmmmhhhh” hanya desah itulah yang bisa kulakukan. Entah gaya apa yang dimainkan ini, yang jelas bukan doggie, mungkin gaya kura-kura kali, tapi who cares, yang penting aku mendapatkan pelajaran dan kenikmatan baru dari dia.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Tak lama kemudian kurasakan denyutan keras dari penis Andri menghantam dinding vaginaku dengan kerasnya, semprotan demi semprotan kunikmati dengan perasaan yang lain, begitu kerasnya denyutan itu hingga mengantarku mencapai orgasme yang kedua kalinya hingga kali ini aku benar benar lemas tak bertenaga. Andri terkulai diatas punggungku setelah menyemprotkan spermanya di vaginaku, kemudian dia berguling berbaring di sebelahku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Ternyata kamu lebih hebat dari yang aku bayangkan selama ini” komentarnya setelah selesai menyetubuhiku lebih setengah jam.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Tak kusangka bercinta dengan kamu bisa senikmat ini” lanjutnya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Kamu orang kedua setelah suamiku, dan aku benar benar menikmati saat saat seperti ini” jawabku</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“beruntunglah aku” Andri menimpali sambil tangannya mengelus punggungku</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“aku juga beruntung bisa mendapat kesempatan seperti ini, bisa merasakan dua penis yang berbeda dengan permainan yang berbeda pula” kataku sambil meremas penisnya yang mulai melemas.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“kenapa tidak kamu bandingkan saja perbedaannya sekarang, percaya deh sensasinya pasti berbeda?”</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“maksudmu ?” kataku nggak ngerti</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“sekarang kamu main dengan suamimu disini, kalau mau, aku yang akan mengatur, serahkan padaku” usulnya</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“kamu gila Ndri, setelah aku dengan kamu, lalu kamu minta aku dengan suamiku, mana aku bisa aku lakukanitu, lagian aku juga sudah capek”</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“yang penting kamu mau nggak “, soal lainnya serahkan aku, percaya deh pasti kamu akan berterima kasih setelah ini” jelas Andri meyakinkanku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Timbul rasa ingin mencoba, tapi ragu ragu juga, kupikir kembali untung ruginya, sepertinya untung saja nggak ada ruginya bagiku. Aku terdiam karena malu untuk menjawab.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“oke kamu berpakaian seperti biasa, kupanggil suamimu masuk, trust me” katanya lalu kami berpakaian seperti layaknya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“baik, tapi beri aku waktu sebentar untuk memulihkan tenagaku” pintaku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Setelah beristirahat sebentar, kami kembali ke ruang prakteknya dan dia memanggil suster untuk mempersilahkan suamiku masuk. “Pak Hendra, saya sudah memeriksa anatomi tubuh istri anda, hasilnya dalam beberapa hari lagi, sekarang saya ingin melihat bagaimana pengaruh sperma anda pada bu Hendra” kata Andri ketika aku dan suamiku menghadapnya sebagai seorang dokter.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“maksud dokter” kata suamiku nggak ngerti</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“saya ingin anda berhubungan, sekarang, di sini, setelah itu saya periksa lagi kondisi rahim istri anda setelah berhubungan” jelasnya lagi</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“sekarang ” di sini dok ?” suamiku bengong</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“ya sekarang, tentu saja tidak disini, maksud saya di kamar sebelah, jangan kuatir pak, nanti anda akan tahu sendiri, oke aku siapkan dulu” katanya lalu dia beranjak dari kursinya dan menuju ke kamar sebelah, mungkin merapikan sprei yang acak acakan habis kami pakai tadi.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“silahkan, santai saja, jangan tegang, kalau ada masalah di dalam ada intercom yang bisa menghubungi saya” katanya setelah keluar dari kamar sebelah sambil mempersilahkan kami masuk.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Untuk kedua kalinya kumasuki kamar itu, tapi kali ini dengan orang lain, yaitu suamiku sendiri, ternyata ranjang sudah rapi.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Agak canggung juga suamiku memulainya, maka aku ambil inisiatif, tanpa membuka baju kulepas celana dalamku, ternyata sperma Andri banyak tumpah di situ maka aku ke toilet untuk membersihkan vaginaku dari sperma Andri, aku nggak mau suamiku curiga pada cairan di vaginaku. Kulihat dia ragu ragu melepas celananya, aku langsung berlutut di depannya dan langsung ku kulum penisnya untuk membangkitkan gairah sexualnya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Andri benar, kurasakan sensasi yang berbeda dibandingkan tadi. Tidak terlalu lama membuat penis suamiku menegang karena sudah tiga hari kami tidak bercinta. Kurebahkan suamiku di ranjang lalu kuteruskan mengulum penisnya, ingin rasanya kumasukkan langsung ke vaginaku untuk merasakan perbedaan kenikmatan yang dijanjikan Andri. Tapi tiba tiba pintu diketuk dari luar, kami kaget sesaat, karena posisiku di atas dan aku masih memakai pakaian meski tanpa celana dalam, maka aku buka pintunya, ternyata dokter Andri.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“maaf mengganggu, aku lupa pesan kalau bu Hendra harus di bawah, jangan di atas” kata dokter Andri dengan sorot mata yang nakal, kembali kututup pintu kamar sambil ngedumel, sialan, batinku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Tanpa melepas bajuku karena khawatir ketahuan ada bau badan lain yang masih menempel di tubuhku, aku langsung berbaring di sebelah suamiku, kami berciuman sebentar lalu suamiku mengatur posisinya di antara kakiku, kupegang penisnya dan kubimbing ke vaginaku setelah menyingkapkan rok ku hingga ke perut, kuusap usapkan di bibir vagina hingga kembali menegang, lalu didorongnya perlahan hingga masuk secara pelan pelan sampai semua tertanam di dalam, dia diam sebentar. Sekali lagi Andri benar, aku merasakan kenikmatan yang berbeda saat penisnya mulai mengocok vaginaku. Meski irama kocokannya tak seindah Andri, tapi kenikmatan yang kuperoleh boleh dibilang setara, tiap irama kocokan maupun bentuk penis mempunyai kenikmatan yang berbeda, baru sekarang aku bisa bilang seperti itu, tak pernah aku membayangkan menikmati sensasi seperti ini.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Kunaikkan kakiku ke pundaknya supaya suamiku bisa mengocok lebih dalam, aku tidak berani menjerit takut ketahuan, suamiku meremas buah dadaku dari luar sambil mengocok dengan keras. Karena sudah tiga hari tidak berhubungan, maka tidak sampai sepuluh menit suamiku sudah orgasme, dia menyemprotkan spermanya di vaginaku dengan kerasnya seakan memenuhi vaginaku, jauh lebih banyak dari punya Andri tadi, denyutannya begitu keras tapi tak bisa membuatku orgasme dalam waktu sesingkat itu. Setelah tidak ada lagi semprotannya, suamiku terkulai di atas tubuhku, kembali aku merasakan aroma tubuh yang berbeda di antara keduanya, kuelus punggungnya dan dia mencium keningku, lalu kami berbenah diri kemudian keluar kamar, tak kudapati dokter Andri di situ.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Kamipun menunggu di ruangannya, tak lama kemudian dia muncul.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Oke tolong ibu kembali ke kamar tadi aku perlu berbincang dengan Pak Hendra dulu sebelum memeriksa Ibu” kata Andri sambil mempersilahkan aku kembali ke kamar.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Entah apa yang dibicarakan kedua laki laki itu di luar karena aku harus masuk kamar itu untuk ketiga kalinya, entah kali ini dengan yang mana lagi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Sambil menunggu orang berikutnya yang masuk kamar, aku merenung tentang apa yang barusan terjadi, dalam tempo kurang dari 2 jam, aku sudah bercinta dengan dua orang yang aku cintai secara berurutan, suatu pengalaman yang tak akan terlupakan meskipun yang terakhir dengan suamiku tak sempat mengalami orgasme, sebenarnya ingin melanjutkan lagi untuk menuntaskan berahi yang tak tertuntaskan.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Aku sempat melamun kalau seandainya bercinta dengan mereka berdua sekaligus, seperti yang pernah aku lihat di film biru betapa indah dan nikmatnya, tapi segera kutepis khayalan itu karena suamiku sudah pasti akan keberatan kalau harus berbagi istri dengan orang lain. Ternyata orang berikutnya yang masuk seperti dugaanku adalah Andri.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“gimana Ly, kamu harus berterima kasih atau mengumpatku ?” tanyanya menggoda</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“tak kusangka begitu nikmat, begitu erotis” kataku sambil memeluknya pertanda terima kasih.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“kalau melihat begitu cepat, pasti kamu belum orgasme” tanyanya berlagak bodoh</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Tanpa menjawab dan tanpa malu malu aku langsung membelakangi Andri membungkukkan badan dan menyingkapkan rok-ku hingga tampaklah pantatku yang putih mulus.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“beri aku sekali lagi Ndri agar tuntas” pintaku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Dengan segera dia membuka resliting celananya dan tanpa melepas celana dikeluarkannya penisnya yang sudah menegang kembali. Pinggangku dipegangnya dan dengan sekali dorong untuk kedua kalinya aku menikmati penisnya hari itu. Kali ini aku tak berani teriak karena tak tahu dimana posisi suamiku, terdengar kecipuk cairan sperma suamiku yang masih di vaginaku ketika Andri mengocokku, tapi sepertinya dia tidak peduli. Kembali kurasakan perbedaan sensasi dan kenikmatan dari Andri dan suamiku, karena memang birahiku sudah tinggi, tak lama kemudian akupun mendapatkan orgasme untuk kesekian kalinya dari Andri, tanpa dia mengalami orgasme lalu Andri memasukkan kembali penisnya ke celananya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
“Aku sudah memeriksa alat reproduksi suamimu, penisnya gede juga sih pasti kamu puas dengan punya suamimu, Cuma karena agak membengkok ke kiri mungkin sedikit berpengaruh pada semprotannya dan karena gede dan panjang aku perkirakan berpengaruh pada rahimmu ketika dia mengocok dengan keras” katanya setelah merapikan celananya.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Kamipun kembali ke ruang praktek, suamiku menunggu di sana, setelah memberi obat penyubur dan obat lainnya kamipun berpamitan pulang ketika jam sudah menunjukkan 10 malam.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Pengobatan kami berlanjut terus setiap Senin Kamis dengan cara “therapy” yang sama, yaitu gantian antara suamiku dan Andri sambil dia melakukan therapy yang sebenarnya pada kami dan suamiku.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Lebih dari setahun kami melakukan konsultasi dengan dokter Andri ketika akhirnya kami memutuskan untuk beralih ke dokter lain karena tidak ada tanda-tanda kehamilan.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Antara kecewa dan bersukur karena kalau sampai hamil aku tentu bingung siapakah ayah dari anakku, suamiku atau Andri. Meski begitu aku masih berhubungan dengan Andri diluar praktek dia sebagai pelampiasan cinta yang terputus.</div>
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: center;">
Itulah awal bagaimana aku akhirnya berpetualang dengan banyak laki laki dan pada akhirnya suamiku juga terbawa petualanganku untuk melakukan hubungan sex secara terbuka maupun beramai ramai.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyTXgnZck7mzxy12IeQMr2EZykD1sWo2v2lkYvGg2SwH06VAbKAWUWBA7cqa_FSFtzRHPTcLbO6ale2t_jRnfRP0Be_WhUs7ua5Wz3hi6GupNjoK26ANDj0oybrPbO-i7o2xWk6I8h4ltY/s1600/164695_611107375585938_1692253758_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyTXgnZck7mzxy12IeQMr2EZykD1sWo2v2lkYvGg2SwH06VAbKAWUWBA7cqa_FSFtzRHPTcLbO6ale2t_jRnfRP0Be_WhUs7ua5Wz3hi6GupNjoK26ANDj0oybrPbO-i7o2xWk6I8h4ltY/s320/164695_611107375585938_1692253758_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-66604055438243529642013-07-06T03:16:00.005+08:002013-07-06T03:16:57.073+08:00" Pelan Pelan OMM, PERIH "<div class="separator" style="clear: both; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Istri sudah punya. Anak juga sudah sepasang. Rumah, meskipun cuma rumah BTN juga sudah punya. Mobil juga meski kreditan sudah punya. Mau apalagi? Pada awalnya aku cuma iseng-iseng saja. Lama-lama jadi keterusan juga. Dan itu semua karena makan buah terlarang.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Kehidupan rumah tanggaku sebetulnya sangat bahagia. Istriku cantik, seksi dan selalu menggairahkan. Dari perkawinan kami kini telah terlahir seorang anak laki-laki berusia delapan tahun dan seorang anak cantik berusia tiga tahun, aku cuma pegawai negeri yang kebetulan punya kedudukan dan jabatan yang lumayan.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Tapi hampir saja biduk rumah tanggaku dihantam badai. Dan memang semua ini bisa terjadi karena keisenganku, bermain-main api hingga hampir saja menghanguskan mahligai rumah tanggaku yang damai. Aku sendiri tidak menyangka kalau bisa menjadi keterusan begitu.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Awalnya aku cuma iseng-iseng main ke sebuah klub karaoke. Tidak disangka di sana banyak juga gadis-gadis cantik berusia remaja. Tingkah laku mereka sangat menggoda. Dan mereka memang sengaja datang ke sana untuk mencari kesenangan. Tapi tidak sedikit yang sengaja mencari laki-laki hidung belang.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Terus terang waktu itu aku sebenarnya tertarik dengan salah seorang gadis di sana. Wajahnya cantik, Tubuhnya juga padat dan sintal, kulitnya kuning langsat. Dan aku memperkirakan umurnya tidak lebih dari delapan belas tahun. Aku ingin mendekatinya, tapi ada keraguan dalam hati. Aku hanya memandanginya saja sambil menikmati minuman ringan, dan mendengarkan lagu-lagu yang dilantunkan pengunjung secara bergantian.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Tapi sungguh tidak diduga sama sekali ternyata gadis itu tahu kalau aku sejak tadi memperhatikannya. Sambil tersenyum dia menghampiriku, dan langsung saja duduk disampingku. Bahkan tanpa malu-malu lagi meletakkan tangannya di atas pahaku. Tentu saja aku sangat terkejut dengan keberaniannya yang kuanggap luar biasa ini.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">"Sendirian aja nih.., Omm..", sapanya dengan senyuman menggoda.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">"Eh, iya..", sahutku agak tergagap.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">"Perlu teman nggak..?" dia langsung menawarkan diri.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Aku tidak bisa langsung menjawab. Sungguh mati, aku benar-benar tidak tahu kalau gadis muda belia ini sungguh pandai merayu. Sehingga aku tidak sanggup lagi ketika dia minta ditraktir minum. Meskipun baru beberapa saat kenal, tapi sikapnya sudah begitu manja. Bahkan seakan dia sudah lama mengenalku. Padahal baru malam ini aku datang ke klub karaoke ini dan bertemu dengannya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Semula aku memang canggung, Tapi lama-kelamaan jadi biasa juga. Bahkan aku mulai berani meraba-raba dan meremas-remas pahanya. Memang dia mengenakan rok yang cukup pendek, sehingga sebagian pahanya jadi terbuka.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Hampir tengah malam aku baru pulang. Sebenarnya aku tidak biasa pulang sampai larut malam begini. Tapi istriku tidak rewel dan tidak banyak bertanya. Sepanjang malam aku tidak bisa tidur. Wajah gadis itu masih terus membayang di pelupuk mata. Senyumnya, dan kemanjaannya membuatku jadi seperti kembali ke masa remaja.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Esoknya Aku datang lagi ke klub karaoke itu, dan ternyata gadis itu juga datang ke sana. Pertemuan kedua ini sudah tidak membuatku canggung lagi. Bahkan kini aku sudah berani mencium pipinya. Malam itu akau benar-benar lupa pada anak dan istri di rumah. Aku bersenang-senang dengan gadis yang sebaya dengan adikku. Kali ini aku justru pulang menjelang subuh.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Mungkin karena istriku tidak pernah bertanya, dan juga tidak rewel. Aku jadi keranjingan pergi ke klub karaoke itu. Dan setiap kali datang, selalu saja gadis itu yang menemaniku. Dia menyebut namanya Reni. Entah benar atau tidak, aku sendiri tidak peduli. Tapi malam itu tidak seperti biasanya. Reni mengajakku keluar meninggalkan klub karaoke. Aku menurut saja, dan berputar-putar mengelilingi kota Jakarta dengan kijang kreditan yang belum lunas.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Entah kenapa, tiba-tiba aku punya pikiran untuk membawa gadis ini ke sebuah penginapan. Sungguh aku tidak menyangka sama sekali ternyata Reni tidak menolak ketika aku mampir di halaman depan sebuah losmen. Dan dia juga tidak menolak ketika aku membawanya masuk ke sebuah kamar yang telah kupesan.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Jari-jariku langsung bergerak aktif menelusuri setiap lekuk tubuhnya. Bahkan wajahnya dan lehernya kuhujani dengan ciuman-ciuman yang membangkitkan gairah. Aku mendengar dia mendesah kecil dan merintih tertahan. Aku tahu kalau Reni sudah mulai dihinggapi kobaran api gairah asmara yang membara.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Perlahan aku membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan satu persatu aku melucuti pakaian yang dikenakan Reni, hingga tanpa busana sama sekali yang melekat di tubuh Reni yang padat berisi. Reni mendesis dan merintih pelan saat ujung lidahku yang basah dan hangat mulai bermain dan menggelitik puting payudaranya. Sekujur tubuhnya langsung bergetar hebat saat ujung jariku mulai menyentuh bagian tubuhnya yang paling rawan dan sensitif. Jari-jemariku bermain-main dipinggiran daerah rawan itu. Tapi itu sudah cukup membuat Reni menggelinjang dan semakin bergairah.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Tergesa-gesa aku menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan, dan menuntun tangan gadis itu ke arah batang penisku. Entah kenapa, tiba-tiba Reni menatap wajahku, saat jari-jari tangannya menggenggam batang penis kebanggaanku ini, Tapi hanya sebentar saja dia menggenggam penisku dan kemudian melepaskannya. Bahkan dia melipat pahanya yang indah untuk menutupi keindahan pagar ayunya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">"Jangan, Omm..", desah Reni tertahan, ketika aku mencoba untuk membuka kembali lipatan pahanya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">"Kenapa?" tanyaku sambil menciumi bagian belakang telinganya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">"Aku.., hmm, aku.." Reni tidak bisa meneruskan kata-katanya. Dia malah menggigit bahuku, tidak sanggup untuk menahan gairah yang semakin besar menguasai seluruh bagian tubuhnya. Saat itu Reni kemudian tidak bisa lagi menolak dan melawan gairahnya sendiri, sehingga sedikit demi sedikit lipatan pahanya yang menutupi vaginanya mulai sedikit terkuak, dan aku kemudian merenggangkannya kedua belah pahanya yang putih mulus itu sehingga aku bisa dengan puas menikmati keindahan bentuk vagina gadis muda ini yang mulai tampak merekah.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Dan matanya langsung terpejam saat merasakan sesuatu benda yang keras, panas dan berdenyut-denyut mulai menyeruak memasuki liang vaginanya yang mulai membasah. Dia menggeliat-geliat sehingga membuat batang penisku jadi sulit untuk menembus lubang vaginanya. Tapi aku tidak kehilangan akal. Aku memeluk tubuhnya dengan erat sehingga Reni saat itu tidak bisa leluasa menggerak-gerakan lagi tubuhnya. Saat itu juga aku menekan pinggulku dengan kuat sekali agar seranganku tidak gagal lagi.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Berhasil!, begitu kepala penisku memasuki liang vagina Reni yang sempit, aku langsung menghentakkan pinggulku ke depan sehingga batang penisku melesak ke dalam liang vagina Reni dengan seutuhnya, seketika itu juga Reni memekik tertahan sambil menyembunyikan wajahnya di bahuku, Seluruh urat-urat syarafnya langsung mengejang kaku. Dan keringat langsung bercucuran membasahi tubuhnya. Saat itu aku juga sangat tersentak kaget, aku merasakan bahwa batang penisku seakan merobek sesuatu di dalam vagina Reni, dan ini pernah kurasakan pula pada malam pertamaku, saat aku mengambil kegadisan dari istriku. Aku hampir tidak percaya bahwa malam ini aku juga mengambil keperawanan dari gadis yang begitu aku sukai ini. Dan aku seolah masih tidak percaya bahwa Reni ternyata masih perawan.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Aku bisa mengetahui ketika kuraba pada bagian pangkal pahanya, terdapat cairan kental yang hangat dan berwarna merah. Aku benar-benar terkejut saat itu, dan tidak menyangka sama sekali, Reni tidak pernah mengatakannya sejak semula. Tapi itu semua sudah terjadi. Dan rasa terkejutku seketika lenyap oleh desakan gairah membara yang begitu berkobar-kobar.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Aku mulai menggerak-gerakan tubuhku, agar penisku dapat bermain-main di dalam lubang vagina Renny yang masih begitu rapat dan kenyal, Sementara Reni sudah mulai tampak tidak kesakitan dan sesekali tampak di wajahnya dia sudah bisa mulai merasakan kenikmatan dari gerakan-gerakan maju mundur penisku seakan membawanya ke batas ujung dunia tak bertepi.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Malam itu juga Reni menyerahkan keperawannya padaku tanpa ada unsur paksaan. Meskipun dia kemudian menangis setelah semuanya terjadi, Dan aku sendiri merasa menyesal karena aku tidak mungkin mengembalikan keperawanannya. Aku memandangi bercak-bercak darah yang mengotori sprei sambil memeluk tubuh Reni yang masih polos dan sesekali masih terdengar isak tangisnya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">"Maafkan aku, Reni. Aku tidak tahu kalau kamu masih perawan. Seharusnya kamu bilang sejak semula..", kataku mencoba menghibur.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Reny hanya diam saja. Dia melepaskan pelukanku dan turun dari pembaringan. Dia melangkah gontai ke kamar mandi. Sebentar saja sudah terdengar suara air yang menghantam lantai di dalam kamar mandi. Sedangkan aku masih duduk di ranjang ini, bersandar pada kepala pembaringan.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Aku menunggu sampai Reni keluar dari kamar mandi dengan tubuh terlilit handuk dan rambut yang basah. Aku terus memandanginya dengan berbagai perasaan berkecamuk di dalam dada. Bagaimanapun aku sudah merenggut kegadisannya. Dan itu terjadi tanpa dapat dicegah kembali. Reni duduk disisi pembaringan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk lain.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Aku memeluk pinggangnya, dan menciumi punggungnya yang putih dan halus. Reni menggeliat sedikit, tapi tidak menolak ketika aku membawanya kembali berbaring di atas ranjang. Gairahku kembali bangkit saat handuk yang melilit tubuhnya terlepas dan terbentang pemandangan yang begitu menggairahkan datang dari keindahan kedua belah payudaranya yang kencang dan montok, serta keindahan dari bulu-bulu halus tipis yang menghiasi di sekitar vaginanya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Dan secepat kilat aku kembali menghujani tubuhnya dengan kecupan-kecupan yang membangkitkan gairahnya. Reni merintih tertahan, menahan gejolak gairahnya yang mendadak saja terusik kembali.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">"Pelan-pelan, Omm. Perih..", rintih Reni tertahan, saat aku mulai kembali mendobrak benteng pagar ayunya untuk yang kedua kalinya. Renny menyeringai dan merintih tertahan sambil mengigit-gigit bibirnya sendiri, saat aku sudah mulai menggerak-gerakan pinggulku dengan irama yang tetap dan teratur.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Perlahan tapi pasti, Reni mulai mengimbangi gerakan tubuhku. Sementara gerakan-gerakan yang kulakukan semakin liar dan tak terkendali. Beberapa kali Reni memekik tertahan dengan tubuh terguncang dan menggeletar bagai tersengat kenikmatan klimaks ribuan volt. Kali ini Reni mencapai puncak orgasme yang mungkin pertama kali baru dirasakannya. Tubuhnya langsung lunglai di pembaringan, dan aku merasakan denyutan-denyutan lembut dari dalam vaginanya, merasakan kenikmatan denyut-denyut vagina Reni, membuatku hilang kontrol dan tidak mampu menahan lagi permainan ini.. hingga akhirnya aku merasakan kejatan-kejatan hebat disertai kenikmatan luar biasa saat cairan spermaku muncrat berhamburan di dalam liang vagina Renny. Akupun akhirnya rebah tak bertenaga dan tidur berpelukan dengan Reni malam itu</span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj57afoH9rQEM9zPv0Vj8bJJ_SIqQgV6KMoyMJGVbsRMZqH5lrAfP69_KE7yCXKFQYlxEZtabJ7IR-cKJdKGVp0Xs6x0jrL6Jt42V2OX0I6vOUgBiGLXEcQm96HXzP7yetPjZhDfpvgi8d/s1600/W11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj57afoH9rQEM9zPv0Vj8bJJ_SIqQgV6KMoyMJGVbsRMZqH5lrAfP69_KE7yCXKFQYlxEZtabJ7IR-cKJdKGVp0Xs6x0jrL6Jt42V2OX0I6vOUgBiGLXEcQm96HXzP7yetPjZhDfpvgi8d/s320/W11.jpg" width="320" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-66579111832448674302013-07-06T03:15:00.000+08:002013-07-06T03:15:10.121+08:00Cerita Dewasa - Ana Menurunkan Celanaku Dan Kemudian<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXKPkHVMT3hBmt2tq04yRxPULnhjUeZbDjAR_kvN8ZrlI4cgHrH5UWLmhDMTmBjBaqR43ZxS8Co2uLfTAmCiGdt10bENCz_ZvIoY72m7YxkKAiuHciDIBji_T5XYebOujKsNhTsyd09R0c/s1600/yepe.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="background-color: white;"><span style="color: black;"></span></span></a></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana meletakkan bayinya di atas boks, lalu dia sendiri rebahan di atas sofa di ruang tengah, merasa agak sedikit kelelahan. Suaminya, Roy, bilang padanya kalau ada seorang sahabat lamanya yang akan datang dan menginap di akhir pekan ini, jadi disamping mengurus bayinya, dia mempunyai sebuah pekerjaan tambahan lagi, menyiapkan kamar tamu untuk menyambut tamu suaminya itu. Pikirannya melayang pada sang tamu, sahabat suaminya yang akan datang nanti, Jodi.</span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><br style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;" /></span>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi adalah sahabat lama suaminya saat kuliah dulu. Dia cukup akrab dengan mereka. Ana sudah cukup mengenal Jodi, lebih dari cukup untuk menyadari bahwa hatinya selalu berdesir bila bertatapan mata dengannya. Sebuah perasaan yang tumbuh semakin besar yang tak seharusnya ada dalam hatinya yang sudah terikat janji dengan Roy waktu itu. Dan perasaan itu tetap hidup di dasar hatinya hingga mereka berpisah, Ana akhirnya menikah dengan Roy dan sekarang mereka mempunyai seorang bayi pria.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ada sedikit pertentangan yang berkecamuk dalam hatinya. Di satu sisi meskipun dia dan suaminya saling menjunjung tinggi kepercayaan dan berpikiran terbuka, tapi dia tetap merasa sebagai seorang istri yang wajib menjaga kesucian perkimpoian mereka dan kesetiaannya pada sang suami. Tapi di sisi lain Ana tak bisa pungkiri bahwa ada rasa yang lain tumbuh di hatinya terhadap Jodi hingga saat ini. Seorang pria menarik berumur sekitar tiga puluhan, berpenampilan rapi, dan matanya yang tajam selalu membuat jantungnya berdebar kencang saat bertemu mata. Sosoknya yang tinggi tegap membuatnya sangat menawan.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana adalah seorang wanita ayu yang bisa dikatakan sedikit pemalu dan selalu berpegang teguh pada sebuah ikatan. Dan dia tak kehilangan bentuk asli tubuhnya setelah melahirkan. Mungil, payudara yang jadi sedikit lebih besar karena menyusui dan sepasang pantat yang menggoda. Rambutnya lurus panjang dengan mata indah yang dapat melumerkan kokohnya batu karang. Semua yang ada pada dirinya membuat dia mempunyai daya tarik seksual terhadap lawan jenisnya meskipun dia tak pernah menunjukkannya. Ah.. Seandainya saja dia mengenal Jodi jauh sebelum suaminya datang dalam kehidupannya!</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana pejamkan matanya mencoba meredam pergolakan dalam hatinya dan hati kecilnya menuntun tangannya bergerak ke bawah tubuhnya. Vaginanya terasa bergetar akibat membayangkannya dan saat dia menyentuh dirinya sendiri yang masih terhalang celana jeansnya, sebuah ombak kenikmatan menerpa tubuhnya. Jemarinya yang lentik bergerak cepat melepas kancing celananya lalu menurunkan resluitingnya. Tangannya menyelinap di balik celana dalam katunnya yang berwarna putih, melewati rambut kemaluannya hingga sampai pada gundukan daging hangatnya. Nafasnya terasa terhenti sejenak saat jarinya menyentuh kelentitnya yang sudah basah, membuat sekujur tubuhnya merasakan sensasi yang sangat kuat.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dia terdiam beberapa waktu. Roy pulang 2 jam lagi, dan Jodi juga datang kira-kira dalam waktu yang sama. Kenapa tidak? Dia tak bisa mencegah dorongan hati kecilnya. Toh dia tak menghianati suaminya secara lahiriah, hanya sekedar untuk memuaskan dirinya sendiri dan 2 jam lebih dari cukup, sisi lain hatinya mencoba beralasan membenarkan kobaran gairahnya yang semakin membesar dalam dadanya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana menurunkan celana jeansnya dan mengeluarkan kakinya satu persatu dari himpitan kain celana jeansnya. Melepaskan celana dalamnya juga, lalu dia kembali rebah di atas sofa. Dari pinggang ke bawah telanjang, kakinya terbuka. Pejamkan matanya lagi dan tangannya kembali bergerak ke bawah, menuju ke pangkal pahanya, membuat dirinya merasa se nyaman yang dia inginkan.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dia nikmati waktunya, menikmati setiap detiknya. Dia membayangkan Jodi sedang memuaskannya, deru nafasnya semakin cepat. Ana tak pernah berselingkuh selama ini, membayangkan dengan pria lain selain Roy saja belum pernah, semua fantasinya hanya berisikan suaminya. Tapi sekarang ada sesuatu dari pria ini yang menyeretnya ke dalam fantasi barunya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Ups! Maaf!" terdengar sebuah suara.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Matanya langsung terbuka, dan dia tercekat. Dia melihat bayangan seorang pria menghilang di sudut ruangan. Dia baru sadar kalau dia sudah melakukan masturbasi selama lebih dari 10 menit, dan dia benar-benar tenggelam dalam alam imajinasinya hingga tak menyadari ada seseorang yang masuk ke dalam rumah. Dan dia sadar kalau bayangan pria itu adalah Jodi, dengan terburu-buru dia mengambil pakaiannya dan segera memakainya lagi.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Mafkan aku Ana, nggak ada yang menjawab ketukanku dan pintunya terbuka..", kata Jodi.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dia berada di sudut ruangan jauh dari pandangan, tapi dia sudah melihat banyak! Pemandangan yang disaksikannya saat dia memasuki ruangan ini membakar pikirannya. Istri sahabatnya berbaring dengan kaki terpentang lebar di atas sofa itu, tangannya bergerak berputar pada kelentitnya. Pahanya yang lembut dan kencang tebuka lebar, rambut kemaluannya yang hitam mengelilingi bibir vaginanya. Penisnya mengeras dengan cepat dalam celana jeansnya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Nggak apa-apa, kamu boleh masuk sekarang..", jawab Ana dari ruang keluarga. Dia sudah berpakaian lengkap sekarang, dan dia berbaring di atas sofa, menyembunyikan wajahnya dalam telapak tangannya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Aku sangat malu." katanya kemudian.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Ah, kita semua pernah melakukannya, Ana!" jawab Jodi.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dia berdiri tepat di samping Ana, seperti ingin agar Ana dapat melihat seberapa 'kerasnya' dia. Dia tak dapat mencegahnya, wanita ini sangat menggoda. Dia merasa kalau dia ingin agar wanita ini bergerak padanya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Tetap saja memalukan!" katanya, menyingkirkan tangannya dari wajahnya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Vaginanya berdenyut sangat hebat, dia hampir saja mendapatkan orgasme tadi! Sebuah desiran yang lain terasa saat dia melihat tonjolan menggelembung pada bagian depan celana Jodi. Dengan cepat dia memalingkan wajahnya, tapi masih saja pria ini memergokinya. Sekarang Jodi menjadi lebih terbakar lagi, ini lebih dari cukup.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Nggak ada yang harus kamu permalukan, setidaknya itu pendapatku setelah apa yang sudah aku lihat tadi!" katanya tenang. Ana menatapnya penuh dengan tanda tanya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Aku jadi benar-benar terangsang melihatmu seperti itu, sebuah perasaan yang belum pernah ku alami sebelumnya." dia menjelaskan.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Kata-katanya, adalah kenyataan bahwa dia sangat menginginkannya, membuat Ana semakin basah. Dia menyadari betapa istri sahabatnya ini 'tertarik' akan perkataannya tersebut dan Jodi memutuskan untuk lebih menekannya lagi.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Lihat akibatnya padaku!" katanya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Tangannya bergerak mengelus tonjolan pada bagian depan celananya. Ini masih dalam batas yang bisa dikatakan 'wajar', belum ada batas yang dilanggar. Saat Jodi melihat 'noda' basahnya di atas permukaan sofa itu dan mata Ana yang tak berpaling dari seputar pinggangnya, Jodi memutuskan akan melanggar batas tersebut.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana hanya melihat dengan diam saat sahabat suaminya ini membuka kancing dan menurunkan resleiting celananya. Ana tak bisa mengingkari bahwa dia menjadi lebih terangsang, dan dia tak menemukan kata yang tepat untuk mencegah pria ini. Dan saat dia menyaksikan pria di depannya ini memasukkan tangannya dalam celana dalamnya sendiri, vaginanya terasa semakin basah.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi mengeluarkan penis kedua dalam hidup Ana yang dilihatnya secara nyata, disamping penis para bintang film porno yang pernah dilihatnya bersama suaminya dulu. Nafas Ana tercekat, matanya terkunci memandangi penis dihadapannya. Dia belum melihat keseluruhannya, dan ini benar-benar sangat berbeda dengan milik suaminya. Tapi ternyata 'perbedaan' itulah yang semakin membakar nafsunya semakin lapar.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Suka apa yang kamu lihat?" tanyanya pelan. Ana mengangguk, memberanikan diri memandang ke atas pada mata Jodi sebelum melihat kembali pada penisnya yang keras. Jodi mengumpat betapa beruntungnya sahabatnya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Sentuhlah!", pinta Jodi.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ragu-ragu, dengan hati berdebar kencang, Ana pelan-pelan menyentuh dengan tangannya yang kecil dan melingkari penis pria di depannya ini dengan jarinya. Penis pertama yang dia pegang dengan tangannya, selain milik suaminya, dalam enam tahun belakangan. Perasaan dan emosi yang bergolak di dadanya terasa menegangkan, dan dia inginkan lebih lagi. Jodi melihat penisnya dalam genggaman tangan istri sahabatnya yang kecil, dan dia hanya melihat saat Ana pelan-pelan mulai mengocokkan tangannya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Terasa sangat panas dan keras dalam genggaman tangannya, dan Ana tak dapat hentikan tangannya membelai kulitnya yang lembut dan berurat besar itu. Jodi bergerak mendekat dan membuat batang penisnya menjadi hanya beberapa inchi saja dari wajah Ana.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi menyentuh tubuh Ana, tangannya meremas pahanya yang masih terbungkus celana jeans. Tanpa sadar Ana membuka kakinya sendiri melebar untuknya, dan tangan Jodi bergerak semakin dalam ke celah paha Ana. Terasa desiran kuat keluar dari vaginanya saat tangan Jodi mulai mengelusi dari luar celana jeansnya, Ana menggelinjang dan meremas penisnya semakin kencang.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dengan tangannya yang masih bebas, dipegangnya belakang kepala Ana dan mendorongnya semakin mendekat. Ana tak berusaha berontak. Matanya masih terpaku pada penis Jodi, dia menunduk ke depan dan dengan lembut mencium ujung kepalanya. Lidahnya terjulur keluar dan Ana kemudian mulai menjilat dari pangkal hingga ujung penis barunya tersebut.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Sekarang giliran Jodi, tangannya bergerak melucuti pakaian Ana. Ana yang sedang asik dengan batang keras dalam genggaman tangannya tak menghiraukan apa yang dilakukan Jodi. Diciumnya kepala penis Jodi, menggodanya seperti yang disukai suaminya (hanya itulah seputar referensi yang dimilikinya).</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Tangan Jodi menyelinap dalam celana dalam Ana, tangannya meluncur melewati rambut kemaluannya. Ana melenguh pelan saat tangan Jodi menyentuh kelentitnya. Dia membuka lebar mulutnya dan memasukkan mainan barunya tersebut ke dalam mulutnya, lidahnya berputar pelan melingkari kepala penis dalam mulutnya. Jodi mengerang, merasakan kehangatan yang membungkus kejantanannya. Dia menatapnya dan melihat batang penisnya menghilang dalam mulut Ana, bibirnya mencengkeram erat di sekelilingnya dan matanya terpejam rapat.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi menjalankan jarinya pada kelentit Ana, menggoda tombol kecilnya, mulut Ana tak bisa bebas mengerang saat tersumpal batang penis Jodi. Dorongan gairah yang hebat membuat Ana semakin bernafsu mengulum naik turun batang penis Jodi. Pinggulnya dengan reflek bergerak memutar merespon tarian jari Jodi pada kelentit sensitifnya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jari Jodi mengeksplorasi lubang hangatnya Ana, membuat lenguhannya semakin sering terdengar dalam bunyi yang aneh karena dia tak juga mau melepaskan mulutnya dari batang penis Jodi. Ana tak lagi memikirkan apa yang dia perbuat, dia hanya mengikuti nalurinya. Ini benar-benar lain dengan dia dalam keseharian, sesuatu yang akan membuat suaminya mati berdiri bila dia melihatnya saat ini. Semuanya meledak begitu saja. Sesuatu yang dimiliki pria ini yang membuka pintu dari sisi lain dirinya dan Jodi sangat menikmati perbuatannya. Masing-masing masih tetap asyik dengan kemaluan pasangannya. Dan Ana menginginkan lebih dari ini. Mereka berdua menginginkan lebih dari sekedar begini.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana menelan seluruh batang penis Jodi, menahannya di dalam mulutnya untuk memenuhi kehausan gairahnya sendiri. Hidungnya sampai menyentuh rambut kemaluan Jodi, ujung kepala penisnya menyentuh langit-langit tenggorokannya hingga hampir membuatnya tersedak.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi mengeluarkan tangannya dari balik celana dalam Ana yang membuatnya sedikit kecewa, ada sesuatu yang terasa hilang. Diraihnya tepian celana jeans Ana dan dengan cepat Ana mengangkat sedikit pantatnya dari atas sofa, yang mau tak mau membuatnya melepaskan batang penis itu dari mulutnya, dan mempermudah sahabat suaminya ini melepaskan celananya dari kakinya yang halus.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Nafasnya tercekat, dada terasa berat saat dia melihat Jodi menarik celana dalamnya. Dengan sedikit memaksa dia menurunkannya melewati kakinya dan Ana menendangnya menjauh dari kakinya sendiri. Membantu Jodi menelanjangi tubuh bawahnya. Jodi sekarang berlutut di lantai dan menatap takjub pada segitiga menawan dari rambut kemaluan Ana.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dia menyentuh vagina Ana dengan tangan kirinya, menjalankan jari tengahnya pada kelentitnya sambil tangan yang satunya menggenggam batang penisnya sendiri. Ana mendesah pelan, pinggulnya bergetar. Matanya terpejam rapat, dia sangat meresapi rasa yang diberikan selangkangannya. Jodi mengoleskan kepala penisnya pada pipi dan hidung Ana. Saat sampai di mulutnya, Ana membuka mulutnya segera dan Jodi langsung mendorong penisnya masuk.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Tangannya yang kecil menggenggam buah zakarnya dan Ana membuka matanya perlahan saat dia mulai menggerakkan kepalanya naik turun pada batang penisnya. Jodi semakin melesakkan jarinya ke dalam vagina Ana, membuat Ana memejamkan matanya lagi, mengerang. Vaginanya terasa sangat basah! Jarinya bergerak di seluruh rongga lubang itu, bergerak keluar masuk saat ibu jarinya mengerjai kelentit Ana.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Kini, celana jeans dan celana dalam Jodi sudah jatuh merosot di atas lantai, Jodi menarik penisnya keluar dari mulut Ana dan langsung menendang pakaian bawahnya menjauh. Dia menunduk, tangannya bergerak ke bawah bongkahan pantat Ana, mengangkatnya dari atas sofa agar bagian bawah tubuh istri sahabatnya ini lebih terekspose ke atas. Ana meraih penisnya dan segera memasukkannya kembali ke dalam mulutnya. Jodi mendekatkan kepalanya pada daging nikmat Ana.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Masih tetap menahan pantat Ana ke atas, mulutnya mencium bibir vagina Ana, mencicipi rasa dari istri sahabatnya untuk pertama kalinya. Mulut Ana langsung mengerang merespon, sejenak menikmati sensasi yang diberikan Jodi sebelum kembali meneruskan 'pekerjaan' mulutnya. Lidah Jodi melata pada dinding bagian dalam dari vagina Ana, menjilati sari buah gairah yang dikeluarkannya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana merasa bibir Jodi menjepit tombol sensitifnya dan lidahnya bergerak pelan pada sasarannya. Erangan semakin tak terkendali lepas dari mulutnya akibat perlakuan Jodi kali ini. Batang penisnya terlepas keluar dari cengkeraman mulut Ana. Jodi semakin menaikkan pantat Ana, menekan vagina Ana pada wajahnya dan lidahnya semakin bergerak menggila.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jantung Ana serasa mau meledak, nafasnya terasa berat.. Sangat dekat.. Jantungnya berhenti berdenyut, orgasmenya datang. Pinggulnya mengejat di wajah Jodi dengan liar. Ana merasa jiwanya melayang entah kemana! Pria ini memberinya sebuah oral seks terhebat yang pernah didapatkan dalam hidupnya!</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Akhirnya, Ana kembali ke bumi. Jodi melepaskan pantatnya, mengangkat kepalanya dari selangkangan Ana. Batang penisnya terasa sangat keras, dan nafasnya terdengar memburu tak beraturan. Ana pikir dia tak mungkin dapat menghentikan pria ini sekarang meskipun dia menginginkannya. Jodi naik ke atas sofa, menempatkan dirinya di antara paha Ana, yang tetap Ana biarkan terbentang lebar hanya untuknya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Terlintas dalam pikirannya jika dia tetap meneruskan ini terjadi, milik Jodi adalah penis kedua yang akan memasuki tubuhnya dalam hidunya. Sedikit gelembung rasa bersalah melayang dalam benaknya. Yang dengan cepat meletus menguap saat ujung kepala penis Jodi menyentuh bibir vaginanya, membuat sekujur tubuhnya seakan tersengat aliran listrik.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dengan perlahan Jodi memasukkan penisnya menembus ke dalam tubuh Ana. Pada pertengahan perjalanannya dia menghentikan sejenak gerakannya, menikmati gigitan bibir vagina Ana pada batang penisnya dan tiba-tiba dia menghentakkan kedalam dengan satu tusukan. Dinding vaginanya terbuka menyambutnya, dan pelan-pelan Ana dapat merasakan dirinya menerima sesuatu yang lain memasuki tubuhnya kini. Tubuhnya merinding, perasaan menakjubkan ini merenggut nalarnya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi mengeluarkan separuh dari batang penisnya dan menghunjamkannya kembali seluruhnya ke dalam vagina Ana. Erangan keduanya terdengar saling bersahutan dan Jodi menahan penisnya sejenak di dalam vagina Ana, meresapi sensasinya. Manahan berat tubuhnya dengan kedua lengannya, dia menatap ke bawah pada istri sahabatnya ini sambil menggerakkan penisnya keluar masuk dalam vagina Ana dengan gerakan lambat.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana pejamkan matanya, mendesah lirih saat dia rasakan kejantanan Jodi keluar masuk dalam tubuhnya. Jodi melihat batang penisnya menghilang lalu muncul kembali dalam daging hangat basah milik Ana lagi dan lagi, dan gerakannya perlahan semakin cepat. Nafas keduanya semakin berat, Jodi bergerak semakin cepat, Ana menggelinjang, mengerang, kakinya terangkat keatas.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Kedua kakinya akhirnya jatuh dibelakang pantat Jodi yang mengayun keluar masuk. Tubuh Jodi menindih tubuh kecil wanita di bawahnya saat dia mengocok vaginanya semakin keras. Dia menciumi leher Ana, dan menghisap lubang telinganya dengan mulutnya, erangan keduanya terdengar mengiringi setiap gerakan tubuh mereka.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Lengan Ana melingkari tubuh Jodi, kukunya tertancap pada punggung Jodi saat kakinya terayun-ayun oleh gerakan pantat Jodi. Mulut Ana menyusuri leher Jodi, mencari bibirnya. Saat bibir mereka bertemu, mereka berciuman untuk pertama kalinya. Lidah Ana merangsak masuk ke dalam mulut Jodi mengiringi batang penisnya yang menggenjot tubuhnya berulang-ulang. Bibir keduanya saling melumat, saling mengerang dalam mulut masing-masing di atas sofa di ruang tengah itu. Sofa itu sedikit berderit akibat gerakan Jodi yang bertambah liar.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana dapat merasakan orgasmenya mulai tumbuh, dan dia menghentikan ciumannya, tak mampu menahan erangannya lagi. Mulut mungilnya mengeluarkan erangan yang sangat keras dan semakin keras saat penis keras Jodi semakin melebarkan vaginanya dan Jodi memasukinya bertambah dalam.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Seorang pria baru! Ana tak pernah melakukannya dengan pria lain selain Roy sebelumnya dan pria baru ini melakukannya dengan sangat hebat! Semuanya terasa bergerak cepat. Orgasmenya meledak, Ana mencoba menahan erangannya dengan menggigit bibir bawahnya. Dinding-dinding vaginanya berkontraksi mencengkeram batang penis pria baru ini dengan kuat, dan Ana menghentakkan pinggulnya keatas berlawanan dengan gerakan Jodi di atas tubuhnya, berusaha agar batang penis Jodi tenggelam semakin dalam pada tubuhnya saat ombak orgasme mengambil alih kesadarannya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi memandangi Ana saat dia dilanda orgasme, masih tetap mengocok penisnya dengan kecepatan yang dia mampu. Dia tak menyangka wanita pemalu dan pendiam ini akan begitu mudah ditaklukannya! Dia merasakan miliknya juga segera tiba, gerakannya semakin dipercepat. Dalam beberapa tusukan kemudian, dan lalu meledaklah. Sejenak setelah orgasme Ana mereda, orgasme Jodi datang.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Tusukan terakhirnya membuat penisnya terkubur semakin jauh dalam vagina Ana. Dia menggeram, penisnya berdenyut hebat. Semburan demi semburan yang kuat keluar dari ujung penisnya mendarat dalam rahim Ana seakan tanpa jeda. Ana menggoyangkan pantatnya naik ke atas, memeras semua sperma dari penis Jodi. Jodi tak bisa menahan tubuhnya lebih lama, dia jatuh menindih tubuh Ana di bawahnya, mencoba bernafas dengan susah payah.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Tangan Ana membelai punggung Jodi saat sperma terakhirnya keluar dari penisnya menyirami vaginanya. Keduanya masih berusaha untuk mengatur nafas. Kedua bibir mereka merapat, berciuman dengan lembut. Lidahnya menggelitik rongga mulut Ana dan ciuman mereka berubah menjadi liar saat penis Jodi mulai mengecil dalam vagina Ana. Tangan dan paha Ana mencengkeramnya erat, menahannya agar tetap berada dalam tubuhnya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dia mendapatkan pengalaman lain dengan pria ini. Pria kedua yang bercinta dengannya dalam 29 tahun usianya. Akhirnya mereka menghentikan ciumannya. Jodi mengeluarkan penisnya yang setengah ereksi dari vagina Ana. Keduanya mengenakan pakaiannya masing-masing tanpa saling berkata-kata. Ana terlalu malu untuk mengucapkan sesuatu dan Jodi tak tahu harus berkata apa.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">*****</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Roy pulang 30 menit kemudian – dia pulang lebih awal, tapi tak lebih awal (beruntunglah mereka). Ketiganya lalu makan malam, dan Ana tak dapat menyingkirkan pikirannya dari bayangan Jodi sepanjang waktu itu.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Roy dan Jodi kemudian sibuk dengan urusan pria yang tak begitu dimengerti oleh Ana. Dan malam berikutnya, mereka berdua duduk di meja makan bersama Ana. Para pria sedang bermain catur. Ana menghabiskan sepanjang harinya mengasuh bayi mereka. Kapanpun saat dia sedang sendiri, dia tak mampu hentikan dirinya memikirkan pengalamannya bersama Jodi kemarin. Dia merasa gairahnya menyala-nyala sepanjang hari itu, dan dia mempunyai beberapa menit untuk memuaskan dirinya dengan tangannya sendiri.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Saat menuangkan minuman pada suaminya dan Jodi malam itu, dia sangat bergairah, dan sangat basah. Setiap kali dia melirik Jodi, ada desiran halus pada vaginanya. Sekarang dia telah mencoba seorang pria lain, dan dia merasa ketagihan! Jodi tak jauh beda. Dia bermasturbasi membayangkan istri sahabatnya ini kemarin malam, sebelum tidur. Bayangan tubuh telanjangnya memenuhi benaknya sepanjang hari. Saat Roy pergi ke kamar mandi, Jodi beringsut mendekati Ana.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Apa kamu menikmati waktu kita kemarin?" tanyanya berbisik.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Ya." Ana tersenyum manis. Sifatnya yang malu-malu membuat birahi Jodi terbakar.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Apa kamu menginginkannya sekarang?" dia bertanya memastikan. Penisnya sudak mengeras sekarang. Ana terkejut dengan pertanyaannya yang sangat berani itu, malu-malu, lalu mengangguk.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi memutuskan akan sedikit menggodanya. Membuat Ana semakin menginginkannya agar kesempatan mendapatkannya lagi semakin terbuka lebar. Dia menurunkan resleiting celananya dan melepaskan kancingnya, tangannya masuk ke dalam pakaian dalamnya. Dia mengeluarkan penisnya, yang sudah ereksi penuh. Nafas Ana tercekat di tenggorokan, denyutan di vaginanya memberinya sebuah sensasi. Batang penis itu berada dalam tubuhnya kemarin. Dia menginginkannya lagi sekarang.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXKPkHVMT3hBmt2tq04yRxPULnhjUeZbDjAR_kvN8ZrlI4cgHrH5UWLmhDMTmBjBaqR43ZxS8Co2uLfTAmCiGdt10bENCz_ZvIoY72m7YxkKAiuHciDIBji_T5XYebOujKsNhTsyd09R0c/s1600/yepe.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXKPkHVMT3hBmt2tq04yRxPULnhjUeZbDjAR_kvN8ZrlI4cgHrH5UWLmhDMTmBjBaqR43ZxS8Co2uLfTAmCiGdt10bENCz_ZvIoY72m7YxkKAiuHciDIBji_T5XYebOujKsNhTsyd09R0c/s320/yepe.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Mereka mendengar pintu kamar mandi terbuka dan Jodi segara memasukkan penisnya kembali ke dalam celananya. Roy masuk ke dalam ruangan, tak mengira sahabatnya baru saja memperlihatkan penisnya yang ereksi pada istrinya. Tak lama berselang, entah kenapa dewa kemujuran selalu berpihak pada mereka, Roy lagi-lagi mau ke kamar mandi. Saat dia berdiri dan bergegas ke kamar mandi, vagina istrinya berdenyut membutuhkan penis Jodi. Begitu Roy menghilang dari pandangan keduanya, Jodi langsung bangkit dari kursinya. Mata Ana berbinar terfokus pada tonjolan di celana Jodi saat mereka mendengar pintu kamar mandi ditutup.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dia langsung menurunkan resleitingnya, dan mengeluarkan batang penisnya. Dengan cekatan Jodi mengocok penisnya sampai ereksi penuh, sangat dekat di wajah Ana. Jodi berdiri dei depan Ana, dan Ana langsung berlutut di hadapan sahabat suaminya. Kepala penisnya menyentuh kulit pipinya, dan perlahan bergerak ke mulutnya. Saat Jodi merasa bibir lembut Ana menyentuh ujung kepala penisnya, dia merasa mulut itu membuka.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Segera saja kepala penis itu lenyap ke dalam mulut Ana, dan Jodi melihat bibir itu bergerak membungkus seluruh batang penisnya. Tangannya membelai rambut panjang Ana dengan lembut, menahan kepalanya saat seluruh bagian batang penisnya lenyap dalam mulut Ana. Kepalanya segera bergerak maju mundur pada batang penis itu, suara basah dari hisapan mulutnya segera terdengar.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Kembali, mereka mendengar pintu kamar mandi dibuka, dan Jodi mengeluarkan penisnya dari mulut Ana dengan cepat. Agak kesulitan dia memasukkan penisnya kembali dalam celananya dan segera duduk kembali di kursinya, menutupi perbuatan mereka. Roy duduk dan memberi Ana ciuman kecil, tak tahu kalau istrinya baru saja mendapatkan sebuah batang penis yang lain dalam mulutnya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Mereka kembali mendapatkan kesempatan sekali lagi di malam itu, dan mereka berusaha memanfaatkannya semaksimal mungkin. Bayi mereka menangis di lantai atas, Roy berinisiatif untuk pergi melihatnya. Ana lebih dari senang mengijinkannya. Dia sangat menginginkan penis itu, tapi dia tak mampu berbuat apa-apa. Meskipun mendapatkannya di dalam mulutnya tak mampu meredakan gairahnya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Mereka dapat mendengar bunyi langkah kaki Roy yang menaiki tangga, dan Ana langsung berdiri. Dia tak pernah seagresif ini! Tapi kehausannya akan penis itu mampu mengubah tabiatnya. Hanya sekedar untuk segera melihatnya lagi! Dia langsung berlutut di antara paha Jodi, dan Jodi segera membukanya untuknya..</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Tangan mungilnya dengan cekatan melepaskan kancing dan resleitingnya, dan dia langsung membukanya dalam sekejap. Ana meraih ke dalam celana dalam Jodi dan mengeluarkan penis kerasnya. Vaginanya langsung basah hanya dengan memandangnya saja. Tangannya yang kecil mengocoknya, saat lidahnya menjilati dari pangkal batang penis Jodi hingga ke ujung.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Sekali lagi, dia kembali memasukkannya ke dalam mulutnya. Menghisapnya dengan rakus hingga mengeluarkan bunyi, tak menghiraukan resiko kepergok suaminya. Jodi mendengarkan dengan seksama gerakan dari lantai atas, memastikan Roy tidak turun ke bawah.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi menatapnya. Bibirnya membungkus batang penisnya dengan erat, kepala penisnya tampak bekilatan basah terkena lampu ruangan ini saat itu keluar dari mulutnya, mata Ana terpejam menikmati. Dia ternyata begitu pintar memberikan blow job! Jodi sangat ingin menyetubuhi wanita ini, meskipun hanya sesaat.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Gairahnya sudah tak terbendung lagi, dan dia memegang pipi Ana, batang penisnya keluar dari mulutnya. Jodi berdiri, penisnya mengacung tegang, dan Ana berdiri bersamaan, memandangnya dengan api gairah yang sama. Jodi menciumnya, lembut, melumat bibirnya. Dia menciumnya lagi, dan lidah mereka saling melilit. Lalu ciuman itu berakhir. Jodi memutar tubuh Ana membelakanginya. Ana merasakan tangan Jodi berada pada vaginanya, berusaha melepaskan kancing celananya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Jangan.." desahan lirih keluar dari mulutnya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dia tak tahu mengapa kata itu keluar dari mulutnya saat dia ingin mengucapkan kata 'ya'. Celananya jatuh hingga lututnya, memperlihatkan pantatnya yang dibungkus dengan celana dalam katun berwarna putih. Jodi merenggut kain itu dan langsung menyentakkannya ke bawah, membuat pantat Ana terpampang bebas di hadapannya. Jodi masih dapat mendengar suara gerakan di lantai atas jadi dia tahu dia aman untuk beberapa saat, dia hanya perlu memasukkan penisnya ke dalam vaginanya, walaupun untuk se detik saja!</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Nafas keduanya memburu, dan Ana sedikit menundukkan tubuhnya ke depan, tangannya bertumpu pada meja makan, membuka lebar kakinya. Jodi jauh lebih tinggi darinya, penisnya berada jauh di atas bongkahan pantatnya. Dia sedikit menekuk lututnya agar posisinya tepat. Dia semakin menekuk lututnya, sangat tidak nyaman, tapi dia sadar kalau dia terlalu tinggi untuk Ana. Dia tahu dia akan merasa kesulitan dalam posisi ini, tapi hasratnya semakin mendesak agar terpenuhi segera.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dia menggerakkan pinggulnya ke depan, ujung kepala penisnya menyentuh bibir vaginanya. Ana sudah teramat basah! Dan itu semakin mengobarkan api gairah Jodi. Saat bibir vagina Ana sedikit mencengkeram ujung kepala penisnya, Jodi tahu jalan masuknya sudah tepat. Dia mendorong ke depan. Ana menghisapnya masuk ke dalam, separuh dari penisnya masuk ke dalam dengan cepat.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana mendesah, merasa Jodi memasukinya. Jodi mencengkeram pantat Ana dan memaksa memasukkan penisnya semakin ke dalam. Batang penisnya sudah seluruhnya terkubur ke dalam cengkeraman hangatnya. Jodi mulai menyetubuhinya dari belakang, menarik penisnya separuh sebelum mendorongnya masuk kembali, lagi dan lagi. Serasa berada di surga bagi mereka berdua. Jodi berada di dalam vaginanya hanya beberapa detik, tapi bagi keduanya itu sudah dapat meredakan gelora api gairah yang membakar.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Tiba-tiba Jodi mendengar gerakan dari lantai atas. Ana tak menghiraukannya, dia sudah tenggelam jauh dalam perasaannya. Jodi mengeluarkan penisnya dari vagina Ana. Sebenarnya Ana ingin teriak melampiaskan kekesalannya, tapi segera dia sadar akan bahaya yang mengancam mereka berdua, segera saja dia menarik celana dan celana dalamnya sekaligus ke atas. Saat Roy datang, mereka berdua sudah duduk kembali di kursinya masing-masing, gusar.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi dan Ana menghabiskan sisa malam itu dengan gairah yang tergantung. Saat malam itu berakhir, Jodi segera bergegas pergi ke kamarnya dan langsung mengeluarkan penisnya. Hanya dibutuhkan 3 menit saja baginya bermasturbasi dan legalah.. Tapi bagi Ana, tidaklah semudah itu. Kamar tidurnya berada di lantai yang berlainan dengan kamar tamu yang dihuni Jodi, dan dia tak punya kesempatan untuk melakukan masturbasi. Bahkan Roy tak mencoba untuk bercinta dengannya malam itu! Seperempat jam ke depan dilaluinya dengan resah. Ana memberi beberapa menit lagi untuk suaminya sebelum dia tak mampu membendungnya lagi.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dia turun dari tempat tidur, setelah memastikan suaminya sudah tertidur lelap. Dia mengendap-endap menuju ke kamar tamu. Malam itu dia hanya memakai kaos putih besar hingga lututnya dan celana dalam saja untuk menutupi tubuh mungilnya. Dengan hati-hati dia membuka pintu kamar Jodi, menyelinap masuk, dan menutup perlahan pintu di belakangnya. Jodi sudah tertidur beberapa menit yang lalu. Ana berdiri di samping tempat tidur, memandang pria yang tertidur itu, memutuskan bahwa dia akan melakukannya. Ini tak seperti dirinya! Dia tak pernah seagresif ini! Dia tak pernah berinisiatif! Tapi sekarang, terjadi perubahan besar.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ditariknya selimut yang menutupi tubuh Jodi, Jodi tergolek tidur di atas kasur hanya memakai celana dalamnya. Ana mencengkeram bagian pinggirnya dan dengan cepat menariknya turun hingga lututnya, membebaskan penis Jodi yang masih lemas. Dengan memandangnya Ana merasakan desiran halus pada vaginanya. Dia tak percaya Jodi tak terbangunkan oleh perbuatannya tadi! Yah, baiklah, dia tahu bagaimana cara membangunkannya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana duduk di samping Jodi, dengan perlahan membuka kaki Jodi ke samping. Tangan mungilnya meraih penis Jodi yang masih lemas menuju ke mulutnya. Rambut panjangnya jatuh tergerai di sekitar pangkal paha Jodi. Jodi setengah bangun, merasa nyaman. Penisnya membesar dalam mulut Ana, dan sebelum ereksi penuh, dia akhirnya benar-benar terjaga. Tak membutuhkan waktu lama baginya untuk mengetahui apa yang sedang terjadi – istri sahabatnya sedang menghisap penisnya!</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dia mendesah, tangannya meraih ke bawah dan mengelus rambut panjang Ana saat dengan pasti penisnya semakin mengeras dalam mulut Ana. Merasakan penisnya yang semakin membesar dalam mulutnya membuat celana dalam Ana basah, dan dia mulai menggerakkan kepalanya naik turun. Dia menghisap dengan berisik, lidahnya menjalar naik turun seperti seorang professional.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi dapat mendengar bunyi yang dikeluarkan mulut Ana saat menghisap penisnya, dan dia dapat melihat bayangan tubuh Ana yang diterangi cahaya bulan yang masuk ke dalam kamarnya yang gelap. Ana sedang memberinya blow job yang hebat. Untunglah dia bermasturbasi sebelum tidur tadi, kalau tidak pasti dia tak akan dapat bertahan lama.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana tak mampu menahannya lagi. Dia ingin vaginanya segera diisi. Dia sangat terangsang, dia sangat membutuhkan penis itu dalam vaginanya seharian tadi. Dikeluarkannya penis Jodi dari dalam mulutnya, dan berdiri dengan bertumpukan lututnya di atas tempat tidur itu. Tangannya menarik bagian bawah kaosnya ke atas dan menyelipkan kedua ibu jarinya di kedua sisi celana dalamnya dan mulai menurunkannya. Diangkatnya salah satu kakinya untuk melepaskan celana dalam itu dari kakinya. Kaki yang satunya lagi dan kemudian merangkak naik ke atas kasur setelah menjatuhkan celana dalamnya ke atas lantai. Nafasnya sesak, menyadari apa yang menantinya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Diarahkannya batang penis Jodi ke atas dengan tangannya yang kecil dan bergerak ke atas Jodi, memposisikan vaginanya di atasnya. Jodi dapat merasakan bibir vagina Ana yang basah menyentuh ujung kepala penisnya saat Ana mulai menurunkan pinggulnya. Daging dari bibir vaginanya yang basah membuka dan kepala penis Jodi menyelinap masuk. Ana mengerang lirih, tubuhnya yang disangga oleh kedua lengannya jadi agak maju ke depan. Ana semakin menekan ke bawah, membuat keseluruhan batang penis Jodi akhirnya tenggelam ke dalamnya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Erangan Ana semakin terdengar keras. Dia merasa sangat penuh! Jodi benar-benar membukanya lebar! Ana semakin menekan pinggulnya ke bawah dan dia mulai menciumi leher Jodi, berusaha menahan Jodi di dalam tubuhnya. Bibir mereka bertemu dan saling melumat dengan bernafsu. Lidah Ana menerobos masuk ke dalam mulut Jodi, menjalar di dalam rongga mulutnya saat dia tetap menahan batang penis Jodi agar berada di dalam vaginanya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi membalas lilitan lidah Ana, tangannya bergerak masuk ke balik kaos yang dipakai Ana, bergerak ke bawah tubuhnya hingga akhirnya tangan itu mencengkeram bongkahan pantat Ana. Tangannya mengangkat pantat Ana ke atas, membuat tubuhnya naik turun di atasnya – Ana tetap tak membiarkan batang penis Jodi teangkat terlalu jauh dari vaginanya!</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Tak menghiraukan keberadaan Roy yang masih terlelap tidur di kamarnya, mereka berdua berkonsentrasi terhadap satu sama lainnya. Tangan Jodi naik ke punggung Ana, menarik kaos yang dipakai Ana bersamanya. Ciuman mereka merenggang, Ana mengangkat tubuhnya, tangannya mengangkat ke atas saat Jodi melepaskan kaosnya lepas dari tubuhnya. Payudaranya terbebas. Jodi melihatnya untuk pertama kalinya. Di dalam keremangan cahaya, Jodi masih dapat menangkap keindahannya. Payudaranya yang tak begitu besar dengan puting susu yang keras menantang, dan dia menggoyangkannya dihadapan Jodi, menggodanya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi mengangkat tubuhnya, tangannya yang besar menahan punggung Ana saat dia menghisap putingnya ke dalam mulutnya. Ana menggelinjang kegelian saat lidahnya bergerak melingkari sebelah payudaranya sebelum mencium yang satunya lagi. Pada waktu yang bersamaan Jodi mengangkat pantatnya, masih berusaha agar tetap tenggelam dalam vaginanya, tapi bergerak keluar masuk dengan pelan. Tangannya meremas payudara Ana yang bebas, sedangkan mulutnya terus merangsang payudara yang satunya dengan mulutnya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana memandang Jodi yang merangsang payudaranya, tangannya membelai rambut Jodi dengan lembut. Ana merasa penis Jodi bergerak keluar sedikit tapi tak lama kemudian masuk kembali ke dalam vaginanya. Dia merasa sangat nyaman, sangat berbeda di dalam tubuhnya. Dia mulai menggoyang, mengimbangi kocokan Jodi yang mulai bertambah cepat.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi melepaskan mulut dan tangannya dari payudara Ana dan rebah kembali ke atas kasur. Ana mulai mengangkat pinggulnya naik ke atas hingga batang penis Jodi nyaris terlepas ke luar seluruhnya sebelum menghentakkan pinggulnya ke bawah lagi. Tangan Jodi kembali pada pantat Ana, meremasnya sambil memandangi wanita yang telah menikah ini menggoyang tubuhnya tanpa henti. Dengan tanpa bisa dibendung lagi erangan demi erangan semakin sering terdengar keluar dari mulut Ana.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Orgasme yang sangat dinantikannya seharian ini mulai terbangun dalam tubuhnya. Dengan meremas pantatnya erat, Jodi menggerakkan tubuh Ana naik turun semakin keras dan keras. Hentakan tubuh mereka saling bertemu. Nafas Ana semakin berat, Penis Jodi menyentak dalam tubuhnya berulang kali.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dengan cepat orgasmenya semakin mendekat. Ana mempercepat kocokannya pada penis Jodi, menghentakkan bertambah cepat seiring orgasmenya yang mendesak keluar. Ana tak mampu membendungnya lebih lama lagi, pandangannya mulai menjadi gelap. Jantungnya berdegup semakin kencang, otot vaginanya berkontraksi, seluruh sendi tubuhnya bergetar saat dia keluar dengan hebatnya. Mulutnya memekik melepaskan himpitan yang menyumbat aliran nafasnya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Melihat pemandangan itu gairah Jodi semakin memuncak, dia tak memberi kesempatan pada Ana untuk menikmati sensasi orgasmenya. Diangkatnya tubuh mungil wanita itu, dan membaringkan di sampingnya. Dia bergerak ke atas tubuh Ana dan Ana membuka pahanya melebar menyambutnya secara refleks.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi memandangi kepala penisnya yang menekan bibir vagina Ana. Dengan pelan dia mulai masuk, dan mendorongnya masuk ke dalam lubang hangatnya. Ana mengangkat kakinya ke udara, membukanya lebar lebar untuknya. Jodi menahan berat tubuhnya dengan kedua lengannya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi memberinya satu dorngan yang kuat. Ana memekik, ombak kenikmatan menggulungnya saat batang keras itu memasuki tubuhnya. Jodi mulai menyetubuhinya tanpa ampun, Ana telah sangat membakar gairahnya. Jodi mengocokkan penisnya keluar masuk dalam vagina istri sahabatnya yang berada di bawah tubuhnya dengan cepat, kedua kaki Ana terayun-ayun di atas pantatnya yang menghentak.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Tempat tidur sampai bergoyang karena hentakan Jodi. Ana menggigit bibirnya untuk meredam erangannya yang semakin bertambah keras. Jodi mulai kehilangan kontrol. Penisnya keluar masuk dalam vagina Ana sebelum akhirnya, dia menarik keluar batang penisnya dengan bunyi yang sangat basah. Jodi mengerang, batang penisnya berdenyut hebat dalam genggaman tangannya. Sebuah tembakan yang kuat dari cairan kental putih keluar dari ujung kepala penisnya dan menghantam perut Ana, beberapa darinya bahkan sampai di payudaranya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana menarik nafas, dadanya terasa sesak saat dia melihat tembakan demi tembakan sperma yang kuat keluar dari penis Jodi, dan mendarat di atas perutnya. Terasa sangat panas pada kulit perutnya, tapi semakin membakar gairahnya menyadari bahwa itu bukan semburan sperma suaminya, tapi dari seorang pria lain.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Akhirnya, sperma terakhir menetes dari penis Jodi, menetes ke atas rambut kemaluan Ana yang terbaring di depannya dengan kaki terpentang lebar. Dengan mata yang terpejam, Ana tersenyum puas.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Aku membutuhkannya" bisiknya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Mereka terdiam beberapa saat meredakan nafas yang memburu sebelum akhirnya mulai membersihkan tubuh basah mereka. Jodi mencium dengan lembut bibir Ana yang tersenyum. Ana memakai kaosnya dan menggenggam celana dalamnya dalam tangan, melangkah keluar dari kamar itu dengan perasaan yang sangat lega.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">*****</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi bangun di keesokan harinya. Peristiwa semalam langsung menyergap benaknya, penisnya mulai mengeras. Dikeluarkannya batang penisnya dan perlahan mulai mengocoknya. Dia merasa sangat senang saat mendengar ada seseorang yang sedang mandi. Dimasukkannya penisnya kembali ke dalam celana dalamnya, bergegas memakai celana jeansnya dan bergegas keluar kamar dengan bersemangat, turun ke lantai bawah.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dia berharap yang sedang mandi adalah Roy dan Ana ada di lantai bawah. Dia mendengar seseorang sedang membuat kopi di dapur. Dia segera ke sana dan ternyata.. Ana masih dengan pakaian yang dikenakannya malam tadi, sebuah kaos besar hingga lutut, dan sebuah celana dalam saja di baliknya. Dia menoleh saat mendengar ada yang mendekat, dan langsung tersenyum saat mengetahui siapa yang datang. Terasa ada desiran halus di vaginanya saat memandang Jodi.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana terkejut saat tangan Jodi melingkar di pinggangnya memeluknya erat dan mencium bibirnya. Lalu Ana sadar ada seseorang yang sedang mandi di lantai atas dan Roy lah yang sedang berada di kamar mandi itu. Bibirnya membalas lumatan Jodi dengan menggebu saat tangan Jodi menyusup ke dalam kaosnya untuk menyentuh payudaranya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana melenguh di dalam mulut Jodi yang memeluknya merapat ke tubuhnya. Desiran gairah memercik dari payudaranya langsung menuju ke vaginanya, membuatnya basah. Wanita mungil itu tak berdaya dalam dekapan Jodi, tangan Ana melingkari leher Jodi.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Mereka berciuman dengan penuh gairah, lidah saling bertaut, perlahan Jodi mendorong tubuh Ana merapat ke dinding. Tangannya meremas bongkahan pantat Ana di balik kaosnya. Dan Ana sangat merasakan tonjolan pada bagian depan celana jeans Jodi yang menekan perutnya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ciuman Ana turun ke leher Jodi, lidahnya melata menuju puting Jodi. Ana membiarkan Jodi mengangkat tubuhnya ke atas meja, memandangnya dengan pasif saat Jodi menyingkap kausnya hingga dadanya. Ana mengangkat kakinya bertumpu pada tepian meja, mempertontonkan celana dalam putihnya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Vaginanya berdenyut tak terkontrol, menantikan apa yang akan terjadi berikutnya. Jodi berlutut di hadapannya, dia dapat mencium aroma yang kuat dari lembah surganya saat hidungnya bergerak mendekat. Perlahan diciumnya vagina Ana yang masih tertutupi kain itu, Ana mendesah, kenikmatan mengaliri darahnya. Untuk pertama kalinya, Ana merasa gembira saat Roy berada lama di dalam kamar mandi!</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dengan tak sabar, tangannya menuju ke pangkal pahanya. Jodi hanya menatapnya saat tangan Ana menarik celana dalamnya sendiri ke samping, memperlihatkan rambut kemaluannya, dan kemudian bibir vaginanya yang kemerahan.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana menatap pria yang berlutut di antara pahanya, api gairah tampak berkobar dalam matanya, menahan celana dalamnya ke samping untuknya. Jodi menatap matanya seiring bibirnya mulai mencium bibir vaginanya. Membuat lebih banyak desiran kenikmatan mengguyur tubuhnya dan dia mendesah melampiaskan kenikmatan yang dirasakannya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Lidah Jodi mulai menjilat dari bagian bawah bibir vagina Ana sampai ke bagian atasnya, mendorong kelentitnya dengan ujung lidahnya saat dia menemukannya. Diselipkannya lidahnya masuk ke dalam lubang vaginanya, merasakan bagaimana rasanya cairan gairah Ana.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dihisapnya bibir vagina itu ke dalam mulutnya dan dia mulai menggerakkan lidahnya naik turun di sana, membuat Ana semakin basah. Desahannya terdengar, menggoyangkan pinggulnya di wajah Jodi. Jodi melepaskan bibirnya, lidahnya bergerak ke kelentitnya. Dirangsangnya tonjolan daging sensitif itu menggunakan lidahnya dalam gerakan memutar.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana menaruh kakinya pada bahu Jodi, duduknya jadi tidak tenang. Tiba-tiba, Jodi menghisap kelentitnya ke dalam mulutnya, menggigitnya di antara bibirnya. Ana memekik agak keras saat serasa ada aliran listrik yang menyentak tubuhnya. Lidah Jodi bergerak berulang-ulang pada kelentit Ana yang terjepit di antara bibirnya, tahu bahwa titik puncak Ana sudah dekat. Dilepaskannya kelentit itu dari mulutnya dan tangannya menggantikan mengerjai kelentit Ana dengan cepat.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">"Oh Tuhan.." bisiknya mendesah, merasakan orgasmenya mendekat.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jari Jodi bergerak tanpa ampun, pinggul Ana terangkat karenanya. Ana menggigit bibirnya berusaha agar suara jeritannya tak terdengar sampai kepada suaminya yang berada di kamar mandi saat orgasmenya datang dengan hebatnya. Dadanya sesak, nafasnya terhenti beberapa saat, dinding-dinding vaginanya merapat. Kedua kakinya terpentang lebar di belakang kepala Jodi. Ana mendesah hebat, akhirnya nafasnya kembali mengisi paru-parunya mengiringi terlepasnya orgasmenya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi berdiri dan langsung mengeluarkan penisnya. Ana memandang dengan lapar pada batang penis dalam genggaman tangan Jodi. Sebelah tangan Ana masih memegangi celana dalamnya ke samping saat tangannya yang satunya lagi meraih batang penis Jodi. Tangan kecil itu menggenggamnya saat Jodi maju mendekat.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Dengan cepat Ana menggesek-gesekkannya pada bibir vaginanya yang basah, berhenti hanya saat itu sudah tepat berada di depan lubang masuknya. Mereka berdua mendengarkan dengan seksama suara dari kamar mandi di lantai atas yang masih terdengar. Jodi melihat ke bawah pada kepala penisnya yang menekan bibir vagina Ana.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi mendorong ke depan dan menyaksikan bibir itu membuka untuknya, mengijinkannya untuk masuk. Desahan Ana segera terdengar saat dia merasa terisi. Jodi terus mendorong, vagina Ana terus menghisapnya sampai akhirnya, Jodi berada di dalamya dalam satu dorongan saja.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Ana sangat panas dan mencengkeramnya, dan Jodi membiarkan penisnya terkubur di dalam sana untuk beberapa saat, meresapi perasaan yang datang padanya. Tangan Ana masih menahan celana dalamnya ke samping, tangan yang satunya meraih kepala Jodi mendekat padanya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Lidahnya mencari pasangannya dalam lumatan bibir yang rapat. Dengan pelan Jodi menarik penisnya. Dia mendorongnya masuk kemabali, keras, dan Ana mengerang dalam mulutnya seketika. Tubuh mereka saling merapat, kaki Ana terjuntai terayun di belakang tubuh Jodi dalam tiap hentakan. Roy yang masih berada di kamar mandi tak mengira di lantai bawah penis sahabatnya sedang terkubur dalam vagina istrinya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Sementara itu Ana, sedang berada di ambang orgasmenya yang lain. Penis pria ini menyentuhnya dengan begitu berbeda! Terasa sangat nikmat saat keluar masuk dalam tubuhnya seperti itu! Dia orgasme, melenguh, melepaskan ciumannya. Jodi mundur sedikit dan melihat batang penisnya keluar masuk dalam lubang vaginanya yang kemerahan, tangannya yang kecil menahan celana dalamnya jauh-jauh ke samping yang membuat Jodi heran karena kain itu tak robek. Dia mulai menyetubuhinya dengan keras, menyadari kalau mungkin saja dia tak mempunyai banyak waktu lagi.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jika Roy masuk ke sudut ruangan itu, dia akan melihat ujung kaki istrinya yang terayun dibelakang pantat Jodi. Celana jeans Jodi merosot hingga mata kakinya, celana dalamnya berada di lututnya, dan pantatnya mengayun dengan kecepatan penuh di antara paha Ana yang terbuka lebar. Roy mungkin mendengar suara erangan kenikmatan istrinya.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Jodi terus mengocok, dia dapat merasakan kantung buah zakarnya mengencang dan dia tahu itu tak lama lagi. Dia menggeram, memberinya beberapa kocokan lagi sebelum dilesakkannya batang penisnya ke dalam vagina wanita bersuami itu dan menahannya di dalam sana. Dia menggeram hebat, penisnya menyemburkan spermanya yang panas di dalam sana. Begitu banyak sperma yang tertumpah di dalam vagina Ana. Erangan keduanya terdengar saling bersahutan untuk beberapa saat hingga akhirnya mereka tersadar kalau suara dari dalam kamar mandi sudah berhenti, dan tak menyadari sudah berapa lama itu tak terdengar.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Bibir Jodi mengunci bibirnya dan mereka saling melumat untuk beberapa waktu seiring kejantanan Jodi yang melembut di dalam tubuhnya. Kemudian mereka saling merenggang dan Jodi mengeluarkan penisnya yang setengah ereksi itu dari vagina Ana. Dengan cekatan dia mengenakan pakaiannya kembali. Ana membiarkan celana dalamnya seperti begitu. Dia merasa celananya menjadi semakin basah saat ada sperma Jodi yang menetes keluar dari vaginanya saat dia berdiri.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">Lalu Roy turun tak lama berselang, bersiap untuk sarapan.</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">E N D</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-84085164647787627392013-07-06T03:11:00.003+08:002013-07-06T03:11:55.267+08:00Cerita Dewasa Andi Soraya Bonus Vidio BF<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6Q2_2yWEwTlDn1e-ggdIHUOHxuTfc-EyDILbPxBi2gchpyImWmuSs1zCCk-dqpWmcip3_tv9G5DX8jxzP1mFVsrm8z_pz68jNLWde2ajfclVSbN0pp18wQHhz44aePZyX4qNWCgGiZAf4/s1600/andi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: black;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6Q2_2yWEwTlDn1e-ggdIHUOHxuTfc-EyDILbPxBi2gchpyImWmuSs1zCCk-dqpWmcip3_tv9G5DX8jxzP1mFVsrm8z_pz68jNLWde2ajfclVSbN0pp18wQHhz44aePZyX4qNWCgGiZAf4/s1600/andi.jpg" /></span></a></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Jakarta sangat macet sore itu, ketika aku keluar dari kantor Alfan untuk menuju ke Bunderan HI, bahkan hujan membuat macet di mana mana, Jakarta sudah tidak layak dihuni, kudu pindah ke Kalimantan saja ibukotanya. Untuk menenangkan diri aku terpaksa masuk ke kafe saja, palingan jam 12 malam baru reda banjirnya, itupun kalo tidak ada hujan susulan. Malah jam 10 malam sudah mulai lenggang, oke .. aku akhirnya pergi juga dari kafe itu dan menuju ke arah Bogor, ya aku ingin relaks sendirian di villa temanku karena aku sudah capek seminggu ini, kerja beberapa hari disamping itu aku harus juga kerja di tempat tidur, ini malah lebih berat karena membutuhkan fisik yang kuat karena urusan libido. Aku terhenti ketika ada sebuah mobil menabrak pohon, jalanan ke villaku sangat sepi karena bukan hari libur, aku menepikan mobilku dan kulihat siapa yang menabrak pohon itu, hujan mengguyur sedikit deras, Aku mengecek, pengemudinya terpekur ke stir mobil, seorang wanita yang bersimbah darah. Aku membuka pintu mobil dan mencoba membangunkan. Namun wanita itu hanya menggeliat sebentar dan kemudian lemas. Oh .. seorang artis, aku mengenalnya : Andi Soraya .. ya .. cewek eh janda cantik yang sudah malang melintang di dunia selebritis. Dia sendirian di mobil itu, aku lalu menarik dan membopongnya keluar dari mobil dan kubawa ke mobilku. Jarak dengan villa yang aku huni tak seberapa jauh, lalu aku menderek mobil itu untuk ke tempat villa yang aku tempati.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Sesampai di villa, aku baringkan tubuh lemas Andi Soraya itu, untung tidak basah banget, kukompress dengan air hangat, bagian dahinya berdarah, ketika kutekan dia menggeliat dan bangun.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Oh .. dimana aku .. “ rintih Andi Soraya lemah</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Tenang saja Mbak Soraya .. anda di villa saya .. tampaknya anda menabrak pohon “ kataku yang duduk di depannya dengan sopan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya memcoba bangun tapi masih lemas lalu kubantu untuk duduk, setelah duduk kuberikan teh manis sebagai penghangat.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Anda siapa ?” tanya Andi Soraya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Saya Han .. Mbak .. saya penghuni villa ini .. tepatnya Blok F12 “</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Lho ... villa saya F14 .. dekatan ya “ kata Andi Soraya dengan pelan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Kukatakan dengan terus terang siapa aku dan apa kerjaku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Oh ... saya pernah dengar nama anda .. seorang hacker ya ?” kata Andi Soraya dengan memandangku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Tadi Mbak Soraya sampai pingsan . trus saya bawa kemari .. nih saya kebetulan bawa snack .. jadi bisa buat ganjal perut .. saya mau bikin sop, mau ?”</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Hmmm .. enak juga ya, hacker juga bisa masak” puji Andi Soraya.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Ya .. cuma iseng saja kok “ kataku sambil memberikan snack kentang dan makanan kecil lain.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Kirain hacker tuh rambut gondrong, menghabiskan waktunya di depan komputer “ kata Andi Soraya sambil membuka makanan kecil</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Mbak Soraya pulang besok saja ya, saya antar .. mobil Mbak besok kita urus .. yang penting kesehatan Mbak Soraya dulu .. “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Kutinggalkan janda cantik tadi, cukup lumayan juga .. tapi aku nggak nafsu sama orang yang sudah terluka di sana sini, kondisinya lemah banget. Kubiarkan Andi Soraya menonton tivi, Tak lama kemudian aku kembali dengan sop ayam yang menggiurkan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Maaf nggak ada nasi Mbak .. “ kataku sambil meletakan mangkuk besar sop</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Idih ... bikin pengin saja sih kamu ... makasih ya Han .. kau menolongku “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Dah makan saja .. yang penting kesehatan Mbak .. sayang khan kalo cantik cantik begitu kok lemah sekali fisiknya..”</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“What ? apa yang kau katakan Han .. “ ujar Andi Soraya membelalakan matanya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Mbak Soraya cantik kok .. memang aneh ?“ pujiku dengan memandangnya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Ah nggak ah .. aku dah jelek begini .. “ ujar Andi Soraya sambil menjawil tanganku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Biasa .. cewek atau wanita cantik kalo dipuji cantik pasti nolak mentah-mentah “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Kau jujur nggak sih bilang begitu ? apa cuma mau merayu ?” selidiknya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Jujur ah .. sekali lagi, Mbak Soraya masih cantik kok “ kataku polos sambil mengambil sop dan kupindahkan ke mangkuk</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Makasih Han .. kau lelaki yang jujur, dah nikah ?”</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku hanya menggeleng.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Ganteng ganteng gitu kok nggak ada yang mau, bohong “ ujar Andi Soraya sambil tertawa</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Mbak Soraya tidur di kamar pojok sana .. kunci pintu ya .. ntar aku nyelonong lho “ nakalku kambuh</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Nggak aku kunci .. aku tunggu di dalam ya “ goda Andi Soraya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku berdiri dan masuk ke kamarku, kembali kuberikan pakaianku yang barusan semalam beli, sebuah T Shirt dan juga aku memberikan jaketku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Pakai saja .. nggak usah dikembalikan ... sesama selebritis khan kudu menolong, aku selebritis internet, Mbak Soraya selebritis artis “ candaku sambil duduk kembali berhadapan.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Tasku kemana ya ?” tanya Andi Soraya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Ada di kamar .. masih lengkap isinya “ kataku cuek</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Boleh minta tolong ambilkan ?” pinta Andi Soraya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku langsung berdiri dan masuk ke kamarnya dan kembali dengan tasnya, Andi Soraya memeriksa isinya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Makasih Han .. bukan maksud mencurigaimu .. isi tasku utuh .. sama duitku “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Dah yang penting habisin makanan ini .. besok pagi aku antar .. mobil Mbak Soraya kita urus belakang saja</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Baik Han .. makasih banyak “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Pagi itu aku bangun terlebih dahulu dan memasak nasi dan membuat sayur, Andi Soraya bangun dan sudah rapi dan badannya mulai segar.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Han .. selamat pagi “ sapa Andi Soraya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Pagi juga Mbak .. makanan dah siap .. “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Kami makan bersama sambil bicara hal hal biasa seperti politik dan sebangsanya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Kuantar dia sampai rumahnya. Tapi aku tak bisa mampir karena ada janji dengan klient untuk urusan pekerjaan.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Han .. makasih banget ya atas pertolonganmu .. “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Oke .. kalo ada orang bengkel mau ambil mobil .. calling aku dulu .. “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Baik Han .. aku tak bisa membalas jasamu .. kau memang sahabatku Han “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Dah .. aku sudah terlambat .. calling berkali kali “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Hati hati Han .. suatu saat aku akan membalas kebaikanmu “ ujar Andi Soraya dengan tersenyum penuh arti</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Hari masih pagi ketika aku sampai di villa seminggu kemudian, aku membersihkan villa milik temanku itu yang jarang dipakai .. hanya sebagai aset, malah temanku menyerahkan padaku untuk dirawat, bahkan ongkos bulanan ditanggung dia. Aku diundangnya ke rumah Andi Soraya nanti malam, aku menyanggupi</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku datang malam itu sendirian, aku ditunggu di teras rumah. Aku sengaja memarkir mobilku jauh dari rumahnya dan menggunakan taksi. Aku disambut dengan senyumannya yang khas dan alamak ... menggunakan rok sangat mini sekali, sampai kemulusan pahanya sangat tercetak jelas di mataku.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Gimana kabarnya Han .. “ sapa Andi Soraya dengan ramah</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Baik ... hujan mulu nih “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Kau nggak bawa mobil ? “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Malas .. palingan kejebak banjir “ kataku sambil mengikuti dia masuk ke ruang tengah dan duduk di sofa dan melihat ke tivi yang disetel</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Han .. makasih sekali lagi telah menolongku .. saranmu untuk benahi mobil murah banget “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Iyalah .. aku kenal betul dengan pemilik bengkel .. “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya duduknya dekat denganku bahkan malah berdempetan. Aku hanya tersenyum saja, apakah cewek ini butuh pelampiasan birahi, seorang janda, siapakah yang memenuhi hasratnya ?</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku berpaling ke sampingku dan hanya dijawab dengan senyuman malu malu</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Ada apa Mbak ? kok rasanya ada yang berat dalam diri Mbak soraya ?” tanyaku sambil memandangnya teduh</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Nggak aaa paa apa Han “ ujar Andi Soraya dengan gugup</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Mbak Soraya .. kok gugup sih .. please .. katakan jika ada yang membebani Mbak ?” tanyaku sambil memegang tangannya dan Andi Soraya hanya menundukan mukanya dan kutahan dagunya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Hmm . apa Mbak sudah lama ndak merasakan yang itu “ tanyaku dengan berani</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Ah .. nggak Han .. aku nggak ada apa apa kok “ ujar Andi Soraya dengan menepis tanganku di dagunya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“JIka tak keberatan .. aku bisa melakukan Mbak “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Langsung saja kupeluk dan kuhujani dengan ciuman bibir, mula mula bibir itu menolak ciumanku, tapi 5 detik kemudian menyambut pagutanku, malah kedua tangan Andi Soraya dirangkulkan ke pundaku dan memegang kepalaku, kupagut dengan mesra bibir seksi itu dan tanganku memeluk tubuhnya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Han .. “ ujar Andi Soraya dengan nafas memburu</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Ya .. “ kataku pelan</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Aku kesepian Han .. ‘ ujar Andi Soraya dengan lemah</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Akan kupuasi kau Mbak .. “ kataku dengan gemas dan kembali melumat dan menindih tubuh seksi itu, kulumanku disambut dengan ganas oleh Andi Soraya. Setelah Andi Soraya mendorong dadaku lalu berdiri, menggamit lenganku untuk menuju ke kamarnya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Begitu masuk kamar dan pintu belum tertutup dengan sempurna Andi Soraya segera menghujani wajahku dengan ciuman. Ia memelukku dengan erat. Dadanya sengaja ditekankan ke dadaku. Terasa lembut menekan ke dadaku. Kepalanya disandarkan ke bahuku.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Aku suka dengan keberanian dan caramu. Kamu halus tetapi to the point. Ayo, sekarang aku akan lihat kemampuanmu di atas ranjang," katanya sambil mencium bibirku.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Tangannya kemudian membuka baju lalu kemudian celanaku. Kini aku tinggal mengenakan celana dalam. Dengan cepat baju dan celananyapun segera merosot ke lantai. Tangannya menyelinap ke balik celana dalamku dan mulai mengelus penisku. Kontan saja penisku yang sudah sejak tadi ingin segera bertempur langsung bereaksi. Sambil terus berciuman, sebentar kemudian sisa kain di tubuh kamipun segera tanggal.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya mendorong tubuhku ke ranjang dan segera menerkamku dengan ciuman yang ganas. Aku membalas dengan tak kalah ganas. Bibirnya bergeser ke bawah dan ia mencium dan menjilat leherku. Aku menggelinjang penuh nikmat.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Napas kami mulai memburu. Sambil menciumi dan mengecup dadaku, Andi Soraya memelukku erat. Kulihat buah dadanya yang kenyal dan padat dihiasi dengan puting kecil yang berwarna merah muda menantangku untuk segera mengulumnya. Payudara kusedot, kukulum dan kuremas secara bergantian. Tangan kiriku mengusap-usap pipinya dan bahunya dengan lembut.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya mengerang dan merintih ketika putingnya kugigit kecil dan kujilat-jilat.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Ououououhh.. Nghgghh, .. Ouuhh.. Han"</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Payudaranya kukulum habis sampai semuanya masuk ke mulutku. Andi Soraya menjilati telingaku. Akupun terangsang dengan hebat. Penisku sudah mengeras siap untuk berperang.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya melepaskan diri dari pelukanku dan kini ia menjilati dan menciumi tubuhku. Dari leherku bibirnya kemudian menyusuri dadaku, dan ".. Oukhh, Mbak Soraya.. Yachh.." aku mengerang ketika mulutnya menjilati putingku. Kutolak tubuhnya karena tak tahan dengan rangsangan yang diberikan pada putingku dan kemudian kugulingkan ke samping.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Bibirku menyambar bibirnya. Kudorong lidahku menggelitik mulutnya. Lidahku kemudian disedotnya. Tangannya menjelajah ke selangkanganku dan kemudian mengocok penisku. Penisku semakin tegang dan besar.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Puaskan aku. Bawa aku masuk dalam gelombang kenikmatan.." ia merintih. Kugulingkan lagi badannya sampai ia berada di bawahku. Tidak lama kemudian tangannya menggenggam erat penisku. Ditelannya dengan bulat penisku di mulut Andi Soraya, namun tak lama, gantian aku yang langsung menjilati vaginanya, itupun tak lama karena Andi Soraya ingin cepat dimasukin</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Han .. masukin dulu .. lama aku tak digituin “ ujar Andi Soraya dengan genit.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Penisku kemudian dituntunnya masuk ke dalam lubang kenikmatannya, terasa sangat sesak namun aku terus mendorong. Terasa licin dan basah.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Dorong Han .. Ouuuuuuhh .. enaknya Han .. enaknya penismu .. aku suka .. “ ujar Andi Soraya dengan liar dan menggelinjang keenakan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Akhh.. Oukkhh" Andi Soraya mendongakkan kepalanya dan memberikan kesempatan kepadaku untuk menjilat dan menciumi lehernya yang tepat di depanku. Ia memutarkan pantatnya dan dengan satu hentakan keras ke bawah akhirnya semua batang penisku sudah terbenam dalam vaginanya.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Pinggulku bergerak naik turun menimba kenikmatan. Kadang gerakanku kuubah menjadi ke kanan ke kiri atau berputar berlawanan dengan arah putaran pantatnya. Sesekali gerakanku agak pelan dan kuangkat pantatku sampai penisku keluar dan segera kumasukkan lagi. Kadang juga pantatku naik tidak terlalu tinggi, hanya kepala penisku yang berada di bibir guanya dan kemudian dengan cepat kuturunkan pantatku hingga seluruh batang penisku tenggelam ke dalam liang nikmatnya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Punggungnya naik dengan bertopang pada sikunya. Kuisap puting buah dadanya yang sudah mengeras. Gerakanku menjadi semakin liar dan kasar. Tangannya kini memeluk punggungku dan dadanya merapat pada dadaku. Tangannya meremas dan menjambak rambutku, mulutnya merintih dan mengerang keras.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Han.. Ouhh Han, aku mau nyampai, aku mau kelu.. Ar"</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Sshh.. Shh"</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Han sekarang ouhh.. Sekarang" ia memekik.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Tubuhnya mengejang rapat diatasku dan kakinya membelit kakiku. Mulutnya mencari-cari mulutku dan kusambar agar ia tidak merintih terlalu keras lagi. Vaginanya berdenyut kuat sekali. Akupun merasakan akan menggapai kenikmatan dan kutekan pantatku ke bawah dengan keras hingga penisku mentok ke dinding rahimnya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Akhkhkh Mbak Soraya.. Aku cum.. Keluar," kumuntahkan cairan maniku ke dalam vaginanya. Terasa banyak sekali dan meleleh keluar sampai menetes di sprei.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Tubuhku melemas di atas badan Andi Soraya. Keringat kami bagaikan diperas, menitik di sekujur tubuh. Kemaluanku yang masih menegang kubiarkan tetap di dalam vaginanya dan beberapa saat akhirnya mengecil dan terlepas sendiri.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Akhirnya kami bangun setelah napas kami menjadi teratur. Kami segera masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri. Sambil membersihkan diri tangannya mengembara ke selangkanganku, meremas, mengurut dan mengocok penisku dengan busa sabun. Perlahan namun pasti penisku semakin membesar dan mengeras lagi. Dibersihkannya busa sabun di penisku dengan air. Dalam keadaan basah kami berciuman dan saling memagut.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Kami mulai terangsang dan tubuh kami mulai hangat. Detak jantung mulai cepat dan napas menjadi berat. Kududukan dia di atas bak air di dalam kamar. Kini kami lebih leluasa mengeksplorasi tubuh kami. Tangannya masih juga bermain di bawah perutku. Tanganku meremas payudaranya, memilin putingnya. Kutarik pantatnya sedikit ke depan sehingga posisinya berada di bibir bak air. Tangannya membantuku memasukkan penisku ke vaginanya dalam posisi berdiri. Ia menggerak-gerakkan pantatnya untuk membantu usahaku. Digesekkan kepala penisku pada bibir vaginanya. Setelah cukup pelumasan ia berbisik "Dorong To.. Dorong". Kudorong pantatku dengan pelan dan akhirnya batang penisku bisa masuk dengan lancar ke dalam guanya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku mulai bergerak maju mundur untuk meraih kenikmatan. Kakinya membelit pinggangku. Sampai beberapa menit aku masih bertahan pada posisi berdiri. Kakiku sudah mulai gemetar menahan berat tubuhku. Kuangkat tubuhnya kemudian kuhimpitkan dia ke dinding. Sebelah kakinya kuangkat ke pinggulku. Dengan berciuman dan meremas payudaranya aku tetap menggenjot vaginanya. Penisku terlepas dan aku mengalami kesulitan untuk memasukkannya lagi.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Kudorong dia sambil tetap berpelukan dan berciuman kembali ke kamar. Sampai kamar kulepaskan pelukanku dan kubaringkan tubuhnya yang montok ke ranjang. Sebentar kemudian kami kembali bergumul untuk saling memberi dan menerima kenikmatan. Namun penisku belum masuk ke dalam vaginanya</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya kini berada di atas tubuhku. Kepala Andi Soraya ke bawah, ke perut dan terus ke bawah. Digigitnya penisku dengan gigitan kecil di sepanjang batangnya. Andi Soraya memandangku dan aku menarik buah zakarku sehingga batang penisku juga tertarik dan berdiri tegak menantang. Aku memberi isyarat ketika kepalanya ada di atas selangkanganku. Kepalanya kemudian bergerak ke bawah. Ia mengisap-isap kepala penisku dan menjilatinya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Tiba-tiba tubuhku tersentak ketika lidah Andi Soraya menjilat lubang kencingku. Kulihat Andi Soraya dengan asyiknya menjilat, menghisap dan mengulum kepala penisku. Ia tidak memasukkan seluruh batang penisku ke dalam mulutnya, melainkan hanya kepala penisku saja yang menjadi areal kerjanya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Kutarik tubuhnya sehingga Andi Soraya kini berada di bawahku. Andi Soraya memelukku dan menciumi daun telingaku. Aku merinding. Dadanya yang kencang dan padat menekan dadaku. Kucium bibirnya dan kuremas buah dadanya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Ouhh ayo Han.. Aku.. Masukkan.. Ayo masukkan.."</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku menurunkan pantatku dan segera penisku sudah tengelam dalam lubangnya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Enak sekali Han, aku.. Oukhh"</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Ia memekik kecil, lalu kutekan kemaluanku sampai amblas. Tangannya mencengkeram punggungku. Tidak terdengar suara apapun dalam kamar selain deritan ranjang dan lenguhan kami.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Kucabut kemaluanku, kukeraskan ototnya dan kutahan. Pelan-pelan kumasukkan kepalanya saja ke bibir gua yang lembab dan merah. Andi Soraya terpejam menikmati permainanku pada bibir kemaluannya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">".. Hggk..". Dia menjerit tertahan ketika tiba-tiba kusodokkan kemaluanku sampai mentok ke rahimnya. Kumaju mundurkan dengan pelan setengah batang sampai lima kali kemudian kusodokkan dengan kuat sampai semua batangku amblas. Andi Soraya menggerakkan pinggulnya memutar dan naik turun sehingga kenikmatan yang luar biasa sama-sama kami rasakan. Penisku seperti dipelintir rasanya. Kusedot payudaranya dan kumainkan putingnya dengan lidahku.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya seperti mau berteriak dan menahan sesuatu perasaan yang sukar untuk dilukiskan. Ia memukul-mukul dadaku dengan histeris.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Auuhkhh.. Terus.. Teruskan.. Han.. Enak sekali.. Ooh"</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Kini kakiku menjepit kakinya. Ternyata vaginanya nikmatnya memang luar biasa, meskipun agak becek namun gerakan memutarnya seperti menyedot penisku.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku mulai menggenjot lagi. Andi Soraya seperti seekor singa liar yang tidak terkendali. Keringat membanjiri tubuh kami. Kupacu Andi Soraya melewati padang rumput dan mendaki lereng terjal penuh kenikmatan. Kami saling meremas, memagut, dan mencium.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Kubuka lagi kedua kakinya, kini betisnya melilit di betisku. Matanya merem melek. Aku siap untuk memancarkan spermaku.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Mbak Soraya, aku mau keluar.. Sebentar lagi.. Aku mau..".</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Kita sama-sama, Ouououhh..". Andi Soraya melenguh panjang.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Sekarang . Ayo sekarang.. Ouuhh.. Mbak Soraya" Aku mengerang ketika spermaku muntah dari ujung penisku.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Han.. Agghh" kakinya menjepit kakiku dan menarik kakiku sehingga kejantananku tertarik mau keluar.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku menahan agar posisi kemaluanku tetap dalam vaginanya. Matanya terbuka lebar, tangannya mencakar punggungku, mulutnya menggigit dadaku sampai merah. Kemaluan kami saling membalas berdenyut sampai beberapa detik. Setelah beberapa saat kemudian keadaan menjadi sepi dan hening.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Kami terdiam dengan saling memeluk, kuberikan ciuman di dahinya. Andi Soraya menjepit kedua kakiku. penisku masih tertanam dan berdenyut denyut walau tidak terlalu keras. Kami tertidur ketika waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Andi Soraya menggeliat sehingga membuat aku terbangun dan meringis.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Han .. auh .. sakit deh .. cabut dulu .. “ kami saling tersenyum ketika mencabut alat kelaminku sambil memekik dan meringis</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Gedhe banget tuh . “ ujar Andi Soraya dengan genit dan memberikan ciuman mesra di bibirku.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku hanya tersenyum</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Tidur sini saja .. jangan pulang .. keloni aku deh .. “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Aman nggak ?”</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Jakarta nggak ada yang peduli ... “ ujar Andi Soraya dengan cuwek kemudian berdiri dan keluar dari ranjang, membuka lemari dan memakai daster, aku pun diberi daster</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Aku pengin telanjang saja “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya tak menggubris lalu keluar dari kamar, aku yang sangat kehausan keluar dari kamar dan melihat Andi Soraya terpekur</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Ada masalah Mbak ?” tanyaku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Nggak Han .. “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Apa Mbak memikirkan apa yang telah kita lakukan ?” tanyaku sambil memegang tangannya, tanganku diremasnya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Tidak Han .. aku tak memikirkan itu .. aku ada masalah lain dengan mantan suamiku “</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Sungguh ?” tanyaku meminta kepastian</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Dipandangnya diriku dan diberikan ciuman di bibirku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Sungguh, sayang “ kata Andi Soraya dengan senyuman yang manis</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Terima kasih Mbak Soraya “ kataku sambil mengecup dahinya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Han .. aku selalu butuh itu .. maukah kau selalu meluluskan permintaanku ?”</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Selalu, sayang “ kataku dengan teduh dan memandangnya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">“Oke Han .. lalu apa yang harus kulakukan ?”</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku tak menjawab dan pergi ke ruang tengah menyalan TV, Andi Soraya menyusul kemudian</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Tanpa mengalihkan pandanganku dari layar televisi, Aku menyahut kalem,</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Bagaimana kalau kamu menari bugil..".</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Apa?", jerit Andi Soraya sambil lebih membelalakkan matanya,</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Ih, pikiranmu jorok ah!". ujar Andi Soraya sambil mendekat diriku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku terlonjak karena dicubiti oleh Andi Soraya di pinggang, di perut, di paha, di dada, di mana-mana. Aku itu tertawa-tawa kegelian, dan senang karena bisa membuat Andi Soraya terdesak dalam perdebatan. Sekarang aku tinggal menunggu, maukah Andi Soraya melakukan apa yang kuminta itu.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Setelah puas mencubitiku, Andi Soraya berseru, "Baik! Jangan tinggalkan tempat.., Saya akan kembali sebentar lagi!"</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku tersenyum enteng, tetapi sesungguhnya aku berdebar juga. Tegang sendiri memikirkan apa yang akan dilakukan Andi Soraya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya menghilang ke dalam kamar cukup lama. Aku berkali-kali menengok, kuatir jangan-jangan Andi Soraya meninggalkannya tidur. Jangan-jangan ia mempermainkan aku, pikirnya. Tetapi aku tidak beranjak dari kursi di depan TV yang sudah menyelesaikan tayangan siaran berita, berganti siaran musik. Aku masih menunggu, dan berharap akan benar-benar mendapat "pertunjukan istimewa" dari Andi Soraya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Lalu tiba-tiba lampu ruangan mati. Aku tersentak, dan belum sempat menengok mencari siapa yang iseng mematikan lampu, TV-pun ikut mati. Sialan! sergahku itu, Andi Soraya ternyata membawa remote control, dan pasti dia yang iseng.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Jangan becanda, ah.." Aku hendak mengeluh, tetapi lalu lampu di pojok ruangan menyala. Sinarnya hanya temaram, menimbulkan suasana romantis. Dan di sana.., di depan pintu kamar tidur.., Andi Soraya berdiri dengan daster tipis yang menampakkan bahunya yang putih mulus. Ada tali kecil yang mengaitkan daster itu ke bahunya. Dalam sinar yang temaram, Andi Soraya tampak bagai sebuah manequin di etalase toko. Daster itu terlalu tipis untuk bisa menyembunyikan tubuhnya yang telanjang. Tetapi karena sinar temaram, Aku tidak bisa melihat seluruh tubuh Andi Soraya. Aku itu melongo.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"E-e-e.." Andi Soraya berbisik sambil mengacungkan dan menggoyang-goyangkan telunjuknya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Jangan beranjak dari tempat duduk.."</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku yang sudah siap bangun, kembali duduk, lalu tersenyum menikmati pemandangan di depanku. Boleh juga gaya Andi Soraya. Mari nikmati saja pertunjukkan ini.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya melangkah perlahan meninggalkan pintu kamar ke arah tengah ruangan. Langkahnya gemulai, meniru Nadine Chandrawinata di cat walk. Sudah beberapa kali Andi Soraya menonton sahabat cantiknya itu beraksi. Ia sudah tahu bagaimana berjalan agar terlihat seksi dan menawan. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis menggoda. Satu tangannya di letakkan di belakang pinggangnya, dan satu lagi melenggang santai. Aku tersenyum lebar. Bravo! tukasku dalam hati,!</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Sekitar tiga langkah di depanku yang tertegun, Andi Soraya berhenti. Perlahan-lahan wanita seksi itu memutar tubuhnya 360 derajat. Aku berhenti tersenyum. Aku menahan nafas, melihat tubuh Andi Soraya melintas bagai film slow motion, menerawangkan kemulusan yang tak tertutup oleh pakaian dalam. Payudara yang sintal dan tegak menantang itu terlintas, perut yang datar dan dihiasi noktah pusar bagai lesung pipit, lembah di antara dua paha yang samar-samar terlihat, dua bukit di pantatnya yang padat berisi sungguh menggemaskan. Satu persatu pemandangan indah itu melintas untuk kutatap sepuas hatiku.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya melakukan gerakan memutar perlahan itu dua kali. Satu ke arah kiri, satu lagi ke arah yang berlawanan. Setelah putaran kedua, Andi Soraya diam sejenak menghadap ke arahku dengan kedua kaki tegak agak terentang. Andi Soraya menahan tawa melihatku menelan ludah berkali-kali.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Lalu, sambil tetap berdiri tegak terentang itu, Andi Soraya perlahan-lahan mengangkat satu tangannya untuk diletakkan di belakang leher. Ketiaknya yang bersih mulus segera terpampang, dan seberkas keharuman yang lembut menyeruak penciumanku, membuatku itu menghela nafas dalam-dalam. Andi Soraya juga kemudian menahan nafas, ketika dengan perlahan-lahan, menggunakan satu tangan yang lainnya, Andi Soraya menurunkan kait daster di bahu kirinya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Daster itu merosot sedikit. Pelan-pelan bagian atas payudara kiri Andi Soraya menyeruak. Aku menelan ludah. Bukit indah di dada Andi Soraya itu terlihat indah kalau hanya sebagian terkuak. Samar-samar aku bisa melihat puting susunya yang kini menjadi satu-satunya penyangga sehingga daster itu tidak merosot terus untuk menampakkan seluruh bola putih mulus. Ingin rasanya aku bangkit dan menarik daster itu.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Lalu Andi Soraya menggunakan tangan yang tertumpang di belakang lehernya untuk melepaskan kait daster yang lain. Dan seperti sebelumnya, daster itu merosot perlahan. Kini tertahan oleh tangan Andi Soraya yang berada di depan dadanya, sedikit di bawah kedua putingnya. Dengan cara ini, Andi Soraya menampilkan bagian atas kedua payudaranya yang ranum membusung menawan itu. Aku menelan ludah lagi, sungguh seksi terlihat Andi Soraya, dengan dua bukit yang mengintip malu-malu dan bahu mulus terpampang bebas. Ingin sekali aku membenamkan mukaku di sana. Ingin sekali!</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Sambil tersenyum menggoda, Andi Soraya menurunkan sedikit tangannya yang berada di depan dada. Sedikit saja, sehingga kini sebagian dari putingnya tampak mengundang selera. Lalu wanita itu melangkah mundur perlahan-lahan. Aku mengernyitkan dahi agar bisa terus memandang jelas.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Setelah cukup jauh, dan bahkan hampir menyentuh tembok di seberangku, wanita seksi itu berhenti lalu berputar membelakangiku. Sambil menengok dengan gayanya yang manja, Andi Soraya menggunakan satu tangannya untuk menarik bagian belakang dasternya pelan-pelan ke atas. Aku terhenyak di kursi, merasakan nafasku cepat memburu, ketika melihat paha Andi Soraya yang mulus tersingkap sedikit demi sedikit. Kain tipis itu terus naik, perlahan-lahan menampilkan bagian belakang tubuh Andi Soraya yang indah dan menggemaskan. Aku menahan nafas, ketika seluruh bulatan seksi pantat Andi Soraya terpampang bebas. "Oh.., mengapa ia harus berdiri jauh-jauh begitu!", keluhku.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Apalagi kemudian perlahan-lahan Andi Soraya merenggangkan kedua kakinya dan perlahan-lahan pula membungkuk sambil tetap menahan tepian daster di pinggangnya. Aku semakin terhenyak di kursi, memandang Andi Soraya pelan-pelan menungging. Pantatnya yang seksi pelan-pelan menjadi bagian yang paling tinggi. Dan.., Wow.., kewanitaan Andi Soraya terlihat indah dari belakang, agak sedikit terkuak menampakkan bagian yang tersembunyi. Aku menelan ludah entah sudah berapa kali, belum pernah aku melihat Andi Soraya begitu menggiurkan seperti ini. Tak sadar, kejantananku menegang membentuk sebuah tonjolan di depan celanaku.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Untuk beberapa jenak Andi Soraya tetap membungkuk memamerkan bagian paling sensual dari tubuhnya. Setelah hitungan ke sepuluh, cepat-cepat wanita itu menegakkan lagi tubuhnya, sekaligus melepaskan dasternya turun menutupi kembali pantatnya. Aku mendesah kecewa, dan Andi Soraya menahan tawanya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Lalu Andi Soraya berbalik lagi menghadapku. Masih dengan posisi kaki agak terentang, ia melepaskan pegangan tangannya pada bagian atas dasternya. Dengan cepat, karena sudah tak terkait lagi di bahu, daster tipis itu meluncur turun. Tubuh yang menggiurkan, mulus tanpa cela, seksi, sensual, erotis, menggemaskan, mengundang remasan, putih bersih halus. Wow!, Aku berkali-kali menjerit kagum di dalam hati. Baru kali ini, ia bisa betul-betul menikmati pemandangan tubuh Andi Soraya, padahal sudah 2 ronde kami bercumbu bertelanjang bulat. Tetapi baru kali ini aku sadar bahwa Andi Soraya adalah sebuah keindahan yang tidak hanya harus digumuli diremas, tetapi juga dipandang sepenuh kalbu.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya menarik sebuah kursi di dekatnya. Pelan-pelan ia duduk, tanpa sedetikpun mengalihkan pandangannya dariku, tanpa berhenti tersenyum tipis menggoda. Setelah duduk, perlahan-lahan Andi Soraya mengangkat satu kakinya untuk ditopangkan di sandaran kursi. Pelan-pelan Aku melihat selangkangan Andi Soraya terkuak. Aku menahan nafas menunggu sampai lembah cinta yang selalu kunikmati untuk ditelusuri dengan jari atau lidahku itu betul-betul terkuak sempurna. Wajah Andi Soraya merona nakal dan genit menggoda, ketika akhirnya kakinya tertumpang di sandaran kursi. Selangkangannya terkuak sempurna. Terpampang sepenuhnya untuk dipandang sepuasnya oleh diriku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku bersiap untuk bangkit, tetapi gerakannya terhenti karena Andi Soraya cepat sekali mengangkat telunjuknya dan berdesah seksi,</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">"Ssst.., jangan beranjak.., tetap di tempatmu..".</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku kembali duduk, dan lalu membelalakkan mataku melihat apa yang sedang dikerjakan Andi Soraya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya memasukkan satu jari tengahnya ke mulutnya. Pelan sekali, dengan gaya seksi, wanita itu menyedot-nyedot jarinya sendiri, membuatnya basah dari ujung sampai ke pangkalnya. Lalu, Andi Soraya menggunakan jari yang basah itu untuk membuat sebuah alur. Pelan-pelan ia mengguratkan jarinya dari dagu, turun ke leher, turun ke antara dua bukit payudaranya, berputar naik ke salah satu putingnya yang segera bereaksi tegak lalu turun lagi ke perutnya, berputar-putar di pusarnya lalu terus turun. Aku menelan ludah dan menahan nafas. Jari itu terus turun ke selangkangan menyerong sedikit untuk melintas cepat di lepitan pertemuan antara paha dan pinggulnya lalu menyelinap di antara dua bibir kewanitaannya. Naik ke atas sampai ke lepitan yang menyembunyikan tombol asmaranya berputar sejenak di sana lalu turun lagi.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Mulut Andi Soraya terbuka sedikit, senyumnya menghilang. Wanita sensual ini tadinya hendak menghapuskan gerakan ini dari acting-nya. Tetapi entah kenapa kini ia ingin melakukannya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Nafasku memburu keras. Aku sudah sangat terangsang oleh semua pertunjukkan Andi Soraya, tetapi kali ini benar-benar aku nyaris tak tahan karena apa yang dilakukan Andi Soraya. Wanita yang selalu menggiurkan bagiku itu melakukan hal yang tak terduga, merangsang dirinya sendiri di hadapanku. Betapa erotiknya pemandangan itu.., melihat seseorang selingkuhan merangsang dirinya sendiri, terbuka tanpa tedeng aling-aling menikmati jarinya yang lentik turun naik menelusuri lembah cintanya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Dan Andi Sorayapun merasakan darahnya berdesir cepat ketika perlahan-lahan kenikmatan datang dari gerakannya sendiri. Ia sendiri tak kuasa lagi mencegah gerakan tangannya, yang seakan-akan secara otomatis naik turun sepanjang kanal senggamanya. Pelan-pelan kanal itu semakin basah, dan semakin lancarlah perjalanan sang jari yang lentik.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Untuk beberapa saat Aku ragu-ragu, apakah aku harus membantu? pikirku. Tetapi aku lalu memutuskan untuk duduk saja menonton gerakan-gerakan erotis itu. Wajah Andi Soraya kini merona merah, dan matanya meredup sayup. Mulutnya semakin terbuka, dan nafasnya mulai terdengar memburu. Berkali-kali ia kelihatan menggeliat tertahan, terutama jika ujung jarinya seperti tak sengaja menyentuh bagian atas kewanitaannya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya tak bisa menahan sebuah erangan keluar dari mulutnya. Sejenak ia memejamkan mata, mengurut-urutkan jarinya agak lebih keras di kanal cintanya. Beberapa kali ia melakukannya. Lalu ia membuka mata kembali, memandangku yang masih duduk dengan wajah terpesona. Ia tersenyum manis. Sambil tetap tersenyum, cepat-cepat ia bangkit dan melangkah menuju kamar. Gerakan ini dilakukan tiba-tiba, karena memang dimaksudkan sebagai surprise.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Aku tersentak ketika menyadari Andi Soraya telah hampir sampai di kamar. Aku ragu-ragu, apakah sudah boleh berdiri dan ikut ke kamar? Aku hendak bertanya, ketika dilihatnya Andi Soraya berhenti di ambang pintu dan menengok ke arahnya dengan gaya manja campur genit. Lalu Andi Soraya berkata pelan nyaris berbisik, "Kalau mau masuk, ketok pintu dulu, ya!".</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLWO7hZcVJp6xvT83thpU84wfbo1UM-1DE66al_1XhGr0qphFOUfskZYPu_mRyr9h85Pv-siDkUz6FKUrZ3dIveVL4yrFUhtv4kPuCFxpCU4Q4sDxiEeCC1JRbSOTD48JFChNH1zEvaadA/s1600/video-thumbnail.gif" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLWO7hZcVJp6xvT83thpU84wfbo1UM-1DE66al_1XhGr0qphFOUfskZYPu_mRyr9h85Pv-siDkUz6FKUrZ3dIveVL4yrFUhtv4kPuCFxpCU4Q4sDxiEeCC1JRbSOTD48JFChNH1zEvaadA/s1600/video-thumbnail.gif" /></a><span style="background-color: white;">Belum sempat Aku mencerna ucapan itu, Andi Soraya sudah menghilang masuk kamar dan menutup pintu. Ketika terdengar suara kunci diputar, barulah Aku terlonjak bangun. Cepat-cepat aku melangkah ke kamar, dan mengetuk. Satu kali, tidak ada reaksi. Dua kali, hanya terdengar Andi Soraya bergumam tak jelas. Tiga kali, terdengar langkah menuju pintu. Empat kali, terdengar suara Andi Soraya menggoda dari balik pintu,</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: right;">
<span style="background-color: white;">"Siapa itu?".</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: right;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: right;">
<span style="background-color: white;">"Buka, dong, Yang..", ujarku dengan gaya memelas.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: right;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: right;">
<span style="background-color: white;">"Nanti dulu, saya pakai baju dulu.." kata Andi Soraya sambil menahan tawa.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: right;">
<br /></div>
</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: right;">
<span style="background-color: white;">"Aku nyerah, Yang.., Please jangan pakai baju lagi.." kata Aku betul-betul penuh dengan permohonan yang tulus.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: right;">
<span style="background-color: white;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: right;">
<span style="background-color: white;">Andi Soraya tertawa cekikikan mendengar ucapan aku. Tak tega, ia segera membuka pintu.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-46941261365919089602013-07-06T03:08:00.004+08:002013-07-06T03:08:55.407+08:00Cerita Dewasa Akibat Buaian Setan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgYs-Wnx_ds-ZAXCQ2RM3RPiXiWmL6tNBMjkwppx6pCYwoDQlkkWgkHTmkJtWyShL5QtTH5ZpISxu_006OfCQZsmxvW-wBCsZcr85tufBXuOffAsY8yaaii6768qoTTNhyphenhyphenE153ODmbbiCa/s1600/536790_367031610080486_1877369800_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: black;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgYs-Wnx_ds-ZAXCQ2RM3RPiXiWmL6tNBMjkwppx6pCYwoDQlkkWgkHTmkJtWyShL5QtTH5ZpISxu_006OfCQZsmxvW-wBCsZcr85tufBXuOffAsY8yaaii6768qoTTNhyphenhyphenE153ODmbbiCa/s320/536790_367031610080486_1877369800_n.jpg" width="240" /></span></a></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">Perkenalan pertamaku dengan Mai terjadi karena</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kebetulan ada kuliah umum</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">gabungan untuk dua fakultas dari</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">seorang ekonom nasional. Biasa saja,</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kebetulan ada bangku kosong di</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">sebelahnya dan aku mengisinya. Kebetulan memang tinggal itu satu-</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">satunya bangku kosong pada daerah</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">strategis, di belakang dan dekat pintu</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">keluar. Wajahnya khas gadis cantik berdarah Tionghoa, bulat telur, putih</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kekuningan, mata bulat kecil dengan sudut-sudut mata agak menyipit ke</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">atas, hidung kecil mancung, bibir tipis agak lebar. Saat itu nampaknya dia</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">tidak menggunakan make-up tebal. Tidak terlalu mencolok dibandingkan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">teman-temannya yang bermake-up tebal. Seperti biasa, perkenalan diawali</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">basa-basi tanya angkatan berapa?</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dst.. dst... Dan... sebulan kemudian</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kami sudah jalan bareng. Kontak-</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kontak fisik baru hanya sebatas</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">bergandengan tangan, memeluk pundak, sun pipi. Inipun sudah</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">mampu menimbulkan "kekerasan" di</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">bawah celanaku karena ternyata</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">badan Mai memancarkan bau yang</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">"aneh", bukan bau keringat, juga</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">bukan bau parfum, semacam bau jamu lulur badan, dan bau tersebut</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">menimbulkan rasa betah berdekatan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dengan Mai. Petualangan seksualku dan Mai</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">pertama kali terjadi kira-kira 6 bulan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">setelah jalan bareng bersamanya. Saat</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">itu kira-kira pukul 19.00 Mai mampir</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">ke kamar kost-ku, yang kebetulan di</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dekat kampus. Sebetulnya biasa seperti itu, kira-kira pukul 21.00 selalu</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kuantar pulang ke rumah orang</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">tuanya. Begitu juga kali ini, datang terus cium</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">pipi dan sedikit bibir, terus Mai</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">"lesehan" di sofa dan kami ngobrol</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">segala macam kesana-kemari. Sampai</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">akhirnya Mai "lesehan" di pelukanku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">sambil nonton sinetron di TV dan aku melingkarkan kedua tanganku dari</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">belakang ke perutnya. Rupanya Mai</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">begitu "exciting" dengan pengalaman</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">pelukan pertama ini. Kedua tanganku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dipegang erat-erat, dan matanya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">terpejam sambil wajahnya menengadah ke atas. Mulailah aku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">mencium pelipisnya dan Mai bereaksi</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dengan sedikit lenguhan sambil</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">menggerak-gerakan kedua kakinya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">bergesekan dan melipat lututnya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">Tersingkaplah paha Mai yang putih, mulus, agak berkilap-kilap. Dan Mai</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">juga tidak berusaha menutup belahan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">rok midi (bukan mini) yang</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">tersingkap tersebut. Kaki-kaki</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">langsing, putih bersih, dengan latar</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">belakang rok mini warna pink dan pangkal paha yg dibalut celana dalam</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">katun berwarna coklat muda</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">membentuk pemandangan indah</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">yang tak terlupakan. Aku lanjutkan dengan mulai</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">merambah daerah bibir, dan Mai</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">ternyata bereaksi makin hebat.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">Tangan kananku digesernya masuk</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">ke bawah belahan blouse dan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">ditempatkan di payudara sebelah kirinya. Secara otomatis juga</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">tanganku meremas-remas gunung</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kembarnya. Kususupkan jari-jariku ke</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">bawah BH sampai menyentuh puting</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">susu Mai yang sudah berdiri</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">mengeras. Mulai muncul sentakan- sentakan kecil di pinggul Mai. Rok</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">mininya pun sudah tersingkap</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">sempurna, begitu juga blouse</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">putihnya sudah "berantakan".</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">Kulanjutkan meraba-raba dan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kadang-kadang menjepit puting susu Mai dengan jari tengah dan ibu jari,</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dan saat itu juga selalu Mai melenguh</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">agak keras sambil tersenyum dan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">pinggulnya menggelinjang kecil.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">Berganti-ganti kuraba payudara kiri</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dan kanan. Aku lihat juga celana dalam Mai ternyata sudah basah</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kuyup (juga celana dalamku). Kira-kira 15 menit kemudian kami</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">berhenti sejenak untuk merubah</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">posisi. Kugelar kasur dan kami</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">rebahan berdampingan. Mai mulai</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">melepas blousenya. Dilanjutkan aku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">yang melepas BH-nya yang juga berwarna coklat muda. Wuih..., bukan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">main.. kedua bukit kembar itu</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">mengeras, puting yang berwarna</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">coklat sudah mencuat. Kali ini aku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">yang berinisiatif menjilati kedua</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">puting susunya bergantian kiri-kanan. Kadang-kadang aku jepit dengan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">bibir, sementara kedua tanganku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">meremas-remas bagian bawah</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">payudaranya itu. Aku benar-benar</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">menikmati lekukan-lekukan dan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">tonjolan kecil-kecil di sekitar puting susunya dengan lidah dan bibirku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dan Mai terlihat berusaha menahan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">rasa geli dengan mencengkeram</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kasur kuat-kuat sambil tentu saja</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">melenguh-lenguh sambil sekali-sekali</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">tertawa. Tiba-tiba badan Mai mengejang,</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">punggungnya terangkat, pangkal</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">pahanya berguncang hebat,</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">menggelinjang maju-mundur</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">beberapa kali. Sepertinya Mai tidak</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">mampu lagi mengontrol pangkal pahanya itu. Dan payudaranya pun</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">menjadi lembek kembali. Setelah</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">guncangan berhenti kulihat Mai masih</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">memejamkan matanya tapi tangannya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">sudah tidak mencengkeram kasur</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">lagi, kali ini tangan Mai mengusap- usap kepalaku. Rupanya betul-betul</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">pengalaman orgasme yang pertama</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">bagi Mai. Maksudnya orgasme dengan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">melibatkan orang lain. Sambil Mai "beristirahat" kulanjutkan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">"penjelajahan", kali ini agak merambat</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">ke bagian perut Mai. Lidahku menjilati</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">seputar pusar sambil tangan kiriku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">memijat payudaranya kiri-kanan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">bergantian. Tangan kananku mulai masuk ke bawah rok mengusap-usap</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">perut Mai agak di bawah pusar sampai</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">pinggul, tapi masih di luar celana</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dalamnya. Lagi.., Mai mulai melenguh-</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">lenguh dan tertawa-tawa kecil. Tak</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">lama kemudian terasa payudara dan puting susu Mai mulai mengeras lagi.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">Kulihat juga matanya sudah mulai</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">terpejam lagi, dan lenguhan-</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">lenguhannya terdengar makin keras,</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">manja dan menggemaskan.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">Tangannya juga sudah mencengkeram kasur lagi. Usapan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">tangan kananku turun sedikit ke</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">daerah "segitiga emas" dan tanganku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">bisa merasakan jejak rambut</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kemaluan Mai dari luar celana dalam</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">katun yang basah kuyup itu. Tanganku terus bergerak ke paha</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dan lutut Mai yang terkatup rapat.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">Kuturunkan lagi, kali ini telunjuk dan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">jari tengahku, ke bagian dalam antara</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">paha dan lututnya. Tiba-tiba kedua paha Mai membuka</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dan aku leluasa mengusap-usap</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">seluruh bagian dalam paha itu.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">Akhirnya jari-jariku mulai menyentuh</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">bagian kewanitaannya. Celana dalam</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">yang basah kuyup mempermudah jariku menikmati bibir kemaluannya,</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">lipatan-lipatannya, tonjolan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">klitorisnya, dan juga jejak rambut</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kemaluannya. Jari tengahku</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kutempatkan memanjang di belahan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">liang kewanitaannya sementara telapak tanganku menggenggam</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">bagian atas yang berambut. Mulailah</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kugesekkan jariku maju-mundur</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">sambil sekali-sekali menekan tonjolan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">klitoris dan kadang-kadang meremas-</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">remas gundukan rambut kemaluannya. Lenguhan-lenguhan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">Mai sudah berubah menjadi erangan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kuat tanpa tawa-tawa kecil. Sampai</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">akhirnya kembali tubuh Mai</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">mengejang dan bagian pangkal</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">pahanya kembali menghentak-hentak kuat tanpa terkontrol. Mai yang tampak kelelahan terlihat</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">berusaha mengatur nafasnya yang</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">masih tersengal-sengal. Tak lama</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kemudian Mai tertidur sebentar,</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dengan hanya mengenakan pakaian</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">bagian bawah saja. Dan karena sudah saat makan malam, aku keluar</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">sebentar untuk membeli nasi goreng. Begitu kembali, Mai ternyata sudah</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">menutupi tubuhnya dengan selimut,</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">tapi seluruh pakaiannya, luar dalam,</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">sekarang terlipat di sofa sepertinya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">habis disetrika. Mai betul-betul</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">telanjang bulat dalam selimut. Kubangunkan Mai untuk makan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">malam dan dia seperti tidak sungkan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">lagi memperlihatkan tubuh indahnya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">Selesai makan kubantu Mai</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">mengenakan semua pakaiannya</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">sambil sekali-sekali menciumi bagian- bagian tubuhnya terutama sekitar</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dada dan perut. Aku paling suka saat</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">membantu mengenakan celana</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dalamnya. Kuciumi dulu perut dan</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">sekitar rambut kemaluannya sambil</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">kuusap-usap celah liang kewanitaannya sebelum celana</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">dalamnya menutup daerah "segitiga</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">emas" tersebut. Dan jadilah malam itu tonggak sejarah</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">awal petualangan seksual kami.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">Setelah kejadian itu, kami sering</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">mengulanginya lagi bahkan lebih dari</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">yang telah kami lakukan malam itu.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-10210671993203065612013-07-06T03:05:00.001+08:002013-07-06T03:05:29.937+08:00Cerita Dewasa Wulan Guritno<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-N-pv2HWMdZM8z2y0_tW7UBuBi5Xo5m3MJKdEAXA-xGxsqkGZjft0WcvGJA1tE2eS5YttwF3ca1-2z7cqrV0ultvptfwfSo_frJc8r_G4dRty-9lVCWXjgD9qYJzBByGPvht48-E4DMyE/s1600/578267_598747236821952_984577222_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><span style="color: black;"><img border="0" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-N-pv2HWMdZM8z2y0_tW7UBuBi5Xo5m3MJKdEAXA-xGxsqkGZjft0WcvGJA1tE2eS5YttwF3ca1-2z7cqrV0ultvptfwfSo_frJc8r_G4dRty-9lVCWXjgD9qYJzBByGPvht48-E4DMyE/s320/578267_598747236821952_984577222_n.jpg" width="320" /></span></span></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;">“Iya lah.. ntar abis gue mandiin Shaloom, gue ke tempat elo deh.. Bye Cinta..”, ujar Wulan mengakhiri pembicaraannya dengan sahabatnya, Dian Sastro. Wulan Guritno memang sudah lama bersahabat dengan Dian, dan mereka baru aja janjian untuk pergi bareng ke salon langganan mereka untuk sekedar ngobrol dan melakukan perawatan rutin terhadap tubuh mereka yang pastinya merupakan modal utama dua artis cantik ini di dunia entertainment.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;">“Mama mau pegi ama tante Dian lagi ya?” tanya Shaloom, anak semata wayangnya dengan raut wajah jenaka, yang membuat Wulan tersenyum sedikit tak tega. Ia tahu akhir-akhir ini sering sekali ia pergi meninggalkan Shaloom dirumah. Kesibukannya berpacaran dengan pacar barunya, Adilla Dimitri, membuatnya sering melupakan Shaloom dan sahabat-sahabatnya. Sehingga kadang ia merasa sedikit bersalah kepada mereka semua, terutama Shaloom.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Iya. Mama ada perlu ama Tante Dian. Shaloom ntar maen ama Mba yaa.. Ntar pulangnya mama beliin J.Co deh sayang..” Wulan berusaha merayu Shaloom agar mau membiarkannya pergi setelah seharian ini ia bermain dengan Shaloom dirumah. Hatinya sedang agak jenuh dan bosan dengan suasana rumahnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Aah.. mamah.. nyogoknya pake J.Co mlulu.. Udah ga level ah!” sahut Shaloom masih dengan nada merajuk. Ia sebenernya masih ingin bermain dengan mamanya yang sangat ia sayangi itu.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Melihat Shaloom yang nampaknya masih ingin bermanja-manja dengannya, Wulan pun memeluk anak kesayangannya itu erat-erat. “Gue emang sayang banget ama kamu, anakku.. tapi mama harus ketemu Dian,” bunyi suara hati Wulan yang seakan tak tahan dengan rengekan anaknya. Tentu saja, ia hanya tersenyum dan menyimpan keluhannya hanya di hatinya. Ia tak sampai hati membuat Shaloom kecewa dan ikut merasakan kegalauan hatinya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Biarkan ku pergi…” alunan suara Once yang mengisi ringtone hp Wulan, berbunyi nyaring dan membuat Wulan melepaskan pelukannya terhadap Shaloom, ia pun mengecup kening anaknya dengan lembut, lalu mengambil hp-nya yang nomernya hanya ia berikan kepada beberapa orang tertentu saja. Melihat Caller ID di layar hp-nya, ia pun termenung sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk menjawab telepon ini.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Hallo.. ” ujar Wulan dengan nada datar.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Gur.. lo lagi ngapain?”. Hanya ada satu orang yang memanggilnya dengan ‘Gur’, dan orang ini pernah mengisi hati dan kehidupan cinta Wulan Guritno. Ananda Mikola, yang walaupun usianya masih lebih muda daripada Wulan, terbukti berhasil mengisi kekosongan hati Wulan dan menjadi teman hidupnya selama beberapa waktu.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Gue lagi di rumah.. Ada apa Nan?” Wulan pun mulai agak melunak, mendengar suara Ananda yang terdengar agak lelah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Gue mau minta tolong nih Gur.. Kita bisa ketemuan ga?” tanya Ananda dengan nada lirih. Sepertinya ia sedang gelisah dan baru saja menangis.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Ada apa sih, Nan…? Kok tumben lo nelpon gue.. Ga nelpon Bella aja?” tanya Wulan dengan tenang. Ia tau bahwa Ananda bekas pacarnya ini sering dan gampang banget ngerasa gelisah dan ia butuh pasangan yang mau dan tabah mendengar keluh kesahnya dengan sabar.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Ya justru itu, Gur.. masalahnya ini sama Bella.” jawab Ananda dengan lemah.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Hmm.. terus kalo dia tau lo nelpon gue, terus mau ketemuan ama gue, gimana?” Wulan tak tahan untuk menggoda Ananda yang sedang gundah ini. Dalam hatinya, ia merasa tersanjung, karena dirinya masih dianggap spesial oleh bekas pacarnya ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Aaaduuuh, dia ga akan tau lah Gur.. dia lagi syuting di Semarang kok. Gue butuh elo banget nih, tolongin gue dong..” Ananda Mikola pun semakin terdengar putus asa.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Aahh.. elo tuh.. selalu kaya anak kecil. Shaloom aja udah ga ngerengek-rengek gini.. Rese lo ah.” Wulan pun menjawab dengan nada datar. Ia belum memutuskan apakah akan menemui Ananda atau tidak, namun ia tersenyum karena teringat akan masa lalu dimana bekas pacarnya ini memang sangat kolokan kepadanya..</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Aih, jangan gitu dong Gur… gue kan cuma bisa jujur ama elo doang. Ayo lah… kita ketemuan di apartemen gue ya?”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Lho.. kenapa harus di apartemen elo? Emang gue mau diapain nih?”, canda Wulan dengan nada sedikit genit. Di hatinya terlintas sedikit kenangan indah ketika mereka berdua masih menjadi pasangan. Diakuinya, kenangannya akan kelihaian Ananda dalam memuaskan kebutuhannya dalam bercinta cukup mengagumkan.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Ya ampuun.. di luar banyak infotainment, kalee…”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Awas lo kalo macem-macem.. gue laporin Bella, pokoknya..” ancam Wulan masih dengan nada genit. Ia tau sebenarnya ia juga mulai kangen dengan bekas pacarnya ini. Semenjak Ananda pacaran dengan Laudya Cinthia Bella, komunikasi mereka langsung terputus. Begitu mereka resmi pacaran, Bella yang cemburuan berat ini langsung melarang Ananda untuk sekedar menelepon Wulan, karena Bella sadar, sepertinya Ananda masih memiliki rasa cinta terhadap Wulan.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
————————–</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Tok tok troktok..” pintu apartemen mewah di Jakarta Selatan milik Tinton Soeprapto, ayah Nanda pun berbunyi nyaring.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Wulan Guritno yang akhirnya memutuskan untuk menemui Ananda di apartemennya, berdiri tenang di balik pintu ini. Ia memakai baju terusan tanpa lengan berwarna ungu pucat, dengan belahan rok di paha kirinya yang sedikit tinggi, memperlihatkan kemulusan pahanya, membuatnya tampak anggun dan seksi sekali.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Pintu pun dibuka, dan wajah kuyu Ananda Mikola menyambutnya, “Waahh.. you looks gorgeous, Gur..” yang sontak berubah cerah dan tersenyum lebar menatapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Apaaan sih.. gombal lo! Udah gak mempan tau..” ujar Wulan sambil melangkah masuk lalu menepuk pundak Ananda dengan gemas. Ia tertawa mendengar rayuan Ananda yang terkesan bombastis dan dulu sering banget ia nikmati ketika mereka masih pacaran.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Lo sekarang rajin fitnes ya Gur.. ? bokong elo makin keren lho.. Sumpah.” Ananda pun tersenyum sambil menjawab tepukan Wulan dengan usapan ringan di pantat Wulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Harus diakui, hasil kerja keras Wulan Guritno di gym selama ini memang membuahkan hasil yang cukup membanggakan. Pantatnya membulat indah, dibungkus gaun terusannya yang berbahan lycra, membuat bentuk pantat indahnya sangat mengundang Ananda untuk mau tak mau mencoba untuk mengelusnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Husss… ! maen grepe aja.. Gue aus nih.. !” tepis Wulan sambil melangkah masuk dan langsung duduk di sofa.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Tenaaang.. Tuan putri jangan khawatir. Hamba akan membuatkan minuman favorit Tuan Putri, Vodka on the rocks, right away..” ujar Ananda bergegas ke pantry di samping sofa tempat Wulan duduk dengan nyaman.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Wulan tersenyum, dan hatinya pun melonjak-lonjak gembira. Ia sedang memanjakan rasa kangennya dan menikmati perlakuan Ananda kepadanya, yang tak ada bedanya seperti ketika mereka masih pacaran dulu.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Nan.. sekarang lo bilang deh sama gue. Ada apa sebenernya antara elo sama Bella?” tanya Wulan dengan ringan sambil ia meminum minuman alkohol favoritnya yang baru saja dibuatkan oleh Ananda.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Ah, elo selalu aja langsung to the point gitu deh.. Nyantai dulu lah.. Gue kan pengen kangen-kangenan dulu ama elo Gur.” elak Ananda dengan nada nakal, sambil tangannya mulai bergerak nakal dan berusaha mengelus paha Wulan Guritno.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Eh, rese ya elo.. “, Wulan menangkap tangan Ananda yang nakal dan mengembalikan tangannya ke pahanya sendiri.. “Elus paha elo sendiri tuh..” jawabnya dengan nada sedikit kesal.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Ah, elo masih sensi aja Gur.. ” Ananda mulai serius dan tak berani lagi melancarkan rayuan genitnya kepada Wulan. “Gue ama si Bella itu emang lagi ada masalah nih..”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Ah, gue tau.. paling juga dia ga kuat ngeladenin napsu elo..” potong Wulan sambil tersenyum ringan sambil kembali meminum vodka on the rocks-nya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Tuuh, kan.. malah elo yang mancing-mancing sih. Lo tu emang paling-paling ya?” kali ini Ananda mengacak-ngacak rambut Wulan dengan gemas dan langsung dibalas dengan tangan Wulan yang mengubek-ngubek muka Ananda sambil tertawa geli.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Pergulatan mereka ternyata tak berhenti hanya disana. Merasa Wulan sedang lengah, Ananda menciumi lengan Wulan dan tangannya mulai bergerak menggelitik pinggang Wulan Guritno yang ramping. Merasa kegelian dan tak terima dengan perlakuan Ananda, Wulan pun meronta kegelian dan menaikkan kakinya ke sofa untuk menghalangi serbuan ciuman Ananda yang mulai tak terkendali menghujani lengan dan pundak Wulan, “Heeh! perkosaan! perkosaan..” teriaknya setengah bercanda karena ia juga sebenarnya mulai merasa panas dengan guyonan nakal mereka berdua. Apalagi minuman alkohol yang sudah ia habiskan, pun mulai membuat darahnya naik dan membuat hatinya bergelora karena sebenarnya ia pun sudah lama haus akan sentuhan lelaki. Pacarnya yang baru, Adilla tampaknya masih belum bisa memuaskan gairah Wulan yang terkenal cukup bergelora dan menggebu-gebu.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Posisi Wulan di atas sofa sepertinya malah menantang Ananda, sehingga membuat Ananda lupa daratan. Ia pun menyerbu Wulan dengan menindihnya ke depan, sambil tangannya bergerak sigap berusaha melucuti gaun Wulan yang berbahan longgar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Ditindih sedemikian rupa, Wulan pun akhirnya tak tinggal diam. Ia juga berusaha membuka baju Ananda dengan tak kalah sigap. Pengalaman bercintanya dengan Ananda membuatnya hapal betul, bagian sensitif mana yang bisa membuat Ananda bertekuk lutut kepadanya. Ia melumat bibir Ananda dengan lihainya, sehingga Ananda pun untuk sejenak melupakan serangannya. Sementara Wulan melumat dan memainkan lidahnya beradu dengan lidah Ananda, ia melucuti celana pendek Ananda yang sudah longgar dan segera mengangkat kaos yang dikenakan Ananda.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Melihat dirinya yang sudah bugil dilucuti oleh mantan pacarnya, Ananda pun tersenyum kecut. Merasa tak terima, ia pun segera menarik gaun Wulan yang sudah terbuka setengah sampai pinggang, lalu berjuang dan menariknya sekuat tenaga untuk meloloskan gaunnya. Ia tak pedulikan ciuman bertubi-tubi Wulan di lehernya dan bibirnya. Yang penting ia harus membuat Wulan Guritno bugil sebugil-bugilnya seperti kondisi dirinya sekarang ini.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Persis ketika ia berhasil membuka bra Wulan, dan membuatnya telanjang bulat.. Ananda pun mengangkat kedua tangannya sambil tersenyum lebar dan bergaya seperti pembalap yang baru saja melewati garis finis.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Tampang Ananda yang seperti anak kecil menang balapan, membuatnya gemas bukan kepalang. Ia segera mendorong Ananda hingga terbaring di atas sofa besar di ruang tengah, lalu dengan segera mulai menciumi perut Ananda, dan bergerak lembut perlahan ke arah selangkangannya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Hmmmmhhhh… Guuuurr…. mmmhhhssssss” Ananda mendesis keenakan, ketika akhirnya ciuman Wulan sampai di kontolnya yang langsung menegang keras seakan menyambut lembutnya bibir Wulan dengan gembira.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Kemudian Wulan terdorong untuk melakukan hal gila yang selama ini tak pernah terlintas di pikirannya. Mungkin juga karena ia ingin memberikan surprise kepada Ananda yang selama ini memang memiliki selera seks yang menurutnya agak liar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Ia pun kemudian memasukkan kontol Ananda yang sudah tegang mengeras secara perlahan kedalam mulutnya. Seumur-umur, mulutnya tak pernah mengulum dan menyepong kontol manapun. Namun didorong rasa penasaran dan iseng untuk membuat Bella semakin sakit hati, ia pun memberanikan diri mengocok kontol Ananda dengan mulut halusnya itu.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Ooooo, my god! Guuur… lo ngapain? Mmmmhhhhmmm” Ananda terkejut namun sekaligus terpejam merasakan kenikmatan luar biasa dari hangatnya mulut Wulan yang menyelimuti kontolnya. Kocokan lembut dari mulut Wulan membuatnya langsung lupa akan masalah seksnya dengan Bella. Keberanian Wulan untuk melakukan blowjob adalah sebuah langkah yang sangat berani. Selama mereka pacaran dulu, Wulan selalu menolak untuk mem-blowjob kontolnya walaupun ia sudah mengemis-ngemis dengan memelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Apakah perpisahannya dengan Wulan selama ini malah membuatnya belajar hal-hal baru mengenai seks? Jangan-jangan pacar baru Wulan yang sekarang sering mendapat perlakuan blowjob seperti ini? Atau malah sebenarnya Wulan masih kangen dan cinta dengan dirinya hingga ia memutuskan untuk memberikan hadiah istimewa seperti ini? Ia pun menjadi terbuai dengan pikirannya sendiri. Namun kuluman bibir Wulan di kontolnya yang semakin meliuk-liuk dan kocokan tangannya yang naik turun berirama memompa kontolnya menyadarkannya dan meraih kepala Wulan sambil membelai-belai rambutnya menandakan ia sangat menikmati blow job perdana yang diberikan oleh Wulan Guritno kepadanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Rasa kontol Ananda yang cenderung manis mulai membuat Wulan bosan. Ternyata sensasi blowjob tidak seperti yang ia bayangkan selama ini. Memang rasanya tidak seburuk yang ia sangka, karena ia tahu Ananda cukup peduli akan kebersihan dirinya sendiri. Namun yang ia tak sangka, adalah efeknya pada Ananda sekarang.. Ia tak pernah melihat Ananda merem melek senikmat ini. Seakan-akan blowjob simpel yang ia lakukan sekarang ini, mampu melemparkan Ananda hingga ke langit ketujuh nirwana. Wulan yang biasanya agak gerah karena serangan dan serbuan buas Ananda kepada dirinya ketika mereka bercinta, seakan bisa menikmati sejenak suasana senyap dan damai dalam permainan seks ini.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“God.. oh god… enak banget Gur.. gue mau keluar nih! HHmmmmhhh..” Ananda mulai meracau tak keruan merasakan orgasmenya yang mulai naik ke ujung kontolnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Mendengar ini, Wulan pun makin mempercepat kocokan tangan dan mulutnya, “Slleephhh… Wuslluuuepphhh.. Slleppphhh” bunyi campuran saliva dan cairan mani dari kontol Ananda bercampur semakin cepat terdengar menandakan klimaks yang hampir meledak dari kontol Ananda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Aaaaaaannnnnnnjjjjjrrrriiiiiiittttt!!! AAAAAAAhhhhhh…” Ananda pun berteriak dengan nikmat menandakan muncratnya sperma dari ujung kontolnya yang keras menegang dahsyat.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Wulan yang belum pengalaman dengan blowjobnya, terlambat untuk menarik mulutnya ketika Ananda ejakulasi. Mau tak mau, muncratnya sperma Ananda bertebaran di muka dan beberapa sempat tak sengaja ia telan di dalam mulutnya. Walaupun rasanya agak asin menurutnya, namun sensasi hangat dari sperma yang muncrat di mukanya cukup membuatnya gembira. Seakan-akan ia ikut merasakan meledaknya kenikmatan yang sudah mendaki demikian perlahan dari kontol besar Ananda.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Mmmhhh… gile, Guur.. Gue ga nyangka lo selihai ini sekarang. Lo belajar blowjob dimana?” canda Ananda sambil memberikan selembar tisyu kepadanya untuk membersihkan belepotan sperma yang tersebar di sekujur mukanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Wulan hanya tersenyum penuh misteri mendengar nada penasaran dari pertanyaan Ananda, “Mau tauuu aja!”, jawabnya singkat sambil kegelian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Aaah.. elo kok gitu sih! Jujur.. ini surprise banget buat gue. Lo seakan-akan tau, kalo permasalahan seks gue sama si Bella, langsung bisa dijawab dengan blowjob lo yang pertama kali buat gue.” Ananda pun langsung nyerocos menceritakan masalahnya dengan Bella tanpa tedeng aling-aling.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Gue tuh heran ama lo Nan. Kenapa sih lo terobsesi ama blowjob? Terus kenapa juga si Bella ga mau ngasih blowjob yang simpel kaya gini buat elo?” jawab Wulan dengan sedikit melecehkan. Ia tak mau terbongkar bahwa ini juga adalah blowjob perdana yang ia lakukan kepada seorang pria. Tapi nama Bella yang disebut Ananda seakan memicunya untuk menunjukkan bahwa ia jauh lebih berpengalaman dari ABG murahan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Aaah gaya lo, Gur.. Alesan Bella ya sama dengan alesan elo dulu, blowjob itu kerjaan perek. Apa enaknya ngejilat-jilat kontol yang bukan buat masuk mulut? Tapi gue harus akuin, ilmu blowjob lo dahsyat banget. Laen banget sama perek-perek yang biasa nyepong gue. Hehehe…” jawab Ananda dengan ringan. Sama sekali ia tak punya rasa malu lagi untuk mengakui semua kegilaannya bermain wanita. Ia seakan yakin, bahwa Wulan juga sudah melakukan petualangan seks yang tak kalah liarnya, terutama dengan pacar barunya. Terbukti dari kemauannya melakukan blowjob yang selama ini selalu ditentangnya mati-matian.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Hmm.. dasar ABG!” ujar Wulan dengan maksud menghina Bella yang dianggapnya masih kecil itu. “Sekarang kita ngapain nih? Lo kan udah keluar..” pancing Wulan yang merasa sudah tanggung. Sekalian saja, ia ingin melepaskan hasrat birahinya yang terasa sangat liar kali ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Tenang Gur.. gue tau diri kok. Sekarang lo baringan dulu di sofa deh… Giliran gue bikin elo kelejotan keenakan.. ” jawab Ananda sambil beranjak bangun dari sofa tempatnya berbaring. Ia mengelus bahu Wulan dengan ringan, lalu berjalan ke arah pantry apartemennya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Wulan yang kini terbaring pun sedikit tegang. Dalam hatinya ia bertanya-tanya, kenapa tiba-tiba Ananda bisa bersikap lembut dan gentleman seperti sekarang ini. Biasanya ia selalu grasa-grusu dan selalu tak tahan untuk segera menancapkan kontolnya di memeknya, apalagi bila melihat ia telanjang bulat sepolos sekarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Badannya sedikit gemetar karena dinginnya AC dan juga akan kejutan yang mungkin akan segera ia nikmati ini. Ternyata tak salah keputusannya untuk datang ke apartemen Ananda walaupun pada awalnya ia ragu dan merasa sedikit bersalah kepada Adilla. Namun, ia pikir sedikit permainan seks yang tidak ia dapatkan dari Adilla mungkin bisa membuatnya tambah rileks dan santai hari ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Musik lembut mulai mengalun di ruang duduk tempat Wulan berbaring polos di atas sofa empuk. Mendengar alunan merdu yang sangat pas dengan suasana hatinya, Wulan pun tersenyum lalu memejamkan matanya sambil memanggil Ananda dengan nada menggoda, “Tumbeen banget Naan. Lo belajar dari mana buat romantis-romantis kaya gini sama perempuan?”</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Tidak ada jawaban dari Ananda. Namun sesaat kemudian, Wulan mendapatkan jawaban yang sama sekali tak diduganya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Elusan lembut dari secarik kain sutera, perlahan membelai paha mulusnya. Lembutnya sutra yang bergerak dan sekilas menyentuh bulu-bulu halus di selangkangannya, segera membuatnya bergumam, “Mmmmmngmm.. gue ga nyangka. Ilmu elo juga ningkat drastis ya.. .” ujar Wulan menggoda, sambil merasakan nikmatnya sentuhan lembut kain sutra ini bermain-main di daerah sensitifnya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Kemudian, sutera lembut ini bergerak naik mengelus perut rampingnya, lalu bermain-main sebentar di daerah toketnya yang membulat sempurna. Sesekali, sutera ini menggoda puting toket Wulan yang sudah mengeras, “Hmmmhhh.. nicee.. i love it, Nan.. ” erang Wulan pertanda gairahnya sudah mulai naik.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Lalu seakan memberikan kejutan, sang sutera ini naik ke wajah Wulan dan menyelimuti kedua mata indah Wulan sehingga ia kini tak bisa melihat dan menebak apa yang akan terjadi berikutnya. Kain sutera yang kedua, naik menggoda lebih jauh membelai bibir Wulan, lalu melingkari kedua tangan Wulan yang dinaikkannya ke atas wajahnya, kemudian mengikat kedua tangan ini, seakan meminta Wulan untuk pasrah sepenuhnya akan permainan yang segera akan dinikmatinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Hmmm… laki-laki tu so predictable ya.. Why do you have to dominate in sex?” Wulan pun berujar nakal sambil tetap mengikuti permainan ini, karena ia sadar jarang sekali pacarnya Nanda mau melakukan permainan foreplay yang memanja pasangannya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Kejutan berikutnya ternyata lebih dahsyat lagi sensasinya. Seiring dengan lembutnya kain sutera yang bergerak naik mengelus perut ramping Wulan dan menyentuh bagian bawah toketnya yang membulat sempurna, tiba-tiba sebuah es batu diletakkan tepat di atas bulu-bulu halus memeknya. Seketika itu juga, Wulan menggelinjang kegelian sambil berteriak tertahan, “Hhhggg!! Apaan nih?!” Paha jenjangnya menggeliat dan Wulan menaikkan perutnya karena ia tak tahan dengan dinginnya es batu di selangkangannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Namun tanpa ia sangka-sangka, sensasi dingin di area memeknya, segera berganti dengan kehangatan dari serbuan lidah yang menyeruput es batu tersebut dan dengan lihainya sang lidah memainkan tariannya di bibir memek Wulan, sehingga lagi-lagi Wulan berteriak karena sensasinya, “Ooowh my Gooodhhhhh… Nanda..Mmmppphh”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Tak tahan oleh rangsangan yang bertubi-tubi melandanya, Wulan pun merasakan orgasme pertamanya meledak dengan dahsyat, “Nan… gue ga tahaaaan… I’m coming darliing… OOOOWWWHHH!!!”</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Memek Wulan berkedut-kedut kencang pertanda orgasme yang dialaminya betul-betul dahsyat. Ia mengerang perlahan menikmati orgasme terdahsyat yang sudah lama tak pernah ia nikmati lagi. Namun, seakan tak memberi ampun, permainan lidah di bibir memek Wulan yang berkedut kencang masih tak berhenti. Sapuan lidah hangat ini malah semakin dalam menekan-nekan memek Wulan dan dengan basahnya kondisi memek Wulan oleh campuran air liur dan cairan orgasme Wulan, malah menambah nikmat rangsangan baru yang diterima oleh Wulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Sluuurpp.. syyuulllrrrppp..” bunyi lidah ini memainkan liukannya dan menekan-nekan lubang memek Wulan sehingga mulai membuka semakin lebar. Sesekali sang lidah mengulum klitoris Wulan, sehingga dalam sekejap gelora birahinya langsung bangun dan siap membuat gelombang orgasme yang kedua.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Wulan mulai mengerang-ngerang tak tahan dengan dera birahi yang melandanya bertubi-tubi, “uuggghhhh… this is definitely the best sex i’ve ever had, darlin.. Uuuuhhhgmmm.. I love you so much!”</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Wulan mulai menggerak-gerakan panggulnya naik dan turun mengikuti irama permainan lidah lembut di memeknya. Ia mulai tak sabar untuk segera merasakan datangnya puncak kenikmatan yang kedua. Semakin cepat ia menggerakan panggulnya, semakin keras dan dalam sang lidah menekan dinding bibir memek Wulan yang sekarang sudah sangat basah. Ditengah serunya Wulan bergoyang membangun gelombang orgasmenya yang kedua, sedikit gesekan kumis yang kasar di bibir sang lidah menggesek-gesek bibir memeknya sehingga malah menimbulkan sensasi yang luar biasa di hatinya. Ia pun semakin bergairah dan berusaha menekan memeknya lebih dalam lagi untuk memuaskan memeknya yang seakan gatal dan menjadi tergaruk dengan nikmat oleh gesekan kumis ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Namun tiba-tiba, ditengah gelombang kenikmatan yang kini sudah makin bertalu-talu dan siap meledakkan orgasmenya yang kedua, Wulan pun menyadari ada sesuatu yang aneh. Ia tidak melihat bekas pacarnya Ananda Mikola ini memelihara kumis ketika ia masuk tadi. Dan lagi, ia tahu persis bahwa Nanda tidak pernah suka dan tidak mau memelihara kumis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Seketika itu juga, Wulan merasa takut dan panik. Ia yakin sekali bibir yang sedang bergulat dengan bibir memeknya sekarang ini dilengkapi dengan kumis yang menggesek dan menggaruk memeknya yang semakin gatal akan datangnya orgasme.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Gelombang kenikmatan sekaligus keresahan yang datang bersamaan, membuatnya menggeliat-geliat tak tenang. Ia mencoba menggerak-gerakan wajahnya dan ia berusaha menyingkap kain sutera yang menutupi kedua matanya. Apalagi dengan keadaan kedua tangan yang terikat menjadi sulit baginya untuk dapat segera membuka sutera penutup wajahnya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Tubuh Wulan yang menggelinjang hebat membuat sang lidah beraksi semakin liar. Ia pikir, Wulan sudah tak tahan dan sedang diambang ledakan orgasme yang kedua, padahal Wulan sudah tak tahan ingin segera melihat siapa yang sedang mengulum memeknya dengan garangnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Sebenarnya Wulan sendiri juga sulit untuk membedakan perasaannya sendiri. Di satu sisi, birahinya sudah kian memuncak dan gelombang orgasme sudah siap untuk meledak dan membuat dirinya terbang ke awan. Namun di satu sisi, kegelisahannya juga makin menggebu-gebu dan rasa penasaran semakin menyiksanya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Sampai akhirnya permainan terhenti karena Wulan melemparkan kepalanya kebelakang sambil berteriak dengan kencang, “GGGOOOOOOODDGHHHH… !!” menandakan orgasme keduanya yang meledak lebih dahsyat dari yang ia rasakan pertama kali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Bersamaan dengan hantaman orgasme dahsyat yang baru kali ini ia rasakan dua kali melandanya, kain sutera yang menutupi matanya pun terlepas ketika ia melemparkan kepalanya ke belakang…</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Dan ketika Wulan membuka matanya untuk melihat siapa yang telah dengan telaten menjilati bibir memeknya hingga memberi ledakan kenikmatan sebanyak dua kali.., ia pun menganga tak percaya dan langsung berteriak, “OOMM TINTON!!!”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Rasa risih dan jijik seketika menyelimuti tubuh telanjang Wulan. Kedua tangannya refleks menutupi dua toketnya yang putingnya masih berdiri kencang, sementara ia menarik paha jenjangnya untuk menutupi memeknya yang masih berkedut-kedut mengecap kenikmatan yang masih tersisa.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Namun, tangan ayah Ananda Mikola yang masih kekar ini lebih cepat beraksi dan mengunci kedua paha mulusnya sehingga posisi Wulan Guritno masih mengangkang dengan lebarnya. Sementara Tinton Suprapto tersenyum lebar sambil berujar ringan, “Udah dari dulu Oom penasaran sama memek Wulan. Ternyata memang dahsyat ya..?”</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Masih meronta-ronta mencoba melepaskan kakinya, sekaligus membetulkan posisinya.. Wulan merintih pelan berusaha memohon ampun, “Oom kok tega sih! Wulan kan mantannya Nanda.. Ga kira-kira deh Oom!!!”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Namun bukannya dilepas, malah Oom Tinton mengelus-ngelus paha Wulan dengan perlahan, “Mantan kan..? Kalo udah mantan… Oom boleh dong icip-icip..”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Wulan pun semakin menggeliat hebat dengan perasaan jijik luar biasa. “Oom! Apa kata Nanda, kalo Oom beginiin Wulan?!” ia berusaha merajuk agar ayah Ananda Mikola ini mengasihaninya. Tapi wajah Oom Tinton yang belepotan air liur dan cairan memek Wulan hanya tersenyum menyeringai, “Ga usah khawatir deh cantik.. Ananda udah rela kok.. Kan dia udah punya Bella sekarang. Hehehehe…” tawa lebarnya membahana sembari ia mengulurkan kedua lengannya untuk membuka lengan Wulan yang menutupi kedua toketnya dengan erat.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Wulan pun kian panik. Keadaan sudah semakin panas, karena ia merasakan kontol Oom Tinton sudah mengeras menekan perutnya yang ramping. Sambil meronta-ronta menahan pergerakan lengan Oom Tinton yang berusaha meremas-remas toket kencangnya, ia berteriak frustasi, “Nandaaa…. Anjiiiiinggggg Loo!” Makian kotor pun akhirnya terlempar dari bibir Wulan yang mungil. Ia tak kuasa menahan emosinya karena ia merasa Ananda telah menjebaknya sehingga ia menjadi objek kepuasan ayahnya sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Melihat rontaan dan kefrustasian Wulan, Oom Tinton pun menyeringai puas. Kontol hitamnya yang sudah tegak berdiri sudah tak sabar lagi untuk meminta jatahnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Sambil tangannya masih memegangi kedua tangan Wulan yang tak henti-henti meronta, ia segera merangsek dan mengulum puting toket Wulan yang sudah mengeras kedinginan.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Hggghhh…mmmmAAAnjiiiing….!! Oom gue ga rela diperkosa kaya gini, Oom!!” derai tangis Wulan pun meledak ditengah-tengah rasa frustasinya karena harga dirinya sebagai seorang artis kini sudah luluh lantak karena diperkosa oleh seorang pria tua.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Tenang, manis.. ntar kalo kontol gue udah masuk ke memek lo juga ga akan kerasa diperkosa.. Percaya deh..” Oom Tinton masih sempat memberi bujukan manis ditengah pergumulannya dengan kedua toket Wulan yang kencang sempurna.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Hmmmmgggbbbrrr….” Wulan pun bergidik kegelian ketika kumis Oom Tinton bergesekan dengan puting toketnya. Dengan bernapsu, Oom Tinton menyapu puting kencang Wulan dengan sedotan dan jilatan lidahnya yang dengan telaten mengenyot lalu menjilati toketnya layaknya jilatan seekor kucing garong.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Tubuh Wulan Guritno yang sudah dua kali dibuai puncak orgasme, sekarang basah oleh keringatnya sendiri. Kulitnya yang putih pualam nampak berkilauan karena keringatnya yang berpadu dengan mengkilatnya air liur Oom Tinton di berbagai bagian tubuhnya, membuat tubuh telanjang Wulan menjadi semakin seksi dan membuat napsu Oom Tinton langsung naik sampai ke ubun-ubun. Kontol Oom Tinton pun sudah mengeras bagai besi, siap menghujam memek Wulan yang sudah becek dan mengkilat mengundang.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Gue ga tahan lagi, Gur! Kontol gue udah pengen ngegenjot memek lo nih..” Oom Tinton pun tanpa sadar memanggil Wulan dengan panggilan sayang yang biasa dipakai anaknya sendiri. Tanpa menunggu reaksi Wulan, ia pun langsung melesakkan kontol kerasnya ke lubang memek Wulan dalam-dalam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Aaaaaahhhhnnnnjiiingggg!!” Wulan pun berteriak kaget, karena kontol Oom Tinton yang besar dan keras langsung menusuk dan memenuhi memeknya. Ia tak pernah merasakan memeknya begitu penuh sehingga setiap urat kontol Oom Tinton pun bisa ia rasakan menggesek-gesek dinding memeknya. Sensasi yang baru pertama kali ia rasakan ini langsung melawan hati nuraninya sendiri, karena walau ia sebenarnya merasa jijik dan ga bisa terima dengan perkosaan yang dilakukan Oom Tinton Soeprapto, tapi memeknya seakan berkhianat dengan perasaannya. Memeknya seakan sedang bergelora dan merayakan pengalaman baru yang baru saja ia rasakan, karena kontol sebesar dan sekeras ini ternyata membawa rasa nikmat yang sungguh sulit untuk dilawan.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Plep, Plep.. plephs…” Bunyi paha Oom Tinton yang beradu dengan pantat Wulan mengisi ruang tamu apartemen mewah milik Ananda Mikola ini.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Wulan Guritno yang sedang dilanda rasa gelisah dan dilema ini akhirnya menyerah kepada rasa nikmat yang diterima oleh memeknya dengan pasrah. Ia hanya bisa memejamkan mata dan berusaha membayangkan ia sedang dientot oleh orang lain, cowok lain, ia bahkan mencoba membayangkan pacarnya, Adilla Dimitri yang belum pernah mengentotnya dengan seenak ini. Pokoknya siapapun selain Oom Tinton yang gemuk dan jelek, yang sekarang sedang memompa memeknya dengan penuh napsu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Melihat perlawanan Wulan yang mulai melunak, Oom Tinton mulai melepaskan kuncian tangannya. Ia mencoba mengelus-ngelus wajah Wulan yang sedang memejam keenakan dengan gerakan kontolnya yang dengan mahir berputar dan bergelut maju mundur memainkan klitoris dan memeknya dengan jurus mautnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Jarinya membelai lembut bibir Wulan yang merekah basah, dan sedikit terbuka karena Wulan tak tahan untuk tidak mendesah merasakan memeknya mulai menerbitkan gairah orgasme berikutnya yang rasanya akan menjadi rekor orgasme terdahsyat yang pernah dialaminya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Melihat Wulan yang kini sudah benar-benar pasrah diperkosa olehnya, Oom Tinton pun memasukkan jarinya ke dalam mulut Wulan yang mungil. Ia ingin melihat reaksinya dan meyakinkan apakah Wulan sudah benar-benar dalam pengaruh kuasa birahinya. Sengaja ia tak bersuara sedikitpun, agar Wulan tetap bisa berkonsentrasi memanjakan bayangannya sendiri akan pacarnya, Adilla yang sedang memompa memeknya. Oom Tinton dengan sabar menunggu sampai Wulan benar-benar jatuh kedalam kuasa birahinya, karena rencana berikutnya yang ia siapkan membutuhkan kondisi Wulan yang benar-benar dalam kondisi terangsang hebat sehingga ia rela melakukan apa saja untuknya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Telunjuk Oom Tinton yang sudah masuk ke mulutnya, langsung disambut dengan kuluman dan permainan lidah Wulan yang sekarang sudah lupa dengan siapa yang sedang menggenjot memeknya. Ia sudah tak sadar bahwa seorang oom gendut sedang mengocok kontolnya dengan penuh perasaan di dalam memeknya. “Sluuurpp.. Sleeph..Ooohh, Hssshhhh…” bunyi mulut Wulan Guritno yang sedang mengulum telunjuk Oom Tinto, menjadi makin kencang dan bercampur dengan erangan dan desahannya karena ia merasakan memeknya mulai berkedut bergelora menandakan gelombang orgasme terdahsyat akan segera dialaminya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Mmmhhh… terus Dil,.. so good Dil…Hmmmhhhhaaaaahhh!!” Wulan pun mulai meracau tak keruan dilanda gelombang birahi yang mendaki semakin kencang. Kedua tangannya malah sekarang sudah beralih dan meremas sekaligus mencakar bokong Oom Tinton, seakan-akan ia minta untuk digenjot dengan lebih keras dan lebih kencang.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Melihat Wulan yang sudah mulai tak bisa mengontrol birahinya, Oom Tinton pun yakin dan merasa siap untuk melancarkan aksi berikutnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Ia menghentikan kocokan kontolnya, lalu “Phloopphh..” ia pun menarik kontolnya yang besar dari lubang memek Wulan yang masih hangat bergelora. Kontolnya basah luar biasa oleh cairan memek Wulan yang sudah membanjiri selangkangannya sendiri sehingga tampak mengkilat sempurna.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Sebelum Wulan Guritno yang sedang dilanda birahi dengan dahsyat ini protes karena kocokan kontolnya terhenti, ia pun memijat-mijat kedua toket kencang Wulan dengan gerakan dan remasan yang membuat Wulan sejenak teralihkan, “Hhhmmmmhhhh… Dilla, it feels good, baby….”</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Kemudian, Oom Tinton pun dengan perlahan merengkuh tubuh Wulan dan memeluknya. Dengan sangat berhati-hati ia mengulum dan menjilat leher Wulan untuk merangsangnya lebih dalam lagi. Hasilnya, “Aaaaahhhsss… Dillaaaa.. give me more sayang..” Wulan pun merespon rangsangan di lehernya dengan desahan mesra.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Oom Tinton tersenyum puas akan kondisi Wulan yang sudah pasrah ini. Ia membalikkan tubuh Wulan dengan perlahan, sehingga kini wajah Wulan membelakanginya. Tubuh Wulan dalam posisi menungging dan bokong Wulan yang kencang dan mengkilat ini kini menempel dengan paha Oom Tinton.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Sambil membelakangi, Wulan pun tersenyum simpul sendirian, “Hmmm.. Gosh, doggie style is my favourite.. Masukin kontol lo cepetan, baby…”</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Sambil tetap mengelus-elus toket Wulan yang tetap kencang walalupun kini menggantung bebas, tangan Oom Tinton yang lainnya meraih kontolnya sendiri, lalu menggesek-gesekannya ke lubang memek Wulan yang masih menganga dan becek oleh cairan cintanya. Gesekan kontol Oom Tinton yang keras ini semakin membuat Wulan tak tahan akan rangsangan yang diterima memeknya, “Ngggghhhhgg… come on Adill… gue mau kontol lo, baby… Fuck me hard.. Aaahhhh…”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Ternyata gesekan kontol Oom Tinton sengaja dilakukan untuk melumasi kedua lubang di bokong Wulan. Oom Tinton dengan lihai meratakan cairan memek Wulan sehingga kedua lubangnya kini sudah basah dan siap untuk dientot lagi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Wulan Guritno yang sudah larut dalam birahinya tak sadar bahwa sebentar lagi, lubang anusnya yang masih perawan akan segera dijebol oleh Oom Tinton. Ia masih mengira bahwa Moreno yang dibayangkannya akan meneruskan genjotan kontolnya di memeknya yang kini sudah menganga lebar berkedut-kedut mendambakan kocokan kontol besar dan keras yang tadi sudah mengaduk-ngaduk menyebarkan rangsangan di sekujur dinding memeknya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Tak tahan dengan gairahnya sendiri, akhirnya Oom Tinton pun memposisikan kontol besarnya persis di lubang anus Wulan yang masih perawan. Kemudian dengan kedua tangannya yang memegang bokong kencang Wulan sebagai pegangan, ia pun berujar, “Here we go, babyyyy!!!” dan kontolnya yang basah dan mengkilat itu pun ia hujamkan dengan paksa kedalam lubang anus Wulan yang sempit dan masih seret itu.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“AAAAAAAAAARRRRGHHHHHHHGGGGGG!!!!” Wulan pun berteriak kesakitan luar biasa. Matanya langsung melotot membuka dan membuyarkan mimpi indahnya yang sedang membayangkan dirinya dientot dengan mesra oleh Moreno Soeprapto yang sudah lama ingin ia cicipi permainannya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Aahhh… gila Gur! sempit banget bool lo! Hhhhh… ” Oom Tinton pun akhirnya tak tahan untuk membuka suaranya, karena ia merasakan nikmat luar biasa dari sempitnya lubang anus Wulan yang masih perawan ini.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“HHHHGGGHHHH!! Anjiiiing… sakiiiiittttttt!!! AAAGGGHHH!!” Wulan pun mulai kembali meronta-ronta karena rasa ngilu dan sakit yang amat sangat segera menjalar dari lubang anusnya ke sekujur tubuhnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Selama ini ia tak pernah rela membiarkan lubang anusnya dimasuki oleh kontol siapapun, karena ia tak berani membayangkan rasa sakit yang harus dialaminya. Namun kali ini, rasa sakit yang sangat ia takuti ini terpaksa ia rasakan dengan cara yang sama sekali tidak menyenangkan, diperkosa oleh Oom Tinton Soeprapto.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Jangan takut sayang.. lama-lama bool lo juga biasa kok. Sumpah! bool elo ini enak bangetthh..” Oom Tinton pun dengan bebas kini mengelus-ngelus pantat Wulan yang kenyal, sambil memeganginya karena Wulan Guritno yang sedang mengalami anal seks pertamanya meronta hebat menaikkan pantatnya naik dan turun berusaha untuk mengurangi rasa sakit yang dialaminya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Blobs.. Plopphhs… Bloohbbs.” kembali bunyi pantat Wulan yang beradu dengan selangkangan Oom Tinton mengisi permainan seks mereka berdua. Cairan sperma Oom Tinton yang selama ini sudah tertahan di dalam kontol besarnya, mulai merambat naik dan menaikkan gelombang orgasme di dada Oom Tinton. Kontolnya yang semakin basah, membanjiri dinding anus Wulan sehingga secara perlahan rasa ngilu dan sakit yang dirasakan Wulan pun berkurang. Perlawanan yang diberikan Wulan Guritno pun kini melemah, terutama karena memang tenaganya sudah semakin habis digunakan untuk meronta-ronta, namun selain dari itu, ia pun kini mulai merasakan rasa nikmat yang lain dari genjotan kontol yang mengisi lubang anusnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Selama ini ia hanya mengenal rasa nikmat yang khas dari kedutan memeknya, namun gesekan dan kocokan kontol yang kasar kali ini mengisi lubang duburnya memancarkan sensasi baru yang kalau ia rasakan lebih dalam, ternyata membawa kenikmatan tersendiri juga.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Guur… gue mulai ga tahan niiih.. Kenceng banget bool elo sayang.. ” Oom Tinton yang sedari tadi menahan gelombang orgasmenya, pun mulai menggenjot dubur Wulan dengan kecepatan penuh seakan ingin meledakkan spermanya secepat-cepatnya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Hhggglllggghhhh… Aaahhhhsss… Sshhhhh.. ” Wulan pun kini mengerang tertahan dan semakin menyerah kepada rasa nikmat yang baru pertama kali ia alami dari kocokan kontol Oom Tinton di dubur perawannya.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Ketika lubang anusnya sedang digenjot dengan kecepatan tinggi oleh kontol Oom Tinton, memeknya yang masih menganga seakan minta perhatian dan mengirimkan rasa gatal kepada Wulan, sehingga tanpa ia sadari, tangan Wulan yang tadi sibuk meronta-ronta, meraih klitorisnya sendiri dan menggosoknya dengan kecepatan yang tak kalah tinggi dengan kocokan kontol Oom Tinton di lubang duburnya yang perawan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Uaaaarrrrhhhh… cepetan Oom!! Aaarrrrggghhh!!” Wulan pun tanpa sadar berteriak memanggil pemerkosanya untuk segera memberikannya gelombang kenikmatan yang sudah lama ia tunggu. Tangannya semakin kacau menggosok klitorisnya yang sudah mengeras siap meledakkan orgasmenya yang ketiga. Sementara lubang anusnya pun mulai memijat-mijat kontol Oom Tinton yang juga sudah mulai berkedut-kedut tak terkendali siap memuncratkan lahar spermanya di dalam lubang dubur Wulan.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“AAH, Aaaahhh, GGGHHHHHH, KONTOOOOOOLLLL!!!!” Oom Tinton pun berteriak kencang sambil menghujamkan kontolnya dalam-dalam ke lubang dubur Wulan ketika akhirnya kontolnya meledakkan seluruh spermanya yang sudah tertahan selama beberapa jam.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“GOOOODDDDHHHH!! AAAAAAAUUUUUHHHHHSSSS!!!!!” Wulan pun berteriak tak kalah kencang dalam waktu yang bersamaan karena memeknya akhirnya mengabulkan gelombang orgasme yang ketiga membanjiri seluruh ruang di dalam memek Wulan Guritno yang sebelumnya tak pernah sedahsyat ini dibanjiri kenikmatan dan olah permainan seks yang sungguh bergelora.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Tubuh mereka berdua pun ambruk dan dengan lunglai saling bertindih di atas sofa empuk di tengah ruangan. Oom Tinton terdiam merasakan kedutan kontolnya yang masih sekali dua kali berkedut memuncratkan sisa-sisa spermanya ke dalam lubang dubur Wulan yang sudah tak mampu menampung semua spermanya, sehingga mulai membanjir dan luber hingga menetes ke memek Wulan. Sementara Wulan Guritno yang baru saja diperkosa oleh ayah dari mantan pacarnya juga terdiam, merasakan kedutan kencang dari memeknya yang seakan berterima kasih padanya karena sudah lama tak pernah merasakan kocokan kontol lelaki dan kali ini langsung mendapatkan kepuasan maksimal tiada tara.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Oom Tinton yang lebih dulu sadar, pun bangkit dari sofa empuk ini. Lalu sambil mengelus rambut Wulan yang halus, ia berujar, “Makasih ya Cantik. Udah lama oom pengen ngerasain ngentot sama kamu. Dan terbukti, penantian oom selama ini terbayar lunas dan Oom puaass banget..”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Wulan Guritno yang masih terpejam tak menjawab dan tak berani membuka matanya. Ia sadar, bahwa sebenarnya dirinya marah luar biasa karena perkosaan yang dilakukan Oom Tinton benar-benar memalukan dan tak bisa diterimanya. Namun demikian, pengalaman seks yang baru pertama kali ia alami ini juga betul-betul dahsyat dan membuatnya lupa diri akan siapa yang bermain cinta dengannya. Ia tak lagi merasa diperkosa, namun ia merasa diajari suatu permainan baru yang seakan membuka lembaran baru dalam hidupnya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Lalu, tiba-tiba sebuah suara yang sama sekali tak disangka oleh Wulan pun menyapanya lembut, “Guurr.. .goyangan elo hebat banget, beib.. Kalo bukan gue utang sama bokap gue, bisa jadi gue yang merawanin bool keren lo itu, sayang..”, Ananda Mikola duduk sambil mengecup kening Wulan Guritno.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Mendengar suara Ananda Mikola yang akhirnya muncul setelah perkosaan ini berakhir, ia pun membuka matanya dan semakin terkejutlah ia melihat Ananda Mikola jongkok di depannya ternyata memegang handycam yang sudah sedari tadi menyorot mukanya yang terpejam masih merasakan sisa kenikmatan di kedutan memeknya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Menyadari perkosaan yang memalukan ini sedari tadi direkam oleh Ananda Mikola, bekas pacarnya ini, ia pun tak berani membayangkan apa yang bisa Ananda perbuat dengan rekamannya itu.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Wulan Guritno yang telanjang dan basah oleh keringat, pun dengan gontai berusaha bangkit sambil berujar lemah, ” Anjiing!! Lo emang bangsat, Nan!”</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Mendengar makian Wulan, Ananda Mikola pun tersenyum gembira sambil memonyongkan bibir khasnya, seakan memberi kecupan kepada Wulan. Ia sudah tak sabar untuk segera mengirimkan hasil rekaman perkosaan Wulan Guritno ini kepada pemesannya, seorang yang sudah bernegosiasi alot dengannya dan meyakinkannya</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
untuk merekam Wulan Guritno menjadi obyek perkosaan ayahnya sendiri.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Ia tak kuasa menampik tawaran yang ia terima dari orang ini, sehingga akhirnya ia pun terpaksa merelakan bekas pacarnya yang sebenarnya masih ia sayangi ini dinodai.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
“Aah.. sorry Gur. But life goes on, beib!” ujar Ananda dalam hati. </div>
</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-23226037741257163922013-07-06T02:48:00.001+08:002013-07-06T02:48:19.845+08:00Cerita Dewasa Aku Malu Melakukan Itu<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;">Hari ini hari minggu, di siang hari yang pana di sudut kota Surabaya, aku sedang berkejaran dengan waktu dan bus kota. Peluh mengalir membasahi wajah dan baju, dalam hatiku aku bertekad untuk tidak datang terlambat hari ini. Penting bagiku untuk dating tepat waktu hari ini, sebab aku tidak ingin mengecewakan dosen yang sudah berulang kali memarahiku. Entah kenapa hari ini semuanya tampak tidak bersahabat denganku. Terminal bus yang terlalu ramai dengan orang-orang seolah-olah mengatakan bahwa aku harus datang lebih awal lagi jika tidak ingin terlambat.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"></span></span><br />
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Aku akan datang tepat waktu hari ini atau tamatlah sudah semua persiapan pada hari ini," selorohku dalam hati.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Bus yang kutunggu akhirnya dating juga, namun kayaknya hari ini lebih penuh dari biasanya, aku bergegas berdesakan dan masuk ke dalam bis tanpa ac yang baunya bercampur-campur antara bau keringat yang tengik dan bau penumpang yang tidak mandi hari ini kurasa. Tapi dengan membulatkan tekad akhirnya aku berhasil naik dan seperti sudah di duga aku tidak mendapatkan tempat duduk hari ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"></span><br style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Hmm, pasti ada pria tampan yang mau memberikan tempat duduk kepada gadis manis hari ini," pikirku samil menoleh kiri dan kanan mencari pria yang dimaksud.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"></span></span><br />
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">Namun akhirnya aku harus berdiri sampai bus berhenti di depan falkutasku. Oh My God! Aku terlambat lagi hari ini. Kali ini keterlaluan sekali terlambat sampai 30 menit, mana hari ini ada tes kecil lagi. Aku langsung berlari kencang setelah membayar ongkos bus ke pak kondektur. Rok lipit-lipit warna senada yang kupakai berkibar-kibar seolah ingin protes dengan kecepatan lariku. Ada seorang mahasiswa yang hampir kutabrak langsung berteriak "Sinting!!" tapi aku tak pedulu dan terus berlari. Payudara ku yang berukuran 36 B, dibungkus dengan BH merah merek Pierre Cardin tampang terguncang-guncang naik turun dengan semangatnya, ya memang potongan BH sedikit rendah dan kemeja yang kupakai agak longgar sehingga aku merasa seperti BH nya mau melorot kebawah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"></span><br style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Aku terus berlari dan menaiki anak tangga ke ruang kuliahku yang di lantai 4. Aku berkuliah di sebuah universitas swasta yang cukup punya nama di Surabaya. Sambil terus berlari aku kembali berpapasan dengan beberapa cowok yang sedang duduk-duduk di tangga sambil bercakap-cakap. Mereka bersuit-suit melihat aku berlari, bagiku itu justru menambah semangatku. Dengan Sepatu hak tinggi berwarna hitam menyala setinggi 6 cm tidak mengurangi kegesitan ku. Aku sudah berada di ujung tangga ketika kusadari para cowok kurang ajar itu mungkin mengintip dari bawah tangga.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"></span><br style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Sialan!!" umpatku dalam hati, mereka pasti tahu aku mengenakan celana dalam merah hari ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_mWKyZXVMH3B6f56usXDtIZQRbk_EXqFq23qxz1DOyQ3qd1y3M1AUdWtSkHbgpg59zk87wD1WF9qe5Tuk7twQfwhXUWvpDUiPu83WYE5OoDGSkiiAQKvwtd3Fon5uSiBkd1vYX1k3sQyX/s1600/62863_368129169970100_1486342112_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="background-color: white; color: black;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_mWKyZXVMH3B6f56usXDtIZQRbk_EXqFq23qxz1DOyQ3qd1y3M1AUdWtSkHbgpg59zk87wD1WF9qe5Tuk7twQfwhXUWvpDUiPu83WYE5OoDGSkiiAQKvwtd3Fon5uSiBkd1vYX1k3sQyX/s400/62863_368129169970100_1486342112_n.jpg" width="300" /></span></a><span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Akhirnya dengan segala perjuangan aku akhir sampai ke depan ruangan kelas, aku kemudian mengetok pintu, masuk dan langsung ke bangku yang masih kosong di belakang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Aku masih terengah-engah ketika Pak Eko, demikian nama dosenku, meneriaki namaku dengan keras.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"></span><br style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"YESSY!!, KAMU TAHU INI SUDAH JAM BERAPA???," aku sampai meloncat kaget mendengar teriakan itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"></span><br style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"AYO KAMU KEDEPAN DULU SINI," aku mengumpat dalam hati kemudian dengan berat langkah menuju ke depan kelas.</span></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Aku berdiri di depan kelas menghadap anak-anak yang tiba-tiba menjadi ramai seolah di depan kelas ada sesuatu yang aneh. Pak Eko menatapku dengan dingin, matanya seolah ingin menjelajahi tubuhku, napasku masih sangat terengah-engah dan akibatnya payudaraku bergerak naik turun seiring dengan napas ku. Kemeja putih yang aku pakai memang agak longgar tapi terbuat dari kain yang cukup tipis, sehingga samar-samar pasti terlihat warna BH ku yang menyolok, ah tapi cuek sajalah. Aku langsung mengecek ke bawah untuk melihat apakah pakaian yang aku pakai harus ditata jika tidak semestinya.</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Semuanya tampak rapi," pikirku cepat.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Haah, ternyata ada noda keringat basah yang tampak seperti bunga di kedua sisi ketiakku. Shit!!" kataku dalam hati.</span></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Maaf Pak Eko hari ini saya terlambat karena bus sangat lama datangnya," aku berkata cepat namun berusaha untuk tidak memicu kemarahannya.</span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
"Ya, saya tahu tapi hari ini kita sedang tes, dan kamu tahu aturannya kan bahwa ikut tes ini merupakan kewajiban sebelum UAS atau kamu tidak akan lulus pelajaran saya jika tidak mengikuti tes ini," jelas Pak Eko tegas.</div>
</span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
"Kamu setelah kuliah ini harap menemui saya di kantor, kamu harus ikut tes susulan atau kamu tidak akan pernah lulus," lanjutnya.</div>
</span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
"Ya pak," jawabku cepat.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
</span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Mata kuliah Pak Eko merupakan suatu mata kuliah yang sangat penting untuk mengambil mata kuliah lain karena tercantum hampir dalam setiap prasyarat mata kuliah lain. Dengan tidak lulus mata kuliah ini kemungkinan semester depan aku hanya dapat mengambil 1 mata kuliah saja yang lain semua terkena prasyarat.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Aku anak yang bertekad baja, aku harus lulus mata kuliah ini!!," tekadku dalam hati.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Pak Eko, umur 32 tahun, perawakan besar tinggi dan berkumis, kulitnya agak sawo matang tapi cukup putih untuk ukuran lelaki. Statusnya sudah cerai dengan istrinya dan sekarang hanya tinggal sendirian di salah satu kawasan elit di Surabaya, sebenarnya Pak Eko orang kaya dia punya usaha sampingan Rumah Walet di beberapa tempat. Tidak jelas mengapa ia mau menjadi dosen yang bayarannya hanya beberapa juta sebulan. Yang jelas orangnya ramah dan punya banyak teman. Teman saya pernah memergoki pak Eko di salah satu pub elit bersama temannya setelah di tanyai katanya urusan bisnis.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Oh ya, namaku Yessy, aku cewek berusia 20 tahun. Sekarang kuliah semester 3 jurusan ekonomi, tubuhku langsing tapi berisi. Rambutku sebahu dan lurus seperti iklan yang di re-bonding itu lho. Banyak orang bilang aku cantik dan bukan saja orang hanya bilang, tapi aku sendiri bekerja paruh waktu sebagai SPG di berbagai tempat dan juga sebagai pagar ayu. Pokoknya untuk urusan pamer wajah dan badan aku pasti di ajak. Bukan apa apa sebenarnya, tetapi memang itulah kelebihanku. Aku punya banyak teman cowok maupun cewek aku orang yang pintar bergaul atau memang aku cantik sehingga banyak di kerubungi cowok yang sekedar senang atau memang menginginkan sesuatu, bukan hanya cantik lho, tapi juga seksi.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Dadaku cukup padat berisi dan sesuai dengan postur tubuhku yang tinggi 162 cm dan berat 50 Kg, Kukira itu ukuran ideal yang di inginkan setiap wanita. Walaupun aku orang nya sering berada dimuka umum tapi aku sebenarnya agak pemalu, aku tidak berani berbicara sambil menatap mata orang, hanya kadang-kadang aku harus PeDe karena di bayar untuk itu. Tentu bukan hanya payudara ku saja yang indah, kulitku juga putih dan betisku mulus menantang setiap mata yang mampu menjelajahinya. Aku rajin merawatkan tubuh di berbagai salon kecantikan karena menurut bosku supaya lebih bernilai jual, entah apa maksudnya. Mungkin supaya penjualan produknya semakin besar atau supaya sering dipakai jadi SPG.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Yessy, hari ini bapak tidak sempat ke kantor lagi karena ada urusan penting yang tidak bisa di tunda. Kalau kamu betul pingin ikut tes ini, nanti hubungi bapak agak sore ya. Kalau lain kali bapak sudah enggak bisa kasih tes lagi, atau kamu mengulang aja tahun depan ya?" ucapan Pak Eko membuyarkan lamunan ku.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Ternyata di kelas tinggal aku sendirian. Entah sejak kapan bubar, kayaknya aku terlalu banyak melamun hari ini.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Saya mau lulus semester ini pak, bagaimana kalau bapak tidak sempat nanti sore saja tes nya bahkan kalau di rumah bapak sekalipun saya bersedia yang penting bapak mau meluangkan waktu untuk saya" kataku gugup karena pikiranku baru terputus dan kacau.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Kamu tahukan nomor HP bapak kan? Ya sudah nanti sore bapak tunggu ya," Lanjut pak Eko cepat langsung bergegas pergi. </span></span><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">SubChapter 1b. Ketika semuanya di awali dengan 'manis'</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Sudah jam empat sore ketika rangkaian kuliah hari ini selesai, aku tidak sempat pulang lagi, sambil melirik jam guess di tangan kiriku, janjiku dengan Pak Eko adalah jam 4.15 aku harus bergegas sebelum terlambat lagi, tidak usah melapor ke rumah lagi tokh tidak ada orang di rumah ku. Aku tinggal sendiri karena aku sebenarnya bukan orang Surabaya, aku anak luar pulau, aku tinggal sendirian di rumah kontrakan kecil yang tetangganya pun aku tidak berapa kenal. Keberanianku tinggal sendirian semata karena tekadku kuliah di Surabaya. Ya aku memang cewek bertekad baja.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Aku naik ojek sajalah ke rumah Pak Eko biar tidak terlambat" pikirku.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Benar juga tidak sampai 10 menit aku sudah berdiri di depan sebuah rumah mewah berlantai 2 Pak Eko juga kebetulan baru pulang sehingga kami sama-sama masuk ke rumah. Pak Eko kemudian meminta waktu untuk mandi sebentar dan mempersilakan saya duduk di sofa berbulu putih yang tampaknya mahal. Begitu pak Eko hilang dari pandangan mataku aku berdiri dan melihat-lihat sekelililing.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Aku terkagum-kagum melihat koleksi lukisan pak Eko yang indah-indah. Tiba-tiba ada geraman di belakangku, entah dari mana datangnya tapi dua ekor doberman besar sudah ada di belakangku dalam jarak kurang dari satu meter. Doberman-doberman tersebut cukup besar dan tinggi. Mereka mulai menggeram-geram dan maju perlahan. Aku takut sekali tapi aku tidak berani lari karena pasti di kejar dan bisa di gigit. Aku hanya maju ke dinding dan diam mungkin anjing itu akan menganggap aku bukan ancaman dan pergi. Aku merasa mereka makin mendekat mungkin hanya 1/4 meter lagi. Aku ingin berteriak tapi takut mereka jadi tambah galak lagipula pak Eko kemungkinan tidak mendengar dari kamar mandi. Aku cuma menutup mata dan berharap yang indah-indah.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Dalam kegelapan tiba-tiba semua hening, anjing-anjing itu pasti sudah pergi, aku mencoba membuka mata dan menoleh ketika tiba-tiba terasa napas hangat di... Astaga!! di bagian atas belakang lutut. Salah satu doberman itu sudah begitu dekatnya sehingga napasnya dapat di rasakan pada kulitku yang mulus itu. Ia mulai menjilat-jilat bagian belakang pahaku, semakin lama semakin ke atas. Aku mulai merasa geli tapi tidak berani bergerak sedikitpun, jilatan itu menjadi semakin liar seolah-olah pahaku ada rasanya, yah.. mungkin bau dari kemaluanku, dan keringat yang mengering. Aku pernah menonton TV yang mengatakan bahwa binatang suka tertarik dengan bau kelamin lawan jenisnya sebelum memulai hubungan seks. Jilatan itu semakin naik sampai ke sela-sela paha bagian belakang dan mulai mengenai celana dalamku.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Ooohh, celana dalamku pasti basah nih" pikirku.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Ludahnya terasa sekali banyaknya dan hangat serta geli. Aku mulai merasa terangsang karena jilatan itu. Doberman tersebut semakin bersemangat. Kayaknya ia tertarik dengan celana dalam merahku karena ia sudah tidak menjilati paha lagi tapi sudah menjilat celana dalamku. Kurasakan kemaluanku basah karena cairan kemaluanku sendiri deras mengalir seiring dengan ekstasi kenikmatan yang aku rasakan.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Aku tiba-tiba terpikir bagaimana kalau celana dalamku di korbankan saja ke anjing itu, tapi bagaimana dengan anjing satunya yang menonton bagaimana kalau ia mau juga tapi kayaknya, oh syukur lah, hanya tinggal seekor saja. Aku memberanikan diri untuk mengangkat rok dan melucuti celana dalamku. Anjing itu menurut aja untuk menunggu seolah sudah tahu kalau celana dalam itu akan menjadi mainannya. Ia mundur dan membiarkan aku melucuti celana dalamku. Celana itu meluncur turun dengan cepat dan kulempar yang jauh. Tak disangka anjing itu langsung mengejar celana dalam itu dan memberi aku tempat kosong dan waktu untuk lari. Aku langsung lari dan mencari tempat yang aman.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Harus tempat yang tidak dapat di jangkau anjing tersebut," Pikirku cepat.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Kulihat di kebun belakang ada bangunan menyerupai air mancur dan letaknya cukup tinggi tapi harus dipanjat sedikit. Aku langsung lari kesana dan memanjat lalu berdiri diatasnya. Akhirnya aman juga, begitu pak Eko selesai mandi aku langsung berteriak minta tolong. Anjing itu juga tampaknya sibuk dengan celana dalamnya, sudah hampir di telan dan di gigit-gigit.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Harganya Rp 200.000, mati aku, baru beli lagi," pikirku.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Tiba-tiba aku panik bagaimana menjelaskan semua ini ke pak Eko ya? Lagipula sekarang ia harus turun dibantu oleh pak Eko karena tidak mungkin dia meloncat ke bawah, Bagaimana kalau kelihatan dari bawah oleh pak Eko kalau aku tidak mengenakan celana dalam? Atau haruskan dia berterus terang saja tokh pak Eko juga akan tahu kalau aku tidak pakai celana dalam?</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Tiba-tiba pak Eko muncul dari dalam rumah dan berkata "Lho Yessy, kamu kok di atas sana?"</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Menghindari anjing bapak" jawabku.</span></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Anjingnya sudah bapak usir keluar ayo bapak bantu turunin kamu" kata pak Eko sembari maju mendekati.</span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
"Saya bisa sendiri kok saya lompat aja" jawabku lagi.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
</span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Aku ogah ketahuan kalau enggak pakai celana dalam. Pak Eko bersikeras mau membantu aku turun jadi dia pergi mengambilkan kursi untukku. Akhirnya sampai juga di bawah lagi sekarang tinggal mengambil celana dalam itu yang pasti sudah di tinggalkan anjingnya di lantai. Mataku langsung cepat menyapu lantai mencari benda itu sebelum terlihat pak Eko. Aku sedang sibuk memeriksa lantai ketika pak Eko datang lagi sambil berkata,</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Ini punyamu ya?" ditangannya terjulur sebuah celana dalam merah ku yang sudah basah kuyup dan penuh gigitan. Ini sangat memalukan masak celana dalam saya di pegang pak Eko terus basah lagi.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Iya pak, semua itu gara-gara anjing bapak, terima kasih pak," jawabku gugup sambil menyambar benda itu dari tangan pak Eko.</span></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Nanti bapak ganti deh, maafkan anjing bapak" kata pak Eko sambil menggeleng-gelengkan kepala.</span></span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Berdiri di depan pak Eko dengan rok sependek ini dengan kenyataan tidak mengenakan celana dalam membuatku terangsang lagi. Cairan kemaluanku pasti menetes ke lantai nih, "Oohhh aku sudah tidak tahan lagi" pikirku dalam hati. </span><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Benar aja dugaanku tiba-tiba setitik cairan menetes kelantai di iringi tetes berikutnya. Hal ini terlihat jelas oleh pak Eko yang kebetulan sedang menunduk.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Oh, kamu pingin pipis ya? Itu ada kamar mandi. Bapak tidak punya celana dalam wanita buat gantinya tapi kalau mau bapak ngajak kamu ke mal untuk beli gantinya sekarang," tawar pak Eko.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Saya tidak menjawab langsung aja ngeloyor ke kamar mandi. Pak Eko memandangku sampai aku masuk ke kamar mandi.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Bapak-bapak boleh keluar sekarang" ucap pak Eko.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Tampak dari sebuah ruangan sebelah yang dibatasi kaca cermin 1 arah keluarlah beberapa orang laki-laki setengah baya. Salah satu dari mereka tampaknya kaya dan peranakan tionghoa. Kelihatannya Ia businessman yang sukses. Sedangkan yang lain kelihatan adalah kaki tangannya.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Pak Bobi, bagaimana anjing saya pak? Anjing ini khusus di latih di Eropa untuk meniduri wanita yang ditemuinya sangat hebat dan ahli di bidangnya. Tawaran saya 750 juta masuk akal sekali kan pak?" jelas Pak Eko.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Seperti yang telah bapak saksikan sendiri dia dari belakang cermin tadi, anjing-anjing tersebut mampu mendekati dan melakukan inisitiaf sendiri, mereka bisa mencium bau kemaluan wanita dari jarak berkilo-kilo jika bapak mau pun dia bisa berhubungan seks dengan wanita tanpa perlu di bimbing asal wanita tersebut tidak melawan dan telanjang," lanjut pak Eko jelas.</span></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Okelah kita deal aja yang penting kamu harus kasih saya 1 show sebagai complimentary dan sekaligus melihat kemampuannya," Pak Bobi berkata sambil menepuk pundak pak Eko, "Dan saya mau wanita tadi yang dipergunakan dalam show itu, dia tampak putih dan merangsang serta seksi saya suka dia," lanjut pak Bobi.</span></span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Pak Bobi langsung pamit dan keluar di depan sudah menunggu sebuah BMW seri 7 terbaru berwarna hitam gress dengan supir yang berpakaian putih-putih. BMW itu melaju cepat meninggalkan kediaman pak Eko.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Sementara itu Yessy sudah selesai mencuci dan mengelap kering kemaluannya yang basah akibat jilatan anjing tersebut. Celana dalam itu tidak jadi dipakai kembali karena jijik dengan ludah dan lendir dari anjing terebut, ia bahkan akan membuangnya jika sudah dapat yang baru. Tentu saja ia suka dengan ucapan pak Eko yang berjanji untuk menggantinya dengan yang baru. Ia keluar dengan rok tanpa celana dalam. Terasa dingin karena angin bertiup di bawah kemaluannya. Ide mengenai jalan-jalan di mal tanpa mengenakan celana dalam cukup memalukan rasanya apalagi lelaki yang menemaninya mengetahui hal itu. Tapi tidak ada pilihan lain demi tes yang harus di kerjakan hari ini. Demi kelulusan yang dia cita-citakan selama ini. </span><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Pak Eko menghampiri dia sambil membawakan segelas besar juice leci yang tampaknya enak dan dingin.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Sebagai rasa bersalah saya ini hidangan sekadarnya, maaf kalau tidak ada makanan, nanti keluar makan aja sekalian sekarang di minum dulu lalu saya tunggu di mobil" tukas pak Eko.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Aku minum dengan cepat sampai tumpah sedikit di kemejaku tepat di bagian payudara sebelah kiri rasa dingin langsung menyergap ke dalam. Aku tidak sempat ke kamar mandi lagi langsung kulap saja pakai tangan dan berlari ke mobil yang sudah menunggu di depan. </span><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">SubChapter 1c. Di mal, permainan di mulai.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Kamu ulang aja tahun depan ya" ucapan pak Eko membuyarkan keheningan di mobil, "Maaf walau ada kejadian tadi tapi semuanya kan berawal dari keterlambatan kamu" lanjutnya.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Saya harus lulus apapun caranya" pintaku. Apapun caranya.</span></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Kalau begitu nanti tesnya lisan aja di mal ok, kan kamu bilang apapun caranya" tawar pak Eko.</span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
"Ok" kataku cepat seolah tidak ingin dia berubah pikiran.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
</span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Begitu turun dari parkir aku langsung berjalan menuju department store sementara pak Eko ikut di belakangku. Pak Eko mengisyaratkan agar Yessy mengikuti dia dan seolah sudah tahu jalan pak Eko langsung menuju ke tempat penjualan underwear di department store tersebut. Agak kagum namun di telan aja kekaguman itu, perhatian Yessy tertuju di setumpuk celana dalam yang bermerek sama dengan BH nya saat ini. Ia sudah menemukannya ketika seorang pelayan mengatakan bahwa celana dalam tersebut boleh di coba di kamar pas. Hal itu sedikit aneh bukan? Seharusnya celana dalam tidak boleh di coba? Ah tapi persetan dengan keanehan itu yang penting aku sekarang sudah kedinginan dan sudah mulai terangsang lagi.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Kamar pas itu pas di sudut dengan cermin di dua sisi. Agak sempit tapi cukup terang berlantai karpet. Ia mengunci pintu dengan baik dan mulai membuka roknya. Tampak kemaluannya menyembul sedikit berwarna kemerahan dan tampak basah mengkilap dibawah siraman lampu. Ia mengangkat sebuah kakinya ke atas sebuah dudukan yang ada di ruang ganti tersebut sambil memeriksa kemaluannya yang basah. Rambut kemaluannya nampak cukup lebat dan subur sekali. Kemaluannya memiliki bibir yang mungil yang mampu mengundang semua "kumbang" untuk berduyun-duyung mengerubunginya. Bukan hanya "kumbang" bahkan mungkin kumbang juga akan berduyun-duyun mengerubunginya, mungkin siapa tahu. Bau lendir dari kemaluan sangat khas sekali setiap cewek bisa mempunyai bau yang berbeda namun seorang yang ahli dapat tetap membedakan mana bau dari kemaluan mana bau dari ketiak.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Setelah di usap-usap sampai tampak kering barulah ia mengenakan celana dalam tersebut. Astaga celana dalam itu seksi sekali di pinggulnya, kenapa tidak terpikir dari dulu ya? Dia berputar-putar sejenak untuk memastikan semuanya benar dan melangkah keluar tanpa membukanya lagi. Sampai di depan tampak pak Eko lagi bercakap-cakap dengan sang pelayan tersebut. Pak Eko memberi kode apakah cocok dan ia mengiyakan, selanjutnya uang pun berpindah tangan ke laci kasir.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Sekarang ayo kita makan sebelum tes di mulai" perintah pak Eko sambil menggandeng tanganku, reflek aku menarik tanganku tapi kembali di pegang pak Eko kali ini agak keras sehingga aku takut dan menurut aja tokh habis ini selesai sudah.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Kami makan di sebuah café yang memiliki kursi sofa berbentuk L dan tampak sangat private mungkin karena suasana café yang agak remang-remang dan orang yang tidak banyak mungkin hanya 3 meja yang ada penghuninya kebanyakan adalah pasangan muda. Kami memilih meja di sudut dan mulai memesan makanan. Pak Eko memesan steak ayam dengan segelas nescafe dan aku memesan salad semangka, nasi goreng special dan Lemon Tea. Aku betul-betul lapar sehingga begitu di tawari makanan ini aku mengangguk aja. Aku sedang menunggu pesanan ketika tiba-tiba aku merasa ada tangan di bawah rokku.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Tangan pak Eko yang kasar meraba pahaku yang mulus. Aku mau berteriak tapi tidak enak kalau Cuma pak Eko tidak sengaja benar kan. Aku memandang pak Eko ketika tiba-tiba pak Eko menciumku. Aku langsung kaget dan mundur sambil berkata</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Maaf, Bapak jangan begitu" tapi pak Eko membalas dengan mengatakan bahwa tes nya akan saya beri sekarang.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Tiba-tiba terpikir bahwa bisa saja tes di ganti dengan pelukan dan kencan kilat seperti yang biasa di halalkan di kalangan dosen tertentu. Ah menurut sajalah. Tangan Pak Eko mulai merajalela dan semakin ke atas meraba daerah kemaluanku. Kontan aku basah lagi karena merasa nikmat dan geli, aku mulai menuruti permainan pak Eko ketika aku tersadar kami sedang ada di mal, didalam café dan sedang menanti makanan, dan mungkin saja ada orang yang melihat. Saya berusaha memberitahu dan melihat kalau-kalau ada yang melihat tapi sia-sia. Jari pak Eko sudah berada di dalam celana dalamku di gosok-gosokan ke kemaluanku yang basah. Rangsangan yang diberikan semakin hebat aku mulai tenggelam dan merintih nikmat.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Tiba-tiba Pelayan entah bagaimana sudah ada di dekat situ. Bagaimana kalau dia melihat kami berciuman? Ah itu sudah jelas dan mungkin lumrah. Tapi bagaimana kalau ia melihat tangan pak Eko berada di bawah rok ku? Tiba-tiba semua kembali biasa lagi pak Eko dan aku menerima makanan kami dan mengucapkan terima kasih. Pelayan itu meninggalkan kami sesaat kemudian. Pak Eko kemudian menunjukan jarinya yang basah oleh lendir kemaluanku. Basah sekali sampai aku kaget dan malu apa iya aku jadi sebasah itu. Lendir itu betul berbau khas ketika di dekatkan ke hidungku. Aku malu sekali belum pernah semalu ini di depan umum. Apalagi ketika pak Eko mencium bau lendir tersebut dekat hidungnya. Dunia rasanya mau runtuh aja. Tiba-tiba pak Eko tersenyum dan menatapku dan berkata kamu lulus tes nomor satu.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Tiba-tiba entah kenapa aku pingin pipis setelah selesai makan, mungkin karena cairan yang aku minum terlalu banyak sejak tadi. Aku mengatakan hal itu kepada pak Eko dan meminta izin kebelakang. Pak Eko mempersilakan aku langsung lari ke kamar mandi terdekat. Eh.. Ternyata sesampaiku disana kamar mandinya sedang out of order karena mungkin sedang di bersihkan, aku tidak menyerah dan naik ke lantai berikutnya yang ini juga out of order. Sementara otot lubang kencingku mulai berteriak-teriak seperti lagi kebakaran,</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Tolong kucurkanlah airnya, siram api itu" kalau andaikata otot tersebut bisa bicara.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Sepertinya kencingnya sudah diujung mau meluncur keluar ketika aku sedang menaiki eskalator ke lantai berikutnya, disini malah kamar mandinya tidak ada. Akhirnya dengan langkah gontai dan menahan pipis yang semakin mendesak aku kembali ke café dengan harapan pak Eko mengetahui letak toilet yang lain. Pak Eko masih minum kopi ketika aku sampai dan langsung duduk kembali.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Semua toilet rusak pak" jawabku putus asa.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Buka saja celana dalammu dan pipis disini" kata pak Eko ringan seolah-olah jawaban itu sangat bijaksana.</span></div>
</span><span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Wajahku memerah seketika mendengar jawaban itu, malu rasanya saking hebatnya sampai-sampai pipisku muncrat sedikit.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Bagaimana mungkin pak" Jeritku pelan,</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Buka dulu celana dalam kamu dan taruh di atas meja" perintah pak Eko.</span></div>
</span><span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Hatiku langsung berdegup kencang dan wajahku menjadi semakin merah. Tapi aku takut dan mengikuti aja pak Eko. Aku mengangkat rokku sedikit dan melucuti celana dalam ku sambil duduk sambil berharap cemas tidak ada orang di café itu yang tahu. Celana dalam itu kuserahkan ke pak Eko yang kemudian di taruh di atas meja. Selanjutnya aku menunggu instruksi pak Eko. Pak Eko mengambil gelas kosong bekas lemon tea yang tadi kuminum dan menyodorkannya ke aku, sambil berkata,</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Kamu pipis aja ke gelas ini, tokh tidak ada yang tahu kalau itu lemon tea atau pipis kamu".</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Hatiku langsung copot mendengar perintah itu. Tapi ya mungkin itu satu-satunya jalan. Meja tempat kami duduk bukan tipe tertutup cuma saja karena kursi sofa sehingga posisi meja menutupi ku sampai batas dada dan juga meka tersebut cukup lebar Ya cukup tertutup dan rendah sehingga orang tidak mudah melihat apa yang terjadi di bawah meja tapi kalau ada yang menjulurkan kepala di bawah meja pasti akan terlihat pemandagan indah.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Aku menerima gelas tersebut dengan tangan gemetar selanjutnya aku memposisikan duduk ku ke ujung kursi agar bisa meletakan gelas di bawah kemaluanku. Aku tidak berapa jelas dimana posisi gelas apakah sudah tepat atau belum yang pasti aku harus membuka paha agak lebar, tangan kanan ku memegang gelas dan tangan kiri ku membuka bibir kemaluanku lebar-lebar, gelas kuposisikan tepat di mulut bibir kemaluanku dan tiba-tiba pak Eko berkata,</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Jangan pipis dulu jaga aba-aba dari saya, dan jangan pipis terlalu kuat bunyinya itu lho bisa memancing perhatian orang,"</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Saya kemudian memandang sekeliling tampak ada beberapa laki-laki yang duduk berhadapan tapi tidak memperhatikan kami. Andaikata mereka menundukan badan kebawah sudah pasti mereka melihat jarak meja kami Cuma 1,5 meter saja. Mereka tepat berhadapan dengan kami, tadinya mereka tidak ada entah kenapa bisa berada di situ.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Oke Yessy, kalau sudah siap saya hitung sampai 3 dan kamu mulai pipis, 1.. 2.. 3" demikian aba-aba dari pak Eko.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Aku pipis dengan perlahan tapi stabil, muncratan pertama agak keluar dan membasahi jariku dan mungkin juga lantai, tapi begitu pipis keluar lancar sudah tidak tumpah lagi. Aku betul-betul sudah tidak tahan lagi terlambat semenit pasti aku sudah pipis di kursi sofa tersebut. Tiba-tiba pak Eko memanggil pelayan di meja sebelah, aku baru mengeluarkan 1/3 dari seluruh kencingku, ketika pelayan tersebut dengan sigap mendatangi mejaku.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Tiba-tiba aku sadar celana dalamku sudah tidak ada di atas meja. Celana dalam tersebut berada 1/2 meter di depan mejaku siapapun yang mengambilnya akan tahu aku sedang pipis ke dalam sebuah gelas, dan dia pasti akan mendapatkan pemandangan yang sangat indah. Bibir kemaluan yang terbuka, gelas yang berisi separuh cairan pipis kekuningan, dan lubang kemaluan yang memancarkan pipis kekuningan, pertunjukan yang cukup indah bukan hanya untuk kelas café,</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Tolong ambilkan celana nona ini jatuh di depan itu pak" pak Eko meminta tolong pelayan untuk mengambil celana dalam yang jatuh di depan meja kami. </span><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Pelayan itu membungkuk dan mengambil celana dalam itu. Semua terjadi begitu cepat sampai aku tidak sempat menghentikan kegiatan ini. Dalam hati aku mau pingsan aja, pasti pelayan itu melihat aku pipis, oh tidak, pelayan itu kemudian berdiri dan sambil tersenyum sambil menyodorkan celana dalam itu ke saya, kedua tangan saya sedang sibuk di bawah ketika saya disodori celana dalam itu. Pelayan itu wajahnya merah karena malu dia kayaknya kaget sekali ketika tadi memungut celana itu.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Taruh aja di meja itu, terima kasih pak" jawabku menahan malu dan mukaku merah.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Kamu ini bagaimana sih Yes, masak orang sudah angkat barang kamu, kasih baik-baik masak kamu suruh taruh di meja itu kan celana dalam yang tidak sepatutnya berada di meja" sergap pak Eko, "Terima dengan kedua tangan kamu, berdiri dan membungkuk sendikit sambil mengucapkan terima kasih, ayo cepat!!" lanjut pak Eko setengah marah-marah.</span></div>
</span><span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Tapi..," kencingku meluncur lebih deras dan tidak berdaya, tanganku tidak mungkin kuangkat, Aku sadar pak Eko sedang mempermalukan ku di depan pelayan ini.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Tapi saya tidak bisa pak" pintaku memohon.</span></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Ya, sudah selesaikan dulu kerjamu baru terima celana itu dan lakukan seperti yang saya perintahkan" lanjut pak Eko penuh wibawa.</span></span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Rasanya seperti setahun ketika akhirnya aku selesai memuntahkan seluruh kencing ke dalam gelas, tepat segelas penuh. Aku jadi sadar gelas ini harus kuangkat ke atas meja supaya kedua tanganku kosong. Aku mengangkat gelas itu dengan gemetar kutaruh di atas meja dan kemudian aku berdiri dan menerima celana dalam itu dan mengangguk terima kasih. </span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Pelayan itu sepertinya melihat semua yang terjadi ketika dia tersenyum penuh arti kepadaku sambil menyodorkan celana dalam tersebut.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Minumannya sudah tidak diminum lagi non, biar saya angkat" pelayan itu berkata penuh arti seolah-olah tidak tahu apa-apa.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Sabar dulu belum habis diminum, ada apa buru-buru, ayo Yessy, habiskan dulu minuman kamu" Pak Eko berkata seolah tidak terjadi apa-apa juga. </span></span><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Yessy langsung syok begitu melihat segelas penuh kencingnya sendiri dalam satu-satunya gelas yang berisi "minuman". Matanya menoleh ke pak Eko sambil berharap pak Eko tidak memaksa dia untuk meminum "minumam" dalam gelas itu.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Ayo habiskan kalau kurang manis bisa tambah gula" sambil mengambil sedotan di atas meja dan memasukan nya ke dalam gelas tersebut.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Aku malu sekali harus meminum air kencing sendiri dalam gelas tinggi yang di beri sedotan lagi dan bukan saja itu melainkan di saksikan juga oleh 2 orang yang satu bahkan aku tidak tahu namanya dan mereka juga tahu bahwa itu adalah air kencingku sendiri. Tanganku gemetar memegang gelas yang hangat dan memasukan sedotan ke mulutku. Rasanya seperti berabad-abad dan kedua orang di depanku menunggu dengan penuh senyuman melihat aku minum.</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Rasanya sedikit asin dan baunya sangat pesing. Warnanya kuning dan penuh busa. Nasi goreng di perutku rasanya mau keluar semua ketika cairan kuning itu mulai membasahi tenggorokanku dan lambungku. Minum segelas penuh rasanya lama sekali bahkan aku di paksa menghisap sampai habis tuntas dan menjilat gelas tersebut. Pelayan tersebut mengambil gelas tersebut dan diangkat ke atas sambil berkata</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Wah, nona ini hebat ya minumnya, mau tambah lagi"</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">"Tiiidak..," Tangisku.</span></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><span style="font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;"></span></span><span style="text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Kami membayar lalu keluar dari Café diiringi ucapan terima kasih dari pelayan tersebut sambil berkata</span></div>
<span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Lain kali datang lagi ya".</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Aku hampir pingsan ketika pelayan tersebut membisikan sesuatu ke telingaku.</span></div>
</span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"></span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Gelas itu tidak akan pernah ku cuci akan di taruh di atas pajangan dan di beri tulisan 'Yessy meminumnya sampai Habis' tiap kali kamu datang aku akan menceritakan peristiwa ini kepada tamu yang ada"</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-51775786639337949082013-07-06T02:30:00.003+08:002013-07-06T04:05:39.625+08:00Cerita Dewasa Gairah Mamahku<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA39eKRLz9p3LgcIBeJN_Jb2kvcUQRoMkoVFJMwIsfd3eMlD-ww6jDeOndrDTCVOoQxgmYOhZEapG2D7uMM5gFFBH-2tWmkGHUnPAtTqT0JbrNs0XlqPBo99nb63cH7nQReQAudcf_piS7/s1600/525114_106829539476972_260241441_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: black;"><img border="0" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA39eKRLz9p3LgcIBeJN_Jb2kvcUQRoMkoVFJMwIsfd3eMlD-ww6jDeOndrDTCVOoQxgmYOhZEapG2D7uMM5gFFBH-2tWmkGHUnPAtTqT0JbrNs0XlqPBo99nb63cH7nQReQAudcf_piS7/s320/525114_106829539476972_260241441_n.jpg" width="320" /></span></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;">Aku lahir di Jakarta tahun 1989. Di saat itu mamaku baru berumur 17 tahun. Mama kawin muda karena alasan berbagai macam. Papa kandungku berasal dari latar belakang yang cukup berada dengan bisnis/toko-toko electronic yang lumayan terkenal di Jakarta. Kehidupan rumah tangga kami kurang begitu harmonis. Papa sangat sibuk mengurus toko yang mana cabangnya di mana-mana. Untung saja </span><span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;">mama adalah fulltime housewife (ibu rumah tangga). Saat ini mamaku baru saja berumur 36 tahun, dan masih tampak cantik dan berkulit putih bersih.</span></span></div>
<span style="background-color: white;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></span></div>
<span style="background-color: white;">
<span class="text_exposed_show" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="font-size: 12px; text-align: justify;">
Di Jakarta, kami hanya memiliki satu pembantu rumah tangga, tidak seperti rumah-rumah tangga yang lainya, yang bisa memiliki lebih dari 2 pembantu rumah tangga. Aku hanya anak tunggal, jadi cukup dengan 1 pembantu rumah tangga saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Aku mengalami puberitas sewaktu masih duduk di bangku 2 SMP. Aku mengenal yang namanya blue film, cerita stensilan, dan game computer porno dari teman-teman seperguruan. Kami sering kali bertukar blue film, atau barang-barang pornografi. Sepertinya inilah yang membuatku menjadi sedikit abnormal dengan masalah seksualitas, ditambah dengan kejadian-kejadian aneh di rumah yang sering aku alami.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Posisi kamarku bersebelahan langsung dengan kamar papa/mama. Di tengah malam di saat ingin membuang air kecil, aku sering mendengar desahan mama/papa di saat mereka sedang menikmati malam suami-istri mereka. Pertama-tama aku sangat amat jijik dan risih mendengarnya, kemudian menjadi biasa, dan pada waktu aku menginjak saat SMA/SMU, aku malah menjadi penasaran saja apa yang mereka lakukan di balik pintu kamar.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Di kamar mama ada kipas angin yang menempel di dinding yang digunakan untuk membuang udara dalam kamar keluar. Mama/papa sering lupa menutup kipas angin tersebut di saat menyalakan AC.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">
Suatu malam, papa/mama sedang ‘gituan’ di dalam kamar, dan mereka lagi-lagi mereka lupa menutup kipas angin mereka. Aku menjadi penasaran, dan ingin mengintip apa yang sedang mereka lakukan di dalam kamar. Aku mendengar jelas suara mama sedang mendesah dan mengeluh panjang, seperti atau mirip dengan wanita-wanita yang pernah aku tonton di film-film bokep. Aku menjadi sedikit kelainan, ingin sekali dan penasaran ingin melihat wajah mama di saat sedang di-’gituin’ oleh papa.</div>
</span></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br /></span></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOOOVVKOrfctXZclpsIhM81qoAHX2qWloLSy6tUu38Y11LioAI4ksrbsOWK7GSi7-TmYi6ijwPWETZieV_P-XOxZGgUDYuOlwsuVELy_k4q2SFtCeS8o6mx_2HGLraHDglGw-AleojdwWs/s1600/0h+5.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOOOVVKOrfctXZclpsIhM81qoAHX2qWloLSy6tUu38Y11LioAI4ksrbsOWK7GSi7-TmYi6ijwPWETZieV_P-XOxZGgUDYuOlwsuVELy_k4q2SFtCeS8o6mx_2HGLraHDglGw-AleojdwWs/s1600/0h+5.jpg" /></span></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;">Akhirnya aku memberanikan diri untuk mengintip, meskipun aku rasa takutku akan kepergok masih sama besarnya pula. Aku tarik kursi belajarku pelan-pelan, kemudian aku taruh pas di bawah kipas angin. Dengan perlahan-lahan aku naik ke kursi belajar, dan mencoba mengintip sedikit demi sedikit. Untunglah situasi di luar kamar kami tampak gelap, hanya lampu di luar rumah saja yang masih menyala, sehingga bisa mereka tidak mungkin dapat melihat sosokku di balik kipas angin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;">Kamar mama masih tampak remang-remang, hanya lampu di samping ranjang mereka yang sedang menyala, namun masih tampak jelas seisi ruangan kamar mereka. Kakiku seperti lemas langsung melihat mama merebah di atas ranjang dengan selangkangannya terbuka lebar-lebar. Aku hanya melihat punggung papa yang penuh dengan peluh keringat dan papa tampak asyik memainkan pinggulnya maju mundur di selangkangan mama. Kedua tangan mama meremas-remas selimut tipis, matanya terpejam, dan bibir mama hanya berkomat-kamit seakan-akan menahan geli dan nikmat yang luar biasa. Jujur saja jantungku berdegup kencang, dan aku pun ikut bernafsu melihat mereka sedang asyik di sana.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Setelah beberapa menit kemudian, tubuh papa tiba-tiba bergetar sedikit, dan papa mulai membuka suara yang amat pelan seperti memberikan aba-aba kepada mama dan mama hanya mengangguk saja seperti mengerti apa yang akan terjadi. Tak lama dari aba-aba papa, tiba-tiba tubuh papa bergetar hebat, dan pinggulnya menekan dalam-dalam ke dalam selangkangan mama. Mama pun sama, seperti sedang keenakan, mama menempelkan kedua telapak tangannya ke pantat papa, dan menekannya dengan kencang, seperti ingin agar yang sedang masuk di selangkangan mama itu tertanam dalam-dalam. Mama mengeluh panjang, begitu juga dengan papa. Papa memeluk mama yang sedang merebah di atas ranjang, sambil menciumi leher mama dengan penuh nafsu. </span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; text-align: start;">Karena takut kepergok, aku cepat-cepat turun dan kabur dari sana. Biasanya seabis keluhan panjang mama/papa, karena paling tidak salah satu dari mereka pasti keluar dari kamar. Paling sering mama yang keluar dulu dari kamar, dan langsung ke kamar mandi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Malam itu aku ngga bisa tidur. Sosok mereka terbayang-bayang di dalam otakku. Mama yang begitu cantik dan lembut, tampak binal dan merangsang sekali di saat ‘begituan’ dengan papa. Seperti singa betina yang haus dengan nafsu birahi. Untunglah papa juga singa jantan yang mampu memuaskan singa betina yang haus itu.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Sejak saat itulah, aku tumbuh sedikit demi sedikit menjadi aneh. Aku suka sekali membayangkan tubuh mamaku sendiri. Aku tau bahwa ini sangat tidak benar. Puberitasku semakin berapi-api. Aku sering sekali mengintip mamaku mandi atau sesekali mengintip sewaktu dia sedang ganti baju di kamarnya. Aku tidak lagi mengintip aksi papa dan mama di dalam hari, karena ada perasaan ngga senang atau jealous.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tetapi kelainan yang aku alami ini aku simpan sendiri, dan tiada satupun teman atau orang lain yang mengetahui sifat kelainanku ini. Perlu yang para pembaca ketahui, bahwa aku masih suka menonton film biru, dan masih terangsang saja melihat wanita lain dalam keadaan terlanjang di film biru atau mengenakan pakaian seksi di tempat umum. Namun, di samping itu, aku pun juga suka melihat mamaku sendiri dalam keadaan terlanjang. Aku lebih memilih untuk berdiam diri, karena apabila bersuara sekali, bisa heboh dan rusak nama baikku.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku cukup memendam perasaan aneh ini lebih dari 3 tahun. Setelah tamat SMA, aku langsung memutuskan untuk kuliah di kota Perth. Aku berangkat ke sana sendirian, dan sempat tinggal di homestay selama 3 bulan, kemudian aku memutuskan untuk tinggal di apartment sendiri dengan alasan kebebasan.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Beberapa minggu setelah aku tinggal di apartment, mamaku memberi kabar bahwa dia akan datang menjengukku sekalian jalan-jalan di negeri Australia. Rencana awal mama akan datang bersama papa dan adik mama. Namun seperti biasanya, alasan sibuk papa selalu saja menjadi penghalang utama untuk tidak ikut dengan mama. Adik mama sebenarnya ingin sekali datang, tapi karena saudara sepupuku (anak dari adik mama) terkena cacar air, jadi urunglah niatnya untuk datang bersama mamaku.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku jemput mamaku di airport hari Minggu pagi. Cuaca saat itu lumayan sejuk, dan mungkin terasa dingin untuk mamaku yang datang langsung dari kota Jakarta yang panasnya minta ampun. Aku bawa jaket cadangan, jaga-jaga apabila mungkin mama kedinginan sewaktu keluar dari airport. Saat itu aku sedang liburan pertengahan tahun selama 3 minggu. Jadi kunjungan mama ini tepat pada waktunya.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Betapa gembiranya bisa bertemu mamaku lagi setelah beberapa bulan berpisah. Setelah berpelukan melepas kangen/rindu, kami kemudian naik taxi menuju apartementku. Selama perjalanan kami banyak berbincang-bincang. Mama lebih banyak bertanya daripada aku, terutama tentang bagaimana kehidupanku selama jauh dari orang tua.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tak lebih dari setengah jam, kami sampai di apartmentku. Setelah membayar uang taxi, kami langsung naik lift menuju kamar apartmentku. Kamar apartmentku hanya ada 1 kamar, dan karena aku baru beberapa minggu pindah di apartment ini, aku belum banyak membeli perabotan rumah. Ruang tamuku hanya ada TV dan 1 bean bag sofa. Aku belum sempat membeli sofa beneran.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Timmy, kamu kok jorok banget! Apartmentmu berantakan sekali.” sambil mecubit pipiku. Aku hanya tertawa saja.</span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Sekarang mama mau kemana? Mau sarapan dulu?” tanyaku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Mama pengen tidur-tiduran dulu deh. Tadi mama sudah sarapan di pesawat. Timmy kalo mau sarapan, mama bikinin dah.” tawar mama.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Hmmm … ngga usah dah … Timmy beli aja di Mc Donald. Breakfastnya lumayan kok. Mama tidur aja dulu.” jawabku. Mama lalu menggangguk, dan aku pun berangkat membeli breakfast meal di Mc Donald. Aku memutuskan untuk sarapan di tempat saja, daripada di bawa pulang.</div>
</span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Setengah jam kemudian aku pulang ke apartment. Suasana di apartementku hening. Kulihat bagasi mama sudah terbuka, aku bisa memastikan mama sudah ganti pakaian. Kemudian ku cek kamarku, kulihat mama sedang tidur pulas di atas ranjangku. Aku membiarkan dia beristirahat dulu. Sambil menunggu mama bangun, aku menghabiskan waktu browsing-browsing Internet di laptopku.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Selang 3 jam kemudian, mama tiba-tiba keluar dari kamar.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Timmy, kamu lagi ngapain?” tanya mama sambil mulutnya menguap ngantuk.</span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Lagi main Internet, ma. Mama sudah lapar belon? Sudah jam 2 siang loh.” tanyaku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Belum seberapa lapar sih. Emang Timmy mau makan apa?” tanya mama balik.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Hmmm … Timmy mau ajak mama makan di restoran Thailand deket sini. Enak banget deh, mama pasti doyan.” ajakku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Ok, mama ganti baju dulu yah” singkat mama. Aku pun menggangguk dan bersiap-siap diri.</div>
</span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Mama mengambil baju lagi dari tas bagasinya, dan kemudian masuk ke kamar untuk ganti pakaian. 5 menit kemudian mama keluar dari kamar. Siang itu mama mengenakan kaus ketat, dan celana jeans. Tampak dada montok mama menonjol. Aku jadi sedikit risih melihatnya, meskipun dalam hati ada perasaan senang. Mama tampak seperti wanita yang baru berumur 25 tahunan. Padahal saat itu mama sudah berumur 35 tahun.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Hari itu aku mengajak mama jalan-jalan melihat kota Perth. Mama tampak hepi menikmati liburannya. Tidak bosan-bosannya mama mengambil foto dan sesekali meminta orang yang sedang lewat untuk mengambil foto bersamaku. Dengan wajah mama yang tidak seperti wanita berumur 35 tahun, kami seperti terlihat sedang pacaran saja.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Kami jalan-jalan sampai larut malam, dan kami kembali ke apartment sekitar jam 11 malam lebih. Badanku amat letih, begitu juga dengan mama. Aku senang sekali mama bisa datang ke sini. Selain aku bisa dimanja, aku juga bisa mengajaknya jalan-jalan kemana-mana.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Mama mandi dulu aja.” suruhku sambil memberi handuk bersih ke mama.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Sewaktu aku sedang unpacking barang belanjaan kami seharian, tiba-tiba terdengar suara mama sedikit teriak.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Timmy, ini gimana ngunci kamar mandi. Kok mama ngga liat ada kunci di sini?” tanya mama penasaran sambil tubuhnya dibalut handuk. Kulihat pundak dan paha mama yang benar-benar mulus.</span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Di sini emang sudah biasa ngga ada kunci di kamar mandi, ma. Sudah biasa aja orang sini.” jawabku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Iya, tapi mama ngga biasa.” protes mama kemudian balik ke kamar mandi.</div>
</span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tak lebih dari 10 menit, mama keluar dari kamar mandi. Malam itu mama mengenakan kaus ketat dan celana boxer yang amat pendek (kira-kira 20 cm dari lutut), sehingga tampak paha mama yang putih mulus dan juga kedua payudaranya yang menonjol karena kaus ketatnya.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Mama kemudian duduk disebelahku seakan-akan melihat sedang apa aku di depan laptopku. Bau sabun wangi terhirup dengan jelas dari tubuh mama. Bau sabun yang tidak asing lagi bagiku.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Timmy, kenapa kamu belon beli sofa?” tanya mama.</span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Belon sempat aja ma.” jawabku santai.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Besok mau beli sofa? Mama beliin deh.” tawaran mama.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Boleh aje …” jawabku santai.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Timmy, sono mandi. Mama pinjam laptop dulu, mau emailin papa dulu.” sambung mama lagi. Tanpa perlu dikomando, aku kemudian bangkit dari bean bag sofa, dan langsung menuju kamar mandi.</div>
</span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Di dalam kamar mandi, diotakku sempat keluar pikiran jorok. Aku berpikir ingin mengintip mama mandi besok, mumpung tidak ada kunci di kamar mandi apartementku ini.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Setelah selesai mandi dan mengeringkan rambut, kulihat mama masih asyik chatting dengan papa. Aku diminta mama juga ikutan membaca chattingan mereka.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Jam telah menunjukkan pukul 1 pagi. Aku tidak kuat lagi menahan rasa kantuk. Aku berpamitan untuk tidur dulu. Mama masih terlihat asyik ber-chatting ria dengan papa.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Karena aku masih belon punya sofa beneran, malam itu aku tidur bersama mama di satu ranjang. Untung tempat tidurku itu ukuran queen bed, jadi cukup luas untuk 2 orang. Untung mama tidak sungkan atau risih dengan ide tidur satu ranjang. Mungkin karena anak sendiri mungkin mama tidak menaruh curiga atau risih.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Malam itu aku tidur nyenyak sekali, karena sehari sebelum-nya aku kurang tidur karena harus menjemput mama pagi-pagi di airport.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tepat pukul 8 pagi, aku membuka kedua mataku perlahan-lahan. Sang surya telah terbit dengan cerahnya dibalik gorden/kerai kamar. Aku merasakan ada sesuatu yang lembut dan empuk ditangan kananku. Perlahan-lahan aku menoleh ke kanan, tampak mama yang masih tertidur lelap di samping kananku sambil memeluk lengan kananku. Terasa hangat dan empuk payudara mama di lengan kananku. Baju ketat yang mama kenakan itu terkesan tipis ditambah dengan mama yang tidak mengenakan BH, sehingga terasa betul kekenyalan payudara mama. Wajah mama bersembunyi dibalik lengan kanan atasku, sedangkan paha kanannya menimpa paha atasku. Namun, kedua tubuh kami masih terbungkus selimut tebal.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Pagi itu lumayan dingin, jadi ini mungkin instinct mama (dibawah sadar) untuk mencari kehangatan. Jadi tanpa sadar dia memeluk lenganku, agar merasa hangat.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Perasaanku tidak karuan rasanya. Biasanya setiap bangun tidur, mr junior pasti juga ikut bangun. Tapi pagi ini mr junior bangun dalam keadaan yang benar-benar keras. Aku memilih untuk diam seperti patung. Aku tak ingin goyang sedikit pun. Takut apabila aku goyang sedikit, mama bakalan merubah posisinya lagi.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjS6OyAXAeZHqxaqeVQ-R7JZX-qhA9pJfgSApita6re3mBagmoAt4enZblG8MAgwkYm51jRKYD9bniOxDcn6JUJBsl6HDbcM7gfbGLO9ZdsTt1O2IH_rz_4HYhzOcMfl6NRW7e3txOOh4i/s1600/D......jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjS6OyAXAeZHqxaqeVQ-R7JZX-qhA9pJfgSApita6re3mBagmoAt4enZblG8MAgwkYm51jRKYD9bniOxDcn6JUJBsl6HDbcM7gfbGLO9ZdsTt1O2IH_rz_4HYhzOcMfl6NRW7e3txOOh4i/s320/D......jpg" width="240" /></span></a><span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Jam menunjukkan pukul 9 kurang. Berarti aku telah hampir 1 jam lamanya diam seperti patung. Posisi mama pun tidak berubah pula, malah lebih mengencangkan pelukannya dan paha mulus mama sekarang mendarat di perutku. Mr junior alias batang penisku tertimpa paha mulusnya. Namun bukan berarti mr junior bakalan loyo, justru kebalikannya - makin tegang saja. Jantungku berdegup kencang, karena pikiran kotorku telah meracuni akal sehatku.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; text-align: start;"></span><br />
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; text-align: start;">Tangan kiriku mulai bangkit dan memutuskan untuk bergerilya di paha kanan mama. </span></div>
<span style="background-color: white; text-align: start;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="text-align: start;">Perlahan-lahan aku mengelus-elus dengkulnya, selang beberapa lama kemudian aku mulai mengelus-elus pahanya. Sungguh susah kupercaya, bahwa paha yang mulus tanpa borok ini adalah milik mamaku sendiri. Aku semakin bersemangat mengelus-elus paha mama. Tubuh mama masih tidak bereaksi. Aku semakin berani dan nekat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Kini jarak elusan tanganku semakin melebar. Pertama dari dengkul, kemudian merangkak maju sampai ke batas celana boxer mama, sekarang mulai masuk ke celana boxernya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Hanya dalam hitungan beberapa menit, tubuh mama mulai bereaksi perlahan-lahan dan kesadaran mama pun mulai bangkit perlahan-lahan pula.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Hmmm … Timmy … kamu lagi ngapain? Geli loh!” tanya mama sambil terkantuk-kantuk, tapi masih memeluk lenganku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Anu … Timmy lagi elus-elus mama.” jawabku seadanya plus sedikit panik.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Ehmm … kalo mau elus-elus mama, punggung mama aja atau rambut mama. Jangan di paha, geli banget di sana.” kata mama.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Jadi ngga enak?” tanyaku penasaran.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Bukan ngga enak sayang, tapi geli aja. Enak sih enak, tapi jadinya lain …” ucapan mama stop.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Lain apanya?” tanyaku lagi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Pokoknya lain enaknya. Jangan di sana lagi deh.” pinta mama.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku kemudian menghentikan gerilyaku, dan kembali menjadi patung lagi. Aku tidak tau apakah mama merasakan tonjolan mr junior di pahanya atau tidak. Kalo dipikir secara logika, dia pasti merasakan tonjolan keras dibalik celana tidurku, karena pahanya tepat mendarat di sana. Tapi dia tidak beraksi apapun.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Setelah itu, mama tidak bisa lagi tidur. Jadi kami akhirnya ngobrol-ngobrol di atas ranjang dengan posisi yang sama pula.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Sudah hampir 1 jam kami ngobrol di atas ranjang, akhirnya aku meminta mama untuk mandi dulu, karena hari ini kita mau jalan-jalan lagi. Mama kemudian bangkit dari tempat tidur, dan menuju kamar mandi.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">5 menit kemudian, aku pun bangkit dari tempat tidur. Kupikir sambil menunggu mama selesai mandi, lebih baik aku menyiapkan sarapan pagi (roti panggang pake selai strawberry).</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Setelah berjalan beberapa langkah dari pintu kamar, aku dikejutkan oleh sesuatu di depan mataku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Kudapat pintu kamar mandi tidak tertutup rapat oleh mama. Ini adalah kesengajaan atau tidak, aku tidak tahu.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Akal sehatku mulai berkelahi dengan akal kotorku. Akal sehatku menyuruhku untuk tidak melihat dibalik pintu yang tidak tertutup rapat itu dan segera langsung menuju ke daput, sedangkan akal kotorku mengatakan kalo hanya mengintip sebentar tidak ada ruginya. Alhasil dari perkelahian akal sehat melawan akal kotor, pemenangnya adalah akal ngga sehatku alias akal kotor.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku berjalan sambil berjinjit-jinjit, agar langkah kakiku tidak terdengar olehnya. Kudorong perlahan-lahan pintu kamar mandi yang tidak tertutup rapat tersebut. Posisi shower di kamar mandi tepat disamping pintu kamar mandi. Shower cubic/ruang shower di kamar mandi terlapisi oleh kaca yang bening. Sehingga dapat terlihat dengan jelas siapapun yang mandi di sana.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Kubuka pintu kamar mandi hanya sekitar 1.5 centimeter lebarnya, dan mata kananku perlahan-lahan mulai mengintip lewat celah sempit tersebut.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Hanya sekilas saja, aku langsung menelan ludah, dan jantungku kembali berdegup kencang. Antara takut dan bergairah menjadi satu. Takut apabila nanti kepergok mengintip mandi, dan bergairah karena menonton tubuh bugil mama sedang mandi. Mr junior alias batang penisku kembali mengeras. Napasku jadi tidak beraturan.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Kulihat mama sedang membilas rambutnya dengan shampoo dengan mata yang terpejam, kemudian setelah itu menyabuni tubuhnya (dari dada, perut, punggung, tangan, dan kakinya) dengan shower gel. Oh … sungguh indah pemandangan saat itu. Begitu sempurna tubuhnya di umurnya yang masih 35 tahun.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Hampir 10 menit lamanya aku berdiri termangu di depan pintu kamar mandi. Jantungku terus menerus berdegup dengan kencang-nya. Mr junior pun ikut nyut2an alias menegang pada tegangan yang paling tinggi.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tiba-tiba mama memutar kran showernya, pertanda mandinya telah selesai. Aku dengan segera lari-lari berjinjit-jinjit menuju dapur. Sesampai di dapur, aku lupa apa tujuan awalku di dapur. Aku hanya membuka-buka lemari di dapur dan kulkas. Mengambil makanan apa saja yang aku lihat.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tak lama kemudian mama keluar dari kamar mandi dengan santainya dan menuju ke dapur. Tidak tampak di raut wajahnya adanya perasaan kaget atau curiga. Sikap mama biasa-biasa saja sambil berjalan mendekatiku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Timmy, kamu mau bikin apa?” tanya mama santai.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Oh ini … Timmy mau bikin breakfast dulu. Mama siap-siap aja dulu. Kita keluar setengah jam lagi.” jawabku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Iya sudah, sini mama yang bikinin, kamu mandi dulu deh. Biar ngga buang-buang waktu.” perintah mama.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Selama di kamar mandi, bayangan tubuh mama tadi yang sedang bugil sambil mandi tidak dapat dengan mudah lepas dari pikiranku. Aku dibikin pusing oleh pikiran jorok ini. Tetapi di dalam hati kecilku berharap agar hari-hari berikutnya aku masih bisa mengintipnya paling tidak sekali atau dua kali, dengan harapan mama mungkin lupa menutup kamar mandinya lagi.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Hari itu kami menghabiskan waktu berjalan-jalan di kota pinggiran dan sempat mampir ke toko furniture untuk membeli sofa. Namun sayang sekali sofa yang kami pilih tersebut masih harus menunggu sekitar 2 minggu untuk bisa diantar ke rumah, karena kami memilih warna sofa yang sedang tidak ada stok barangnya. Jadi si toko tersebut harus membuat yang baru. Bagiku 2 minggu menunggu tidak ada masalah, karena ide untuk membeli sofa bukan datang dariku. Tidak ada sofa pun aku masih bisa bertahan hidup, karena pada dasarnya aku hanya tinggal sendirian saja.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Karena mama bakalan tinggal di Australia ini lebih dari 2 minggu, kami sempat mampir ke travel agent terdekat untuk mencari-cari info tentang holiday di Sydney, Gold Coast, Melbourne, dan Hobart (Tasmania). Namun hari itu kami masih belon memberikan keputusan akan berlibur di kota yang mana. Aku secara pribadi ingin sekali mengunjungi kota Sydney dan bermain-main di theme park di Gold Coast. Kalo mama antar Sydney atau Melbourne. Karena masih belum ada keputusan yang solid, kami tidak mem-booking dulu pake holiday tersebut.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tak terasa kami seharian keluar rumah. Sesampai di rumah pukul 8 malam. Malam itu kami membeli makanan take away untuk makan malam kami. Terlalu letih untuk makan di restoran lagi, dan terlalu letih untuk memasak di apartment. Jadi membeli makanan take away adalah pilihan yang tepat. Mama membeli paket sushi kesukaannya, dan karena aku tidak doyan sushi, aku membeli paket bento yang berisi nasi, ayam terayaki, dan sayur mayur.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Kami makan sambil ngobrol santai. Kalo dengan mama ada saja yang bisa diobrolkan. Dia sepertinya banyak sekali bahan pembicaraan. Dari cerita kehidupannya, kehidupan papa, dan kehidupan teman-temannya. Termasuk kehidupanku sewaktu masih kecil.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Jam telah menunjukkan pukul 10 malam.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Besok kita mau ke mana?” tanya mama.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Hmm … terserah mama. Besok mau coba main golf ngga? Di sini banyak orang Indo pula yang datang untuk bermain golf di sini.” ajakku.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Tapi mama ngga bisa maen golf. Papa tuh jago maen golf.” puji mama.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Iya kita ke sana aja. Kita maen aja yang asal pukul aja … namanya Driving Range.” jawabku lagi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Ok.” jawab mama singkat.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku pun segera beranjak dari meja makan, dan membereskan piring-piring kotor. Mama pun beranjak dari meja makan, kemudian menuju laptopku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Mama mau emailin papa dulu yah. Moga-moga dia online. Jadi mama ngga perlu telp. Timmy mandi dulu abis cuci piring yah?!” ujar mama.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Selama aku mencuci piring, suasana menjadi sedikit hening. Mama terlalu berkonsentrasi dengan laptopku menulis cerita tentang kegiatan kita seharian lewat email. Pikiran jorokku mulai kambuh lagi di saat aku sedang asyik mencuci piring. Di dalam hati kecilku juga berharap agar malam ini mama lupa lagi menutup rapat pintu kamar mandinya. Pikiran jorok dan harapan yang tidak tau malu ini masih meracuniku di saat aku sedang mandi malam.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Ma, Timmy dah selesai mandi. Mama mandi dulu deh.” suruhku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Iya, ntar rada tanggung.” jawab mama.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku pun duduk bersila di samping mama. Kulihat monitor laptopku. Mama sedang mengetik panjang email tentang kegiatan kami seharian. Dari makan pagi sampai makan malam. Tapi aksiku di pagi hari yang mengelus-elus paha mama jelas tidak diceritakan di email tersebut.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Setelah email itu dikirim, mama pun beranjak dari bean bag sofa dan langsung menuju kamar tidur untuk menata oleh-oleh yang dibelinya seharian dan juga mengambil pakaian tidur barunya sebelum mandi. Aku diam-diam mengamati gerak-gerik mama. Aku berpura-pura mondar-mandi di dapur untuk mencari camilan dan minuman ringan. Sesekali aku masuk ke kamar tidur dengan pura-pura mengambil buku atau mengambil apa aja. Berlagak pura-pura sibuk.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Setengah jam kemudian, mama keluar dari kamar tidur dan menuju kamar mandi. It is the moment of truth (inilah moment yang ditunggu-tunggu).</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Takkk … ” begitulah bunyi pintu kamar mandi. Suara pintu yang tidak begitu keras. Aku mencoba untuk tidak bertindak terlebih dahulu.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Setelah menunggu 5 menit lamanya, aku bangkit dari bean bag sofa-ku dan berjalan berjinjit-jinjit menuju ke kamar mandi untuk mengecek keadaan pintu kamar mandi.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Sesampai di depan kamar mandi, entah mengapa hatiku menjadi girang tak karuan. Sekali lagi, pintu kamar mandi tidak mama tutup dengan rapat. Aku mulai menaruh sedikit kecurigaan dengan kelakuan mama ini. Aku curiga apa ini dilakukan dengan sengaja olehnya. Karena pertama, pintu kamar mandi tidak rusak, dan bisa tertutup dengan rapat apabila memang mau ditutup. Kedua, tadi pagi sewaktu mama selesai mandi, semestinya dia sadar apabila pintu kamar mandi tidak tertutup rapat, bahkan terbuka 1.5 centimeter. Apabila dikata yang tadi pagi itu adalah suatu kesalahan, tidaklah mungkin akan mama lakukan kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Jantungku kembali lagi berdegup dengan kencang, namun kali ini perasaan takutku menjadi sedikit berkurang dibanding yang pagi hari. Karena diotakku telah ada asumsi bahwa ini adalah suatu kesengajaan dari mama. Sekali lagi aku sedang menikmati pemandangan indah yang kurang lebih mirip seperti yang pagi hari.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Ketika aku sedang asyik menonton pemandangan yang indah penuh nafsu itu, tiba-tiba kran shower tiba-tiba dimatikan olehnya. Inilah sinyal untuk segera kembali ke tempat asalku yang tadi. Aku berpura-pura memandangi layar monitor laptopku, namun otak bersihku masih belum sepenuhnya sadar. Aku berpura-pura membuka berita-berita di Internet.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tidak sampai 5 menit sejak kran shower dimatikan, mama muncul dari kamar mandi. Aku berpura-pura sibuk.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Bau wangi yang tidak asing lagi semakin lama semakin mendekat. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara dibelakang.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Papa online ngga?” tanya mama.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Alamak … aku kaget sekali dan hampir tidak percaya dengan apa yang aku lihat di sampingku. Mama tiba-tiba bertekuk lutut di sampingku sambil melihat layar monitor laptopku dengan tubuhnya yang setengah basah hanya terbungkus handuk sambil memegang baju kotornya. Aku sampai sempat melongo dengan tingkah mama malam itu. Selama ini belum pernah aku melihat kondisi mama yang seperti ini sewaktu aku masih di Indonesia. Bisa dikatakan kondisi mama saat itu setengah terlanjang. Bahu dan dada atasnya yang putih mulus tampak terlihat dengan jelas.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku berpura-pura cool atau bisa dikatakan sok cool. Seperti cuek aja dengan kelakuan mama malam itu.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Nup, papa ngga online.” jawabku santai.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Ehmmm … apa belum pulang papa dari kantor?” tanya mama heran.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Coba aja mama sms papa.” jawabku lagi.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Iya dah gampang. Mama mau coba packing oleh-oleh lagi deh.” serunya sambil meninggalkan ruang tamu, kemudian menuju kamar.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku memutuskan bahwa asumsiku tidaklah salah. Ini pasti ada unsur kesengajaan mama. Aku semakin penasaran saja apa sebenarnya rencana dia.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Otakku semakin berperang, batinku tidak tenang. Positive dan negative tidaklah lagi seimbang. Otakku semakin menjurus ke negative thinking.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Satu jam kemudian, suasana di dalam rumah menjadi hening. Aku tidak mendengar suara gaduh dari kamar tidurku. Yang aku dengar hanya kipas angin laptopku saja. Kulihat jam sudah lewat pukul 12 malam. Aku berjalan pelan-pelan menuju ke kamar, kulihat mama sudah tidur di atas ranjang dengan lampu yang masih menyala.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku mematikan laptopku, kemudian sikat gigi, bersiap-siap untuk tidur pula. Besok adalah hari yang panjang lagi. Banyak kegiatan dan aktifitas yang ingin aku lakukan dengannya. Kumatikan lampu kamar tidur, dan kemudian naik ke ranjang dan cepat-cepat menutup selimut.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku susah sekali untuk tidur, sudah 15 menit aku membolak-balikkan badanku, mencari posisi yang enak untuk tidur. Otakku yang sebelumnya berpikiran jorok, sekarang menjadi nakal. Entah ada dorongan dari mana, tiba-tiba aku ingin sekali menjahili mama malam itu.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Kucoba memepetkan tubuhku dengan tubuhnya dibalik selimut. Posisi tidur mama sedang terlentang. Perlahan-lahan tangan kananku mendarat ke paha kirinya. Aku diam sejenak seperti patung. Setelah mengatur nafasku, aku mencoba mengelus-elus paha kirinya dengan lembut. Aku kembali teringat kata-kata mama apabila pahanya dielus-elus memberikan kesan yang berbeda enaknya. Aku menjadi penasaran dan ingin tahu perasaan berbeda yang seperti apakah yang dimaksud mama pagi itu.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Setelah lama aku elus-elus paha kirinya, tidak ada reaksi yang berarti darinya. Kucoba naik sedikit mendekati pangkal pahanya. Untung saja malam itu mama mengenakan celana boxer yang sama seperti kemarin malam. Jadi mengelus-elus daerah paha atasnya atau daerah pangkal pahanya tidaklah sulit. Hanya beberapa menit saja, aku merasakan ada reaksi dari tubuh mama. Kedua kakinya mulai sedikit bergerak-gerak. Seperti menahan geli yang nikmat.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku semakin berani dan mulai sedikit kurang ajar. Seakan-akan berasumsi bahwa ini adalah lampu hijau, aku semakin nekat saja jadinya. Mr junior kembali menjadi tegak. Nafasku menjadi terputus-putus. Telapak tanganku berusaha mencapai pangkal paha kirinya, dan setelah merasa sudah mentok di sana, kujulurkan jari tengahku untuk menyelinap di balik celana dalam mama.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Ketika sampai pada mulut kemaluannya atau mulut vaginanya, aku merasakan jelas bulu pubis atau istilahnya jembut mama sudah basah, dan hanya dengan hitungan detik tiba-tiba … “Plakkk” … sakit sekali.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“TIMMY … kamu kok kurang ajar sekali ama mama.” bentak mama setelah menampar pipiku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Kamu ini belajar dari mana sampai kurang ajar seperti ini.” bentaknya lagi.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku tidak bisa melihat wajah mama yang sedang marah karena suasana kamar telah gelap. Aku takut bercampur malu. Tapi rasa takutku lebih banyak daripada rasa maluku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Timmy … jawab pertanyaan mama. Kamu kok bisa kurang ajar ama mama.” desak mamaku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku mati kutu, benar-benar tidak tau harus menjawab apa. Karena memang tidak ada yang mengajariku untuk berbuat kurang ajar seperti itu. Ingin menceritakan kepadanya bahwa aku sering melihatnya ‘bermesraan’ dengan papa, kayaknya sudah tidak mungkin. Karena mungkin itu akan membuatnya semakin marah dan malu. Aku menjadi pasrah saja dengan keadaan.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Anu … anu … Timmy ngga tau mama.” jawabku pasrah.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Kalo ngga tau kenapa kamu kurang ajar sekali dan nekat gitu.” tegas mama.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku menyesal sekali karena asumsiku ternyata salah total.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Akhirnya aku memilih untuk menyerah dan menceritakan apa yang sedang aku alami sewaktu masih di Indo, dan kelainan aneh yang aku alami dari pertama sampai akhir. Mama mendengarkan dengan seksama dan menderung untuk mendengarkan. Aku bercerita tentang diriku yang aneh dan kejadian-kejadian aneh yang aku alami ini dari A sampai Z cukup lama. Aku menafsir kira-kira 2 jam lamanya aku menceritakan semua isi hatiku ini kepadanya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Yang mengherankan, justru setelah aku menceritakan semuanya ini, beban perasaan yang aku simpan bertahun-tahun ini langsung lenyap. Meskipun aku tahu bahwa yang mendengarkan ceritaku ini adalah mamaku sendiri.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Setelah ceritaku berakhir, mama hanya diam saja. Tidak ada omelan, ocehan, atau bentakan darinya lagi. Tingkah mama seolah-olah mengerti, memaklumi, dan seolah-olah seperti menemukan jawaban yang dia nanti-nantikan.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Mama kembali merebahkan tubuhnya kembali di atas ranjang sambil membelakangiku. Suasana kembali hening. Aku juga ikut berbaring di atas ranjang. Mataku masih belum terpejam, dan sedang merawang-rawan di atas langit-langit kamar yang gelap. Aku menghela nafas panjang. Kecewa, malu, lega, dan takut menjadi satu.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Kondisi mama pun juga sama, dia juga tidak bisa tidur. Meskipun dia sedang membelakangiku, namun tubuhnya tidak pernah diam. Seperti mau begini tidak enak, mau begitu tidak enak. Aku tidak tau apa yang sedang mama pikirkan, dan aku juga tidak berani bertanya macam-macam lagi. Aku memilih untuk diam dulu.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tiba-tiba mama membalikkan badannya, dan tanpa aku duga tiba-tiba tangan kanan menyelinap di bawah celana tidurku dan langsung menggenggam penisku yang masih loyo dengan gampang dan cepatnya. Perlu diketahui bahwa aku sampai sekarang ini tidak pernah memakai celana dalam sewaktu tidur, karena alasan kenyamanan saja bila melepas celana dalam waktu tidur. Terang saja tidak sulit baginya untuk menemukan posisi penisku di balik celana tidurku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Terus terang aku kaget setengah mampus dengan gelagat mama malam itu. Aku tidak pernah menyangka sama sekali apa yang sedang dia lakukan sekarang. Dengan cepatnya dia menggenggam penisku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Mama … ” seruku kaget setengah protes.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Sssttt … Timmy tenang aja. Anggap ini bonus.” bisik mama. Aku kembali diam, dan membiarkan apa rencana yang akan mama buat malam itu.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Penisku perlahan-lahan mulai mengeras, karena ternyata mama mengganti genggamannya dengan kocokan-kocokan lembut. Jantungku kembali berdegup kencang. Nikmat sekali kocokan-kocokan lembut dari tangannya. Sangat berbeda dengan kocokan tanganku sendiri sewaktu sedang ingin ber-onani.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Ahhh … ” desahku. Tanpa bisa aku kontrol desahan ini tiba-tiba keluar dari mulutku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tak lama kemudian, mama menaruh air liur sedikit di telapak tangannya dan mengocok-kocok lagi penisku. Alamak … kali ini kocokan lebih nikmat dari yang tadi. Air liur mama membuat licin kocokan tangannya, membuatku semakin keenakan dibuatnya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Ahhh … ahhh …” desahku makin menjadi-jadi, penisku makin lama makin mengeras. Mama tidak berkomentar sama sekali, dan tetap saja dengan santainya mengocok-kocok penisku. Aku kemudian melepas total celana tidurku, agar memberikan keleluasaan dan ruang lebih lebar untuk memainkan irama kocokannya terhadap penisku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Kira-kira lebih dari 10 menit, mama sibuk mengocok-kocok penisku, tetapi aku belum menunjukkan tanda-tanda ingin berejakulasi. Nafas mama terdengar sedikit capek.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tanpa berpikir panjang lagi, aku menampik tangan mama dari penisku dan aku bangkit menimpa tubuh mama.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Timmy … mau apa kamu?” tanya mama heran.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Pengen cobain ma.” jawabku singkat.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Timmyyy … ini mama … mana bisa begitu. Ini ngga boleh. Tabu kan?!” protes mama.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Tapi Timmy pengen banget ma.” jawabku lagi sambil berusaha menarik lepas celana boxer mama. Yang membuatku semakin berani, mama tidak berusaha menahan ulahku itu. Setelah aku tarik celana boxernya, tanpa pikir panjang lagi aku tarik pula celana dalamnya dengan secepat mungkin.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Kini mama sudah terlanjang bawah, dan aku pun juga terlanjang bawah. Kemudian kulebarkan selangkangannya agar aku bisa memasukkan penisku ke dalam memek mama. Tiba-tiba kedua tangan mama menutup lubang memeknya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Pijitin mama dulu dong?!” minta mama. Mendengar itu aku menjadi sedikit kecewa, meskipun sebenarnya mama telah memberikan lampu hijau kepadaku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tanpa banyak bicara, mama membalikkan badannya ke posisi telungkup, pertanda ingin dipijit dahulu. Akhirnya aku mengalah dan berusaha untuk bersabar dulu.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Kupijit leher belakangnya, kemudian turun menuju punggung atas dan turun lagi ke punggu bawah berirama. Aku duduk di atas pantat mama dengan penisku masih saja tegang. Sambil memijitnya, aku juga berupaya menggesek-gesek penisku di celah-celah pantat mama. Memberikan sensasi yang nikmat bagiku. Dan ternyata mama sangat menyukai pijitanku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Hmmm …” dengung mama pertanda dia sangat menikmati pijitanku ini.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tak lama kemudian dia bangkit dari posisinya yang telungkup tadi. Aku mengira dia mau menyuruhku mengakhiri pijitannya. Tapi diluar dugaan, dia melepas baju tidurnya bersama BH-nya tanpa berucap satu kata pun. Aku dapat melihat tubuh bugilnya di balik remang-remang. Sungguh indah tubuh mamaku ini, kataku dalam hati.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Mama akhirnya kembali lagi dengan posisi telungkupnya, berharap untuk kembali dipijit lagi. Seperti kerbau dicucuk hidungnya, aku kembali ke pekerjaanku semula.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Kupijit lagi leher belakangnya, kemudian turun menuju punggung atas dan turun lagi ke punggu bawah berirama. Aku juga masih terus menggesek-gesekkan penisku di celah-celah pantat mama. Kudengar lagi dengungan nikmat darinya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku sekarang menjadi berani. Kucoba mengarahkan ujung penisku di celah dalam pantatnya, berharap aku bisa menemukan bibir memeknya. Mama tidak protes dengan tingkahku itu, dan masih tetap diam. Sambil tetap memijit-mijit punggungnya, aku mencoba mendorong-dorong pinggulku, berharap ujung penisku mampu menembus masuk ke bibir memeknya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Usahaku ini ternyata tidak terlalu sulit. Karena ternyata bibir memek mama telah menyambut kedatangan penisku dengan kondisinya yang telah basah dan lembab. Aku berhasil menancapkan penisku sedalam 2 centi ke dalam liang memeknya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Ahhh … Timmy … kok dimasukkin?” tanya mama pura-pura protes. Aku memilih untuk berpura-pura tidak mendengarnya, dan melanjutkan misiku lagi. Kali ini aku dorong batang penisku dengan paksa, agar terbenam semuanya di dalam memek mama.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Ohhh …” guman mama.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Memek mama terasa basah sekali, lembab, dan licin. Kini aku menghentikan pijitanku, dan kedua telapak tanganku aku gunakan untuk menjadi tumpuan tubuhku agar tidak menindih tubuh mama. Dengan posisinya yang masih telungkup, aku setubuhi mamaku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Ceplak … ceplak …” bunyi seperti tamparan datang dari pantat mama karena aku menyetubuhinya dari belakang dengan posisinya yang masih telungkup.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Timmmyyy … ahh … ahh … geli sayang …” desahan mama pun makin lama makin menjadi-jadi.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Kukocok terus liang memek mama non-stop. Mama seperti cacing kepanasan, dia remas semua yang ada disekitarnya. Korban yang paling kasihan adalah si bantal, karena dengan posisinya yang telungkup, mama secara praktis nyaris tidak mampu bergerak lebih banyak, sepertinya pasrah menerima hantaman-hantaman nikmat dari batang penisku di dalam liang memeknya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Remasan tangannya terhadap si bantal semakin menguat, dan tiba-tiba tubuh mama mengejang. Sesaat kemudian dia menutup mukanya dengan bantal sambil mengerang keras.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Errghhhhhh …” erang mama di balik bantal dengan kerasnya. Mama berusaha meredam erangannya dibalik bantal. Aku menghentikan goyangan pinggulku karena tubuh mama dalam kondisi yang menegang dari biasanya, dan memberikan waktu untuknya mengerang sepuas-puasnya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Huh … huh … huh …” nafas mama mulai tidak beraturan seperti baru saja berlari sejauh 2 km tanpa berhenti.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Setelah nafasnya mulai terlihat sedikit stabil, mama membalikkan tubuhnya menjadi terlentang.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmNyAqc0QAZ5IupfwYKKJULYxVw5ThkBVF7poEFqBHrhAGwZNujmcs2bZ2SdoZUZsC3WGIOoQ9_uDhG9QaDk2sKf1VNNWVrrOXRN1p-MCnTUSBOSZFNVWGuITDL9SvGf3YtJ780haNrmJ9/s1600/0h+9.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmNyAqc0QAZ5IupfwYKKJULYxVw5ThkBVF7poEFqBHrhAGwZNujmcs2bZ2SdoZUZsC3WGIOoQ9_uDhG9QaDk2sKf1VNNWVrrOXRN1p-MCnTUSBOSZFNVWGuITDL9SvGf3YtJ780haNrmJ9/s400/0h+9.jpg" width="326" /></a><span style="text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<span style="text-align: start;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<span style="text-align: start;">“Timmy … kamu bener-bener anak mama yang paling nakal. Pertama berani kurang ajar ama mama, sekarang berani-beraninya gituin mama.” kata mama sambil melebarkan selangkangannya, membuka pintu agar penisku bisa masuk kembali. Mendengar ucapan mama ini, aku tersenyum di dalam keremangan kamar. Kini kamarku penuh dengan hawa nafsu birahi milikku dan mama. Aku sempat berpikir betapa nikmatnya melakukan perbuatan tabu ini bersama mamaku sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku melepaskan baju tidurku yang masih melekat di tubuhku dan kemudian tanpa basa-basi lagi, aku kembali menembak masuk batang penisku ke dalam memek mama lagi.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Slep …” bunyi penis memasuki liang memek yang sedang pada posisi basah 100%.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Kembali aku menyetubuhi mamaku lagi dengan posisi tubuhnya yang terlentang dengan membuka selangkangannya selebar-lebarnya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Ahhh … ahhh … sayang … ” desah mama penuh nafsu. Setiap kata desahan yang keluar dari mulutnya seperti memberikan aliran listrik yang mengalir di tubuhku. Memberikan dentuman-dentuman nikmat disekujur tubuhku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tiba-tiba tubuhku sedikit bergejolak dan penisku seakan-akan mengembang sedikit. Inilah pertanda bahwa permainan tabu ini akan segera berakhir. Aku semakin mempercepat goyanganku dan gesekan penisku semakin aku percepat. Kelicinan liang memek mama sangat membantu proses percepatan gesekan dari penisku, dan memberikan sensasi yang makin lama semakin nikmat.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Timmy sayang … kamu mau datang yah?” tanya mama.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Iya … mama kok bisa tau?” tanyaku heran.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Timmy … ini mamamu … mama tau segalanya tentang anaknya … ” jawab mama sambil terus mendesah.</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Ehm … ” responku.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku sudah akan mencapai klimaks. Aku tau ini tidak akan lama lagi.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Timmy boleh keluar di dalam?” tanyaku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Di mana pun yang kamu mau sayang … ” jawab mama mesra.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku menjadi semakin gila rasanya. Kecepatan gesekan penisku semakin aku tambah. Suara desahan mama pun semakin membabi buta dan tidak terkontrol lagi. Tubuhnya kini kembali menegang seperti sebelumnya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Timmy … mama mau dapet sayang … ahhh ahhh” kata mama yang semakin kacau.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku merasa telah mencapai 80% mendekati klimaks, dan aku merasa pula sepertinya sebentar lagi mama akan meletup sebelum aku mencari klimaks.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Ahhh … ahhh … Timmy … udah mauu keluarrrr belonnn?” tanya mama seperti cacing kepanasan.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"><div style="text-align: justify;">
“Ntar … ntar lagi …” jawabku dengan nafasku yang mulai terputus-putus.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Baru saja aku selesai bicara, tiba-tiba kedua tangan mama mendarat di dadaku dan kedua ibu jarinya mengosok lembut puting susuku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Ulah mama ini memberikan kejutan mendadak terhadap tubuhku. Rasa geli dan nikmat yang luar biasa sewaktu puting susuku digosok-gosok lembut oleh kedua ibu jarinya, membuatku menjadi kalap dan tidak terkontrol. Seakan-akan dia tau kelemahanku yang mana aku tidak pernah menyadari sejak dulu. Di mana yang tadi masih 80% menuju ejakulasi tiba-tiba meluncur dasyat menjadi 100% akibat ulah mama ini. Aku tidak lagi mampu menahan kedasyatan senjata rahasianya yang baru saja mama keluarkan. Aku hentikan gesekan penisku dan menekan sepenuhnya batang penisku ke dalam liang memeknya tanpa ada sisa 1 milimeter pun.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">“Ahhh … Timmy keluarrrr … ahhh ahhh … ” jeritku tak terkontrol lagi sambil memuntahkan semua air maniku di dalam liang memek mama tanpa ampun sambil memeluk tubuh mamaku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Mama pun juga ikut mengerang, dan lebih dasyat dari yang pertama. Kedua kakinya mengapit pantatku dan menekannya dengan sekuat tenaga seperti berharap agar semua batang penisku tertanam dalam dalam dan memuntahkan semua isinya di dalam liang memeknya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Setelah erangan kami mulai mereda, kami berdua masih bernafas dengan ngos-ngosan. Seperti baru saja lari maraton jarak jauh.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Dengan nafas yang masih terputus-putus, aku bertanya kepadanya bahwa senjata rahasia yang dia gunakan sebelumnya mampu menaklukkanku dalam sekejab. Dia mengatakan bahwa daerah itu adalah titik kelemahan papa dan dia sebenarnya tidak menyangka apabila daerah itu adalah titik kelemahanku juga. Like father like son begitulah candanya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Tubuh kami masih saling berpelukan, dan batang penisku masih menancap di dalam memek mama. Aku masih belum ingin menariknya, karena aku suka kehangatan liang memeknya yang kini penuh dengan air maniku sendiri. Aku menghabiskan sisa-sisa waktu yang ada dengan banyak bertanya.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku pun bertanya apakah ngga apa-apa aku keluar atau kata lain ejakulasi di dalam memeknya. Mama mengatakan tidak ada masalah, karena dia sudah memakai sistem kontrasepsi rutin.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Aku juga meminta maaf kepadanya karena aku khilaf dan tidak mampu menahan kekuatan nafsu birahiku terhadapnya. Namun mama mengatakan tidak pernah dipikirkan lagi, karena dia mengerti kalo aku sedang menuju masa puber. Tapi dia sempat bercanda dengan mengatakan kepadaku bukan karena alasan puberitas yang harus disalahkan sehingga harus menyetubuhi mamanya sendiri. Aku sedikit malu mendengar pernyataan ini. Mama memintaku berjanji untuk tidak mengulangi perbuataan tabu ini.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Namun dalam singkat cerita saja, selama mama menghabiskan liburannya di sini, aku selalu saja memiliki akal yang mampu mendorong hatinya untuk aku setubuhi lagi. Aku kurang lebih sudah mengerti apa yang bisa membuatnya terasangsan atau horny. Aku sering menawarkan diri untuk memijitnya setiap malam dan bangun tidur, dan tawaran ini tidak pernah ditolak olehnya. Strategy yang aku gunakan selalu sama saja, dan sering berhasil dengan ampuh.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Pernah sekali di suatu malam, sewaktu mama merasa letih dan tidak berminat melayaniku, dimana aku sangat bandel dan berkesan memaksa, akhirnya mama pun menyerah dan pasrah melayani nafsu birahiku karena tidak tega melihatku memohon-mohon padanya untuk dipuasi. Di saat itu juga dia langsung menyerang daerah paling sensitif dan daerah kelemahanku, hanya sekitar kurang dari 2 menit aku sudah mencapai ejakulasiku.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Selama 3 minggu liburan mama di sini mirip seperti sedang berbulan madu. Semuanya serba bersama dengannya. Jalan-jalan bersama, liburan ke Sydney dan Melbourne bersama, mandi bersama, tidur bersama, dan bersama-sama melampiaskan nafsu birahi masing-masing.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">Saat ini sudah 3 bulan berlalu semenjak mama kembali ke Jakarta. Aku sudah tidak sabar menunggu libur kuliah. Aku menjadi kecanduan dengan apa yang dinamakan hubungan suami-istri. Namun aku hanya ingin melakukannya dengan mamaku sendiri. Mungkin di Jakarta nanti, tidak terlalu susah bagiku untuk meminta jatah lagi darinya, karena tidak ada yang akan menaruh rasa curiga terhadap kami, karena kami adalah ibu dan anak.</span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: start;">
</span></div>
</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-7246008752359929042013-06-26T07:20:00.003+08:002013-06-26T07:22:27.900+08:00Selebriti-Selebriti Cantik Dari Fiilipina<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYQD5GJlyicWpB9PY89q4CXswVMk0_Z3jnIb-QDpUPZ66aEaGfEFBP83VwyI3JoIzJE2PehyphenhyphencnDIC8DLZ8xxq7POVYVf2RMVSLaZGraOSIx7Tcu6NeREQL46d5Au-xo-WV9Svkr9XnZzYn/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYQD5GJlyicWpB9PY89q4CXswVMk0_Z3jnIb-QDpUPZ66aEaGfEFBP83VwyI3JoIzJE2PehyphenhyphencnDIC8DLZ8xxq7POVYVf2RMVSLaZGraOSIx7Tcu6NeREQL46d5Au-xo-WV9Svkr9XnZzYn/s1600/1.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
CERITA DEWASA 18+ ~ Keramahan penduduknya dan sejarah kedekatan <a href="http://asalasah.blogspot.com/2013/03/selebriti-selebriti-cantik-dari.html" target="_blank"><b>Filipina </b></a>dengan
Spanyol membuat dunia hiburan mendapat tempat penting di negara jiran
itu. Salah satu presiden Filipina, Joseph Estrada bahkan adalah mantan
aktor terkenal. <a href="http://asalasah.blogspot.com/2013/03/selebriti-selebriti-cantik-dari.html" target="_blank"><b>Wanita Filipina</b></a>
dikenal memiliki kecantikan yang banyak dipuji seantero dunia. Pada
ajang Miss Universe misalnya, Filipina melahirkan nama-nama seperti
Ailleen Damiles dan Abbygale Arenas. Ada pula nama-nama seperti Gionna
Cabrera, Lia Andrea Ramos atau Anna Theresa Licaros. Wanita-wanita
Filipina juga dikenal memegang teguh nilai-nilai keluarga.<br />
<br />
<a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><span style="font-size: small;"><b>Bea Alonzo</b></span></a><br />
Perempuan
cantik ini merupakan blasteran. Ayahnya asal Inggris dan ibu Filipina.
Nama aslinya cukup panjang, yakni Phylbert Angellie Ranollo Fagestrom.
Tetapi dia lebih tenar dengan nama Bea Alonzo. Dengan bakat akting
luar biasa dia berhasil menyabet beberapa gelar penghargaan. Namanya
mulai dikenal saat membintangi beberapa serial drama televisi, antara
lain berjudul Kay Tagal Kang Hinintay, Ikaw Ang Lahat Sa Akin, Maging
Sino Ka Man, It Might Be You, dan Maging Sino Ka Man: Ang Pagbabalik.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRH_op4EwW26fOr1AOaGgUbWQq77kvr1FL7dHTvJ2_3IWFlj3OAH2jeFF69tWrG7XYD2gW12Rq_ZzwnN27F61RpeVzrgKZ6Mm7YLB-PaK2_4-55GbVwt_vf8eSm_FUwWtL0o1PgWcMwBAg/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRH_op4EwW26fOr1AOaGgUbWQq77kvr1FL7dHTvJ2_3IWFlj3OAH2jeFF69tWrG7XYD2gW12Rq_ZzwnN27F61RpeVzrgKZ6Mm7YLB-PaK2_4-55GbVwt_vf8eSm_FUwWtL0o1PgWcMwBAg/s1600/2.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Semuanya ditayangkan di stasiun televisi ABS-CBN. Dia juga menjadi
pemeran dalam serial I Love Betty La Fea, merupakan adaptasi dari
tayangan serupa di Amerika Latin berjudul Yo Soy Betty La Fea. Empat
tahun lalu Bea mulai merambah dunia tarik suara. Dia merilis album debut
berjuluk The Real Me di bawah naungan label rekaman Star. Selain
menjadi aktris serial televisi dan penyanyi, dia juga seorang bintang
iklan, pemain film, dan pemandu acara.<br />
<br />
<a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><span style="font-size: small;"><b>Sam Pinto</b></span></a><br />
Samuelle
Lynne Acosta, atau lebih dikenal dengan nama Sam Pinto mengawali karir
sebagai bintang iklan televisi dan cetak. Tercatat wajahnya pernah
terpampang dalam iklan shampo Sunsilk, Smart, Coca-Cola, Voice Combo,
McDonald?s, Bayo, Palmolive, Cream Silk, Fitrum, dan bir San Mig Light.
Karirnya di bidang hiburan mulai melejit ketika ikut dalam acara
realiti Big Brother versi Filipina Edisi Double Up.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP_yf4fU25BukE5kYLSfxGce5UAmqaFAhOfeWFNJWUnO2EAZeryh0uqr6iNMJkK4WitfYXlFUMg9s6FzCP-qYz04SA7IGpYVBHL_-zZMjiOltMkVQeDMwTi1RGKltEx6V9LsL7Qd5R0PwP/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP_yf4fU25BukE5kYLSfxGce5UAmqaFAhOfeWFNJWUnO2EAZeryh0uqr6iNMJkK4WitfYXlFUMg9s6FzCP-qYz04SA7IGpYVBHL_-zZMjiOltMkVQeDMwTi1RGKltEx6V9LsL7Qd5R0PwP/s1600/3.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wajahnya kerap menghiasi layar kaca saat menjadi bintang tamu dalam
berbagai acara di stasiun televisi ABS-CBN. Dua tahun lalu dia
memutuskan bergabung dengan manajemen baru dan membintangi acara
televisi Party Pilipinas dan Bubble Gang. Sam sudah membintagi beberapa
film, antara lain Petrang Kabayo, Tween Academy: Class of 2012, Catch
Me I?m in Love, dan Si Agimat at si Enteng Kabisote.<br />
<br />
<a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><span style="font-size: small;"><b>Coleen Garcia</b></span></a><br />
Wanita
tercantik di Filipina selanjutnya adalah Coleen Garcia. Nama aslinya
cukup panjang, yakni Danielle Claudine Ortega Garcia. Wajah dan namanya
mulai dikenal orang banyak saat menjadi pemandu acara malam berjuluk
Showtime di jaringan televisi Kapamilya. Selain itu dia juga menjadi
salah satu pemeran dalam acara khusus remaja bertajuk Good Vibes. Kini
dia menjadi bintang iklan buat beberapa produk, yakni Jeans BNY, Skin
White, Revlon, Lewis and Pearl, dan Nestea.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivRFOGsaSNH3pie1J7lZ_SqYte3ZcWMWFtDlriAfCYmuaUW5GLia9ouWWcCiN3huEPiOiLELy2xlpJXZk60hReB6kLOVcIb5BCiN0oQdzy1A9F0JUqSYWyNuYNVbDz5rxRu-FD9i79obP2/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivRFOGsaSNH3pie1J7lZ_SqYte3ZcWMWFtDlriAfCYmuaUW5GLia9ouWWcCiN3huEPiOiLELy2xlpJXZk60hReB6kLOVcIb5BCiN0oQdzy1A9F0JUqSYWyNuYNVbDz5rxRu-FD9i79obP2/s1600/4.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"> <span style="font-size: small;"><b>Kim Chiu</b></span></a><br />
Sejak
memenangkan acara realiti Big Brother versi Filipina, nama Kim Chiu
makin meroket di jagat bisnis hiburan. Dia mulai kebanjiran tawaran
mengisi acara di televisi. Dia makin dikenal lantaran dikenal lihai
membawakan acara dalam setiap penampilannya. Dia lalu menjadi bintang
andalan stasiun tel</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1XFRytQisft7ndNIf8i9L1COh7-3CEbBllhkXsxR6K4x-UzpIU9_nKSMC__cdwnTsCca22hlLXRNiiZNXvk8FPWzHKrjfu-4kyfcvlfrs54ujwYV9r6jqRGfuX7HXJDFG49OYaMfFoUum/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1XFRytQisft7ndNIf8i9L1COh7-3CEbBllhkXsxR6K4x-UzpIU9_nKSMC__cdwnTsCca22hlLXRNiiZNXvk8FPWzHKrjfu-4kyfcvlfrs54ujwYV9r6jqRGfuX7HXJDFG49OYaMfFoUum/s1600/5.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah sukses memerankan tokoh Jade dalam drama serial My Binondo Girl,
Kim kembali akan membintangi beberapa judul sinetron lainnya berjudul
Kapatid dan Anak. Dia bakal beradu peran dengan Maja Salvador, Enchong
Dee, dan Xian Lim. Menurut kabar beredar, Kim sedang menjalin asmara
dengan Xian Lim.<br />
<br />
<a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><span style="font-size: small;"><b>Jewel Mische</b></span></a><br />
Jewel
Fatima Avejade Mische lebih tenar dengan nama Jewel Mische. Dia adalah
salah satu aktris cantik di Filipina. Tidak heran lantaran dia
merupakan blasteran dari ayah berdarah Jerman-Spanyol-Amerika dan ibu
Filipina. Perempuan cantik nan menawan ini merupakan jebolan tayangan
realiti televisi berjudul Starstruck. Dia menjadi pemenang dalam acara
itu dan berhak membawa hadiah uang? tunai sebesar satu juta Peso
Filipina.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWvvAAPdSjE4hzeXuTjCgcEu4uq8lagzY3e2nZbMd2b6YxlKim_G22pR44vrGR9GUoVKTKLMDKavehVHhQNiFt8bQWMh8In_rwfQCymp3XQsL7v6du3iyj8cpKOAK9oDCubQ23gMX4ZoV5/s1600/6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWvvAAPdSjE4hzeXuTjCgcEu4uq8lagzY3e2nZbMd2b6YxlKim_G22pR44vrGR9GUoVKTKLMDKavehVHhQNiFt8bQWMh8In_rwfQCymp3XQsL7v6du3iyj8cpKOAK9oDCubQ23gMX4ZoV5/s1600/6.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu dia mendapat beasiswa jurusan informatika, kontrak eksklusif
senilai dua juta Peso Filipina dengan jaringan stasiun televisi GMA 7.
Dia juga mendapat voucher senilai 50 ribu Peso Filipina dari Calayan
dan uang 250 ribu Peso Filipina dari waralaba Belgian Waffle. Setelah
kontraknya dengan GMA 7 habis, dia pindah ke Jaringan Kapamilya. Di
tempat baru itu dia ditawari menjadi bintang tamu dan berperan dalam
beberapa acara televisi, antara lain Buhawi Jack, 100 Days to Heaven,
dan Maria la del Barrio.<br />
<br />
<a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><span style="font-size: small;"><b>Anne Kirsten Esmeralde Hermosa Orille</b></span></a><br />
Nama
panggung Anne Kirsten Esmeralde Hermosa Orille adalah Kristine
Hermosa. Dia merupakan walah satu perempuan tercantik di Filipina.
Karirnya mencapai puncak saat dia memerankan tokoh Yna Macaspac di acara
televisi berjudul Pangako Sayo, yang digemari para pemirsa.? Dalam
dirinya mengalir darah Filipina dan Spanyol. Setelah pernikahan
pertamanya dengan Diether Ocampo berakhir, kini dia merupakan istri dari
Oyo Boy Sotto. Dari pernikahan keduanya itu dia memiliki satu anak
kandung dan seorang anak angkat. <span id="goog_1047913402"></span><span id="goog_1047913403"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7zy_2KHyrXKwdQY87LfasNbl1zywhoxdOcn8gbdpBk2a9VtmZowi6wJhSTUVxc0JOTIma0f49kFKSSG_Ibt1jwEOoa5pKtFmuAaPzjdbDShKND0c0WmZeVMv6ZWvjflkbuoi_92zTPYaG/s1600/cristine-reyes-rev3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7zy_2KHyrXKwdQY87LfasNbl1zywhoxdOcn8gbdpBk2a9VtmZowi6wJhSTUVxc0JOTIma0f49kFKSSG_Ibt1jwEOoa5pKtFmuAaPzjdbDShKND0c0WmZeVMv6ZWvjflkbuoi_92zTPYaG/s1600/cristine-reyes-rev3.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><span style="font-size: small;"><b>Cristine Reyes</b></span></a><br />
Nama
aslinya adalah Ara Cristine Pascual Reyes. Dia lahir pada 5 Februari
1989. Dengan bekal wajah cantiknya dia mantap mengarungi bisnis
hiburan. Dia memulai karirnya saat menjadi salah satu peserta acara
realiti televisi berjudul Starstruck di jaringan televisi GMA 7. Empat
tahun lalu dia mulai bekerja di bawah bendera Jaringan Kapamilya.
Namanya makin dikenal orang setelah membintangi acara bertajuk Kristine,
Eva Fonda, Nang Dahil Sa Pag-Ibig, Banana Split, Kahit Isang Saglit,
dan Reputasyon.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihrgcvLaIk04wQeTPWxHhCqYbCdRn7abROhe3Gp0j7xk5s6nwplFaRHup4m_UUTNKrihHNkbKRu6cfMhbX2imlvZtQWe0f30izHB-mNFxPoK1S-QmWai4P_KiPfMLaiqyJaft4hzXUg-ki/s1600/7.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihrgcvLaIk04wQeTPWxHhCqYbCdRn7abROhe3Gp0j7xk5s6nwplFaRHup4m_UUTNKrihHNkbKRu6cfMhbX2imlvZtQWe0f30izHB-mNFxPoK1S-QmWai4P_KiPfMLaiqyJaft4hzXUg-ki/s1600/7.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak hanya sampai di situ, karirnya mulai merambah ke dunia layar
lebar. Reyes sudah membintangi lima film, antara lain berjudul Patient
X, Ang Darling Kong Aswang, Working Girls, Enteng Kabisote, dan film
terbarunya berjuluk No Other Woman. Di film teranyar itu dia beradu
peran dengan Anne Curtis and Derek Ramsay. Selain dikenal memiliki wajah
menawan, Reyes juga dinobatkan sebagai perempuan terseksi di Filipina
versi majalah khusus pria setempat.<br />
<br />
<a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><span style="font-size: small;"><b>Sarah Geronimo</b></span></a><br />
Karir
Sarah Geronimo dimulai sejak memenangkan kontes menyanyi Star for a
Night. Sejak itu namanya di dunia tarik suara mulai dikenal dan makin
harum. Sarah adalah artis Filipina pertama menerima penghargaan Platinum
dalam penjualan emapt keping DVD berisi pagelaran konsernya. Setelah
merasakan manisnya dunia tarik suara, dia mulai menjajaki penampilan di
dalam layar lebar. Tercatat dua film dia bintangi, yakni A Very Special
Love pada 2008 dan You Changed My Life tiga tahun lalu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9cv5-qRWTyHLVcDN6PdJzYSroNFwAbmKWVJPfmSewa61o0XrEt4dQ3bmrCKA76731GfeADxUUd7mGAyJl5eRZHsJeIKbe6-TIZETtm9PTe-yzR9WVu690zztkPOaXizziwymsdJNWdt-m/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9cv5-qRWTyHLVcDN6PdJzYSroNFwAbmKWVJPfmSewa61o0XrEt4dQ3bmrCKA76731GfeADxUUd7mGAyJl5eRZHsJeIKbe6-TIZETtm9PTe-yzR9WVu690zztkPOaXizziwymsdJNWdt-m/s1600/1.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><span style="font-size: small;"><b>Marian Rivera</b></span></a><br />
Karir
Marian Rivera di jagat hiburan bak bunga sedang merekah di bawah
naungan manajemen GMA 7. Perempuan berwajah jelita kelahiran Kota
Madrid, Spanyol 12 Agustus 28 tahun lalu itu membuktikan bakat aktingnya
dengan menjadi bintang utama pada beberapa serial televisi, yakni
Amaya, Darna, Dyesebel, dan Marimar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUj6pMaMH-NY15NVs7v8DGJ9AI2GoYNFCc0yDmgF5JTF-ujAn2xUaeB2kWXKTTawzqkRrRhvNZapfJDT_bE_z3FskFFghyphenhyphenyNx2Cqz_3NYr6ECoY5G-zLRmq2R6cS7hXOkKRy2X3if1UP7r/s1600/9.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUj6pMaMH-NY15NVs7v8DGJ9AI2GoYNFCc0yDmgF5JTF-ujAn2xUaeB2kWXKTTawzqkRrRhvNZapfJDT_bE_z3FskFFghyphenhyphenyNx2Cqz_3NYr6ECoY5G-zLRmq2R6cS7hXOkKRy2X3if1UP7r/s1600/9.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain menjadi bintang sinetron, Rivera telah merilis dua lagu hits dan
menerima penghargaan platinum. Di sela-sela kesibukannya dia juga
menjadi bintang iklan beberapa produk. Marian Rivera juga memuncaki
daftar perempuan terseksi Filipina versi majalah Maxim, Uno, dan FHM.
Dia juga menjadi bintang dalam acara Dingdong Dantes.<br />
<br />
<a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><span style="font-size: small;"><b>Angel Locsin</b></span></a><br />
Angel
Locsin menuai sukses saat dia memerankan tokoh Alwina di serial drama
televisi Mulawin diputar stasiun televisi GMA 7. Sosok dia makin tenar
di dunia hiburan setelah tampil dalam komik berjudul Darna karya Mars
Ravelo dan tampil di sinetron berjuluk Majika, di mana dia memerankan
tokoh Sabina. Saat kontraknya dengan stasiun televisi GMA 7 berakhir,
dia lalu pindah ke Jaringan Kapamilya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia langsung ditawari peran utama di serial fiksi misteri televisi
bertajuk Lobo. Perempuan kelahiran 23 April 23 1985 juga membintangi
serial drama televisi Imortal, Only You, dan Toda Max. Sosok Angel laris
digaet para perusahaan dan kerap muncul di berbagai iklan produk.
Beberapa penghargaan aktris juga pernah disabetnya.<br />
<br />
Paling
mengejutkan saat dia menyabet penghargaan aktris pemeran terbaik saat
memainkan peran Mercedes Fernandez di film In The Name of Love. Angel
adalah contoh perempuan muda mapan. Dia telah membuktikan kesuksesannya
sebagai aktris film dan televisi, produser film, perancang baju, serta
model iklan. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-39527029297028786152013-06-26T07:09:00.004+08:002013-06-26T07:09:42.143+08:00Kisah Operasi Plastik Gagal Yang Memperburuk Rupa<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEishaJZOb5bnaWQummz4zMBQ6CuIzjcR_wzLK0Zdw2cIdq-m9rXCnBYhitlzWRLe6KIuAkursJxRP1_fpAZKqnybwNmGG5tt_FO_n3VVZa8YGRd0FAHvvXKv_kcBnm5Y0Aj433UrYMhvoWo/s1600/operasi-bibir130124b.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="221" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEishaJZOb5bnaWQummz4zMBQ6CuIzjcR_wzLK0Zdw2cIdq-m9rXCnBYhitlzWRLe6KIuAkursJxRP1_fpAZKqnybwNmGG5tt_FO_n3VVZa8YGRd0FAHvvXKv_kcBnm5Y0Aj433UrYMhvoWo/s400/operasi-bibir130124b.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
~ Sejumlah wanita melihat penampilan sebagai hal yang penting. Dan untuk
mewujudkannya, wanita rela melakukan bedah kosmetik atau melakukan hal
nekat di rumahnya.<br /><br />Berikut sejumlah <b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">bedah</a> </b>kosmetik yang hasilnya mengecewakan seperti dikutip<i> HuffingtonPost</i>, Minggu (27/1/2013):<br /><b><br /> 1. Bedah merusak payudara wanita</b> <br />Dinora
Rodriguez, 40, melakukan bedah kosmetik di payudaranya agar mempunyai
bentuk yang menarik. Tapi apa yang ditemukannya usai operasi. Bentuk
payudaranya menjadi aneh karena dua payudaranya menyatu.<br /><b><br /> 2. <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">Wanita tak bisa menutup matanya</a></b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"> </a><br />Seorang wanita New Jersey menggugat dokternya karena ia tidak bisa menutup penuh matanya setelah melakukan bedah kosmetik.<br /><b><br /> 3. <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">Wanita menyuntik dirinya dengan minyak goreng </a></b><br />Pada 2008, seorang wanita Korea kecanduan operasi plastik dan ia menyuntikkan minyak goreng ke wajahnya.<br /><br />Kisah
Moiku ini membuat dunia geger. Sejumlah orang memberikan sumbangan
kepadanya agar ukuran wajahnya bisa berkurang. Pada prosedur pertama,
dokter bedah menghilangkan 60 gram zat asing di wajahnya dan 200 gram
dari lehernya.<br /><b><br /> 4. <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">Operasi plastik</a><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"> Heidi Montag membuatnya susah berpelukan</a></b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"> </a><br />Bintang
reality Heidi Montag mengatakan ia senang dengan tubuh barunya.
Menurut US Weekly, operasi itu membuatnya tak bisa melakukan hal-hal
tertentu. Ia tidak bisa jogging dan berpelukan karena payudaranya
berukuran E atau F.<br /><br />"Saya merasa sangat aneh ketika memeluk orang. Tubuh saya sangat rapuh," katanya.<br /><br />Dia juga mengatakan kepada tabloid itu kalau dirinya total melakukan sepuluh prosedur, tapi dia tidak tahu persis apa saja.<br /><b><br /> 5. <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">Wanita meninggal setelah implan bokong ilegal</a></b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"> </a><br />Claudia Aderotimi (20) meninggal setelah menerima implan bokong ilegal di sebuah kamar hotel di Philadelphia.<br /><br />Para mahasiswi di Inggris berpikir memperbesar bokong bisa membuat kariernya cemerlang.<br /><b><br /> 6. <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">Wanita menyuntikkan lemak daging yang dipanaskan</a></b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"> </a><br />Wanita berusia 63 tahun kecanduan operasi. Ia meninggal setelah menyuntikkan lemak sapi panas di sekitar mulut dan dagunya.<br /><br />Janet
Hardt meninggal akibat infeksi bakteri yang melemahkan ususnya, tapi
injeksi itu tidak menyebabkan kematian, kata koroner. <br /><br />Bahkan, Hardt telah melakukan prosedur itu beberapa kali di masa lalu.<br /><br /><b>7. <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">Wanita Meninggal Setelah Liposuction Ilegal </a></b><br />Fabiola DePaula (24) meninggal setelah menerima prosedur sedot lemak ilegal sebesar US$ 3.000.<br /><br />Luiz Carlos Ribeiro dan Ana Maria Miranda Ribeiro didakwa dengan praktek kedokteran tanpa lisensi.<br /><br /><b>8. <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">Bibir wanita ukurannya menjadi empat kali dari aslinya </a></b><br />Laura
Summers (27) kaget setelah injeksi senilai 200 Poundsterling di
bibirnya membuatnya jadi membengkak hingga 4 kali dari ukuran aslinya.<br /><br />Summers telah menghabiskan lebih dari 60 ribu Poundsterling operasi plastik dan ia memutuskan untuk berhenti.<br /><br />"Saya bermain dengan kesehatan dan penampilan saya dan saya tak akan melakukannya lagi".(Mel/Igw) </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-2642798025638755272013-06-26T07:06:00.002+08:002013-06-26T07:06:34.683+08:00Ibu 46 Tahun Yang Berubah Seperti Usia 20 Tahunan<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHitndAo5bCAkMfjZ5jAe1kC-VUH5ivtupwkQoLwC1wVD4Aw3N6ohdcOAHF5A8nE8qSYZiGCw_n7-jYVFEPlHMc9xou6aMs9RbhD-mmAi2Hh3ZTa4HOr0CPWGlJIGjLx5GTz-0J-IL1IGR/s1600/berubah+muda+secara+alami.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHitndAo5bCAkMfjZ5jAe1kC-VUH5ivtupwkQoLwC1wVD4Aw3N6ohdcOAHF5A8nE8qSYZiGCw_n7-jYVFEPlHMc9xou6aMs9RbhD-mmAi2Hh3ZTa4HOr0CPWGlJIGjLx5GTz-0J-IL1IGR/s320/berubah+muda+secara+alami.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
CERITA DEWASA 18+ - Seorang <a href="http://asalasah.blogspot.com/2013/01/ibu-46-tahun-yang-berubah-seperti-usia.html" target="_blank"><b>Ibu</b></a>
berubah jadi cantik secara alami. Seorang Ibu berumur 46 tahun berubah
cantik kembali seperti ABG. Jung Da Yeon adalah seorang ibu yang
mempunyai 2 orang anak dari Korea Selatan yang pernah memiliki berat
badan seberat 70 kg. Suatu hari dia membuat keputusan untuk mengubah
hidupnya. Dia melakukan diet ketat dan rajin olahraga senam aerobik.
Hanya dalam 3 bulan, dia berhasil membuang berat badannya sebanyak 20
kg. Jung Da Yeon lahir 27 November 1966 dengan Tinggi 162 cm/ Berat 50
Kg. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj45-hGrJjMoFeJLhBpaQ9LPoM9hyphenhyphen8zVhT4OmVDbSUfDn82_3ljSgK_a11JeDnH5GJFTv3VdlQTGguwC_Ljvf39r6RogoO0e-Zbye02WXj-yPEXxAC7YoXyC7AV2zvSxVhBzsORkf0jct_F/s1600/ibu+kembali+muda+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj45-hGrJjMoFeJLhBpaQ9LPoM9hyphenhyphen8zVhT4OmVDbSUfDn82_3ljSgK_a11JeDnH5GJFTv3VdlQTGguwC_Ljvf39r6RogoO0e-Zbye02WXj-yPEXxAC7YoXyC7AV2zvSxVhBzsORkf0jct_F/s1600/ibu+kembali+muda+1.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal inilah yang membuatnya tenar di Korea dengan sebutan momjjang ajumma
atau seorang ibu dengan penampilan yang berubah drastis karena
perubahan fisiknya yang ekstrem dan membuatnya terlihat jauh lebih muda
dari umurnya sekarang <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">(46 tahun)</a>.<br /><br />Foto sebelum perubahan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQhLEqP51NoxXNNp4UOQKzUNzFCArihYaUjtLRTkZZ6WOZFNZfsG1Vs_0gjsizgEbZVPin1GGSEFj9QZELgPRzqHTFMA26jgyxygtxk0Q_VgiCmPwAJLa0cELkm-yDr9zKQRfICR4bUk52/s1600/ibu+kembali+muda+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQhLEqP51NoxXNNp4UOQKzUNzFCArihYaUjtLRTkZZ6WOZFNZfsG1Vs_0gjsizgEbZVPin1GGSEFj9QZELgPRzqHTFMA26jgyxygtxk0Q_VgiCmPwAJLa0cELkm-yDr9zKQRfICR4bUk52/s320/ibu+kembali+muda+2.jpg" width="217" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaJ52wqXNOsEXo5wU3SH01dCPItFU_8rggFt4rTs47SVFHwoSPrR_akidhckBkD8kAyNKlYta8u6ExnwPClS8oN27J6vNg2Y-cGhcHHaSSkNyjFE6VTh8H42tuRZ8iOkQfUj1xXJ1tU6jh/s1600/ibu+kembali+muda+3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaJ52wqXNOsEXo5wU3SH01dCPItFU_8rggFt4rTs47SVFHwoSPrR_akidhckBkD8kAyNKlYta8u6ExnwPClS8oN27J6vNg2Y-cGhcHHaSSkNyjFE6VTh8H42tuRZ8iOkQfUj1xXJ1tU6jh/s1600/ibu+kembali+muda+3.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Karena keberhasilannya ini, ia diundang wawancara oleh stasiun
televisi Jepang, <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">NHK</a> setelah dia memicu �momjjang syndrome� di seantero
Korea. Dan oleh karena pencapaiannya ini, sekarang dia sudah menjadi
instruktur fitness dan aerobik paling terkenal di Asia dan rajin
menerbitkan buku dan video aerobik serta fitnessnya. Benar-benar luar
biasa, dan siapa yang mengira kalau dia sebenarnya berusia 46 tahun?<br /><br />Foto setelah perubahan</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqfvScKjEAJsaA_3M6UBoTMB9fTM_M4WScyUsW_k8nwpRNe5h6OojUvd8Eclw-yy6TSJq_cxeLZrIZKD4z9OWKUYJkg8J4KHyGbzT76f0wH28ouKOZmmfj0H55EBudvhJnWA-yCrbWIfNS/s1600/ibu+kembali+muda+4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqfvScKjEAJsaA_3M6UBoTMB9fTM_M4WScyUsW_k8nwpRNe5h6OojUvd8Eclw-yy6TSJq_cxeLZrIZKD4z9OWKUYJkg8J4KHyGbzT76f0wH28ouKOZmmfj0H55EBudvhJnWA-yCrbWIfNS/s1600/ibu+kembali+muda+4.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8BCy1ua6vNjwoZFhrh3VzJtvJEGQSvnIDQO3kTJsMAnxEVPd5TVDkffR6LcFCz0RqnPSGforDlFF1JhkejE9VBVqztMLdBCk32hpGOCkBEUanMDbyEGAFswMhxiGKnzZ0EwUst2v6NB_I/s1600/ibu+kembali+muda+5.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8BCy1ua6vNjwoZFhrh3VzJtvJEGQSvnIDQO3kTJsMAnxEVPd5TVDkffR6LcFCz0RqnPSGforDlFF1JhkejE9VBVqztMLdBCk32hpGOCkBEUanMDbyEGAFswMhxiGKnzZ0EwUst2v6NB_I/s1600/ibu+kembali+muda+5.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana menurut anda? Silahkan <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">berkomentar</a>, semoga informasi ini dapat
bermanfaat untuk anda agar lebih mengetahui hal-hal unik apa saja yang
ada di hidup kita dan di dunia ini. Selain mengenai hal di atas, anda
juga dapat membaca artikel lainnya dan masih banyak artikel unik dan
menarik lainnya di sini, lihat dan baca saja koleksi artikel di bawah
ini. </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-86929993409838967632013-06-26T06:59:00.000+08:002013-06-26T06:59:01.602+08:00Alasan Orang Korea Selatan Suka Operasi Plastik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4KaiD9FLT0XrbU1mTED6Jx0oL_OCanbbvEec7Qxl60SwyhV6MTVh4yYMVkUOnyC1fCHjHMrglKei04IC63rlmdjzFnf2BcTsUcpZ3ct8G1TV7gh3Ngg9uyaKRTL0ICJrmSWO-kk_0Tz0f/s1600/health-bedahplastik130201a.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4KaiD9FLT0XrbU1mTED6Jx0oL_OCanbbvEec7Qxl60SwyhV6MTVh4yYMVkUOnyC1fCHjHMrglKei04IC63rlmdjzFnf2BcTsUcpZ3ct8G1TV7gh3Ngg9uyaKRTL0ICJrmSWO-kk_0Tz0f/s320/health-bedahplastik130201a.jpg" width="320" /></a></div>
CERITA DEWASA 18 <complete id="goog_574782672">+ </complete>~ Jutaan penduduk di dunia telah menjalani<a href="http://asalasah.blogspot.com/2013/03/alasan-orang-korea-selatan-suka-operasi.html" target="_blank"><b> operasi plastik </b></a>pada 2011. Tapi kenapa Korea Selatan menjadi negara yang penduduknya paling banyak operasi plastik?<br /><br />Korea
Selatan menunjukkan angka yang fantastis jika bicara soal operasi
plastik. Tahun lalu, 20 persen wanita berusia 19 sampai 49 tahun di ibu
kota Seoul mengaku melakukan operasi plastik.<br /><br />Salah satu prosedur bedah yang paling populer adalah <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><b>operasi </b></a>kelopak
mata gand, yang mengurangi kelebihan kulit di atas kelopak mata untuk
membuat mata tampak lebih belo dan membuatnya terlihat lebih
'Kebaratan'.<br /><br />Beberapa meyakini kondisi tersebut setelah
munculnya industri musik yang sedang meledak dan banyak pasien yang
mengunjungi klinik dengan foto-foto selebriti, meminta ahli bedah
meniru hidung Amerika atau matanya.<br /><br />Penyanti PSY, yang
mempopulerkan Gangnam Style menjadi hit global. Label musik telah
mendesaknya untuk melakukan operasi plastik. Bahkan Miss Korea 2012,
Kim Yu-Mi, mengaku melakukan operasi plastik agar bisa tampil lebih
baik dan memenangkan kontes.<br /><br />Murid si <a href="http://asalasah.blogspot.com/2013/03/alasan-orang-korea-selatan-suka-operasi.html" target="_blank"><b></b></a><b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">Korea</a> </b>ada
yang mengungkapkan rahasia setelah menampilkan foto yang sangat
berbeda di sekolah. Tapi ia bilang ini tak menyesatkan siapa pun.<br /><br />"Saya tiadk pernah mengatakan saya lahir dengan kondisi cantik," katanya.<br /><br />Selain
Korea Selatan, ketika berbicara soal payudara dan kelamin. Brasil
banyak yang prianya melakukan pengecilan payudara, implan bokong, dan
rejuvenation vagina. Di daerah itu untuk tetap terlihat muda. <br /><br />Sementara
itu, pekerjaan hidung yang populer di Asia adalah Cina, Jepang dan
Korea Selatan, di antara lima negara teratas yang melakukan Rhinoplasty.<br /><br />Negara melakukan implan payudara dalam jumlah tertinggi adalah Amerika Serikat, diikuti oleh Brasil, Meksiko, Italia dan Cina.<br /><br />AS dan Brasil juga menduduki posisi pertama dan kedua untuk jumlah tertinggi yang melakukan lift mata dan melipat perut.<br /><br />Sementara
itu, dengan meningkatnya obesitas, semakin banyak orang dewasa yang
kelebihan berat badan beralih ke operasi untuk cepat kurus.<br /><br />Lipoplasty
merupakan prosedur yang menggunakan frekuensi tinggi gelombang suara
untuk mencairkan lemak di bawah permukaan kulit sebelum dihisap ke
luar.(Mel/Igw) Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-8004823105118949942013-06-26T06:56:00.001+08:002013-06-26T06:56:42.545+08:00Menikah Bisa Sembuhkan Penyakit Kanker<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7Vh1GwjfRqxGbtUCplg4rm5rwtaeRUp9C5BBNvaDfD0Dif5ZYiC0QHChpG1r-TvCmAXXRiI0a47JS_nwkYhN8Dxx6c5Xvs2ReWfREZte8DCJXaUktVfWjpGOKjc-31dyDdX00MH9kUT9a/s1600/Menikan+dapat+menyembuhkan+kanker.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7Vh1GwjfRqxGbtUCplg4rm5rwtaeRUp9C5BBNvaDfD0Dif5ZYiC0QHChpG1r-TvCmAXXRiI0a47JS_nwkYhN8Dxx6c5Xvs2ReWfREZte8DCJXaUktVfWjpGOKjc-31dyDdX00MH9kUT9a/s320/Menikan+dapat+menyembuhkan+kanker.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: inherit;">CERITA DEWASA 18 + ~ </span>Semua orang pasti ingin <b><a href="http://asalasah.blogspot.com/2013/05/menikah-bisa-sembuhkan-penyakit-kanker.html" target="_blank">menikah</a></b>,
dan merupakan momen paling indah dalam hidup. Namun, kebanyakan para
penderita kanker yang terus berjuang untuk terus hidup tidak berani
untuk menikah. Mereka beranggapan bawah cuma sia-sia saja dan
menyia-nyiakan waktunya saja dan hal tersebut akan berdampak pada
pasangannya, seperti meninggalkan pasangannya.
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Faktanya, berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di AS, para
pasien kanker akan meningkatkan kesempatan sembuh dari sel ganas itu
dari tubuh mereka dengan <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><i>menikah<span id="goog_1047913291"></span><span id="goog_1047913292"></span></i></a>.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti dikutip dari Daily Mail via Vemale.com, penelitian yang
dilakukan oleh Penn State College of Medicine dan Brigham Young
University, Inggris mengungkapkan bahwa pasien kanker yang menikah
memiliki 14 persen lebih rendah risiko kematiannya. Hal ini terjadi baik
pada pria maupun wanita.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian itu juga menunjukkan bahwa kondisi pasien dapat didiagnosis
lebih awal. Dan ada juga memiliki keinginan lebih agresif untuk
menjalani perawatan seperti kemoterapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Meski begitu, para peneliti belum paham bagaimana institusi perkawinan
dapat menolong para pasien kanker untuk bertahan. Mereka berspekulasi,
rekannya dapat menjaga dan mendorong semangat guna mengatasi penyakit
itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Sven Wilson, wakil pimpinan dan professor <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">Brigham Young</a>
University, kunci yang paling penting dari proses penyembuhan adalah
dengan mengendalikan tahap di mana penyakit kanker itu terdeteksi. Hal
inilah yang mendasari ke tahap selanjutnya setelah diagnosis.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Dengan seorang rekan, pasien akan terbantu dalam menentukan jenis dari
masalahnya,sehingga mereka akan dengan cepat bisa mengambil tindakan,"
ujarnya. Tapi sayang, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer
Epidemologi ini tak menguji perbandingan kesehatan dari orang yang
mengidap kanker yang sudah menikah dan belum menikah.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-53194887407057705372013-06-26T06:53:00.004+08:002013-06-26T06:53:33.890+08:00Mengingat Masa Lalu Yang Suram Bikin Mudah Sakit Lo<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtpQiiGVHhuT4slcqGYL7SXIJTlsjbLulutjvort37G0Y4FDLOyzMaMrJVIEZdis8FiN_zTBioqG3r2V_M-XKq1f54AbGrjZMAW7zA3rlmGLVQ6s7i9OGwCdkNC2f6N4F-gNRIkTwuBhiQ/s1600/zona+malam+5.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtpQiiGVHhuT4slcqGYL7SXIJTlsjbLulutjvort37G0Y4FDLOyzMaMrJVIEZdis8FiN_zTBioqG3r2V_M-XKq1f54AbGrjZMAW7zA3rlmGLVQ6s7i9OGwCdkNC2f6N4F-gNRIkTwuBhiQ/s1600/zona+malam+5.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
CERITA DEWASA 18+ - MENGINGAT <a href="http://asalasah.blogspot.com/2013/05/mengingat-masa-lalu-yang-suram-bikin.html" target="_blank"><b>kejadian di masa lalu </b></a>yang menyedihkan atau menimbulkan
kemarahan dapat membuat penyakit lebih mudah bersarang di tubuh.
Demikian menurut para peneliti dari University of Granada, Spanyol.<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-diSb1kpoZRo/T3X82ELDi_I/AAAAAAAAAzo/2oFMm_vuPww/s1600/zona+malam+5.png" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="http://asalasah.blogspot.com/2013/05/mengingat-masa-lalu-yang-suram-bikin.html" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-diSb1kpoZRo/T3X82ELDi_I/AAAAAAAAAzo/2oFMm_vuPww/s320/zona+malam+5.png" title="" /></a>Para
peneliti dari University of Granada mengadakan riset yang melibatkan 50
pria dan wanita. Mereka diminta untuk mengisi survey mengenai perasaan
mereka terhadap <b> <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">masa lalu</a></b> dan masa depan. Dari daftar pertanyaan yang
diajukan, di antaranya apa saja tindakan yang mereka sesali, apa yang
seharusnya mereka lakukan, juga bagaimana mereka menikmati hidup mereka
saat ini. Jawaban para responden kemudian dihubungkan dengan kesehatan
fisik dan mental, serta kualitas gaya hidup mereka.<br />
<br />
Penelitian ini menyimpulkan, orang-orang yang seringkali menyesali masa
lalu dan mengenang kejadian yang sudah lewat dengan penuh kesedihan,
terbukti lebih mudah terserang penyakit dan memiliki kualitas kesehatan
yang buruk. Orang-orang yang masih menyimpan dendam di masa lalu juga
rentan terhadap rasa sakit.<br />
<br />
“Berdasarkan hasil observasi kami, faktor yang paling berpengaruh
terhadap kesehatan seseorang ialah persepsi mereka terhadap masa lalu,”
ungkap Cristian Oyanadel, anggota tim peneliti.<br />
<br />
“Saat orang-orang berpikiran negatif terhadap masa lalu, mereka juga
cenderung pesimis dalam memandang masa kini,” lanjutnya, seperti
dikutip <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">Daily Mail.</a><br />
<br />
Sebaliknya, orang-orang yang fokus pada rencana masa depan dinilai
tidak memiliki dampak negatif pada kesehatan sama sekali. Lalu seperti
apakah orang paling bahagia di dunia? Para peneliti menjawab, orang
yang paling bahagia ialah orang-orang yang menikmati saat ini sambil
menyusun rencana untuk masa depan.<br />
<br />
Para peneliti menyarankan untuk mengurangi pandangan negatif dan dendam
yang muncul saat mengingat masa lalu. Ya, seperti judul lagu lawas
milik band Oasis, “Don’t Look Back in Anger”.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-40329604084490820972013-06-26T06:50:00.002+08:002013-06-26T06:54:13.926+08:00Prediksi Wajah Jika 20 Tahun Kedepan Tetap Merokok<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH4X61PJlhcW9vmQcVzz6yOu3b4kswUI8lp9YAXJUS-UvKYpPNYfjIiyddqPqgpdb-vsAmE3DfmLpqxMZTLawEPKULuWSkJu3I786OpfVV3CmVQZ-tW88nHkYJ5vTzgV48kihljdpD2uHl/s1600/6e1b582321f4ed892fb2d45c564da114.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH4X61PJlhcW9vmQcVzz6yOu3b4kswUI8lp9YAXJUS-UvKYpPNYfjIiyddqPqgpdb-vsAmE3DfmLpqxMZTLawEPKULuWSkJu3I786OpfVV3CmVQZ-tW88nHkYJ5vTzgV48kihljdpD2uHl/s320/6e1b582321f4ed892fb2d45c564da114.jpg" width="211" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://asalasah.blogspot.com/" target="_blank">CERIT DEWASA 18+</a> ~ <a href="http://asalasah.blogspot.com/2013/03/prediksi-wajah-jika-20-tahun-kedepan.html" target="_blank"><b>Merokok </b></a>bisa
merusak kesehatan dan tampilan kulit jadi lebih tua. Meski begitu,
masih banyak orang yang tidak bisa lepas dari kecanduan menghisap
batangan mengandung nikotin ini.<br />
<br />
Nah, teknologi yang satu ini
mungkin bisa membantu orang untuk berhenti merokok. Aplikasi smartphone
terbaru telah diciptakan untuk menunjukkan pada para perkokok berat,
akan seperti apa penampilan mereka di masa depan jika terus merokok.<br />
<br />
Aplikasi tersebut dapat memperlihatkan kerusakan kulit dan wajah akibat 4.000 bahan kimia yang ditemukan di setiap batang <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><b>rokok</b></a>,
dalam 20 tahun ke depan. Diproduksi oleh NHS, aplikasi bernama Smoking
Time Machine tersebut sengaja didesain untuk mendorong anak muda agar
berhenti merokok sebelum terlambat.<br />
<br />
Kate Norman dari Cumbria
Partnership <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">NHS Trust</a>, seperti dikutip dari Daily Mail mengatakan,
"Anak muda dan remaja tidak terlalu peduli dengan konsekuensi yang
mereka dapat akibat merokok seperti kanker dan penyakit paru-paru.
Aplikasi ini menggunakan foto mereka dan menunjukkan bagaimana wajah
mereka nantinya."<br />
<br />
Jika ingin tahu efek negatif yang terjadi
akibat rokok, pengguna aplikasi harus memotret wajah mereka. Aplikasi
tersebut kemudian 'memajukan' umur mereka 20 tahun dan apa yang akan
terjadi pada perokok berat.<br />
<br />
Perubahannya cukup drastis. Foto
mereka 20 tahun ke depan menunjukkan adanya kerutan di sekitar mata dan
mulut, rahang yang kendur dan kulit yang tampak pucat abu-abu. Foto
tersebut bisa disimpan dan di-share ke social media sebagai peringatan
akan bahaya rokok jangka panjang. <br />
Anda berani coba? Aplikasi ini sudah bisa di-download mulai hari ini via iTunes atau Android Play.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-84573268553556196082013-06-26T06:45:00.002+08:002016-05-31T07:47:14.044+08:00Rahasianya Kecantikan Tubuh Wanita Jepang<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDmx1wMCYVvA_9UWVdpHbOvpY7iAegOQZ5s8ImvgCNOtBZkkCBQIbwLNtohhSrlQmpd4Jjbg79uVvtt6gmcvRTbU8CYIACP_2vgN36QQhmOSx3vvhRg9L_CliyTdaU1RZNCMmL-peq_h6K/s1600/timthumb.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Rahasianya Kecantikan Tubuh Wanita Jepang" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDmx1wMCYVvA_9UWVdpHbOvpY7iAegOQZ5s8ImvgCNOtBZkkCBQIbwLNtohhSrlQmpd4Jjbg79uVvtt6gmcvRTbU8CYIACP_2vgN36QQhmOSx3vvhRg9L_CliyTdaU1RZNCMmL-peq_h6K/s400/timthumb.jpg" title="Carita Dewasa 18+" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://asalasah.blogspot.com/" target="_blank">CERITA DEWASA 18+ </a> ~<b> </b><a href="http://asalasah.blogspot.com/2013/03/rahasianya-kecantikan-tubuh-wanita.html"><b>Rata-rata wanita Jepang </b></a>memiliki tubuh langsing. Bukan hanya itu. Mereka juga memiliki kulit yang putih bercahaya. Apa <i>sih </i>rahasianya? Ternyata, pola dan cara makan merekalah rahasianya. Seperti dilansir dari <i>Healthypro</i>, berikut ini bagaimana para wanita Jepang membentuk tubuhnya menjadi indah.</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">Nikmati makanan.</a> </b>Orang
Jepang memiliki pola makan sehat yang meliputi konsumsi makanan rendah
kalori yang lezat. Mereka menyajikan makanan dengan urutan yang indah
dan <i>eye-catching</i>. Inilah yang membuat mereka makan secara
perlahan dan benar-benar menikmati makanan mereka. Menikmati makanan
dapat membuat menekan nafsu makan.</li>
<li><a href="http://disajikan%20dalam%20porsi%20kecil/" target="_blank"><b></b></a><b><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7450491201257456677" target="_blank">Disajikan dalam porsi kecil</a>.</b>
Di Jepang, makanan selalu disajikan dalam mangkuk kecil dan piring.
Inilah yang membuat orang hanya makan sekitar 45% dari porsi normal,
yang biasanya disajikan dalam porsi yang lebih besar.</li>
<li><a href="http://disajikan%20dalam%20porsi%20kecil/" target="_blank"><b>Sangat senang dengan sayuran.</b></a>
Jepang merupakan salah satu negara yang gila dengan sayuran karena
hampir semua jenis makanan di Jepang mencampurkan dengan berbagai macam
sayuran. Sebanyak 4 – 5 jenis sayuran sering disajikan dalam satu kali
makan.</li>
<li><a href="http://disajikan%20dalam%20porsi%20kecil/" target="_blank"><b>Lebih memilih ikan sebagai pengganti daging.</b> </a>Orang Jepang suka makan ikan sebagai pengganti daging. Jenis ikan segar seperti salmon, tuna, mackerel, sarden, dan <i>herring</i> segar merupakan makanan favorit warga Jepang. Inilah sumber utama asam lemak omega-3 yang memberikan manfaat baik bagi jantung.</li>
<li><b><a href="http://disajikan%20dalam%20porsi%20kecil/" target="_blank"><i>Dessert</i> yang sehat.</a> </b>Hidangan
penutup khas Jepang yaitu berbagai jenis buah-buahan yang dikupas,
diiris, dan diatur sedemikian menarik di atas piring. Sambil makan
buah-buahan segar, mereka lantas menyajikan secangkir teh hijau jepang
yang kaya antioksidan.</li>
<li><b>Suka berjalan atau naik sepeda. </b>Naik
sepeda dan berjalan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari di
Jepang. Jadi, tak heran jika mereka lebih kuat berjalan jauh dan hidup
lebih lama.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Itulah mengapa wanita Jepang mendapatkan tubuh yang
indah. Anda mau mencoba untuk menjaga kebugaran fisik dan hidup lebih
lama? (intisari)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0Japan36.204824 138.2529249.5420275000000032 96.944330000000008 62.8676205 179.561518tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-65837988443557786842013-06-24T22:53:00.000+08:002016-05-30T00:17:01.152+08:00Cinta Tak Kenal Usia, Wanita Ini Baru Lepas Masa Lajang di Usia 85<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgetWfAAmNnPdEa0xfy8u55L8sSY8UkOXZexZPRMbxqrIrESzxoxJDrg6f7H2vgKedLbkIZW2yIMyxHggMJeFBHdFPLWV0FpFxIJ7LSmg2uITt8fiV7hFihUQsrNI7Z0w1QlP0E3Ucye75g/s1600/nenekdlm.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cinta Tak Kenal Usia, Wanita Ini Baru Lepas Masa Lajang di Usia 85" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgetWfAAmNnPdEa0xfy8u55L8sSY8UkOXZexZPRMbxqrIrESzxoxJDrg6f7H2vgKedLbkIZW2yIMyxHggMJeFBHdFPLWV0FpFxIJ7LSmg2uITt8fiV7hFihUQsrNI7Z0w1QlP0E3Ucye75g/s320/nenekdlm.jpg" title="Carita Dewasa 18+" width="230" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Jakarta</strong> - Pernikahan menjadi momen yang didambakan
banyak orang, termasuk wanita asal Inggris ini, Phyllis Cook. Di usianya
yang ke-85, Phyllis baru bisa mewujudkan momen bahagia tersebut untuk
pertamakalinya dalam hidupnya.<br />
<br />
Phyllis melepas masa lajangnya
dengan dinikahi pria bernama John Plommer. Dia dan pria berusia 86 tahun
itu melangsungkan pernikahan mereka di Gereja <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">St Mildred,</a> Canterbury,
Inggris, Jumat (14/6/2013) lalu.<br />
<br />
Saat menikah, Phyllis tampil
simple dengan rok bermotif bunga warna biru dan blouse berwarna putih.
Sementara sang mempelai pria mengenakan jas hitam dan dasi yang berwarna
senada dengan busana mempelai wanitanya. <br />
<br />
"Itu adalah upacara yang indah. Banyak teman kami datang ke gereja," ucap Phyllis bahagia seperti dikutip <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">Daily Mail</a>.<br />
<br />
Phyllis
tak pernah membayangkan pernikahan sederhananya itu bisa terwujud. Dia
sudah kehilangan harapan ketika pria yang dianggapnya sebagai belahan
jiwanya meninggal pada 2008. Pria yang merupakan tunangannya itu sudah
menjadi pasangannya sejak lama. Hubungan mereka tidak pernah sampai ke
pelaminan karena tak direstui kedua orangtua.<br />
<br />
Enam tahun setelah
sang tunangan meninggal, Phyllis memutuskan keluar dari rumah
orangtuanya dan pindah ke sebuah panti jompo. Di sanalah dia bertemu dan
jatuh cinta dengan John.<br />
<br />
John sebelumnya sudah pernah menikah
dua kali. Istri kedua pria yang sebelumnya berprofesi sebagai petani itu
meninggal setahun lalu.<br />
<br />
Pasangan John dan Phyllis kini tengah <span class="itxtrst itxtrstspan itxtnowrap" id="itxthook0p"><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><span class="itxtrst itxtrstspan itxtnowrap itxtnewhookspan" id="itxthook0w" style="background-color: transparent; border-color: transparent transparent rgb(0 , 204 , 0); border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #009900; font-size: 100%; font-weight: normal; padding: 0px 0px 1px; text-decoration: underline;">menikmati</span></a><img class="itxtrst itxtrstimg itxthookicon" src="http://images.intellitxt.com/ast/adTypes/icon1.png" id="itxthook0icon" style="margin-bottom: 0px!important; margin-left: 0px!important; margin-right: 0px!important; margin-top: 0px!important; padding-bottom: 0px!important; padding-left: 4px!important; padding-right: 0px!important; padding-top: 0px!important; vertical-align: baseline!important;" /></span>
masa bulan madu mereka di Wales, Inggris. "Aku berharapa pernikahan
kami akan membawa kebahagiaan, pertemanan dan persahabatan," ujar John.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0Germany51.165691 10.45152600000005840.941826000000006 -10.202770999999942 61.389556 31.105823000000058tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-17187333986914779652013-06-24T22:16:00.000+08:002016-05-30T00:14:03.507+08:00Kalau Tak Mau Gairah Seks Turun, Jangan Makan Gorengan Terlalu Sering!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKHDl5S2ytHN_etU99S6MBqYHYDnU7gzJgF9MR3sL8k3r3-RZ-tqCtiVdoR3GbW2EWtx_8tyv9cIHvd8CfgjS09wHMsJqCxj-jufDdsffQuMoupysdSLC6M16UGq4SXPuTJ2gaexR9JbwG/s1600/seksmenurun_cntt.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kalau Tak Mau Gairah Seks Turun, Jangan Makan Gorengan Terlalu Sering!" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKHDl5S2ytHN_etU99S6MBqYHYDnU7gzJgF9MR3sL8k3r3-RZ-tqCtiVdoR3GbW2EWtx_8tyv9cIHvd8CfgjS09wHMsJqCxj-jufDdsffQuMoupysdSLC6M16UGq4SXPuTJ2gaexR9JbwG/s320/seksmenurun_cntt.jpg" title="Carita Dewasa 18+" width="244" /></a></div>
<strong>Jakarta</strong> - Gairah seksual dipengaruhi oleh produksi hormon seks yang meningkat. Tentunya hal ini dipengaruhi oleh <a class="itxtnewhook itxthook" href="http://food.detik.com/read/2013/06/24/184227/2282896/900/kalau-tak-mau-gairah-seks-turun-jangan-makan-gorengan-terlalu-sering?w993301food#" id="itxthook0" rel="nofollow" style="background-color: transparent; background-image: none; border: 0px none transparent; display: inline; font-size: 100%; font-style: normal; font-weight: normal; padding: 0px; text-decoration: none;"><span class="itxtrst itxtrstspan itxtnowrap" id="itxthook0p"><span class="itxtrst itxtrstspan itxtnowrap itxtnewhookspan" id="itxthook0w" style="background-color: transparent; border-color: transparent transparent rgb(0 , 204 , 0); border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #009900; font-size: 100%; font-weight: normal; padding: 0px 0px 1px; text-decoration: underline;">nutrisi</span><img class="itxtrst itxtrstimg itxthookicon" src="http://images.intellitxt.com/ast/adTypes/icon1.png" id="itxthook0icon" style="margin-bottom: 0px!important; margin-left: 0px!important; margin-right: 0px!important; margin-top: 0px!important; padding-bottom: 0px!important; padding-left: 4px!important; padding-right: 0px!important; padding-top: 0px!important; vertical-align: baseline!important;" /></span></a> dalam makanan. Sebaiknya lebih selektif, karena ada beberapa makanan yang justru bisa menurunkan libido karena nutrisinya.<br />
<br />
Karena
terasa renyah dan gurih, gorengan banyak disukai banyak orang. Namun
kandungan lemak jahatnya dapat menurunkan gairah seks. Berikut lima
jenis makanan yang bisa merusak gairah seks.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKmSa6_rKlEH_P3GhJVJ6yfEHyrZ_OTkdMXtPR97sNQMdCil6IpZ3YD3I7lMeUKwLnReBXVgj3KBXG38pUis2X-Tx1fcNSqtGWJTvpxpmlnIG_0naQ6qgVQKFhogP9Jz4a7NkQZzuhaRyR/s1600/184436_seksmenurun_1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKmSa6_rKlEH_P3GhJVJ6yfEHyrZ_OTkdMXtPR97sNQMdCil6IpZ3YD3I7lMeUKwLnReBXVgj3KBXG38pUis2X-Tx1fcNSqtGWJTvpxpmlnIG_0naQ6qgVQKFhogP9Jz4a7NkQZzuhaRyR/s200/184436_seksmenurun_1.jpg" width="153" /></a></div>
<br />
<br />
<a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><strong>1. Alkohol</strong></a><br />
<strong>Segelas wine atau bir bisa membuat tubuh jadi hangat dan rileks. Sayangnya <a class="itxtnewhook itxthookactive" href="http://food.detik.com/read/2013/06/24/184227/2282896/900/2/kalau-tak-mau-gairah-seks-turun-jangan-makan-gorengan-terlalu-seringw993301food#" id="itxthook0" rel="nofollow" style="background-color: transparent; background-image: none; border: 0px none transparent; display: inline; font-size: 100%; font-style: normal; font-weight: normal; padding: 0px; text-decoration: none;"><span class="itxtrst itxtrstspan itxtnowrap" id="itxthook0p"><span class="itxtrst itxtrstspan itxtnowrap itxtnewhookspan" id="itxthook0w" style="background-color: transparent; border-color: transparent transparent rgb(0 , 204 , 0); border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #009900; font-size: 100%; font-weight: normal; padding: 0px 0px 1px; text-decoration: underline;">minuman</span><img class="itxtrst itxtrstimg itxthookicon" src="http://images.intellitxt.com/ast/adTypes/icon1.png" id="itxthook0icon" style="margin: 0px ! important; padding: 0px 0px 0px 4px ! important; vertical-align: baseline ! important;" /></span></a>
beralkohol ini menjadi salah satu minuman terburuk untuk kehidupan
seksual. Pasalnya bisa menghambat hasrat seks dan menurunkan gairah
bercinta.</strong><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<strong> </strong><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLswBM8I-w0Sd0gRtsec3TOY2aIp8OHBbk9bUiyDQkcMG9IbkSupkLo9x-Dzt0JyrGPWLzh7h19QbK_lxmQRUbSijy4Al02MCk3fbKtDnINOEJPx7fGn03WONwx1c7nxhfVyYIB3ZLj66K/s1600/184511_seksmenurun_2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLswBM8I-w0Sd0gRtsec3TOY2aIp8OHBbk9bUiyDQkcMG9IbkSupkLo9x-Dzt0JyrGPWLzh7h19QbK_lxmQRUbSijy4Al02MCk3fbKtDnINOEJPx7fGn03WONwx1c7nxhfVyYIB3ZLj66K/s200/184511_seksmenurun_2.jpg" width="153" /></a></div>
<br />
<a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><strong>2. Beefsteak</strong></a><br />
<strong>Daging kaya akan protein dan zinc, namun cenderung tinggi lemak jenuh
yang dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan fungsi organ seksual. Karena
itulah perlu bdiatasi konsumsinya sebanyak dua kali dalam seminggu.</strong><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<strong> </strong><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLZOlZ65GvUIVFV9JLb_QoAmlKBkMz0vmS4e_3PUpKu4p-pyBgzxDOdc8JKmL39WTv7XYprdDC4w3lTNKTBSuG3DITxBOKOQG3qV3-O5ey1pOerm_UF5UvHDSAca5i3TaV8muluxSC2slH/s1600/184540_seksmenurun_3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLZOlZ65GvUIVFV9JLb_QoAmlKBkMz0vmS4e_3PUpKu4p-pyBgzxDOdc8JKmL39WTv7XYprdDC4w3lTNKTBSuG3DITxBOKOQG3qV3-O5ey1pOerm_UF5UvHDSAca5i3TaV8muluxSC2slH/s200/184540_seksmenurun_3.jpg" width="153" /></a></div>
<strong> </strong><br />
<a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><strong>3. Gorengan</strong></a><br />
<strong>Gorengan mengandung lemak jahat yang bisa mempengaruhi <b><a class="itxtnewhook itxthook" href="http://food.detik.com/read/2013/06/24/184227/2282896/900/4/kalau-tak-mau-gairah-seks-turun-jangan-makan-gorengan-terlalu-seringw993301food#" id="itxthook0" rel="nofollow" style="background-color: transparent; background-image: none; border: 0px none transparent; display: inline; font-size: 100%; font-style: normal; font-weight: normal; padding: 0px; text-decoration: none;"><span class="itxtrst itxtrstspan itxtnowrap" id="itxthook0p"><span class="itxtrst itxtrstspan itxtnowrap itxtnewhookspan" id="itxthook0w" style="background-color: transparent; border-color: transparent transparent rgb(0 , 204 , 0); border-style: none none solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #009900; font-size: 100%; font-weight: normal; padding: 0px 0px 1px; text-decoration: underline;">kesehatan</span><img class="itxtrst itxtrstimg itxthookicon" src="http://images.intellitxt.com/ast/adTypes/icon1.png" id="itxthook0icon" style="margin-bottom: 0px!important; margin-left: 0px!important; margin-right: 0px!important; margin-top: 0px!important; padding-bottom: 0px!important; padding-left: 4px!important; padding-right: 0px!important; padding-top: 0px!important; vertical-align: baseline!important;" /></span></a>
jantung. Lemak jahat ini juga bisa menumpuk pembuluh arteri dan
menghambat aliran darah hingga ke penis. Kesehatan seksualpun jadi
terganggu.</b></strong><br />
<br />
<br />
<strong><b> </b></strong><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<strong><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3XNMyLMwExReXlf3Bgx32OHEizkFls2DplItKW-vckWRDcmTrgEaPi12YjLymNcth89U2tTV4EB6ib1YqNmekGwUkp3wA9DWwqTwI7x86iAzQyHApptQLkYyFm5y1ukYnStzoy_O8Cb_p/s1600/184615_seksmenurun_4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3XNMyLMwExReXlf3Bgx32OHEizkFls2DplItKW-vckWRDcmTrgEaPi12YjLymNcth89U2tTV4EB6ib1YqNmekGwUkp3wA9DWwqTwI7x86iAzQyHApptQLkYyFm5y1ukYnStzoy_O8Cb_p/s200/184615_seksmenurun_4.jpg" width="153" /></a></b></strong></div>
<strong><b> <strong> </strong></b></strong><br />
<br />
<strong><b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><strong>4. Kedelai</strong></a></b></strong><br />
<strong><b><strong> </strong>Meskipun banyak mengandung protein, namun kedelai tinggi akan estrogen.
Jika dikonsumsi terlalu banyak oleh pria bisa menurunkan gairah seksnya.
Penyataan inipun telah dibuktikan dari sebuah studi yang dilakukan di
Denmark.</b></strong><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<strong><b> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjurfchJ6xnpMfQGvRahnKhmxSGgzAwAUWsRkZWvcWHrN2l4Hb6psO-PMKzWObXry5f_oP0Jxr1I4WvLbWUVdMJ1kF0NALAGbL69WN7hDUBmTCT8UQ70DCaWvTLKVgZ6-JDQ226SHdu3I1D/s1600/184646_gairahseks_5.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjurfchJ6xnpMfQGvRahnKhmxSGgzAwAUWsRkZWvcWHrN2l4Hb6psO-PMKzWObXry5f_oP0Jxr1I4WvLbWUVdMJ1kF0NALAGbL69WN7hDUBmTCT8UQ70DCaWvTLKVgZ6-JDQ226SHdu3I1D/s200/184646_gairahseks_5.jpg" width="153" /></a></b></strong></div>
<strong><b> <strong> </strong></b></strong><br />
<strong><b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><strong> 5. Tiram</strong></a></b></strong><br />
<strong><b><strong>Tiram adalah sumber zat besi. Meski dipercaya dapat meningkatkan gairah
seksual, jenis kerang-kerangan ini jika terlalu banyak dikonsumsi justru
bisa merusak produksi hormon seks. Akibatnya gairah seks pada pria dan
wanita jadi terganggu.</strong></b></strong><br />
<br />
<strong><b><strong> </strong></b></strong><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<strong><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxt6oYJT-dNqStXuqKQkaApP2SE-XvhQwjoywiSuG7invQcsjXXNE1P89q3YdYU7sskb0Vcs3tEaCDvA7tBlHNLOg5OFQOYgPE5gsA5PrPQPbsWnzHOdws0rrm6H72g3POcNmNuYZUREBY/s1600/seksmenurun_cntt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></b></strong></div>
<strong> </strong>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0Netherlands52.132633 5.291265999999950549.638041 0.12769199999995084 54.627224999999996 10.454839999999951tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-44835781973545942492013-06-24T21:54:00.001+08:002015-06-19T05:28:20.930+08:006 ALTERNATIVE POSISI BERCINTA DARI BELAKANG SELAIN DOGGY STYLE<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-IoCp8vDMT-C7QsJjRx307rMuN_LA9xYOM6Hr7n3xh9dYiJHQAo0L3j8yW9xDEoOo4-wqIgw7Tyt-O7-CDQ4XwxWELV5WFlHLX2D2k2loX2laakSr60ucPFoyHJ8cPdmZ2S3VcvfAksxK/s1600/doggiescovermp.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-IoCp8vDMT-C7QsJjRx307rMuN_LA9xYOM6Hr7n3xh9dYiJHQAo0L3j8yW9xDEoOo4-wqIgw7Tyt-O7-CDQ4XwxWELV5WFlHLX2D2k2loX2laakSr60ucPFoyHJ8cPdmZ2S3VcvfAksxK/s200/doggiescovermp.jpg" width="132" /></a></div>
<br />
<b><b>Jakarta</b> - </b>
Posisi bercinta dari belakang banyak digemari karena memungkinkan sebuah penetrasi yang dalam. Jika selama ini <i>doggy style</i> lebih banyak dilakukan, kenyataannya ada begitu banyak variasi bercinta dari belakang yang perlu untuk dicoba.<br />
<br />
Beberapa posisi yang bisa dilakukan dari belakang antara lain sebagai berikut seperti dikutip dari <i>Askmen</i>, Minggu (16/6/2013).<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBZlnmEWbS_dJh8E1oiDtorsayZ83vd1cb-kVhUx0l-aRAkiMjK0oJxdKFHb-HKpOjoyBAjnI_Nfx2vw93G12DHcrqHJaxodfQSqRQ6S5ZdAGDKEGEP9S5UyWOnFCdTv4Fu4PS8QDofAJY/s1600/145558_doggies1mp.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBZlnmEWbS_dJh8E1oiDtorsayZ83vd1cb-kVhUx0l-aRAkiMjK0oJxdKFHb-HKpOjoyBAjnI_Nfx2vw93G12DHcrqHJaxodfQSqRQ6S5ZdAGDKEGEP9S5UyWOnFCdTv4Fu4PS8QDofAJY/s200/145558_doggies1mp.jpg" width="133" /></a></div>
<br />
<div class="text_detail">
<b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">1. Tight Grip</a></b>
Syarat yang dibutuhkan dalam posisi ini adalah kemampuan
menyeimbangkan diri yang baik. Perempuan memulainya dengan membungkuk
menggunakan kaki dan tangannya sebagai penopang. Selanjutnya, lelakinya
tidak sekedar melakukan penetrasi seperti doggy style, tetapi juga
mengangkat kaki pasangannya agar posisinya seperti melayang. Sulit,
tetapi bisa memberikan sensasi penetrasi yang dalam meski agak pelan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuUgq-KsVG6w7j0TOkPq28NkkG3OFWsANGfkSvhUcyCevANTsCP3CRjEexoGL297ckap-syjGW4fJD55CwOnDpEFTjytHzqPh5R8hFSH462xQZRtaRbt6n2Ch6iq9k0iLyrB3SKeFbJYAN/s1600/145637_doggies2mp.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuUgq-KsVG6w7j0TOkPq28NkkG3OFWsANGfkSvhUcyCevANTsCP3CRjEexoGL297ckap-syjGW4fJD55CwOnDpEFTjytHzqPh5R8hFSH462xQZRtaRbt6n2Ch6iq9k0iLyrB3SKeFbJYAN/s200/145637_doggies2mp.jpg" width="133" /></a></div>
<br />
<div class="text_detail">
<b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><b>2. Leg Spread</b></a></b>
Dengan posisi perempuan tengkurap dan kakinya rapat, pasangan
lelakinya berada di atas dengan kaki mengangkangi. Kedua tangan
diluruskan untuk menahan badannya agar tidak terlalu menindih. Bagi
laki-laki yang ukuran penisnya tidak terlalu kecil, posisi ini masih
memungkinkan penetrasi yang dalam meski tetap lebih pelan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY-XDT_zrj6fJ1NCLjhm_0pqg_8VaKQYeOfcSNp5hyYt8b2gQMFoe0afP1xZt1d1XWbMwuu4XU_as-6YgRd-JdrqKankkxnDjpVAq7-fwgVgAEFtpag02yiuYFeLUyD5e-38we89CfxQGG/s1600/145706_doggies3mp.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY-XDT_zrj6fJ1NCLjhm_0pqg_8VaKQYeOfcSNp5hyYt8b2gQMFoe0afP1xZt1d1XWbMwuu4XU_as-6YgRd-JdrqKankkxnDjpVAq7-fwgVgAEFtpag02yiuYFeLUyD5e-38we89CfxQGG/s200/145706_doggies3mp.jpg" width="133" /></a></div>
<div class="text_detail">
</div>
<div class="text_detail">
<b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><b>3. Deep Penetration</b></a></b>
Sama seperti tight grip, bedanya posisi perempuan tidak ditopang
dengan tangan. Dimulai dari posisi tengkurap, kaki dibuka
selebar-lebarnya lalu diangkat oleh pasangan lelakinya. Lutut boleh
ditekuk atau diluruskan, tergantung selera dan variasi yang diinginkan.
Keuntungannya sama, yakni memberikan sensasi penetrasi yang dalam dengan
kecepatan yang lebih fleksibel.<br />
<br />
<br />
<div class="text_detail">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq3AlH5dp1zxWAlx_jLq2oaE9unpgTG7ycFFFj9_dDKZhPXUC-RHDrSCKm4MZIZEEalfITtULyT1v2IB7VC83ojMs00z2wH8zer8K_H6OmiQVM3oeZY50frVOBJDYkdKSSueWgg1yieo_B/s1600/145743_doggies4mp.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq3AlH5dp1zxWAlx_jLq2oaE9unpgTG7ycFFFj9_dDKZhPXUC-RHDrSCKm4MZIZEEalfITtULyT1v2IB7VC83ojMs00z2wH8zer8K_H6OmiQVM3oeZY50frVOBJDYkdKSSueWgg1yieo_B/s200/145743_doggies4mp.jpg" width="133" /></a><b><b> </b></b></div>
<div class="text_detail">
<b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><b>4. Chair Bend Over</b></a></b>
Pada posisi ini, perempuan menungging di atas kursi dengan sikut
menempel pada sandaran kursi. Laki-laki mengangkat salah satu kakinya,
meletakkannya di pinggang lalu mulai melakukan penetrasi. Dibutuhkan
keseimbangan yang baik untuk melakukan posisi ini agar tidak cedera.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHr9Auk25ndDKDo986cm6x_zyd8n1xPBA_SKSTvU_oCBHvjt8aNkptPr6HeTb9vBmnR6ZTwxZHQzGHwr0K-kjfHBeHaYQHTwGgoCKuayTA0X0RrVfOD1AktMCM9JlKPHFsFh2AkuEDB9Hh/s1600/145819_doggies5mp.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHr9Auk25ndDKDo986cm6x_zyd8n1xPBA_SKSTvU_oCBHvjt8aNkptPr6HeTb9vBmnR6ZTwxZHQzGHwr0K-kjfHBeHaYQHTwGgoCKuayTA0X0RrVfOD1AktMCM9JlKPHFsFh2AkuEDB9Hh/s200/145819_doggies5mp.jpg" width="133" /></a></div>
<br />
<div class="text_detail">
<b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><b>5. Stand and Bang</b></a></b>
Ini adalah posisi bercinta dari belakang yang relatif paling
sederhana. Kedua pasangan sama-sama berdiri, perempuan di depan
menghadap tembok atau benda apapun yang kokoh. Dari belakang, laki-laki
melakukan penetrasi sambil memegang pinggang pasangannya. Melakukan
posisi ini di depan cermin akan lebih sensasional karena masing-masing
bisa saling melihat satu sama lain.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRzf4KIqcvRXt2dXfmFlee8Xyf8nBpJOLhuwAj1AFz4ON3ACK6LtbiJb_xnN3U3qHqT4CKsN2AZ5eAjqPZm9CHJb_ZmyBP2x7kJ0Vvm-OKb9mmSjcPAmRsqYfoGcL0dG3h84k4MVMdE8YM/s1600/150301_175921_doggiemp.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRzf4KIqcvRXt2dXfmFlee8Xyf8nBpJOLhuwAj1AFz4ON3ACK6LtbiJb_xnN3U3qHqT4CKsN2AZ5eAjqPZm9CHJb_ZmyBP2x7kJ0Vvm-OKb9mmSjcPAmRsqYfoGcL0dG3h84k4MVMdE8YM/s200/150301_175921_doggiemp.jpg" width="133" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="text_detail">
<b><a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank"><b>6. Sideway Insert</b></a></b>
Pada posisi ini, perempuan tidur menghadap ke samping dengan satu
tangan untuk menopang sementara kaki di sisi atas diangkat ke atas. Dari
belakang, laki-laki melakukan penetrasi. Mirip posisi 'spoon' atau
susunan sendok tetapi dengan variasi kaki diangkat. Bisa dilakukan
sambil tiduran, atau agar lebih menantang bisa juga sambil berdiri.</div>
<br /></div>
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7450491201257456677.post-43856314748151368382013-06-24T21:34:00.004+08:002015-06-19T05:26:57.334+08:00HAPPY PLAY TIME, APLIKASI MASTURBASI WANITA PERTAMA DI DUNIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxaK6Pf1aHC2Ew2qARViOAjaCkd8JsDCRa4x2q1AYb2g1q5bXno2l8d-ifTIaMWfODpU62Ia20go4Iq-nFjgmP5rU6iynglk0UKuKxQ0RRpzGrAxxmLOOgvZO4gPtbJQq3ZKjnH3el2lrs/s1600/132648_ytimedokhappyplaytime.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxaK6Pf1aHC2Ew2qARViOAjaCkd8JsDCRa4x2q1AYb2g1q5bXno2l8d-ifTIaMWfODpU62Ia20go4Iq-nFjgmP5rU6iynglk0UKuKxQ0RRpzGrAxxmLOOgvZO4gPtbJQq3ZKjnH3el2lrs/s320/132648_ytimedokhappyplaytime.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>New York,</strong> Masturbasi pada wanita masih dianggap tabu
untuk diperbincangkan. Untuk menepis stigma itu, desainer asal New York
menciptakan sebuah aplikasi game yang merupakan aplikasi masturbasi
wanita pertama di dunia.<br />
<br />
Adalah <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">Tina Gong,</a> wanita asal New York
yang menciptakan aplikasi masturbasi wanita bernama HappyPlayTime.
Menurutnya, aplikasi ini berusaha mengubah citra konsep masturbasi
wanita melalui pendidikan, game ringan dan kartun.<br />
<br />
Aplikasi game
yang kini masih dalam tahap pengembangan ini diharapkan dapat
mengajarkan wanita semua hal tentang anatomi tubuh dan memberinya
pelajaran 'bijak' dan menyenangkan tentang teknik masturbasi.<br />
<br />
"Mengajarkan
anatomi tubuh dengan misi masturbasi wanita merupakan topik yang
terlalu serius bila diajarkan dalam model pendidikan tradisional (di
sekolah) dan sulit memisahkan gagasan pemberdayaan perempuan melakukan
masturbasi dari perspektif feminis," <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">jelas Tina Gong,</a> seperti dilansir <em>Daily Mail, </em>Selasa (18/6/2013).<br />
<br />
Dengan
pendekatan aplikasi game, lanjut Tina, pendidikan yang diberikan
melibatkan demonstrasi cepat teknik masturbasi yang berbeda untuk setiap
level, diikuti dengan porsi freestyle yang bisa dimainkan penggunanya.<br />
<br />
Tina
berharap dengan mengunduh, bermain dan berbagi game ini dengan sesama
teman, stigma tabu yang selama ini melekat pada masturbasi wanita bisa
dihalau.<br />
<br />
Sementara aplikasi <a href="http://caridewasa.blogspot.com/" target="_blank">HappyPlayTime</a> direncanakan rilis di
musim panas, Tina sudah memiliki rencana besar untuk ke depan dan
berharap dapat merancang sebuah vibrator portabel untuk bekerja bersama
aplikasinya.</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17844917698316045134noreply@blogger.com0